Part 18.

Raisa yang sudah keluar dari rumah langsung menaiki taxi menuju studio lukis nya. Karena suasana hati raisa yang sedang tidak bagus, raisa memasang wajah jutek nya dan membuat pak supir taxi canggung dan merasa punya salah pada raisa.

.......

.......

.......

.......

...(20 menit kemudian. )...

"Em, maaf.. Tapi mobil taxi saya tak bisa memasuki gang yang anda tuju nona, karena ada pemblokiran jalan di depan. Soalnya ada perbaikan jalan, apakah anda ingin saya mengambil jalan yang berputar ? Tapi itu akan memakan waktu satu jam ! " kata pak supir sopan.

"Tidak usah pak, terimakasih. " Kata raisa sambil menyodorkan uang pada pak supir itu. Karena raisa sudah melihat nominal yang harus dia bayar.

Setelah keluar dari taxi, raisa memilih untuk berjalan kaki sampai ke studio nya yang berjarak 300 meter lagi. Yah walaupun memang tak ada pilihan lain, tapi raisa merasa tenang dengan suasana di lingkungan nya saat ini.

Jalanan masih sepi, hanya satu dua kendaraan yang lewat. Benar benar suasana yang raisa impikan selama ini. Raisa berjalan sambil memegang tas nya dan perlahan mood nya mulai membaik.

"Piiiiippppp.... " Klakson mobil yang mengarah pada raisa.

Otomatis raisa langsung melihat mobil itu, mungkin kenalan atau pengendaranya sedang membutuhkan petunjuk jalan.

"Kak, kalo cantik itu gak boleh kelewatan yaah. Soalnya gak baik buat kesehatan jantung aku, ya kak cantik ? " kata anak pria SMA dari dalam mobil, sambil menyodorkan kepalanya dari kaca mobil yang di turunkan.

Mendengar kata kata itu, raisa merasa seperti berada di usianya saat berumur 17 tahun. Setiap pagi pasti mendapat godaan dari teman teman pria nya, jangan kan pria... Teman wanita raisa saja pasti akan memberikan gombalan yang dapat membuat raisa salah tingkah.

"Hahaha.... " Tawa raisa yang membuat wajah nya semakin cantik karena mengingat momen lucu dan konyol dulu.

"Aku gak tau siapa nama kaka, tapi makasih sudah jadi penyemangat aku ke sekolah hari ini yaah. Dadaaahh, " kata bocah itu dengan wajah yang memerah, dan langsung menjalan kan mobilnya dengan kecepatan penuh.

"Semoga hari mu menyenangkan, " kata raisa dan lanjut berjalan.

Beberapa menit kemudian, jalanan mulai ramai. Ada beberapa anak kecil yang berlari dengan semangat karena berangkat ke sekolah, ada ibu ibu yang sibuk membeli dan menawar sayur pada penjual keliling yang menggunakan motor.

Ada juga teriakan ibu ibu karena anak nya belum bangun dari hibernasi mereka, semua hal itu benar benar menjadi pemandangan yang raisa nikmati dan membuat raisa tak henti menyunggingkan senyum manis di wajah nya.

"Eh, Non raisa... Udah seminggu yaah gak datang ke studio lukis, lagi sakit yaah ? " tanya satpam yang berada di pos dekat gerbang.

"Em, kemarin lagi gak enak badan aja kok. Jangan terlalu di pikir kan. Oia, raisa bisa minta kunci buat apartemen raisa gak ? Soalnya kunci nya ilang kemarin, atau mungkin raisa salah simpan. Om budi punya kunci cadangan nya kan ? " tanya raisa.

"Hah... Om Budi mah selalu punya kunci cadangan nya non raisa. Kan non raisa selalu kehilangan kunci terus, padahal masih muda. Kok bisa yah udah pelupa. " Kata om budi sambil mengambil kunci yang ada di laci meja. Di dalam laci meja itu, ada lebih dari puluhan kunci cadangan untuk apartemen yang di jadikan studio melukis oleh raisa.

"Ini non... " Kata om budi ramah dengan senyum khas nya.

"Makasih banyak yaah om budi, raisa naik ke lantai atas dulu yaah. " Kata raisa pamit .

"Iyah, hati hati ya non. " kata om budi.

Setelah itu raisa naik lift dan pergi ke apartemen nya yang berada di lantai enam.

.......

.......

.......

.......

...(Lima menit kemudian, di dalam apartemen raisa)...

"Klak... " Bunyi pintu yang di kunci dari dalam.

"Fyuuhh... Akhir nya sampai juga, btw... Aku rindu ruangan lukis ku ini, tapi berkat om budi ruangan ku ini selalu bersih dan wangi. Benar benar harus di kasih penghargaan satpam terbaik. " Kata raisa sambil membuka rompi cokelat nya dan di lemparkan di atas sofa begitu saja.

Raisa langsung ke dapur dan membuat kopi hitam tanpa gula untuk nya, dan setelah itu raisa berjalan dan duduk di atas sofa. Raisa menyandarkan punggungnya dan menghembuskan nafas lega berkali kali sambil sesekali menyeruput kopi miliknya.

"Oke istirahat dan pendinginan otak nya sudah cukup, sekarang waktu nya untuk lanjutin lukisan yang kemarin. Semangat raisa, " kata raisa yang sudah berdiri dan pergi ke depan kanvas yang sudah ada beberapa coretan warna, mengambil kuas dan menuangkan cat air ke tempat nya masing masing.

Raisa mulai memutar pergelangan tangan nya sambil sesekali bersenandung, saat memegang kuas dan berhadapan dengan kanvas, inspirasi raisa mengalir dengan sangat deras begitu saja di dalam otak nya.

Saat raisa tengah melukis, suasana hening di ruangan itu benar benar pekat. Hal itu yang membuat raisa harus mengunci pintu, agar tak ada yang dapat mengganggu dan mengantisipasi hal hal berbahaya lain nya.

Di tengah keheningan yang mengelilingi raisa, tiba tiba terdengar suara dari pintu.

"Klek... " Pintu yang terbuka .

Karena raisa melukis di dekat pintu, otomatis perhatian dan pandangan matanya langsung tertuju ke arah pintu. Raisa benar benar panik dan sedikit takut, karena raisa yakin tadi sudah mengunci pintu nya dengan benar.

"Apakah om budi yang datang ? Tapi om budi selalu mengetuk pintu dulu sebagai tanda sopan santu. ! Siapa yang datang saat ini ?? Apakah dia penjahat ? " Batin raisa panik dengan keringat dingin di wajah nya.

Ketakutan raisa semakin menjadi, dan raisa memilih memejamkan mata nya kuat kuat. Di tengah rasa takut dan cemas raisa itu, ada seseorang yang berbicara.

"Raisa.? Kamu kenapa gemetaran ? Muka kamu juta pucat pasih. Apa kamu sakit ? Hem ? " tanya orang dengan suara yang benar benar tak asing di telinga raisa.

"....... " Raisa hanya diam dan mulai membuka mata nya perlahan lahan.

"Huuhhh, Reesaaaa.... Ihh kamu aaahhh, gak lucu tau gak. ! " Kata raisa frustasi.

"Apa nya yang salah raisa ? Aku baru datang loh, masa kamu nya udah marah marah sih ?! " kata resa yang benar benar tak tau sudah membuat raisa ketakutan.

"Kalo mau masuk rumah orang itu, dahulukan etika oke?? Ketuk pintu dulu, kalo gak ada respon kan kamu bisa nelpon aku res. Aku takut banget tadi, padahal pintu nya udah aku kunci. Tapi kamu dengan tanpa beban dan muka tak bersalah malah seenak jidat aja main buka pintu, kamu becanda nya di kondisikan dong. ! "

Omel raisa panjang × lebar seperti biasa, karena kali ini resa benar benar sudah kelewatan.

"Ma... Maaf raisa, aku lupa kalo dulu kamu pernah ngalamin hal memilukan di apartemen ini. Maaf yaah, aku minta maaf raisa. Bener, aku bener bener lupa... " Mohon resa sambil memegang ke dua tangan raisa yang gemetaran.

Episodes
1 Part 1.
2 Part 2
3 Part 3.
4 Part 4.
5 Part 5.
6 Part 6.
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10.
11 Part 11.
12 Part 12
13 Part 13.
14 Part 14.
15 Part 15
16 Pengumuman
17 Part 16.
18 Part 17.
19 Part 18.
20 Part 19
21 Part 20
22 Part 21.
23 Part 22.
24 Part 23.
25 Part 24.
26 Part 25
27 Part 26
28 Part 27
29 Part 28.
30 Part 29
31 Part 30
32 Part 31.
33 Part 32.
34 Part 33.
35 Part 34
36 Part 35
37 Part 36
38 Part 37
39 Part 38
40 Part 39
41 Part 40
42 Part 41
43 Part 42
44 Part 43.
45 Part 44.
46 Part 45.
47 Part 46.
48 Part 47.
49 Part 48.
50 Part 49.
51 Part 50.
52 Part 51.
53 Part 52.
54 Part 53.
55 Part 54.
56 Part 55.
57 Part 56.
58 Part 57.
59 Part 58.
60 Part 59.
61 Part 60.
62 Part 61.
63 Part 62.
64 Part 63.
65 Part 64.
66 Part 65.
67 Part 66
68 Part 67.
69 Part 68.
70 Part 69.
71 Part 70.
72 Part 71.
73 Part 72.
74 Part 73.
75 Part 74.
76 Part 75.
77 Part 76
78 Part 77.
79 Part 78.
80 Part 79.
81 Part 80.
82 Part 81.
83 Part 82
84 Part 83.
85 Part 84.
86 Part 85.
87 Part 86.
88 Part 87.
89 Part 88.
90 Part 89.
91 Part 90.
92 Part 91.
93 Part 92.
94 Part 93.
95 Part 94.
96 Part 95.
97 Part 96.
98 Part 97.
99 Part 98.
100 Part 99.
101 Part 100.
102 Part 101.
103 Part 102.
104 Part 103.
105 Part 104.
106 Part 105.
107 Part 106.
108 Part 107.
109 Part 108.
110 Part 109.
111 Part 110.
112 Part 111.
113 Part 112.
114 Part 113.
115 Part 114.
116 Part 115.
117 Part 116.
118 Part 117.
119 Part 118.
120 Part 119.
121 Part 120.
122 Part 121.
123 Part 122.
124 Part 123.
125 Part 124.
126 Part 125.
127 Part 126.
128 Part 127.
129 Part 128.
130 Part 129.
131 Part 130.
132 Part 131.
133 Part 132.
134 Part 133.
135 Part 134.
136 Part 135.
137 Part 136.
138 Part 137.
139 Part 138.
140 Part 139
141 Part 140.
142 Part 141.
143 Part 142.
144 Part 143.
145 Part 144.
146 Part 145.
147 Part 146.
148 Part 147.
149 Part 148.
150 Part 149.
151 Part 150.
152 #151.
153 #152.
154 Part 153
155 Part 154.
156 #Part 155.
157 #Part 156.
158 #Part 157.
159 #Part 158.
160 #Part 159.
161 #Part 160.
162 #Part 161.
163 #Part 162.
164 #Part 163.
165 #Part 164.
166 #Part 165.
167 #Part 166
168 #Part 167.
Episodes

Updated 168 Episodes

1
Part 1.
2
Part 2
3
Part 3.
4
Part 4.
5
Part 5.
6
Part 6.
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10.
11
Part 11.
12
Part 12
13
Part 13.
14
Part 14.
15
Part 15
16
Pengumuman
17
Part 16.
18
Part 17.
19
Part 18.
20
Part 19
21
Part 20
22
Part 21.
23
Part 22.
24
Part 23.
25
Part 24.
26
Part 25
27
Part 26
28
Part 27
29
Part 28.
30
Part 29
31
Part 30
32
Part 31.
33
Part 32.
34
Part 33.
35
Part 34
36
Part 35
37
Part 36
38
Part 37
39
Part 38
40
Part 39
41
Part 40
42
Part 41
43
Part 42
44
Part 43.
45
Part 44.
46
Part 45.
47
Part 46.
48
Part 47.
49
Part 48.
50
Part 49.
51
Part 50.
52
Part 51.
53
Part 52.
54
Part 53.
55
Part 54.
56
Part 55.
57
Part 56.
58
Part 57.
59
Part 58.
60
Part 59.
61
Part 60.
62
Part 61.
63
Part 62.
64
Part 63.
65
Part 64.
66
Part 65.
67
Part 66
68
Part 67.
69
Part 68.
70
Part 69.
71
Part 70.
72
Part 71.
73
Part 72.
74
Part 73.
75
Part 74.
76
Part 75.
77
Part 76
78
Part 77.
79
Part 78.
80
Part 79.
81
Part 80.
82
Part 81.
83
Part 82
84
Part 83.
85
Part 84.
86
Part 85.
87
Part 86.
88
Part 87.
89
Part 88.
90
Part 89.
91
Part 90.
92
Part 91.
93
Part 92.
94
Part 93.
95
Part 94.
96
Part 95.
97
Part 96.
98
Part 97.
99
Part 98.
100
Part 99.
101
Part 100.
102
Part 101.
103
Part 102.
104
Part 103.
105
Part 104.
106
Part 105.
107
Part 106.
108
Part 107.
109
Part 108.
110
Part 109.
111
Part 110.
112
Part 111.
113
Part 112.
114
Part 113.
115
Part 114.
116
Part 115.
117
Part 116.
118
Part 117.
119
Part 118.
120
Part 119.
121
Part 120.
122
Part 121.
123
Part 122.
124
Part 123.
125
Part 124.
126
Part 125.
127
Part 126.
128
Part 127.
129
Part 128.
130
Part 129.
131
Part 130.
132
Part 131.
133
Part 132.
134
Part 133.
135
Part 134.
136
Part 135.
137
Part 136.
138
Part 137.
139
Part 138.
140
Part 139
141
Part 140.
142
Part 141.
143
Part 142.
144
Part 143.
145
Part 144.
146
Part 145.
147
Part 146.
148
Part 147.
149
Part 148.
150
Part 149.
151
Part 150.
152
#151.
153
#152.
154
Part 153
155
Part 154.
156
#Part 155.
157
#Part 156.
158
#Part 157.
159
#Part 158.
160
#Part 159.
161
#Part 160.
162
#Part 161.
163
#Part 162.
164
#Part 163.
165
#Part 164.
166
#Part 165.
167
#Part 166
168
#Part 167.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!