Padahal ayah raisa rela hidup gembel, asalkan dapat menjaga putri semata wayang nya dalam kebahagiaan yang sederhana. Tapi mau bagaimana lagi, ayah dan anak ini belum ada yang berani terbuka satu sama lain.
Selain karena ayah nya, raisa juga dapat kuat dan tegar menjalani hari hari yang suram karena mendapat dukungan spesial dari resa, silvia, dan semua keluarga besar aditia. Apalagi ayah dan ibu resa, mereka berdua benar benar berharap ada mukjizat sehingga resa anak pertama mereka, dapat menikah dengan Raisa.
........
........
........
........
........
"Fyyuuuuhhh....!! " Hembusan nafas panjang dari raisa.
"Aku harus bertahan, yaah tinggal dua bulan lagi... Aku pasti bisa... " Kata raisa dengan penuh percaya diri, dan langsung menyajikan makanan yang sudah dia masak tadi.
Layak nya seorang raja dan ratu, andre dan fitri langsung memakan makanan yang di sajikan raisa dengan lahap nya, dan tetap saling bercakap penuh keakraban dan keromantisan. Bahkan tidak mengucapkan terima kasih atau sesuatu pada raisa yang sudah memasak.
"Ck... Bukan hal baru lagi kalo sikap mereka berdua seperti itu, tapi aneh nya... Makin hari semakin memuakkan yaah... Errrgg, lebih baik aku masuk dan tidur sekarang. "
Batin raisa dan meninggal kan andre dan fitri di ruang makan. Fitri sedikit merasa kesal karena raisa tidak menampakan raut wajah sedih atau apa, tapi fitri tetap lanjut memakan makanan nya karena merasa masih ada hari esok, untuk membuat raisa jatuh berkali kali.
.......
.......
.......
.......
...(Keesokan pagi nya)...
Seperti biasa, raisa mengawali pagi hari nya dengan kesibukan yang hakiki.
Dia mulai mondar mandir ke meja makan, meletakan hidangan yang sudah dia masak. Lalu tanpa menunggu andre dan fitri bangun, raisa sudah memakan sandwich isi sayur dan daging yang dia buat tadi, untuk mengisi perut nya di pagi ini.
Raisa tidak seperti andre dan fitri, yang kalo sarapan pagi harus ada nasi dan lauk pauk. Raisa hanya butuh makanan yang ringan, dan segelas susu hangat saja.
...(Jam enam pagi)...
Saat jarum jam terus berputar sedikit demi sedikit, turunlah andre dan fitri dari tangga. Hal itu di ketahui oleh raisa, karena langkah kaki mereka berdua terdengar sampai di dapur. Apalagi tawa kemesraan mereka.
Tanpa basa basi, andre dan fitri langsung makan. Andre yang sudah memakai stelan jas, karena setelah sarapan langsung berangkat ke kantor. Sedangkan fitri masih menggunakan baju tidur nya, dan memperlihatkan leher nya yang terdapat tiga bekas kiss mark.
Lagi lagi fitri hanya sengaja, agar raisa merasa iri dan jengkel pada fitri. Tapi, apa boleh buat. Raisa hanya menatap sekilas, lalu memalingkan wajah ke arah lain sambil menghela nafas. Wajah raisa seakan berkata "Kamu pikir aku tertarik dengan bekas kiss mark di leher mu ? Bercanda. " Yaah begitulah arti wajah raisa saat ini.
"Aku akan beberes di dapur, kalo ada yang kurang tinggal panggil aku. " Kata raisa dan langsung beranjak selangkah.
"Kenapa kamu terburu buru raisa ? " tanya andre tanpa memalingkan wajah sedikit pun pada raisa.
"Soalnya, berkat beberapa orang... Aku harus beberes seperti telah meninggal kan rumah selama sebulan tanpa penghuni. " Jawab raisa yang juga tak berbalik sedikit pun untuk melihat andre maupun fitri, dan terus berjalan.
"Hei, tunggu. Kenapa saat berbicara dengan ku, kau tidak menatap muka ku ? Apa kebiasaan yang selama ini kamu lakukan, sudah kamu lupakan raisa.? " Tanya andre. Dan kali ini, andre berbicara sambil melihat punggung belakang raisa.
"Entahlah, yang jelas... Aku bukan pembantu atau pelayan, yang harus tau tata krama saat berbicara dengan majikan. Karena kau bukan majikan ku, dan tak akan pernah menjadi siapapun yang berarti lagi dalam hidup ku. "
Kata raisa dengan ekor mata nya saja yang melihat andre. Hal itu membuat andre seketika syok dengan perkataan raisa. Saat andre berusaha mencerna kalimat terakhir dari raisa, sendok yang di pakai fitri pun terjatuh ke lantai.
"Klang... Klang.... "
Bunyi itu berhasil menyita perhatian raisa dan andre. Raisa yang berpikir ini hanya akal akalan fitri saja hanya bisa memutar bola mata nya, dan langsung berjalan kembali kearah meja makan dan memberikan sendok baru untuk fitri gunakan.
Tapi fitri langsung memegang mulut nya, dan berdiri dari kursi nya.
"Huuuweeekkkk..... " Mata fitri terbelalak. Rasa pusing dan mual bercampur aduk menjadi satu di dalam tubuh nya saat ini.
Fitri langsung berlari ke toilet yang ada di dekat dapur, dan memuntahkan semua makanan yang baru dia makan tadi.
Melihat hal itu, andre langsung berjalan ke arah raisa dan memegang kerah baju raisa dengan sangat keras dan penuh emosi.
"APA YANG LO CAMPURKAN KE MAKANAN YANG DI MAKAN FITRI HAH ? KALO LO ADA DENDAM, MENDING SAMA GUE AJA DEH. JANGAN LAMPIASKAN KE FITRI DONG. BADAN DIA ITU UDAH GAK SEHAT KARENA NGASIH GINJAL NYA KE AKU YAAH, JADI JANGAN KAMU BERANI APA APAIN FITRI.! DASAR CEWEK MUNAFIK. "
Teriak andre tepat di depan wajah raisa, sehingga beberapa air liur nya muncrat mengenai pipi raisa.
"Hah... " Raisa memalingkan wajah dari andre, dan mengusap pipi nya yang terkena muncratan air liur andre dengan sangat kasar. Lalu...
"HEH, KALO LO MASIH PUNYA OTAK DI PAKAI DONG TOLOL. JANGAN KAYA ANAK TK YANG LAGI BEREBUT GULALI DI PASAR MALAM YAAH. FITRI MAKAN MAKANAN YANG SAMA KAYA PUNYA LO, DAN LAGI GUE RASA LO SENDOK DULUAN, MAKAN DULUAN PULA. TAPI LO ADA GANGGUAN DI PERUT ATAU APA GITU ?? GAK KAN ?! "
Teriak raisa membalas perkataan andre pada nya tadi, sambil memegang kerah baju andre dengan sangat kuat dan emosi. Mendengar teriakan dan penjelasan logis dari resa, menyadarkan andre dan andre pun hanya bisa membelalakkan mata nya saja.
"CIHHHH, PADAHAL MASIH PAGI... UDAH BIKIN MOOD LANGSUNG RUSAK TAU GAK ? ! MENDING BERHENTI PLOTOTIN GUE KAYA GITU YAAH, GUE GAK NYAMAN. " Kata raisa melepas celemek yang di pakai nya, dan di lempar ke segala arah.
Lalu raisa masuk ke dalam kamar nya, dan keluar dengan baju jalan dan tas jinjing nya.
"L... LO MAU KEMANA ? " tanya andre.
"Ke studio lukis, udah bete di dalam rumah. Padahal baru beberapa jam, tapi makin pengap dan itu mengganggu ku. " Kata raisa melangkahi andre begitu saja.
"Heiiii... Bagaimana dengan pekerjaan rumah mu yang belum selesai-"
"DARI PADA LO SEWOT DAN SOK NGATUR PEKERJAAN GUE, MENDING LO BAWA TUH FITRI SI BELAHAN JIWA, RAGA, HATI, GINJAL, PARU PARU, DAN ORGAN TUBUH LAIN NYA KAMU KE RUMAH SAKIT. KARENA ITU LEBIH BAIK, DARI PADA LO TERUS BERKOTEK BAGAI ANAK AYAM YANG KEHILANGAN INDUK. "
Kata raisa dan langsung keluar dari rumah dengan mood yang sudah hancur. Andre yang otak nya masih loading dan sulit untuk mencerna apa yang terjadi saat ini, hanya bisa terpaku di tempat dengan muka bengong nya. Karena tindakan dan perkataan raisa yang sangat amat berbeda hari ini.
"Sebenar nya.... Apa yang terjadi ? " Kata andre penuh tanda tanya.
Bersambung...
[Note : Satu episode dulu yaah hari ini🤗. Author masih harus lanjut ngelakuin kegiatan di real life. Tapi author janji, besok bakal crazy up😇. Jadi, makasih banyak buat kalian yang udah setia nunggu cerita "Cinta dan Ajalku" ini😘. Love you dear❤❤]
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Yanti Za
lanjut thorr
2022-02-03
0
Amik Sriindrawati
lnjut dong thor pnasaran nih
2022-02-03
0
Sumawita
Sadar Andre kamu di bohongi Fitri
2022-02-03
0