Ingin sekali kaab memacu kendaraannya melaju di atas rata-rata, kemacetan menahannya untuk melakukan itu. Di perjalanan pulang, keadaan jalan macet parah. Ia lupa malam ini adalah malam minggu.
Achhh sial
Kaab memukul stang mobilnya. Kenapa harus macet di keadaan seperti ini. Baru kali ini rasanya ia ingin sekali mengupat pada semua orang yang keluar pada saat malam minggu. Kenapa sih mereka gak berdiam di rumah saja dari pada membuat kepadatan lalu lintas hingga membuat jalanan macet begini.
Ia bisa membayangkan muka papa yang murka.
Ia sudah mengira hal seperti ini cepat atau lambat akan terjadi. Papanya yang sedari awal memiliki niat tertentu terhadap talia, pasti akan marah bila ia tidak menuruti melaksanakan rencananya.
Tin tin...
Kaab membunyikan telakson mobilnya, ia betul-betul tak sabar ingin sampai rumah.
Kemacetan membuat kaab tiba di rumah hampir larut. Jam setengah 11 malam, hampir 2 jam lebih ia berada di jalan. Jalanan yang biasanya bisa di tempuh hanya membutuhkan waktu 1 jam, kini bisa jadi 2 kali lipat.
Mendorong pintu rumah yang ternyata sudah di kunci. Buru-buru kaab mengambil kunci cadangan yang ia miliki membuka pintu dan langsung melangkahkan kakinya menuju lantai atas tempat dimana ruang kerja papanya berada. Membuka pintu ruang kerja papa, papa terlihat duduk di kursi kebesarannya.
Papa menoleh saat melihat pintu di buka, wajahnya terlihat sangat marah. Ia langsung mengambil bufet bunga yang di letakkan di atas meja kerjanya dan melemparkan begitu saja ke arah kaab.
Kaab yang melihat itu langsung menghindar, untung saja refleknya bagus sehingga tidak terkena lemparan bufet bunga itu. Bufet itu terlempar mengenai pintu, karena bufet terbuat dari kayu sehingga menimbulkan benturan yang cukup keras.
"Kemana saja kamu? Papa suruh kamu cepat pulang, Kenapa jam segini baru sampai rumah?"
"Maaf pa, tadi jalanan macet parah. Begitu papa menelfon kaab langsung menuju kemari"
"Ach.. alasan saja kamu, Sudah berulang kali papa bilang dekati gadis itu hanya untuk membalaskan dendam papa"
"Tapi pa.." kaab ingin menyanggah tapi lidahnya terasa kelu. Ia bagai buah simalakama.
"Tidak ada tapi-tapian, papa sudah tegaskan sama kamu. Papa menyuruhmu membalaskan dendam papa. Tapi apa yang kamu lakukan hah? kamu tidak mendengarkan papa, malah menggunakan hatimu untuk bersama gadis itu"
"Paa.. semuanya sudah terjadi pa, papa harusnya ikhlas. Tidak baik mendendam seperti ini"
"Kamu jangan sok mengajari papa. Tau apa kamu? Kamu tidak tau bagaimana perasaan papa? Kalau kamu tidak becus, biar papa sendiri yang bertindak. Papa tidak butuh bantuanmu"
"Paa.. tolong pa, jangan begini. Ini gak benar"
"Diam kamu! Papa tidak mau lagi melihat kamu masih dekat dengan gadis itu. Apa lagi sampai ikut campur menyelamatkannya seperti tadi"
"Paa.. tindakan papa itu gak benar pa. Itu kriminal, papa gak boleh ngelakuin itu. Aku gak mau punya papa seorang penjahat."
Yaa benar, orang yang tadi sore mengendarai sepeda motor ingin menabrak talia adalah suruhan papa, Itu motor yang sering di gunakan Adrik tangan kanan papa. Karena kesetiaannya kepada papa, Adrik kerap melaksanakan semua perintah papa, tidak terkecuali tindakan jahat yang membahayakan nyawa orang lain.
"Sekarang kamu keluar! papa gak mau dengar alasanmu lagi! tututi kata-kata papa. Keluar!" teriak papa, ia sudah benar-benar murka.
Kaab keluar dengan muka lesu dan kecewa. Baru saja ia merasa bahagia mendapat restu dari orang tua talia bisa bersama. Semua sirna begitu saja. Sekarang ia harus menerima kepahitan karena dendam papanya.
Kaab rasanya ingin marah kepada papanya, tapi kaab tau bagaimana pun itu tetap papanya.
AAACCHHHHKKK..
Kaab berteriak sekencang-kencangnya di dalam kamarnya. Ia tidak tau harus apa, memang awalnya ia mendekati talia karena suruhan papanya. Mendekati gadis itu untuk merusaknya, menjauhkan talia dari keluarganya, membuat talia mabuk akan cintanya sehingga menjadi anak pembangkang terhadap kedua orang tuanya. Talia adalah anak yang paling berharga bagi bramanto. Bramanto pasti akan merasa sakit sekali bila anak gadis satu-satunya itu rusak dan pergi meninggalkannya. Setelah itu papa menyuruh kaab menikahi talia walau tanpa persetujuan bramanto, dan akan menyiksanya hingga talia menderita. Itu adalah rencana papa untuk membalaskan dendamnya.
Tapi setelah mengenal talia, kaab tidak bisa melakukan itu, talia gadis yang cantik, baik dan lembut. Kaab tidak tega, rencana awal ingin membuat talia mabuk akan cintanya, malah terbalik, kaab yang jatuh cinta duluan terhadap talia.
Semua begitu rumit bagi kaab. Bagaimana cara ia menyelesaikan masalah ini? Ia tidak ingin kehilangan talia. Tapi bagaimana dengan papanya?
Acchhh semua ini membuat kepalanya pusing. Kaab mencoba memejamkan matanya, memijit pelipisnya. karena rasa penat membuatnya tidak kuat.
Beberapa saat waktu berlalu, kaab benar-benar tidak bisa meredakan emosinya. Ia juga tidak bisa berpikir, lebih dari itu ia sama sekali tidak bisa terpejam meski sejak tadi ia berusaha untuk tidur. Kaab hanya ingin mengistirahatkan dirinya saat ini. Rasanya pening sekali mengingat masalah itu.
Kaab terpejam, lalu membuka matanya lagi. Menerawang ke arah langit-langit kamar dengan satu tangan terlipat di kepala. Sekarang bayang-bayang talia mulai muncul di otaknya. Saat mereka habiskan waktu bersama, dalam satu tahun banyak kenangan indah bersama talia. Kaab tidak tau, cara apa yang harus ia lakukan untuk menghilangkan rasa cintanya terhadap talia. Ia benar-benar mencintai gadis itu. Ia tidak sanggup kalau harus menghilangkan perasaan ini.
Di sana talia menjaga hatinya untuk kaab. Kaab tidak mungkin melepaskan talia hanya karana dendam papanya. Kaab tau kehilang orang yang di sayang sangat menyakitkan, ia pun juga merasakan kehilangan itu. Tapi tidak seharusnya papa menutut pembalasan.
Achh sial
Kaab menyentak bangkit dari baringnya. Mengacak-ngacak rambutnya demi mengusir penat di kepalanya.
Ya tuhan kaab tidak pernah seperti ini sebelumnya, ia tidak pernah mencintai wanita seperti ini. Biasanya kaab hanya bersenang-senang dan bermain-main dengan para wanita itu. Wanita hanya memuaskan hasratnya. Ia tidak pernah mengunakan perasaannya. Maka dari itu awalnya kaab yakin bisa membantu papa membalaskan dendamnya mengikuti semua rencana papa. Tapi kenyataannya sekarang malah ia sendiri yang dì buat pusing.
Rasanya ia ingin terjaga saja sampai pagi. Karena bila memejamkan mata wajah talia yang tersenyum lembut terus berputar-putar di kepalanya. Apa lagi jika mengingat wajah talia yang malu-malu saat kaab menggodanya. Wanita itu begitu lugu dan polos, tak mungkin kaab bisa menyakitinya.
Aahhh sial! Brengsek!
Kaab berteriak frustasi di dalam kamarnya
Tidak pernah ia merasa seputus asa seperti ini
Ayo para reader bantu kaab dong?
Kaab harus bagaimana?
Membantu papa membalaskan dendamnya? atau membantah perintah papa dan tetap mencintai talia?
Happy reading guys...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Alya lii
Kaab itu artinya apa ya thor?
2021-12-27
2
Santai Dyah
aku juga Binggung kaab ngak bisa bantu deh aku
2021-11-27
2
delissaa
sampe sini dulu nti lanjut lagi next semangat
2021-11-18
1