Part 17.

Padahal ayah raisa rela hidup gembel, asalkan dapat menjaga putri semata wayang nya dalam kebahagiaan yang sederhana. Tapi mau bagaimana lagi, ayah dan anak ini belum ada yang berani terbuka satu sama lain.

Selain karena ayah nya, raisa juga dapat kuat dan tegar menjalani hari hari yang suram karena mendapat dukungan spesial dari resa, silvia, dan semua keluarga besar aditia. Apalagi ayah dan ibu resa, mereka berdua benar benar berharap ada mukjizat sehingga resa anak pertama mereka, dapat menikah dengan Raisa.

........

........

........

........

........

"Fyyuuuuhhh....!! " Hembusan nafas panjang dari raisa.

"Aku harus bertahan, yaah tinggal dua bulan lagi... Aku pasti bisa... " Kata raisa dengan penuh percaya diri, dan langsung menyajikan makanan yang sudah dia masak tadi.

Layak nya seorang raja dan ratu, andre dan fitri langsung memakan makanan yang di sajikan raisa dengan lahap nya, dan tetap saling bercakap penuh keakraban dan keromantisan. Bahkan tidak mengucapkan terima kasih atau sesuatu pada raisa yang sudah memasak.

"Ck... Bukan hal baru lagi kalo sikap mereka berdua seperti itu, tapi aneh nya... Makin hari semakin memuakkan yaah... Errrgg, lebih baik aku masuk dan tidur sekarang. "

Batin raisa dan meninggal kan andre dan fitri di ruang makan. Fitri sedikit merasa kesal karena raisa tidak menampakan raut wajah sedih atau apa, tapi fitri tetap lanjut memakan makanan nya karena merasa masih ada hari esok, untuk membuat raisa jatuh berkali kali.

.......

.......

.......

.......

...(Keesokan pagi nya)...

Seperti biasa, raisa mengawali pagi hari nya dengan kesibukan yang hakiki.

Dia mulai mondar mandir ke meja makan, meletakan hidangan yang sudah dia masak. Lalu tanpa menunggu andre dan fitri bangun, raisa sudah memakan sandwich isi sayur dan daging yang dia buat tadi, untuk mengisi perut nya di pagi ini.

Raisa tidak seperti andre dan fitri, yang kalo sarapan pagi harus ada nasi dan lauk pauk. Raisa hanya butuh makanan yang ringan, dan segelas susu hangat saja.

...(Jam enam pagi)...

Saat jarum jam terus berputar sedikit demi sedikit, turunlah andre dan fitri dari tangga. Hal itu di ketahui oleh raisa, karena langkah kaki mereka berdua terdengar sampai di dapur. Apalagi tawa kemesraan mereka.

Tanpa basa basi, andre dan fitri langsung makan. Andre yang sudah memakai stelan jas, karena setelah sarapan langsung berangkat ke kantor. Sedangkan fitri masih menggunakan baju tidur nya, dan memperlihatkan leher nya yang terdapat tiga bekas kiss mark.

Lagi lagi fitri hanya sengaja, agar raisa merasa iri dan jengkel pada fitri. Tapi, apa boleh buat. Raisa hanya menatap sekilas, lalu memalingkan wajah ke arah lain sambil menghela nafas. Wajah raisa seakan berkata "Kamu pikir aku tertarik dengan bekas kiss mark di leher mu ? Bercanda. " Yaah begitulah arti wajah raisa saat ini.

"Aku akan beberes di dapur, kalo ada yang kurang tinggal panggil aku. " Kata raisa dan langsung beranjak selangkah.

"Kenapa kamu terburu buru raisa ? " tanya andre tanpa memalingkan wajah sedikit pun pada raisa.

"Soalnya, berkat beberapa orang... Aku harus beberes seperti telah meninggal kan rumah selama sebulan tanpa penghuni. " Jawab raisa yang juga tak berbalik sedikit pun untuk melihat andre maupun fitri, dan terus berjalan.

"Hei, tunggu. Kenapa saat berbicara dengan ku, kau tidak menatap muka ku ? Apa kebiasaan yang selama ini kamu lakukan, sudah kamu lupakan raisa.? " Tanya andre. Dan kali ini, andre berbicara sambil melihat punggung belakang raisa.

"Entahlah, yang jelas... Aku bukan pembantu atau pelayan, yang harus tau tata krama saat berbicara dengan majikan. Karena kau bukan majikan ku, dan tak akan pernah menjadi siapapun yang berarti lagi dalam hidup ku. "

Kata raisa dengan ekor mata nya saja yang melihat andre. Hal itu membuat andre seketika syok dengan perkataan raisa. Saat andre berusaha mencerna kalimat terakhir dari raisa, sendok yang di pakai fitri pun terjatuh ke lantai.

"Klang... Klang.... "

Bunyi itu berhasil menyita perhatian raisa dan andre. Raisa yang berpikir ini hanya akal akalan fitri saja hanya bisa memutar bola mata nya, dan langsung berjalan kembali kearah meja makan dan memberikan sendok baru untuk fitri gunakan.

Tapi fitri langsung memegang mulut nya, dan berdiri dari kursi nya.

"Huuuweeekkkk..... " Mata fitri terbelalak. Rasa pusing dan mual bercampur aduk menjadi satu di dalam tubuh nya saat ini.

Fitri langsung berlari ke toilet yang ada di dekat dapur, dan memuntahkan semua makanan yang baru dia makan tadi.

Melihat hal itu, andre langsung berjalan ke arah raisa dan memegang kerah baju raisa dengan sangat keras dan penuh emosi.

"APA YANG LO CAMPURKAN KE MAKANAN YANG DI MAKAN FITRI HAH ? KALO LO ADA DENDAM, MENDING SAMA GUE AJA DEH. JANGAN LAMPIASKAN KE FITRI DONG. BADAN DIA ITU UDAH GAK SEHAT KARENA NGASIH GINJAL NYA KE AKU YAAH, JADI JANGAN KAMU BERANI APA APAIN FITRI.! DASAR CEWEK MUNAFIK. "

Teriak andre tepat di depan wajah raisa, sehingga beberapa air liur nya muncrat mengenai pipi raisa.

"Hah... " Raisa memalingkan wajah dari andre, dan mengusap pipi nya yang terkena muncratan air liur andre dengan sangat kasar. Lalu...

"HEH, KALO LO MASIH PUNYA OTAK DI PAKAI DONG TOLOL. JANGAN KAYA ANAK TK YANG LAGI BEREBUT GULALI DI PASAR MALAM YAAH. FITRI MAKAN MAKANAN YANG SAMA KAYA PUNYA LO, DAN LAGI GUE RASA LO SENDOK DULUAN, MAKAN DULUAN PULA. TAPI LO ADA GANGGUAN DI PERUT ATAU APA GITU ?? GAK KAN ?! "

Teriak raisa membalas perkataan andre pada nya tadi, sambil memegang kerah baju andre dengan sangat kuat dan emosi. Mendengar teriakan dan penjelasan logis dari resa, menyadarkan andre dan andre pun hanya bisa membelalakkan mata nya saja.

"CIHHHH, PADAHAL MASIH PAGI... UDAH BIKIN MOOD LANGSUNG RUSAK TAU GAK ? ! MENDING BERHENTI PLOTOTIN GUE KAYA GITU YAAH, GUE GAK NYAMAN. " Kata raisa melepas celemek yang di pakai nya, dan di lempar ke segala arah.

Lalu raisa masuk ke dalam kamar nya, dan keluar dengan baju jalan dan tas jinjing nya.

"L... LO MAU KEMANA ? " tanya andre.

"Ke studio lukis, udah bete di dalam rumah. Padahal baru beberapa jam, tapi makin pengap dan itu mengganggu ku. " Kata raisa melangkahi andre begitu saja.

"Heiiii... Bagaimana dengan pekerjaan rumah mu yang belum selesai-"

"DARI PADA LO SEWOT DAN SOK NGATUR PEKERJAAN GUE, MENDING LO BAWA TUH FITRI SI BELAHAN JIWA, RAGA, HATI, GINJAL, PARU PARU, DAN ORGAN TUBUH LAIN NYA KAMU KE RUMAH SAKIT. KARENA ITU LEBIH BAIK, DARI PADA LO TERUS BERKOTEK BAGAI ANAK AYAM YANG KEHILANGAN INDUK. "

Kata raisa dan langsung keluar dari rumah dengan mood yang sudah hancur. Andre yang otak nya masih loading dan sulit untuk mencerna apa yang terjadi saat ini, hanya bisa terpaku di tempat dengan muka bengong nya. Karena tindakan dan perkataan raisa yang sangat amat berbeda hari ini.

"Sebenar nya.... Apa yang terjadi ? " Kata andre penuh tanda tanya.

Bersambung...

[Note : Satu episode dulu yaah hari ini🤗. Author masih harus lanjut ngelakuin kegiatan di real life. Tapi author janji, besok bakal crazy up😇. Jadi, makasih banyak buat kalian yang udah setia nunggu cerita "Cinta dan Ajalku" ini😘. Love you dear❤❤]

Terpopuler

Comments

Yanti Za

Yanti Za

lanjut thorr

2022-02-03

0

Amik Sriindrawati

Amik Sriindrawati

lnjut dong thor pnasaran nih

2022-02-03

0

Sumawita

Sumawita

Sadar Andre kamu di bohongi Fitri

2022-02-03

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1.
2 Part 2
3 Part 3.
4 Part 4.
5 Part 5.
6 Part 6.
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10.
11 Part 11.
12 Part 12
13 Part 13.
14 Part 14.
15 Part 15
16 Pengumuman
17 Part 16.
18 Part 17.
19 Part 18.
20 Part 19
21 Part 20
22 Part 21.
23 Part 22.
24 Part 23.
25 Part 24.
26 Part 25
27 Part 26
28 Part 27
29 Part 28.
30 Part 29
31 Part 30
32 Part 31.
33 Part 32.
34 Part 33.
35 Part 34
36 Part 35
37 Part 36
38 Part 37
39 Part 38
40 Part 39
41 Part 40
42 Part 41
43 Part 42
44 Part 43.
45 Part 44.
46 Part 45.
47 Part 46.
48 Part 47.
49 Part 48.
50 Part 49.
51 Part 50.
52 Part 51.
53 Part 52.
54 Part 53.
55 Part 54.
56 Part 55.
57 Part 56.
58 Part 57.
59 Part 58.
60 Part 59.
61 Part 60.
62 Part 61.
63 Part 62.
64 Part 63.
65 Part 64.
66 Part 65.
67 Part 66
68 Part 67.
69 Part 68.
70 Part 69.
71 Part 70.
72 Part 71.
73 Part 72.
74 Part 73.
75 Part 74.
76 Part 75.
77 Part 76
78 Part 77.
79 Part 78.
80 Part 79.
81 Part 80.
82 Part 81.
83 Part 82
84 Part 83.
85 Part 84.
86 Part 85.
87 Part 86.
88 Part 87.
89 Part 88.
90 Part 89.
91 Part 90.
92 Part 91.
93 Part 92.
94 Part 93.
95 Part 94.
96 Part 95.
97 Part 96.
98 Part 97.
99 Part 98.
100 Part 99.
101 Part 100.
102 Part 101.
103 Part 102.
104 Part 103.
105 Part 104.
106 Part 105.
107 Part 106.
108 Part 107.
109 Part 108.
110 Part 109.
111 Part 110.
112 Part 111.
113 Part 112.
114 Part 113.
115 Part 114.
116 Part 115.
117 Part 116.
118 Part 117.
119 Part 118.
120 Part 119.
121 Part 120.
122 Part 121.
123 Part 122.
124 Part 123.
125 Part 124.
126 Part 125.
127 Part 126.
128 Part 127.
129 Part 128.
130 Part 129.
131 Part 130.
132 Part 131.
133 Part 132.
134 Part 133.
135 Part 134.
136 Part 135.
137 Part 136.
138 Part 137.
139 Part 138.
140 Part 139
141 Part 140.
142 Part 141.
143 Part 142.
144 Part 143.
145 Part 144.
146 Part 145.
147 Part 146.
148 Part 147.
149 Part 148.
150 Part 149.
151 Part 150.
152 #151.
153 #152.
154 Part 153
155 Part 154.
156 #Part 155.
157 #Part 156.
158 #Part 157.
159 #Part 158.
160 #Part 159.
161 #Part 160.
162 #Part 161.
163 #Part 162.
164 #Part 163.
165 #Part 164.
166 #Part 165.
167 #Part 166
168 #Part 167.
Episodes

Updated 168 Episodes

1
Part 1.
2
Part 2
3
Part 3.
4
Part 4.
5
Part 5.
6
Part 6.
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10.
11
Part 11.
12
Part 12
13
Part 13.
14
Part 14.
15
Part 15
16
Pengumuman
17
Part 16.
18
Part 17.
19
Part 18.
20
Part 19
21
Part 20
22
Part 21.
23
Part 22.
24
Part 23.
25
Part 24.
26
Part 25
27
Part 26
28
Part 27
29
Part 28.
30
Part 29
31
Part 30
32
Part 31.
33
Part 32.
34
Part 33.
35
Part 34
36
Part 35
37
Part 36
38
Part 37
39
Part 38
40
Part 39
41
Part 40
42
Part 41
43
Part 42
44
Part 43.
45
Part 44.
46
Part 45.
47
Part 46.
48
Part 47.
49
Part 48.
50
Part 49.
51
Part 50.
52
Part 51.
53
Part 52.
54
Part 53.
55
Part 54.
56
Part 55.
57
Part 56.
58
Part 57.
59
Part 58.
60
Part 59.
61
Part 60.
62
Part 61.
63
Part 62.
64
Part 63.
65
Part 64.
66
Part 65.
67
Part 66
68
Part 67.
69
Part 68.
70
Part 69.
71
Part 70.
72
Part 71.
73
Part 72.
74
Part 73.
75
Part 74.
76
Part 75.
77
Part 76
78
Part 77.
79
Part 78.
80
Part 79.
81
Part 80.
82
Part 81.
83
Part 82
84
Part 83.
85
Part 84.
86
Part 85.
87
Part 86.
88
Part 87.
89
Part 88.
90
Part 89.
91
Part 90.
92
Part 91.
93
Part 92.
94
Part 93.
95
Part 94.
96
Part 95.
97
Part 96.
98
Part 97.
99
Part 98.
100
Part 99.
101
Part 100.
102
Part 101.
103
Part 102.
104
Part 103.
105
Part 104.
106
Part 105.
107
Part 106.
108
Part 107.
109
Part 108.
110
Part 109.
111
Part 110.
112
Part 111.
113
Part 112.
114
Part 113.
115
Part 114.
116
Part 115.
117
Part 116.
118
Part 117.
119
Part 118.
120
Part 119.
121
Part 120.
122
Part 121.
123
Part 122.
124
Part 123.
125
Part 124.
126
Part 125.
127
Part 126.
128
Part 127.
129
Part 128.
130
Part 129.
131
Part 130.
132
Part 131.
133
Part 132.
134
Part 133.
135
Part 134.
136
Part 135.
137
Part 136.
138
Part 137.
139
Part 138.
140
Part 139
141
Part 140.
142
Part 141.
143
Part 142.
144
Part 143.
145
Part 144.
146
Part 145.
147
Part 146.
148
Part 147.
149
Part 148.
150
Part 149.
151
Part 150.
152
#151.
153
#152.
154
Part 153
155
Part 154.
156
#Part 155.
157
#Part 156.
158
#Part 157.
159
#Part 158.
160
#Part 159.
161
#Part 160.
162
#Part 161.
163
#Part 162.
164
#Part 163.
165
#Part 164.
166
#Part 165.
167
#Part 166
168
#Part 167.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!