Ara sangat terkejut menyaksikan mobil yang ada di depan matanya meledak, lagi-lagi Ara selamat karena bantuan dari Leo. Ara menangis sekencang-kencangnya, Leo ingin memeluk Ara untuk menenangkannya tetapi tidak bisa karena mereka dari dua dunia yang berbeda.
Leo sadar bahwa dia dapat menyentuh Ara di saat dalam keadaan darurat, sama halnya sewaktu Leo menolong Ara dari serangan Frans di toilet.
"Ara kamu tenang ya, yang penting kamu selamat, mobil bisa dibeli lagi kan yang baru," ucap Leo.
"Diam kamu! Ini semua terjadi gara-gara kamu, coba aja kamu Gak ikutin aku, pasti ini semua gak akan terjadi," bentak Ara.
"Ara ini semua salah kamu sendiri yang nyetir mobilnya ugal-ugalan, coba kamu dengerin aku, ini semua gak akan terjadi, aku cuma mau melindungi kamu," bantah Leo.
"Gak usah sok mau melindungi aku, memangnya kamu itu siapa aku hah? Sebelum ada kamu, aku bisa sendiri kok, aku gak pernah minta bantuan kamu atau siapapun buat melindungi aku, aku bisa jaga diri aku sendiri, aku malah ngerasa makin susah semenjak ada kamu, hidup aku jadi sial, semua ini gara-gara kamu hantu sialan, aku gak mau liat muka kamu lagi, pergi!" Teriak Ara histeris.
Orang yang melihat mobil Ara terbalik dan terbakar mengira ada korban di dalam langsung menelpon polisi, sedangkan orang-orang yang melihat Ara berbicara sendiri menganggap Ara depresi karena melihat kejadian tersebut.
Sementara itu, Leo langsung pergi menghilang dari pandangan Ara, ia merasa sangat sedih atas perkataan Ara terhadapnya.
Ara menelpon supir pribadi di rumahnya untuk menjemputnya pulang, ia tidak jadi menghadiri birthday party teman kampusnya itu.
Sesampainya di rumah, kedua Orang tua Ara ada di rumah menunggu kepulangan Ara.
"Ara kamu tidak apa-apa kan sayang, kenapa lemes gitu...?" Tanya mami Ara.
"Ara gak apa-apa Mi, Pi, tumben pada pulang, biasanya sibuk banget sampai hari libur juga gak bisa pulang, ini ada apa.... ?" Jawab Ara dan bertanya.
"Kamu ngomong apa sih Sayang, terus kemana mobil kamu, kok minta jemput supir...?" Tanya papi Ara pula.
"Meledak Pi, hancur" jawab Ara.
"Kamu jangan main-main Ara, kok bisa? tapi kamu-nya tidak apa-apa kan..?" Tanya papi Ara lagi.
"Buktinya Ara gak apa-apa kan?" Kata Ara.
Ara bercerita bahwa ada mahluk yang menggangunya sehingga ia tidak fokus menyetir dan tidak melihat ada truk di depannya, soal Ara bisa selamat, ia mengarang cerita bahwa saat kecelakaan ia langsung membuka pintu dan keluar sebelum mobil terbalik.
Papi Dan mami Ara sedikit tidak percaya dengan kronologis kejadian yang di ceritakan oleh Ara, tetapi bagi mereka yang terpenting anaknya selamat sudah cukup. Bagi orang tua Ara, mobil rusak juga tidak masalah, karena Ara selalu gonta ganti mobil setiap bulannya.
"Ya sudah Sayang yang penting kamu tidak kenapa napa. Sekarang kamu ganti baju, habis itu kita makan malam ya, besok Mami sama papi libur, kuliah kamu juga kan libur hari Minggu, Mami sama papi mau ajakin kamu jalan bareng," kata mami sambil memeluk dan mengusap rambut Ara.
"Iya benar kata mami, kamu sudah makan belum...?" Tanya papi Ara.
"Belum Pi," jawab Ara.
"Ya sudah kita makan malam bareng yuk," ajak Mami.
"Iya Mi, Ara ganti baju dulu ya, entar Ara nyusul, Mami sama Papi duluan aja," kata Ara lalu pergi ke kamarnya melalui lift.
Ara celingak-celinguk memandangi sekitar lift.
"Kenapa ya rasanya kok ada yang beda..? Biasanya ada yang ikutin, sekarang cuma sendirian," gumam Ara dalam hati.
Ara merasakan ada yang kurang dalam hidupnya, ia menyadari jika sikapnya terhadap Leo tadi sangat keterlaluan.
...
Hari-hari yang Ara jalani kini telah normal kembali, ia lalui seperti biasa, tidak terasa sudah sebulan lamanya Ara hidup tanpa hadirnya Leo. Akan tetapi Ara tidak merasa hidupnya bahagia, ia merasakan sepi tidak berteman, bahkan sahabat dekat pun ia tidak punya, karena sahabat dekat yang dulu ia punya hanya memanfaatkan kekayaannya sama dengan mantan-mantan kekasihnya yang dulu.
Saat di mobil, di lift dan di toilet pun tempat pertama dia berjumpa dengan Leo, ia tidak bisa menemukan Leo, hatinya di selimuti rasa bersalah yang mendalam dan ingin meminta maaf. Malam hari pun Ara tidak bisa tidur nyenyak, dalam hati Ara berpikir mungkin kalau Ara berbuat nekat yang akan mencelakakan diri, pasti Leo aja datang menolongnya.
Pagi hari Ara masuk ke dalam toilet nya, pura-pura mau bunuh diri seperti yang ia lakukan waktu itu, bahkan ia berharap Frans hantu jahat muncul mau mencelakainya agar Leo juga muncul untuk menolong.
"Hantu jahat, sini kamu... Sini datang cekik aku," teriak Ara.
Segala upaya sudah Ara lakukan, mencoba pura-pura bunuh diri dan menghantuk-hantukkan kepala di dinding toilet yang membuat kepalanya pusing, akan tetapi semuanya nihil. Leo tidak juga muncul menampakkan diri.
"Ah rasanya aku sudah gila ingin bertemu dengan hantu, mencelakai diri sendiri dan malah memanggil hantu lain untuk mencelakai ku, harusnya aku seneng dong gak ada lagi hantu yang gangguin hidup aku," gumam Ara.
Ara bersiap untuk pergi ke kampus, kepalanya masih pusing akibat perbuatannya sendiri, di tambah lagi tidurnya yang kurang nyenyak karena terus memikirkan Leo.
"Aduh... Kalau gak karena hari ini ada kuliah paginya dosen killer, males banget mau ke kampus " gumam Ara mengeluh.
Dosen Ara paling galak di Kampus adalah Bapak Han, satu kali aja tidak mengikuti mata kuliah darinya tanpa alasan yang jelas dan pasti, misalnya sakit harus ada bukti seperti surat dari RS, maka akan di berikan sanksi tidak boleh mengikuti mata kuliahnya selama 6 kali pertemuan. Sedangkan mata kuliahnya sangat penting untuk jurusan Bisnis yang Ara ambil.
Dengan rasa sakit dan sempoyongan Ara keluar kamar dan menuju tangga untuk turun ke bawah, ya Ara terkadang lebih memilih lewat tangga di bandingkan lift karena menurutnya lebih sehat bisa di bilang sambil olahraga, apa lagi di pagi hari
Akan tetapi saat kaki Ara baru melangkah turun ke satu tangga, Ara merasakan pitam dan hampir terjatuh ke bawah, tiba-tiba ada pria yang menarik tangan Ara dari Atas ,pria itu jatuh terlentang kelantai, Ara juga ikut terjatuh dan menimpa tubuh pria tersebut, tanpa sengaja Ara malah jatuh dalam pelukan dan mencium bibir pria yang menolongnya.
Mata Ara terbelalak kaget setelah tahu siapa yang menolong dan di ciumnya itu.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 333 Episodes
Comments
zuna karina zani andini
waduuuh pas bgt
2024-06-02
0
Nita Anjani
wahh mendarat dengan sempurna bibir ara hahaha
2021-11-21
1