Part 12

...[Happy Reading🙌🥰]...

Resa dan silvia yang melihat raisa tertawa pun ikut senang, karena setidak nya beban raisa berkurang saat bersama dengan mereka...

"Syukurlah kak Raisa udah merasa mendingan... Silvia khawatir banget loh kak Raisa... "

"Iyah.. Mau gimana lagi... Cuma kalian tempat pelarian kaka satu satu nya. "

"Ih.. Kak Raisa ma bisa aja..! " Ucap silvia sambil memeluk raisa dari samping..

"Hem.. " Gumam resa.

"Oia.. Em... Itu... Res.. I.. Itu...! " Ucap raisa terbata bata..

"Itu apa sih.? Kalo ngomong jangan setengah setengah dong... " Tanya resa tanpa rasa curiga, karena resa pikir raisa ingin meminta tolong sesuatu..

"Em.... To... Tolong.... Tolong gunakan baju dan celana. Terlebih khusus nya, tolong pakai ****** ***** yaah.." Ucap raisa karena sedari tadi saat mendapatkan pengobatan, raisa melihat sesuatu yang tidak seharusnya di lihat.

Wajar saja, karena sedari tadi resa hanya menggunakan handuk pendek, yang menutupi dari pinggang sampai setengah paha nya saja...

"Pft... Puwahahahaha... " Silvia tak bisa menahan tawa lagi, dan tertawa sampai memegang perut nya.

"Blush" Resa yang baru sadar kalo sedari tadi dia hanya menggunakan handuk, langsung malu malu kucing...

"Ke... Kena.. Kenapa kamu gak kasih tau dari tadi sih.?? " Tanya resa yang wajah nya sudah merah tomat.

"Tadi aku mau ngomong... Cuma pas aku baru manggil nama kamu, kamu langsung bilang kaya gini *Bisa diam gak.? Aku mau fokus.! * Gitu jawaban kamu tadi.. " Jelas raisa dengan terperinci..

"Em... Dan... Dan Resa, aku mau kasih tau satu hal lagi... Pu... Punya Mu sangat besar, terlihat kuat dan bertenaga. Bagus untuk masa depan mu..!! " Ucap raisa sambil memalingkan muka nya ke arah silvia.

Silvia yang sudah tertawa dari tadi, langung melanjutkan tertawaan nya sampai berguling di atas sofa dengan air mata yang keluar...

Sedangkan resa dengan muka yang sudah benar benar merah, langsung berlari ke dalam kamar nya dengan kecepatan tinggi.. Terlihat jelas bahwa resa sedang ditindas.

"Bang...! " Bunyi pintu kamar yang di banting resa dengan kencang..

Sedangkan setelah mendengar pintu yang di banting, raisa dan silvia langsung bertatapan dan kembali tertawa lagi... Yaah, ke dua gadis ini sering dan suka sekali mengerjai kaka dan sahabat mereka.

Raisa yang beberapa saat yang lalu masih sedih dan menangis, sekarang tengah tertawa dan bercanda ria dengan orang orang yang dia sayang, dan tentu saja orang orang yang menyayangi Raisa..

..........

..........

..........

..........

..........

...[Lima menit kemudian👁_👁]...

Resa keluar dari kamar nya menggunakan kaos biasa, dan yang terkesan janggal adalah celana hitam panjang dan berukuran sangat besar yang resa pakai..

"Pft.... Kaka mau ngapain pakai celana kaya gitu..?? Kaya karung goni aja tau gak.? Hahaha... "

"Silvia.. Kamu gak boleh ledek resa.. Gini gini dia kaka kamu loh... Ingat, kaka yang make celana karung goni... Pft.. Hahaha.. "

"Hahaha... Di kira kak raisa mau belain, eh kok malah di hujat lagi... Benar benar jahat tau gak.?! "

Resa tidak gentar sedikit pun, dia berjalan ke arah raisa dan langsung menempelkan jidat nya tepat di jidat raisa..

"Gak adil kalo kamu aja yang ngeliat punya ku..! Aku juga harus lihat punya kamu, biar impas...!! " Ucap resa dengan tatapan serius..

Raisa hanya menatap resa dengan muka datar..

"Yaah kalo kamu mau lihat juga gak papa kok.. Ayo kita ke kamar mandi..! " Jawab raisa dengan enteng sambil berdiri, dan langsung menarik tangan resa.

Loh kok jadi kaya gini sih..? Kan jawaban yang aku mau itu, si raisa malu malu kucing. Biar mereka tau rasa nya ditindas. Bukan nya malah di jawab dengan percaya diri kaya gini.... Batin resa..

"GAK.. ENGGA MAUUU.. !! " Teriak resa sambil menarik tangan nya dengan kuat.

"Loh kamu kenapa.?? Bukan nya kamu yang protes minta keadilan tadi.? " Tanya raisa dengan sengaja, karena raisa sangat suka bahkan di jadikan hobi untuk mengerjai resa, sampai membuat resa salah tingkah sendiri.. .

"Pokok nya gak mauuu... Kalo hal itu sampai terjadi, aku gak bisa janji bisa menahan kemauan aku yang liar dan tak terkendalikan.. " Jelas resa agar memberikan rasa jera pada raisa..

"Baiklah.. Baiklah.. Sahabatku yang satu ini tak mau ternodai, tapi bagaimana dengan ku.? Gara gara kamu, mata aku udah ternodai, kamu harus ganti rugi..! Kalo enggak, harus tanggung jawab."

Tuntut raisa pada resa.. Entah kenapa, raisa merasa tenaga nya akan terisi penuh lagi bila menjahili resa..

"Oke Kalo gitu... Ayok kira nikah.. " Jawab resa yang tengah panik..

Raisa dan silvia langsung bertatapan, lalu..

"HAHAHA... HAHAHA.. HAHAHA.. "

Tawa mereka berdua pecah seketika. Tawa ke dua gadis ini memenuhi satu ruangan itu, Resa pun bingung dengan apa yang di tertawa kan oleh adik dan sahabat nya.

"Kak Raisa.. Hahaha.. Silvia rasa udah cukup deh. Kasian kaka aku, kaya nya dikit lagi bakal meledak deh.. "

"Oke.. Oke... Siap laksanakan tuan putri ku." Jawab raisa dengan senyuman sambil mengelus kepala silvia yang kini berada di samping nya..

"Oh.... Jadi dari tadi kalian berdua ngerjain aku yaah.? "Tanya resa.

"Em.. Emang benar kalo saat ini aku dan silvia sedang mengerjai kamu.. " Jawab raisa

"Tapi kali soal kak Raisa yang melihat kepunyaan kaka, itu nyata sih.! Soalnya pas aku tanya kak raisa radi, kata nya benar banget..! Sambung Silvia..

Resa yang tadi nya berpikir bahwa dari awal hanya bercandaan pun, langsung hancur berkeping keping saat mendengar penjelasan dari adik nya.. Kini resa duduk do pojokan, dengan tangan yang di mainkan seperti anak kecil...

Resa pun merasa bahwa diri nya adalah kaka dan sahabat yang sudah sangat tertindas di seluruh dunia, karena keberadaan dua iblis wanita di hadapan nya (Dua iblis yang di maksud resa di sini adalah Raisa dan Silvia.)

Di tengah suasana yang imbang sebelah, antara menjahili dan dijahili, terdengar bunyi bel rumah.

"Ting.. Tong.. "

"Oh.. Pesanan udah datang.. Kak Resa... Kasih silvia uang tunai 300.000 dong.. "

"Loh..? Kamu gak bayar memang waktu di pesan.? "

"Em enggak lah.. Soalnya mau minta uang kaka... "

"Ada yaah orang yang udah dijahili, masih di minta uang tunai nya.. Gak adik tau gak....!! " Protes resa.

"Silvia... Kalo kaka kamu gak punya uang tunai, pakai uang kaka aja.. Ada di dalam tas, tinggal di ambil aja.. "

"Oke... " Jawab silvia dan berjalan ke arah tas raisa..

"Eh tunggu dulu.. Masa iya kamu pakai uang Raisa sih.? Emang kaka kamu yang seorang CEO dari perusahaan warisan papa ini, miskin banget yaah.? " Ucap resa sambil mengeluarkan uang tunai 300.000 untuk silvia..

"Em.. Kaka emang terbaik.. Udah ganteng, dompet tebal lagi.. "

"Udah gak usah muji lagi.. Cepat ambil pesanan kita sana, gak kasihan sama mas kurir yang udah nungguin dari tadi kah.? "

Setelah itu silvia dengan semangat 45, langsung pergi ke arah pintu untuk mengambil makanan pesanan nya..

Like👍

Komen📱

Makasih🥰

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***