Part 14.

Setelah selesai menenangkan Raisa dalam pelukan resa, kini ke dua orang ini tengah duduk dalam keheningan dan sama sama menengadah ke langit, menikmati pemandangan langit malam yang sama.

Di tengah keheningan itu, terdengarlah suara lembut dan hangat masuk di telinga raisa.

"Raisa... Malam ini lo tidur sama adik gue yaah. Pasti si silvia bakal senang banget.! "

"Em..... Tidur sama silvia yaah.? " Jawab raisa dengan raut wajah yang sedang berpikir..

Resa yang melihat raisa yang sedang berpikir pun merasa tak enak hati, karena berpikir permintaan nya terlalu berlebihan.!

"Ka... Kalo kamu keberatan juga gak papa kok.. Gak usah di ambil pusing. Kan masih ada kamar yang lain.. Gimana kalo di kamar tamu..? "

"Heemmm...! " Jawab raisa yang kembali berpikir..

Resa pun semakin panik dengan respon raisa saat ini.! Padahal raisa gak ada maksud apa apa atau mau ngerjain dia.!

"Ka... Kalo kamu masih gak suka, gimana kalo tidur di samping kamar aku aja..? Atau kalo kamu masih gak mau, gimana kalo tidur sama aku. .?? " Ucap resa yang panik, sampai sampai tak sadar dengan kalimat terakhir yang dia ucapkan.

"Hah... Astaga.. Ma-"

"Boleh juga tuh.! " Jawab raisa yang memotong perkataan tesa yang ingin meminta maaf, karena sudah berkata lancang..

Sontak jawaban raisa membuat resa panik seketika.. Karena tak mau di tipu dan di permainkan seperti tadi, resa memutuskan untuk merespon jawaban raisa dengan candaan...

"Heh.. Kalo itu mau kamu, terserah lah.. Tapi jangan mengeluh kalo saat aku tidur makan banyak tempat..! " Jawab resa dengan sangat enteng, dan menimpali keinginan raisa dengan candaan...

.........

..........

...[Satu jam kemudian.!]...

Saat ini pandangan mata resa terpaku melihat langit langit kamar nya, yang tampak kosong tanpa hiasan apapun di atas sana dengan badan yang terbaring kaku di atas tempat tidur...

Bagaimana tidak.... Saat ini Raisa berada tepat di samping resa, bersebelahan bantal kepala, memakai satu selimut yang sama, tanpa ada nya bantal guling yang dapat menjadi pemisah antara mereka berdua.

Astaga....!!! Ya Tuhan...!!! Kenapa bisa kaya gini..?Tadi gue pikir si raisa cuma bercanda, makanya gue gak terlalu ambil pusing dan menjawab dengan candaan juga...! Siapa yang dapat menyangka kalo ucapan nya yang tadi itu SERIUS..??!!! Teriak resa di dalam lubuk hati nya yang paling dalam..

Situasi saat ini sangat menyiksa resa dari detik ke detik.!

Dan satu lagi..... Kenapa wanita ini bisa tidur nyenyak dalam hitungan detik, di samping gue yang seorang cowok tanpa rasa cemas atau gelisah..?? Emang dia gak pernah anggap aku sebagai seorang pria apa.??? Batin resa yang penuh tanda tanya..

Hah.. Aku menyerah.. Baiklah.. Mari kita pikirkan sesuatu selain hal negatif yang dari tadi muncul di kepala ku.. Ah benar, proses terjadi nya benua di seluruh dunia.. Di mulai dari -

"Eemmm....! " Suara yang keluar dari gumaman raisa, yang memotong otak resa yang sedang berpikir positif.

Saat gumaman itu terdengar, tentu saja disertai dengan gerakan tubuh raisa yang berbalik dan langsung memeluk resa seperti bantal guling..

Yaah, kebiasaan raisa tidur adalah memeluk bantal guling nya. Dan satu hal yang paling penting, raisa tidur dengan piyama tanpa Bra. Hal ini sudah menjadi kebiasaan raisa dan kebanyakan wanita jaman sekarang saat tidur untuk melepas Bra, agar semua organ tubuh dapat rileks.

Sesuatu yang kenyal menempel di badan resa. Dan resa dapat merasakan dengan pasti ke dua benda yang kenyal kenyal itu adalah kepunyaan raisa yang tertutup baju selama ini..

RAIISAAAAAAA.....!!!!!!!!! Gue laki laki NORMAL loh we😭, gak perlu loh buktiin kata gini juga kaliiii..... Ya Allah, ujian apa lagi ini..??? Apa ini semacam siksaan ganda...??? Batin resa dengan air mata yang mendera perasaan nya, dan bagai luka yang tak berdarah...

...........

..."Cuit... Cuit.. Cuit... "...

Kicauan burung yang bertengger di ranting pohon pun, terdengar merdu dan masuk perlahan dalam pendengaran masing masing individu yang mendengar nya.

Sinar matahari yang menerobos masuk dari sela sela kaca jendela yang tak terdapat kain gorden pun, membuat mata raisa silau dan memutuskan untuk bangun dari tidur nya yang nyenyak..

"Uuummmm.... " Suara yang keluar dari mulut raisa, sambil menarik ke dua tangan nya ke atas dan merenggangkan tubuh..

"Kamu udah bangun.?? " Tanya resa dengan suara yang terdengar berat, kasar, dan kehilangan tenaga..

"Iyah udah.. " Jawab raisa sambil memalingkan pandangan nya ke samping kanan, di mana resa terbaring...

"ASTAGA....?!!!! " Jerit kaget raisa saat melihat kantung mata resa yang menghitam seperti panda, bibir yang kering dan kehilangan warna pixi alami, dan wajah yang lelah dan tampak sedikit pucat.

"Res..?! Lo kenapa.?? Sakit .? Ada bagian tubuh yang rasa gak nyaman..?? " Tanya raisa sambil meletakkan tangan nya di kening, pipi, dan leher resa..

Iya gue sakit.. Gue sakit hati karena lo gak anggap gue sebagai seorang cowok tadi malam...! Dan yang lebih parah nya lagi, lo benar benar uji mental gue semalam, dengan meluk gue dalam keadaan yang gak pakai bra. Puas lo..??? Hah... Gue pengen banget berteriak kaya gitu ke raisa... Teriak resa di dalam hati, karena tak berani mengeluarkan semua pendapat nya itu di hadapan raisa.

Tiba tiba, ekspresi wajah resa terpaku dengan mata yang tidak berkedip sama sekali. Bagaimana tidak, saat ini raisa sedang menempelkan keningnya di atas kening resa, dengan posisi badan yang sudah pasti ada di atas resa..

Raisa melakukan hal itu karena saat raisa bertanya tadi, resa yang biasa nya cerewet tidak menjawab satu kata pun.

"Suhu tubuh kamu sama kaya suhu tubuh gue kok. Tapi kenapa penampilan kamu udah kaya orang yang lagi kena tipes aja sih.? "

"Blush.... " Muka resa pun langsung memerah.

"Loh kok muka kamu memerah sih...? Jangan jangan loh punya penyakit dalam yaah..? Atau gini aja, kita ke Rumah Sakit buat periksa kesehatan kamu aja yaah.. "

"Per.... Pertama tama... Lo.. Lo menyingkir dulu dari atas badan gue..!! "

Raisa pun dengan terheran heran mengikuti suruhan resa..! Saat raisa sudah duduk bersila, raisa memasang ekspresi wajah yang butuh penjelasan..

"Hah.. Lo gak usah khawatir... Gue gak punya penyakit dalam atau semacam nya. Gue cuma gak tidur semalaman kok. Mungkin karena gue terlalu banyak pikiran, jadi nya kaya gini deh. ! " Jelas resa dengan alasan yang sudah tersusun rapi seperti sebuah skenario di dalam benak nya.

"Lo lagi pikirin apa sih.? Ada masalah sama perusahaan lo yah.? Kalo lo udah gak bisa nahan sendiri lagi, bilang sama gue yaah. Gue pasti bakal jadi teman dan pendengar yang baik kok.. "