Embun Dari Surga
"Talia Arifin"
Seorang mahasiswi tingkat akhir berusia 21 tahun yang sedang melaksanakan studinya di Universitas ternama di kota XX.
Gadis idaman para pria yang mempunyai paras cantik menawan, body oke, santun, ramah terhadap siapa saja. Anak dari pasangan Bramanto arifin dan Lusiana arifin. Sesuai namanya "Talia Arifin yang berarti embun dari surga" orang tua Talia sangat mencintai dan menyayangi anak semata wayangnya ini. Begitu besar dan berat sekali perjuangan Bramanto dan Lusiana untuk mendapatkan Talia. Karena Lusiana sebelumnya divonis oleh dokter susah memiliki anak dikarnakan ada penyumbatan pada kedua tubanya. Tetapi mereka tidak menyerah, mereka berjuang dengan berbagai proses. Hingga akhirnya hadirlah Talia di muka bumi ini sebagai embun penyejuk dari surga bagi kehidupan mereka.
Tepat hari ini tanggal 25 september 2021 Talia merayakan hari ulang tahunnya yang ke 21 bersama papa dan mamanya.
Senyum manis tersungging di bibir gadis itu. Rona wajah bahagianya terlihat jelas sekali.
"Happy b'day Talia. Happy b'day talia.
Happy b'day, Happy b'day, Happy b'day Talia."
Suara mama dan papa mengisi rungaan menyanyakin lagu selamat ulang tahun untuk putri tercintanya. Talia yg melihat itu langsung menghambur memeluk kedua orang tuanya.
"Selamat ulang tahun ya sayang.." ucap mama dengan penuh kasih sambil mencium pipi Talia. Papa mengelus lembut rambut Talia," Selamat ulang tahun putri kecil papa" .
"Terima kasih mah, pa.., tapi pah Talia bukan anak kecil lagi, sekarang aku sudah berusia 21 tahun pah.. papa ini masih saja menganggap Talia anak kecil" protes Talia tidak terima dengan perkataan sang papa.
Papa tertawa renyah "Hahahaha.. iya iya sayang, Talia sudah dewasa sekarang, tapi bagi papa kamu tetap putri kecil papa yang akan selalu papa jaga".
Mama hanya tersenyum melihat kelakuan kedua orang yang dicintainya. "Ohh iya sayang, papa dan mama punya kado istimewa buat kamu" sembari menarik tangan Talia lembut untuk mengikutinya ke halaman depan rumah.
Tak percaya dengan apa yang ada dihadapannya, Talia sangat antusias melihat apa yang ada didepannya. "Pah mah, ini buat Talia?" sambil memegang mobil BMW i8 yang mewah dan sporty di depannya.
"Iya sayang, buat kamu. Dijaga baik-baik ya, jangan kebut-kebutan dijalan" kata mama yang bahagia melihat reaksi putrinya.
"Syukurlah kalo kamu suka Talia" papa menimpali.
"Suka.. suka banget.. Talia suka banget mah, pah. Makasih ya, Talia sayang banget sama mama dan papa" sambil memeluk erat kedua orang tuanya. "Jadi sekarang kalo kekampus aku gak perlu diantar papa atau naik taksi lagi". ujar Talia.
Begitulah kebahagian keluarga ini, walaupun mereka kaya raya, tetapi mereka mendidik Talia hidup sederhana, selama ini mereka menerapkan cara berbagi kepada sesama, mengajarkan Talia selalu menghormati siapa pun tanpa memandang status sosialnya.
Keesokan harinya, dengan semangat 45 Talia bangun pagi-pagi sekali ingin mencoba mobil barunya.
Derap langkah kaki Talia terdengar oleh mama yang sedang dibantu bik sumi menyiapkan sarapan di meja makan " tumben anak mama gak perlu dibangunin, pagi-pagi uda nongol sendiri".
"Iya donk mah.. Talia udah gak sabar mau coba mobil baru, kebetulan ada kuliah pagi hari ini. Papa mana mah?" Tanya Talia yang bingung tidak menemukan keberadaan papa, biasanya papanya jam segini sudah ada dimeja makan duluan.
"Papa jam 5 subuh tadi berangkat sayang, ada urusan bisnis di luar kota, jadi berangkatnya harus pagi-pagi sekali".
Dengan lahap Talia menghabiskan nasi goreng buatan mama. Nasi goreng buatan mama memang sarapan favoritnya. Dulu waktu masih Sekolah Dasar Talia selalu meminta dibuatkan nasi goreng buatan mama sebagai bekal makannya. Karena jarak sekolahnya dan kantor papa yang berlawanan arah, mengharuskan Talia pagi-pagi sekali diantar papa ke sekolah, dan tidak sempat sarapan.
Selesai sarapan Talia mencium tangan mama "Ya sudah deh mahh, aku pamit mau kekampus".
"Iya sayang hati-hati ya".
" iya mah".
Sesampainya dikampus suasana dikampus masih sepi, hanya beberapa orang yang terlihat sudah ada di kampus dengan kesibukannya masing-masing. Jam menunjukkan pukul 06.30, talia kepagian karna terlalu bersemangat ingin mencoba mobil barunya. Talia memarkirkan mobil mewah itu di parkiran yang sudah di sediakan oleh pihak kampus, disini memang kampus ternama. Rata-rata mahasiswa dan mahasiswinya adalah kelas menengah ke atas. Jadi kalau menggunakan mobil mewah adalah hal biasa.
"Pagi cantik" sapa Kaab saat melihat kekasihnya.
"Oohh, pagi Kaab, kamu udah dikampus aja pagi-pagi gini? Bukannya gak ada jadwal pagi ya?"
"Iya sayang, aku pagi-pagi kesini khusus mau ketemu sama kamu" jawab Kaab. "Selamat ulang tahun ya my honey.. love you" ucap Kaab sembari mengecup kening Talia.
"Terima kasih sayang, love you to" perhatian seperti ini membuat senyum bahagia tertaut di bibir manis Talia. Ya, dia Kaab Hamdan kekasih Talia, pria dengan tinggi 170cm, idola kampus ini. Banyak wanita yang tergila-gila dengan ketampanan Kaab. Tetapi hanya Talia yang ada di hati Kaab sampai saat ini. Mereka sudah menjalin kasih sekitar 1 tahun tanpa sepengetahuan orang tua Talia. karena papa dan mama sangat ketat sekali kalau menyangkut asmara putrinya.
Kaab terlihat mencari sesuatu di dalam saku celananya, menemukan yang dicari ia langsung membukanya. "Buat kamu sayang, boleh aku pakaikan?" sebuah kalung cantik dengan liontin berbentuk hati Kaab berikan kepada Talia.
Wajah Talia langsung merona, betapa romantisnya Kaab, baru kali ini ada seorang pria memberikannya hadiah, karena memang Talia baru kali ini berpacaran. Walaupun Talia merupakan gadis berparas cantik, putih dan menarik. Tapi ia selalu membatasi diri kalo menyangkut hubungan dengan lawan jenis. Hanya dengan Kaab gadis ini mulai menjalani hubungan serius. Dengan wajah agak tertunduk dan merona Talia menganggukkan kepalanya. Sigap Kaab memakaikan kalung itu di leher putih dan jenjang Talia. Talia sedikit mengangkat rambutnya yang memang saat itu di gerai. Kaab mendekatkan dirinya, melingakarkan tangannya sampai ke belakang leher kekasihnya. Dengan jarak sedekat itu membuat jantung Talia berdegup kencang, walaupun sudah bisa di bilang cukup lama menjalin hubungan bersama Kaab, sampai sekarang Talia masih belum bisa mengendalikan degub jantungnya seperti saat sekarang ini. Aroma woody, black pepper, dan citrus terhirup di indra penciuman Talia. Ini menonjolkan sisi maskulin Kaab yang bisa membuat setiap wanita jatuh hati.
"Suka?" tanya Kaab.
"Iya suka, terimakasih Kaab"
"Makin cantik deh pakai kalung pemberian aku" Kaab memuji Talia.
"Apaan sih kamu, aku kan memang cantik dari lahir. Jadi mau pakai apa aja tetap cantik" Talia gak mau kalah.
Dengan gemas kaab mencubit pipi Talia. "aduhhh... Kaab, sakit tau"
"Abisnya gemes sih, kalau gak ingat lagi dikampus uda aku cium hehehe" ujar Kaab tanpa basa basi.
"Iihh.. dasar pagi-pagi uda mesum"
Kaab tersenyum melihat kekasihnya yang memang dia cintai "sayang kapan kamu kenalin aku ke mama papa kamu?". Pertanyaan ini yang selalu Talia ingin hindari, dia masih begitu takut memperkenalkan Kaab ke mama dan papa. Takut akan reaksi mereka. takut mereka tidak setuju. Takut mama dan papa menyuruh Talia pisah dengan Kaab.
...----------------...
Kasih dukungan kalian ya di novel pertama aku. Jangan lupa like, vote, koment dan tambahkan ke favoridmu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
🌷💚SITI.R💚🌷
nyimak dulu ah..
2022-10-25
0
Gopecel
aku mampir kak
2022-06-12
0
Indah Nihayati
nama yang bagus
2022-03-05
0