Part 11.

"Ting.. Tong... Ting.. Tong. " Bel rumah yang berbunyi.

"Sebentar.. " Teriak suara perempuan dari dalam rumah itu.

"Klek.. " Pintu yang di buka.

"Siapa yaah.? Ada perlu ap-" Ucapan silvia seketika terhenti.

Yaah, yang membuka pintu adalah silvia. Adik kandung dari resa aditia, yang sedang menginap di rumah kaka nya untuk beberapa bulan ke depan.

Ekspresi silvia yang tadi nya masih cerah, langsung berubah drastis menjadi pucat seketika. Ya, silvia melihat raisa yang dalam keadaan wajah yang penuh akan air mata, dan tangan kanan nya yang penuh akan darah.

"Kyyyaaaaa....... " Teriak silvia.

"Silvia kamu kenapa.? " Teriak Resa dari dalam kamar mandi.

"Kak Resa, kak... Kak resa... Cepat ke sini. " Teriak silvia dengan panik.

Resa pun langsung memakai handuk kecil di pinggangnya, dan langsung berlari ke luar menuju suara teriakan adik nya di pintu masuk.

Saat berlari, resa di penuhi akan perasaan cemas dan khawatir. Jelas, dengan teriakan adik nya yang sangat histeris itu, perasaan kaka mana yang akan baik baik saja. Apa lagi silvia adalah adik satu satu nya, dan yang paling dia sayang.

"Silvia... Kamu kenap-" Ucapan resa seketika berhenti saat melihat raisa yang sedang berdiri di depan pintu masuk saat ini.

Dengan wajah yang masih basa karena menangis tak karuan, di tambah dengan tangan raisa yang berdarah, jelas membuat resa mati ekspresi untuk seketika.

"Selamat malam... Maaf mengganggu waktu kalian di malam ini. " Ucap raisa dengan senyum paksa pada kondisi nya saat ini.

Saat melihat raisa yang memaksa tersenyum dan tetap menyapa, membuat silvia tak bisa menahan rasa sedih nya. Silvia menutup mulut nya dengan ke dua tangan nya, dan menangis dengan sangat menyedihkan. Seakan dia juga dapat merasa penderitaan yang raisa rasakan.

Kenapa... Kenapa harus kak raisa... Kenapa kak raisa harus jalani takdir yang kaya gini... Batin silvia pilu.

Sedang kan ekspresi resa.? Yaah, hati resa bagai di cambuk oleh cambukan berduri. Sakit... Ya sakit sekali, rasa sakit yang di rasakan saat melihat wanita yang di cintai dalam keadaan naas seperti ini. Tak bisa berbuat apa apa, hanya bisa melihat kondisi yang sudah terluka dan tak bisa melindungi nya..

"Hiks... Kak Raisa... " Ucap silvia yang membangunkan andre dari lamunan penyesalan nya.

"Ra.... Raisa masuk dulu. " Pinta resa dengan suara yang lemas.

Silvia pun langsung mengandeng tangan kiri raisa yang tidak terluka, dan memapah raisa ke ruang tengah (Ruang tamu).

***

Kini Raisa dan Silvia sudah duduk di atas sofa yang terdapat di ruang tamu, sedang kan resa baru turun dari kamar nya membawa kan kotak P3K.

Tanpa berbasa basi, resa langsung menuangkan alkohol pada kapas, dan membersihkan dara yang ada pada tangan raisa yang terluka.

Saat membersihkan dara pada tangan raisa, ekspresi wajah resa tak bisa di baca. Entah sedih, marah, kecewa, menyalahkan diri sendiri, atau apa pun itu.. Semua nya tak bisa di tebak.

Sedang kan mata silvia hanya tertuju pada tangan raisa yang sedang di bersihkan oleh resa kaka nya itu. Dan pandangan raisa terus mengarah pada ekspresi wajah resa.

Raisa tak tau harus berbuat apa, lantaran di antara resa dan silvia tak ada yang berbicara. Sehingga suasana hening, canggung, dan isak tangis pun tercipta. Lantaran tak tahan dengan situasi saat ini, raisa memutuskan untuk angkat bicara..

"Res..... " Ucap raisa dengan nada rendah.

"Bisa diam gak.? Aku lagi fokus. Jangan di ganggu.! " Jawab resa pada raisa.

mata resa pun semakin memerah, mungkin dalam hitungan menit, air mata resa akan jatuh.

Karena tangan raisa sudah bersih dari darah, resa pun langsung bangkit berdiri dan berkata...

"Tunggu di sini. Aku akan ambil kan plester luka dulu. " Ucap resa sambil berjalan membelakangi raisa dan silvia menuju kamar nya.

Saat resa masuk ke kamar nya, dia mengarah ke kamar mandi nya dan dengan amarah yang tertampung di otak nya, resa langsung memukul tembok dengan sangat amat kencang...

"FU*K..... SIAL.... SIAL... SIAL.... ANJ*NGGGGGGG.....! EMANG B*NGSAT.! " Teriak resa sambil mengucek rambut nya.

"Jangan hanya ngaku kalo lo cinta sama dia, sayang sama dia, tapi gak bisa lindungi dia kaya gini. Bodoh banget tau gak. " Ucap resa pada pantulan wajah nya di cermin.

"Dasar gak guna. Bego, bodoh banget. Gak becus... " Ucap resa dengan linangan air mata yang sudah tak tertahan kan lagi.

"Raisa..... Sampai kapan lo mau jalani kehidupan lo kaya gini.? Pilih aku, lihat aku... Jadilah kekasih dan calon istri ku. " Ucap resa .

Karena tak mau membuat raisa dan adik nya silvia cemas, resa langsung membasuh wajah nya dan turun kembali ke ruang tamu dengan plester luka saru ball.

Saat resa sedang duduk jongkok seperti tadi dan menempelkan plester luka pada tangan raisa,

"Em.. Kak... Kan di kotak obat tadi masih ada plester luka, malahan masih satu ball loh kak. Belum di buka sama sekali, kok kaka ngambil yang baru lagi.? " Tanya silvia dengan polos pada kaka nya.

"Oh, gak lihat tadi. " Jawab resa.

"Masa sih kakak gak lihat.? Orang tadi silvia aja bisa langsung lihat sekali tengok." Sambung silvia lagi.

"Jaga jaga aja, jangan sampai karena plester luka nya udah lama, bisa menginfeksi luka raisa kan. " Jawab resa.

Jelas itu hanya alasan resa saja. Dengan dalih ingin mengambil plester yang baru, resa sebenarnya meluapkan kesedihan dan kekesalan nya seorang diri. Dia tak mau menampakkan ekspresi menyedihkan nya di hadapan adik dan orang yang dia cintai.

"Udah.. Udah.. Gak usah bahas ini lagi, karena tangan raisa udah di bersihin, di oles obat merah (Betadine.), dan sudah di tempelkan plester luka, sekarang kamu juga bisa tenang. Gak usah pasang muka cemas lagi.. " Ucap resa.

"Emang kenapa kalo silvia masang muka cemas.? Silvia kan benar benar cemas dan khawatir sama kak raisa.! " Sewot silvia.

"Kaka tau kalo kamu memang cemas sama keadaan raisa, tapi muka kamu itu jelek banget kalo lagi kaya gitu.. " Ledek resa agar dapat mencairkan suasana yang sempat hening tadi...

"huhh.... Kaka mah kaya gitu. Awas aja aku laporin sama mama papa. " Sambung silvia.

"Udah gede juga masih aja lapor ke papa mama.. Dasar anak manja.! " Ucap andre.

"Biarin..! " Jawab silvia.

"Hahaha... " Tawa raisa.

Akhir nya raisa tertawa juga. Dengan wajah yang sudah di bersihkan silvia dengan tisu basa tadi, membuat wajah raisa kembali terlihat hidup.

Resa dan silvia yang melihat raisa tertawa pun ikut senang, karena setidak nya beban raisa berkurang saat bersama dengan mereka...

Like & Komen😌

Makasih🥰

Terpopuler

Comments

Yanti Za

Yanti Za

lanjut thorr

2021-10-24

0

Mesra Jenahara

Mesra Jenahara

lanjut donk Thor..
dahh kepo banget nihh ☺️☺️😘
berharap segera terungkap si Fitri jelek itu keburukannya biar Andre tw mana yg bener* baik mana yg hanya pura* baik dan hanya memanfaatkan Andre doank dan juga Andre segera tw klo yg kasih ginjal itu bukan si Fitri jelek itu tapi melankan Raisa yg cantik jelita 🤗🤗🤗

2021-10-23

0

Rina Nurwaeni

Rina Nurwaeni

bahagiakan raisa thor....😘💪💪💪

2021-10-18

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1.
2 Part 2
3 Part 3.
4 Part 4.
5 Part 5.
6 Part 6.
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10.
11 Part 11.
12 Part 12
13 Part 13.
14 Part 14.
15 Part 15
16 Pengumuman
17 Part 16.
18 Part 17.
19 Part 18.
20 Part 19
21 Part 20
22 Part 21.
23 Part 22.
24 Part 23.
25 Part 24.
26 Part 25
27 Part 26
28 Part 27
29 Part 28.
30 Part 29
31 Part 30
32 Part 31.
33 Part 32.
34 Part 33.
35 Part 34
36 Part 35
37 Part 36
38 Part 37
39 Part 38
40 Part 39
41 Part 40
42 Part 41
43 Part 42
44 Part 43.
45 Part 44.
46 Part 45.
47 Part 46.
48 Part 47.
49 Part 48.
50 Part 49.
51 Part 50.
52 Part 51.
53 Part 52.
54 Part 53.
55 Part 54.
56 Part 55.
57 Part 56.
58 Part 57.
59 Part 58.
60 Part 59.
61 Part 60.
62 Part 61.
63 Part 62.
64 Part 63.
65 Part 64.
66 Part 65.
67 Part 66
68 Part 67.
69 Part 68.
70 Part 69.
71 Part 70.
72 Part 71.
73 Part 72.
74 Part 73.
75 Part 74.
76 Part 75.
77 Part 76
78 Part 77.
79 Part 78.
80 Part 79.
81 Part 80.
82 Part 81.
83 Part 82
84 Part 83.
85 Part 84.
86 Part 85.
87 Part 86.
88 Part 87.
89 Part 88.
90 Part 89.
91 Part 90.
92 Part 91.
93 Part 92.
94 Part 93.
95 Part 94.
96 Part 95.
97 Part 96.
98 Part 97.
99 Part 98.
100 Part 99.
101 Part 100.
102 Part 101.
103 Part 102.
104 Part 103.
105 Part 104.
106 Part 105.
107 Part 106.
108 Part 107.
109 Part 108.
110 Part 109.
111 Part 110.
112 Part 111.
113 Part 112.
114 Part 113.
115 Part 114.
116 Part 115.
117 Part 116.
118 Part 117.
119 Part 118.
120 Part 119.
121 Part 120.
122 Part 121.
123 Part 122.
124 Part 123.
125 Part 124.
126 Part 125.
127 Part 126.
128 Part 127.
129 Part 128.
130 Part 129.
131 Part 130.
132 Part 131.
133 Part 132.
134 Part 133.
135 Part 134.
136 Part 135.
137 Part 136.
138 Part 137.
139 Part 138.
140 Part 139
141 Part 140.
142 Part 141.
143 Part 142.
144 Part 143.
145 Part 144.
146 Part 145.
147 Part 146.
148 Part 147.
149 Part 148.
150 Part 149.
151 Part 150.
152 #151.
153 #152.
154 Part 153
155 Part 154.
156 #Part 155.
157 #Part 156.
158 #Part 157.
159 #Part 158.
160 #Part 159.
161 #Part 160.
162 #Part 161.
163 #Part 162.
164 #Part 163.
165 #Part 164.
166 #Part 165.
167 #Part 166
168 #Part 167.
Episodes

Updated 168 Episodes

1
Part 1.
2
Part 2
3
Part 3.
4
Part 4.
5
Part 5.
6
Part 6.
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10.
11
Part 11.
12
Part 12
13
Part 13.
14
Part 14.
15
Part 15
16
Pengumuman
17
Part 16.
18
Part 17.
19
Part 18.
20
Part 19
21
Part 20
22
Part 21.
23
Part 22.
24
Part 23.
25
Part 24.
26
Part 25
27
Part 26
28
Part 27
29
Part 28.
30
Part 29
31
Part 30
32
Part 31.
33
Part 32.
34
Part 33.
35
Part 34
36
Part 35
37
Part 36
38
Part 37
39
Part 38
40
Part 39
41
Part 40
42
Part 41
43
Part 42
44
Part 43.
45
Part 44.
46
Part 45.
47
Part 46.
48
Part 47.
49
Part 48.
50
Part 49.
51
Part 50.
52
Part 51.
53
Part 52.
54
Part 53.
55
Part 54.
56
Part 55.
57
Part 56.
58
Part 57.
59
Part 58.
60
Part 59.
61
Part 60.
62
Part 61.
63
Part 62.
64
Part 63.
65
Part 64.
66
Part 65.
67
Part 66
68
Part 67.
69
Part 68.
70
Part 69.
71
Part 70.
72
Part 71.
73
Part 72.
74
Part 73.
75
Part 74.
76
Part 75.
77
Part 76
78
Part 77.
79
Part 78.
80
Part 79.
81
Part 80.
82
Part 81.
83
Part 82
84
Part 83.
85
Part 84.
86
Part 85.
87
Part 86.
88
Part 87.
89
Part 88.
90
Part 89.
91
Part 90.
92
Part 91.
93
Part 92.
94
Part 93.
95
Part 94.
96
Part 95.
97
Part 96.
98
Part 97.
99
Part 98.
100
Part 99.
101
Part 100.
102
Part 101.
103
Part 102.
104
Part 103.
105
Part 104.
106
Part 105.
107
Part 106.
108
Part 107.
109
Part 108.
110
Part 109.
111
Part 110.
112
Part 111.
113
Part 112.
114
Part 113.
115
Part 114.
116
Part 115.
117
Part 116.
118
Part 117.
119
Part 118.
120
Part 119.
121
Part 120.
122
Part 121.
123
Part 122.
124
Part 123.
125
Part 124.
126
Part 125.
127
Part 126.
128
Part 127.
129
Part 128.
130
Part 129.
131
Part 130.
132
Part 131.
133
Part 132.
134
Part 133.
135
Part 134.
136
Part 135.
137
Part 136.
138
Part 137.
139
Part 138.
140
Part 139
141
Part 140.
142
Part 141.
143
Part 142.
144
Part 143.
145
Part 144.
146
Part 145.
147
Part 146.
148
Part 147.
149
Part 148.
150
Part 149.
151
Part 150.
152
#151.
153
#152.
154
Part 153
155
Part 154.
156
#Part 155.
157
#Part 156.
158
#Part 157.
159
#Part 158.
160
#Part 159.
161
#Part 160.
162
#Part 161.
163
#Part 162.
164
#Part 163.
165
#Part 164.
166
#Part 165.
167
#Part 166
168
#Part 167.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!