Tolong berhenti bersikap baik kepadaku

Kepala ku masih terasa pusing ,aku berjongkok sambil mengambil tisu dari dalam tas.Ku lap mulut ku yang terasa pahit.Tiba-tiba ada yang menyodorkan sebotol air mineral.Aku langsung meraih nya.

"Udah ya Yud,habis ini aku ogah main lagi.Kalau kamu mau main,main aja sendiri."Aku berbicara panjang lebar sambil menerima botol air mineral dari nya.Tapi begitu ku lihat ternyata itu bukan Yudha.Melainkan Pak Dimas yg berdiri disebelahku.

Botol yang telah ku ambil langsung ku kembalikan lagi pada nya.Aku berdiri dan berlalu meninggalkannya.Bahkan aku tak menginginkan sedikit pun kebaikan dari nya lagi.

Dengan kesal aku kembali ketempat wahana yang tadi.Kulihat Yudha sedang celingukan,aku tahu dia sedang mencari ku.Aku menepuk bahu nya dari belakang.

"Udah puas main nya? Puas banget kan udah buat aku sempoyongan sampai muntah-muntah." Yudha malah tertawa melihatku marah-marah.

"Hahahha...Sumpah Ren,muka mu pucat banget.Tapi Sorry ya aku pikir kamu tahan dengan wahana yang tadi." Aku hanya mencibir melihat nya.

"Ya udah makan yuk,aku laper nih.Aku juga harus minum obat magg ku.Takut nya kambuh,tadi pagi aku melewatkan sarapanku."

Aku dan Yudha berniat makan siang di Area wahana,karena disini juga terdapat beberapa restoran siap saji.Setelah kami memesan makanan kami langsung mencari tempat disudut.Namun tiba-tiba aku menyadari kalau dari tadi tas ku terbuka.

Aku langsung memeriksa isi tas ku.Dompet masih ada,hape ada,tapi botol obat ku mana?Aku mulai menggeledah tas ku.Semua isi nya ku keluarkan diatas meja.Dan memang obat ku tidak ada.

"Cari apa sih? koq sampek dibongkar gitu?" Yudha sedikit heran melihat aku membongkar tas ku.

"Aduh barang aku ada yang hilang lah kayaknya,kamu tunggu disini ya.Aku mau cari dulu.Kayak nya jatuh pas aku ambil tisu tadi." Tanpa mendengar jawaban dari Yudha,aku langsung berlari keluar restoran menuju tempat aku muntah tadi.

Aku berjalan bolak balik mencari botol obat ku.Sambil menggigit jari,aku mulai mengingat-ingat kembali.Iya aku yakin nya disini jatuh nya.Kutelurusi ulang dari tempat terakhir kami bermain wahana.Tapi tetap nihil tak ku temukan juga.Aku mulai lelah dan menyerah,aku mulai mensugesti pikiran ku.Kalau aku akan sehat-sehat saja disini tanpa obat itu.

"Cari ini kan?" tiba-tiba suara dari belakang ku mengejutkan ku.Ku lihat Pak Dimas menyodorkan botol obat ku.Aku langsung menerimanya.

"Iya makasih ya pak." Aku langsung berlalu dari hadapannya.Bahkan ketika aku tak mengharapkan kebaikan dari nya,selalu bantuannya yang hadir disetiap kesulitanku.

Selesai makan kami memutuskan kembali ke hotel.Aku yang ingin bahagia hari ini ternyata tak benar-benar bahagia.Bahkan ketika aku tadi mengabaikan Pak Dimas aku merasa sangat menyesal.

Perasaan sayang ini masih sama,bahkan setelah aku melihat kemesraan dia dan Jennika.Begitu pun rasa sakit ini,masih sama perih nya kurasakan saat melihat mereka bersama.

Malam ini aku tak berniat mengikuti acara games atau pun barbeque.Ketika Merryana mengajakku ikut bergabung dalam acara aku memilih bergelung dibalik selimut.Perut ku yang sedikit nyeri menjadi alasan ku untuk tak ikut bergabung.

Sebuah notifikasi masuk ke ponsel ku,kulihat dari Pak Dimas.

"Buka pintu nya,saya didepan kamar kamu." Aku sedikit heran membaca pesannya.Namun aku tetap beranjak turun dan membuka pintu kamar.Kulihat dia sudah berdiri dengan box makanan ditangannya.

"Saya boleh masuk kan?" Bahkan sebelum aku mengijinkannya dia sudah melangkah masuk kekamar,dan meletakkan box makanan dimeja. Dan aku hanya berdiri terpaku merasa tak percaya kalau itu memang Dimas Sudjatmiko yang ada dihadapanku.

"Kok malah bengong?Ayo duduk disini, kamu belum makan malam kan? saya tadi ada pesan teh panas, mungkin sebentar lagi diantar pelayan."

"Tapi saya nggak lagi sakit pak,kenapa bapak bawa makanan kesini?" karena biasa nya dia meladeniku seperti ini hanya saat aku sedang sakit.

"Siapa bilang kamu nggak sakit? Merry bilang perut kamu lagi kambuh."

"Bapak kasihan ya sama saya? tapi maaf pak,saya nggak suka dikasihani."

Untuk sementara suasana menjadi hening.Aku tidak tahu apa mungkin aku salah bicara dan menyinggungnya.Namun sejurus kemudian dia berdiri.

"Ya sudah,kamu habisin makanan kamu,kalau udah merasa sehat saya harap kamu bisa ikut bergabung.Saya nggak enak sama Pak Irsan kalau ada anggota saya yang absen dalam acara ini." Dia berlalu keluar dari kamar ku,yang kemudian disusul seorang pelayan yang datang membawakan teh panas untukku.

Aku menyuapkan sedikit demi sedikit makanan kedalam mulut ku.Ku seruput dengan perlahan teh panas yang cukup menghangatkan perut.Akhirnya perlahan tapi pasti makanan dihadapanku kandas juga.

Aku masih termenung memikirkan semua kebaikan yang selalu diberikan Pak Dimas.Lalu bagaimana aku bisa membenci nya, dengan segala kebaikan yang terus diberikannya.

Merasa sedikit membaik,aku memutuskan untuk keluar kamar dan menuju tempat diadakan acara.Semua orang bersorak begitu riuhnya mengikuti game yang lagi berlangsung.Aku memilih duduk disudut.Acara diadakan di luar ruangan,cardigan yang ku kenakan tak mampu menghalau dingin nya udara malam ini.Aku menyilangkan tangan ku didada berusaha mencari sedikit kehangatan.

Game berikut nya adalah game berpasangan.Tiba-tiba Yudha menarik tanganku mengajak ku menjadi pasangannya.Aku menolak,ku bilang pada nya kalau aku kurang fit.Namun dasar manusia gesrek, dia tidak peduli dan terus menarik tangan ku.

Tiba-tiba tangan Yudha di tepis oleh Pak Dimas,yang aku sendiri tidak tahu dia datang darimana.

"Dia nggak bisa ikut main,badannya lagi nggak sehat."Aku cukup terkejut ketika Pak Dimas menarik tanganku.Kulihat sebagian orang melihat kearah kami.Yudha akhirnya hanya garuk-garuk kepala sambil mencari pasangan yang lain.

Aku menarik tangan ku dari genggaman Pak Dimas,dan memilih duduk disebelah Merry.Ku lihat Pak Dimas kembali bergabung dengan Jennika dan geng kulit putih nya.

"Aku curiga,sepertinya Pak boss mulai suka deh sama kamu.Dari tadi dia sibuk nanyain keadaan kamu ren."Merry berbicara sambil sedikit berbisik.

"Alah kak, sama yang lain dia juga gitu.Sok jadi boss yang perhatian." Aku berusaha menyangkal opini Merry,yang jujur sih sebenar nya membuat ku sedikit berbunga-bunga.

"Ya udah kalau nggak percaya." Merry hanya menggedikkan bahunya.

Ketika malam semakin dingin aku memutuskan kembali kekamar lebih dahulu.

"Maaf pak,saya nggak bisa ikutin acara sampai selesai.Nggak tahan dingin banget." Aku mengirimkan pesan singkat ke Pak Dimas.Sekilas kulirik dia melihat ponsel nya,mungkin dia sedang membaca pesan dari ku.

Aku bergegas berdiri dan berniat kembali kekamar,Merry masih bersikeras ingin melihat acara sampai selesai.Ketika aku berjalan sampai pintu masuk hotel,aku terkejut pak dimas sudah berjalan disisi ku.

"Loh mau kemana pak?acara nya kan belum selesai?" Aku mencoba berbasa basi.

"Iya, saya cuma mau ngantar kamu.Perempuan nggak boleh jalan sendirian,apalagi ini dihotel."

"Hmmm..terimakasih."aku jeda sejenak.

"Terimakasih sudah menemukan obat saya tadi,terimakasih makan malam dan teh hangat nya,terimakasih sudah mengantar saya sekarang." Pak dimas hanya diam tak merespon.

"Tapi kedepannya,tolong jangan terlalu baik sama saya pak.Takut nya nanti saya jadi salah mengartikannya." Dan sumpah saat aku mengatakan ini suara ku benar-benar bergetar.

Pak Dimas hanya diam,dia mengantar ku sampai depan pintu kamarku.Sebelum menutup pintu aku sempat mengangguk kepada nya.Dia hanya menatapku dengan tatapan yang sulit kuartikan.Tak ada senyum tak ada kalimat yang terucap dari bibirnya.Yah dia masih tetap diam.

Episodes
1 Dimas Sudjatmiko Halim
2 Kebaikan dipagi hari
3 Batal mengagumi
4 Malam minggu dengan Pak Dimas Sudjatmiko
5 Aku Telah Kalah
6 Tak Seperti Romeo dan Juliette
7 Sop yang manis..
8 Tak ditakdirkan bersama..
9 Kopi Original vs kopi creamer
10 Kita akhiri dengan cara yang baik
11 Hanya perhatian kecil
12 Seperti digigit ribuan semut
13 Tragedi saos cabai
14 Seperti musim yang selalu berubah..
15 Perih tapi tak berdarah..
16 Seperti memeluk pohon kaktus
17 Tolong berhenti bersikap baik kepadaku
18 Pundak yang hangat
19 Berita duka kepergian kakek
20 Saya orang yang baik..
21 Sampai mana mampu bertahan
22 Dia cantik kan?
23 Seandainya jadi seorang istri..
24 Terikat cinta pertama
25 Masih ingin terus mencobanya..
26 Masa depan ku ingin bersamamu
27 Ini benar-benar cinta..
28 Tawaran dari Maliq
29 Pria di kereta itu aku
30 Ingin menua bersamanya.
31 Merasa jadi wanita yang beruntung
32 Kenapa dia harus sebaik ini..
33 Aku tak mungkin berpaling
34 Ada banyak hati yang harus dijaga
35 Aku menerima tawarannya
36 Dia menangis untukku
37 Dia hanya singgah sementara
38 Rindu yang tak berujung
39 Perjalanan terakhir
40 Shareena Hashi,aku mencintai mu
41 Selamat tinggal Dimas Sudjatmiko Halim
42 Rezeki bertemu dengan orang-orang baik
43 Aku masih merindukannya
44 Lebih sulit melupakan daripada mencintai
45 Merasa terberkati
46 Itukah kamu?
47 Hidup yang penuh berkah
48 Pengalaman pertama di kantor polisi
49 Ada sebagian hal yang harus direlakan
50 Pertemuan di kereta
51 Kangen ngobrol dengan kamu
52 Dia berencana melamarku?
53 Dia berubah
54 Seperti orang asing
55 Proyek gagal
56 Ayo kita menikah
57 Shareena Hashiku sudah dewasa.
58 Lelaki yang ku ingin kan
59 kecewa..
60 Kabar yang menyesakkan
61 Pernikahan tanpa restu
62 Pengantin yang benar-benar baru.
63 Pujian dari ayah mertua untuk masakan pertamaku.
64 Siang pertama
65 Penyakit lama datang lagi
66 Wanita dan seorang anak kecil
67 menerka-nerka...
68 Mencintai 70% saja.
69 Apa dia berniat menikah lagi dimasa depan?
70 Apa kamu hamil?
71 Aku merindukan nya..
72 Merasa sendirian
73 Dia sudah kembali
74 Melepas Rindu..
75 welcome baby Davino..
76 Kehilangan...
77 Setuju bercerai..
78 Mereka terlihat mirip sekali
79 Kisah yang belum usai..
80 The End..
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Dimas Sudjatmiko Halim
2
Kebaikan dipagi hari
3
Batal mengagumi
4
Malam minggu dengan Pak Dimas Sudjatmiko
5
Aku Telah Kalah
6
Tak Seperti Romeo dan Juliette
7
Sop yang manis..
8
Tak ditakdirkan bersama..
9
Kopi Original vs kopi creamer
10
Kita akhiri dengan cara yang baik
11
Hanya perhatian kecil
12
Seperti digigit ribuan semut
13
Tragedi saos cabai
14
Seperti musim yang selalu berubah..
15
Perih tapi tak berdarah..
16
Seperti memeluk pohon kaktus
17
Tolong berhenti bersikap baik kepadaku
18
Pundak yang hangat
19
Berita duka kepergian kakek
20
Saya orang yang baik..
21
Sampai mana mampu bertahan
22
Dia cantik kan?
23
Seandainya jadi seorang istri..
24
Terikat cinta pertama
25
Masih ingin terus mencobanya..
26
Masa depan ku ingin bersamamu
27
Ini benar-benar cinta..
28
Tawaran dari Maliq
29
Pria di kereta itu aku
30
Ingin menua bersamanya.
31
Merasa jadi wanita yang beruntung
32
Kenapa dia harus sebaik ini..
33
Aku tak mungkin berpaling
34
Ada banyak hati yang harus dijaga
35
Aku menerima tawarannya
36
Dia menangis untukku
37
Dia hanya singgah sementara
38
Rindu yang tak berujung
39
Perjalanan terakhir
40
Shareena Hashi,aku mencintai mu
41
Selamat tinggal Dimas Sudjatmiko Halim
42
Rezeki bertemu dengan orang-orang baik
43
Aku masih merindukannya
44
Lebih sulit melupakan daripada mencintai
45
Merasa terberkati
46
Itukah kamu?
47
Hidup yang penuh berkah
48
Pengalaman pertama di kantor polisi
49
Ada sebagian hal yang harus direlakan
50
Pertemuan di kereta
51
Kangen ngobrol dengan kamu
52
Dia berencana melamarku?
53
Dia berubah
54
Seperti orang asing
55
Proyek gagal
56
Ayo kita menikah
57
Shareena Hashiku sudah dewasa.
58
Lelaki yang ku ingin kan
59
kecewa..
60
Kabar yang menyesakkan
61
Pernikahan tanpa restu
62
Pengantin yang benar-benar baru.
63
Pujian dari ayah mertua untuk masakan pertamaku.
64
Siang pertama
65
Penyakit lama datang lagi
66
Wanita dan seorang anak kecil
67
menerka-nerka...
68
Mencintai 70% saja.
69
Apa dia berniat menikah lagi dimasa depan?
70
Apa kamu hamil?
71
Aku merindukan nya..
72
Merasa sendirian
73
Dia sudah kembali
74
Melepas Rindu..
75
welcome baby Davino..
76
Kehilangan...
77
Setuju bercerai..
78
Mereka terlihat mirip sekali
79
Kisah yang belum usai..
80
The End..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!