Kita Dan Kisah Yang Belum Usai
Dimas Sudjatmiko Halim,tak pernah menyangka yang menyandang nama ini adalah lelaki keturunan tionghoa.Nama yang kental dengan unsur jawa nya.Lelaki pendiam yang irit bicara.Banyak yang bilang dia pimpinan cabang yang paling humble,paling baik,dan tidak pelit.Setidak nya ini lah salah satu alasan ku mau ditempat kan dikantor cabang ini.Teman-teman yang dikantor pusat slalu bilang kalau dikantor cabang itu enak,karena pimcab nya baik dan tidak pelit.
"Shareen kamu sudah tahu kan disini posisi kamu sebagai frontliner,harus nya sih masih sama ya dengan posisi kamu dipusat.Nah kamar kamu ada di lantai 2 ya,nanti di mess ini ada asisten rumah tangga yang bertugas bersih-bersih.Kalau misal nya kamu mendadak ada kepentingan mau pulang ke kota R ada sih mobil yang pulang kekantor pusat setiap sore.cuma kamu besok pagi nya harus sudah sampai sini paling lambat jam 8."pak Dimas menjelaskan sambil sekilas menatap wajahku.Dapat aku simpulkan pak Dimas bukan lah tipe orang yang tahan berlama-lama memandang lawan bicara nya.
"oh iya baik pak."aku menjawab sambil memperhatikan setiap sudut wajahnya.Berkulit putih,mata sipit ketika dia tersenyum matanya hampir membentuk seperti bulan sabit,hidung yang berbatang namun tidak terlalu tinggi,standart hidung orang Asia.Wajah yang tidak terlalu tampan,namun aku betah berlama-lama memandangnya.Usia Pak Dimas baru 22 tahun dengan aku hanya terpaut sekitar 4 tahun.
"Ya sudah,kamu boleh mulai gabung sama teman-teman penjualan yang lain,kalau ada perlu apa-apa kamu langsung bicara sm Merryana saja ya." pak dimas mengakhiri percakapan kami.Mungkin pak dimas sedikit risih karena ku pandangin sejak tadi.
Sebelum nya aku tak pernah menyangka bisa sampai ke kota kecil ini.Kota yang begitu asing bagiku.Dalam perjanjian kontrak kerja yang ku tanda tangani memang tertulis kalau aku harus bersedia ditempatkan diluar kota.Tidak terlalu buruk sih menurut ku.Hanya saja kota C ini belum terlalu maju.Kantor kami terletak dipusat kota C.Kota C ini dikelilingi dengan perkebunan kelapa sawit.Sekitar dua ratus meter terdapat pasar tradisional.Perjalanan dari kota R ke kota C kurang lebih sekitar 2 jam.Udara dikota ini juga jauh lebih gerah dibandingkan dikota R.Awalnya aku melamar pekerjaan dikota R.Namun pak Irsan manajer kantor pusat menawarkan aku untuk ditempatkan di kota C.Karena memang kota C lagi butuh tambahan karyawan.Dan untukku yang hanya memegang ijazah tamatan SMA langsung tertarik.Apalagi ini pengalaman kerja pertamaku.
Hari pertama ku dikantor cabang ini ku isi dengan berkenalan dengan teman-teman yang lain.Karena aku termasuk orang yang ekstrovert aku lebih gampang berbaur dan mudah akrab dengan orang baru.Aku berkenalan dengan Merryana gadis keturunan tionghoa sama seperti pak Dimas.Merryana memutuskan menjadi muallaf dan menikah dengan lelaki muslim.Usia ku dan Merryana hanya selisih satu tahun.Namun aku memutuskan memanggil nya kakak.Dan satu lagi ada kak Karina.Nah aku langsung dekat dengan kak Karina.Kak Karina ini lah juru kunci nya,dia yang memberitahuku seluk beluk dikantor cabang ini.Bagaimana sifat dari setiap karyawan dan atasan disini.Pikirku aku harus banyak-banyak bersyukur karena berkenalan dan dekat dengan orang-orang yang tepat.
"Jadi dikota ini kamu memang nggak ada saudara atau kenalan?" kak karina mulai membuka obrolan.
"Tadi nya nggak ada siapa-siapa sih yang kukenal disini,tapi sekarang aku kan sudah punya kakak dan kak Merryana."aku menjawab sambil nyengir menunjukkan sebaris gigi ku yang tak putih-putih amat.
"Disini kamu mesti hati-hati ren,karena smua bisa bicara loh meja,kursi,dinding,sampai keset kaki juga bisa ngomong,dan langsung sampai kepusat berita nya."kak karina bicara sambil berbisik.
"ih serius kak,koq sama saja seperti dikantor pusat kak.disana juga gitu,orang-orang nya pada nggak tulus,baik nya didepan kita doang.Apa memang smua seperti itu ya."aku balik berbisik tapi agak berisik kali ini.
"Kalau Merryana bisa kamu percaya sih,dia orang nya lurus kok,orang yang paling dekat dengan pak boss."kak Karina mulai menjelaskan.
Sejak tadi aku perhatikan memang hanya Merryana yang bolak balik keluar masuk ruangan pak Dimas.Pak Dimas jarang keluar ruangannya.Sesekali dia keluar hanya duduk didekat Merryana sambil ngobrol dengan Merryana dengan menggunakan bahasa planet mereka alias bahasa hokkien.
"Kak karin,kalau pak Dimas itu orang nya memang pendiam gitu ya.Introvert ya kak,dari tadi aku lihat jarang keluar ruangan."aku mulai penasaran dan mengorek info dari kak karin.
"Iya,pak dimas itu memang gitu.Irit bicara,dia cuma mau ngobrol banyak sama Merry.Itu pun mereka ngobrol pake bahasa yang cuma mereka lah yang paham.Tapi pak Dimas itu baik koq.Pak Dimas tak pernah marah,kalau pun dia mau marah dia bakalan panggil karyawannya keruangannya dan paling cuma dinasehatin doang sm dia."
"oooo,begitu ya...!"Aku mengangguk-angguk berasa jadi orang yang paling paham.
Tanpa terasa sudah masuk jam makan siang.Aku memutuskan kembali kemeja kerjaku.Untuk hari ini makan siang ku hanya sereal yang aku bawa dari kota R tadi pagi.
Tak lama ponsel ku berdering,tertera dilayar nama Indrawan Adiatma.
"Iya hallo.....dengan shareen disni."
"Assalamu'alaikum ren,biasakan ngucapin salam kenapa Yang.."
"iya wa'alaikumsalam warrohmatullahi wabarakatuh...."
"Nah gitu dong baru namanya pacar Indrawan yang baik budi dan baik akhlak nya."
aku hanya mencibir mendengar gombalan diseberang telepon.
Indrawan Adiatma adalah orang yang dekat dengan ku setahun belakangan ini.Kami sudah berhubungan ketika kami duduk dibangku kelas tiga SMA.Begitu lulus SMA Indra melanjutkan kuliah kekota Y.Aku sendiri memutus kan ke kota R tinggal bersama kakak lelaki tertua ku.Intinya kami sama-sama meninggalkan kota T kota kelahiran kami.Sudah enam bulan ini kami menjalani hubungan jarak jauh.Sejauh ini komunikasi kami masih lancar terkendali.Indra sehari kadang dua kali menghubungiku.Biasanya di siang hari dan malam hari.Kalau sama-sama sibuk kami akan ngobrol dimalam hari.
"Shareen gimana kerjaan kamu,kamu jadi hari ini pindah kekantor cabang?" Indra melanjutkan obrolan.
"Iya ndra,ini aku nya lagi dikantor cabang,lagi makan siang ini."
"Makan yang banyak ya biar kuat ngejalani kerjaan hari ini.Ingat jangan keganjenan kamu nya dikota orang."
"Ih apaan sih,memang nya aku cewek ganjen apa.Lagian yang perlu dikhawatirin itu kamu.Kalau aku sih udah pasti cewek paling setia,udah lulus training malah ada tuh sertifikat nya."aku langsung ngedumel panjang kali lebar walaupun nggak dalam-dalam banget
.
"Hahaha...Iya deh yang,gitu aja sewot.Kan aku nya cuma becandain kamu.Ya udah deh lanjutin lagi makan siang nya ya,aku juga bentar lagi ada kelas nih."Indra mengakhiri panggilannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Lenina
ini othornya agak malas memperdalam pengetahuan tentang kota2..karena kan tanggung jawab yaa...bilang misalnya jakarta bandung..kan ditempuh minimal 2 jam..harus beneran tuh nyebut kotanya emang jaraknya kira2 segitu..trs misalnya kotanya kecil..kan kalau bandung relatif besar..jadi harus cari kota yang sesuai dengan keinginan othor agar cocok dengan alur cerita ..nah agak susah nih buat othor..
2022-10-28
0
Jarkasih
kok aku pusing ya kak nginget nama kota.. dr R, C, Y
kenapa ga disebutin aja kota yg sebenarnya??
nti klo Shareen nya dipindahin atau ditugasin ke cabang lain, nama kota nya bisa² Z kecil sama Z besar. lah tambah puyeng saya. 🤭🤭
nama² kota di indonesia tu bagus² loh...
biar pembaca jg tau nama² kota lain... model kayak saya dari plosok, ga tau nama² kota ditempat lain😁😁
2021-12-16
1