"Ma... Maaf raisa, aku lupa kalo dulu kamu pernah ngalamin hal memilukan di apartemen ini. Maaf yaah, aku minta maaf raisa. Bener, aku bener bener lupa... " Mohon resa sambil memegang ke dua tangan raisa yang gemetaran
"Yaudah gapapa... Aku tau kok kalo kamu gak sengaja, tadi juga aku ngomong panjang lebar karena benar benar takut. Jadi gak usah di pikirin yaah, " kata raisa yang kini mulau senyum kembali.
"Akhirnya kamu senyum juga... Padahal aku berharap saat ketemu kamu hari ini, bakal di sambut dengan senyum kaya gini, eh malah di sambut sama muka pucat dan keringat dingin. Bener bener apes deh. " Kata resa yang berjalan ke arah tempat tidur.
"Huh, kamu yang salah kamu yang protes. Emang ada yang gak beres dengan otak kamu yaah, seandainya kamu ketuk pintu atau telfon aku dulu, pasti aku bakal sambut kamu dengan senyum bahagia tau. " Jawab raisa yang kini kembali memegang kuas dan tempat cat air.
Resa yang sudah duduk di atas kasur langsung menatap raisa dengan tatapan yang dalam. Seakan sedang memperhatikan, apakah ada luka di badan raisa atau tidak.
"Iya iya.. Aku yang salah, jadi alasan kamu gak datang ke studio lukis kamu ini karena apa ? Nomor kamu juga susah banget di hubungi, lagi nyalain mode pesawat atau gimana ? " tanya resa.
"Hah, kamu tau sendiri lah jawaban nya. Hari ini aku bisa datang juga karena aku bisa memanfaatkan situasi pagi ini. " Kata raisa.
"Kamu yakin masih mau bertahan sama si brengsek itu ? Atau kalo kamu terlalu sayang sama dia, yah pindah rumah untuk saat ini deh. Dari pada harus seatap sama dua orang menjengkelkan itu, " protes resa karena cemburu ????
"Hahaha, sayang sama andre ? Lelucon macam apa lagi itu ?! " gumam raisa.
"Kamu bilang apa raisa ? Gak kedengaran .! " Tanya resa sambil menguselkan kepala nya di batal empuk yang saat ini dia peluk.
"Oh ?! Bukan apa apa kok. " jawab raisa singkat dan melanjutkan lukisan nya. Karena raisa tak suka membahas andre dan fitri saat ini, setidaknya untuk saat ini raisa tak mau mendengar nama dua orang itu.
"Oia, kamu tau dari mana kalo hari ini aku ada di sini ? Kan gak mungkin hanya karena telepati, kamu dengan menggebu langsung datang ke sini... "
"Hah, dari seminggu yang lalu aku terus datang. Tanyain ke om budi kamu datang atau gak, karena kamu terus gak ada, om budi janji kalo kamu udah datang, pasti langsung hubungi aku. Jadi yaah, saat aku dpat telepon dari om budi, langsung meluncur tanpa basa basi lagi kan ?! "
"Makin lama kamu makin gak waras yaah !! Ngapain kamu cariin aku ?! Perasaan aku gak punya utang sama kamu deh, kok jatuh nya udah kaya rentenir dan pengutang sih ? "
"Kalo kamu gak mau aku cariin kamu kaya orang yang ngutang, setidaknya kasih kabar lewat hp atau laptop gitulah ?! Bikin aku khawatir aja tau gak ?! "
"Aku gak ada waktu buat main hp res, pekerjaan aku udah kaya ujung pohon yang gak ada ujung nya res. "
"Eh, atau kamu kerja di vila aku mau gak ?! Bakal aku gaji 10× lipat dari gaji kamu yang sekarang, gimana ?! " tanya resa antusias.
"Heh, lo kira gue lagi cari pekerjaan apa ? Dan lagi kamu nyuruh aku buat jadi pembantu?! Waah, gilaaa... Aku sekolah mahal mahal, tapi ujung ujung nya jadi pembantu ?! Jangan bercanda, " kata raisa sedikit emosi.
"Eheiii... Mana mungkin aku nyuruh kamu jadi pembantu di vila aku..." kata resa
"Lah terusss ?! " tanya raisa heran.
"...Tentu nya jadi istri aku dong, masa iya cewek cantik di jadiin pembantu sih?! Apalagi cewek itu cinta pertama dan terakhir ku.! Iya kan ?!" Jawab resa penuh percaya diri.
"A... Apaan sih ?! " kata raisa dengan pipi yang sedikit merona, karena perkataan resa membuat raisa salah tingkah, raisa sampai melemparkan kuas cat yang dia pegang ke arah resa.
"Eiiittt, gak kena.! " Kata resa karena sudah berhasil menghindar. "Dan lagi, aku lagi make kemeja putih loh sa, masa iya kamu tega lemparin aku pakai kuas cat sih ? Kalo jadi noda gimana ?! Si silvia bisa ngomel lima jam kalo liat kemeja aku. Padahal dia cuma masukin baju ke dalam mesin cuci loh, tapi berlagak kayak dia nya nyuci pakai tangan... Ughh, bikin pusing aja."
"Hahaha, kalo begitu kamu beruntung kali ini bisa menghindar. Aku bakal usahain biar kena di kesempatan berikutnya. " Kata raisa yang mengambil kuas baru dan melanjutkan lukisan nya.
Setelah itu raisa terus fokus melukis, walaupun resa terus bertanya dan mengajak ngobrol. Karena resa benar benar anak yang sangat aktif, sehingga tak bisa menghadapi situasi membosankan atau situasi yang sunyi.
Karena benar benar bosan, resa mencoba untuk mengganti tempat dan posisi duduk.
Dari kasur pindah ke lantai kayu di bawah tanpa alas apapun. Karena belum nyaman juga, resa kembali duduk di atas tempat tidur sambil meletakkan kepalanya di atas tangan nya sendiri.
Karena belum nyaman juga, resa terus bergerak seperti cacing kepanasan. Hal itu tentu saja sangat amat mengganggu raisa, karena bunyi krasak krusuk yang di timbulkan resa benar benar sudah kelewat batas. Karena resa sudah seperti ini sejak satu jam yang lalu.
"Res.... " Panggil raisa halus.
"Eh, kenapa sa ? " tanya resa heran, karena raisa jarang mengajak bicara duluan jika sedang melukis.
"Kalo kamu capek atau bosan, mending tidur aja gih. Kan kalo kamu bergerak terus kaya cacing kepanasan, itu akan sangat amat mengganggu. Dan kalo emosi ku udah mencapai titik tertinggi, aku bisa melukis di kemeja putih kamu loh. Kamu pasti bakal senang banget kan ?! " kata raisa dengan sungguh sungguh.
"Ahhh... Seperti nya aku sangat mengantuk, selamat tidur raisa " kata resa dan langsung membaringkan tubuhnya di atas kasur dan tertidur lelap. Karena jika raisa nekat melukis di kemeja putih nya, maka hari ini resa akan tamat oleh silvia adik nya.
Tanpa menunggu waktu lama, resa langsung tertidur lelap dalam hitungan waktu satu menit. Dan hal ini sangat amat di syukuri oleh raisa.
"Kan kalo dia diam dan terlelap, aku bisa kembali fokus dan kembali tenang. Dan kalo dalam pose ini dia terlihat lebih tampan dan menggoda. Hah, rasa nya aku seperti sedang menjaga keponakan ku yang masih berumur lima tahun. " Kata raisa dan lanjut melukis.
Resa yang belum benar benar tertidur, Mendengar perkataan raisa barusan. Hal itu membuat resa menampakkan senyum samar di wajah nya, dan kemudian benar benar benar terlelap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
🌍ɢ⃟꙰Ⓜ️
greeget DECH padahal ada resa yg tulus mencintai Raisa tp knp masih bertahan dengan pernikahan yg sudah seperti neraka atas perlakuan Andre Fitri 😡😡😡
2022-03-10
0
Yanti Za
lanjut thorr
2022-02-04
0
Sumawita
Ga sabar nunggu Andre tahu kebohongan nya Fitri
2022-02-04
1