Pagi-pagi sekali dokter arkan sudah berada di lobi apartemen andin. Pasalnya wanita itu tadi menelponnya dan mengeluh pusing serta mual. Dengan sigap, dokter arkan langsung meluncur ke mari. Ia tidak mau sampai terjadi hal yang tidak di inginkan terhadap wanita yang sudah lama ia cintai itu. Mengingat ini adalah kehamilan pertamanya, dan wanita itu juga tinggal sendirian di apartemennya.
Kini dokter arkan telah sampai di depan apartemen andin, memencet bel seraya menunggu yang empunya apartemen membukakan pintu.
Andin tersenyum melihat siapa yang datang. Ia mempersilahkan tamunya yang sekarang menjadi kekasihnya itu masuk. Arkan masuk, dan langsung mendudukan dirinya di sofa ruangan itu. Namun tiba-tiba andin beranjak berlari ke kloset kamar mandi.
"Huuueeekkk"
"Huuueeekkk"
Terdengar suara andin muntah.
"Din?"
Dokter arkan menyusul andin dan membantu mengusap punggungnya. Andin memuntahkan semua sisa isi perutnya. Andin yang di bantu arkan mencoba berdiri dan memencet tombol kloset. Dia sempoyongan dan hampir jatuh, beruntung dokter arkan dengan sigap menangkapnya.
"Penglihatanku gelap Kan" andin mencoba membuka mata dan menutupnya berulang kali. Berharap ini bisa mengurangi rasa mual dan pusingnya.
Dokter arkan membiarkan andin melakukan itu sejenak, dan kemudian membopongnya ke kamar. Mendudukkan andin di tepi ranjang, memberikan bantal agar andin bisa duduk bersandar.
"Kamu tunggu sebentar aku ambilikan minum ya?"
Dokter arkan bergegas ke dapur mengambikan segelas air putih dan menyerahkannya kepada andin. Wanita itu segera menghabiskannya tanpa tersisa.
"Kamu rileks ya? coba tarik nafas lalu hembuskan melalui mulut"
Andin mengikuti instruksi dokter arkan, walaupun arkan bukan dokter kandungan sedikit banyak ia tau tetang kehamilan. Setelah mengikuti instruksi dokter arkan amanda bisa mengontrol rasa tidak nyaman di tubuhnya. Rasa mualnya berangsur-angsur mereda, dan ia membaringkan dirinya.
"Kan apa semua wanita yang sedang hamil seperti ini?" tanya andin seraya menatap kekasihnya.
"Tidak semua, tapi kebanyakan wanita hamil pada trimester pertama seperti ini"
"Apa itu trimester Kan? aku gak ngerti" pasalnya andin sama sekali tidak tahu menahu tentang kehamilan. Ia benar-benar minim pengetahuan tetang wanita hamil.
"Pada umumnya, kehamilan itu berlangsung sekitar 40 minggu terhitung sejak hari pertama masa haid normal terakhir. Periode 40 minggu itu dibagi menjadi tiga periode. Itulah yang dikenal sebagai trimester kehamilan. Setiap trimester berlangsung antara 12 dan 14 minggu, atau sekitar 3 bulan." dokter arkan menjelaskan, beruntung andin memiliki kekasih seorang dokter, jadi ia bisa banyak menggali ilmu tentang wanita hamil darinya.
"Jadi selama 3 bulan aku akan seperti ini?" membayangkannya saja sungguh andin tak sanggup
"Tergantung, setiap orang berbeda-beda, ada yang gak sampai 3 bulan sudah gak mual muntah lagi. Terkadang ada yang sampai 5 bulan bahkan sampai 9 bulan masih merasakan mual dan muntah, tapi gak separah waktu trimester pertama"
"Aku rasanya pengen nyerah aja kalo seperti itu, aku ngerasa gak sanggup Kan"
"Sayang gak boleh ngomong gitu" Ucap dokter arkan seraya membelai rambut andin. "Di luar sana banyak wanita yang ingin hamil, tapi gak bisa. Kamu termasuk wanita beruntung din, aku akan selalu ada buat kamu, support kamu."
Andin pun terdiam, perkataan Arkan benar juga. Di luar sana banyak orang yang tidak seberuntung dirinya, berjuang mendapatkan seorang anak. Tidak seharusnya ia menyerah karena hal seperti ini, di dalam rahimnya ada nyawa lain yang harus di perjuangkan kehidupannya. Semestinya ia menjaga nyawa yang ada dalam tubuhnya ini, hingga lahir kedunia.
"Sekarang kamu istirahat aja dulu ya?"
"Kan tapi aku lapar, tadi pagi belum ada makan apa-apa aja udah keluar semua isinya"
"Yaudah kamu mau makan apa? mau aku pesanin?"
"Aku maunya nasi goreng buatan kamu, aku sudah lama gak makan itu"
Dulu dokter arkan sering membawakan bekal sarapan buat andin, pasalnya dari dulu andin memang tidak teratur makannya. Karena keluarganya yang kacau hingga ia tidak di perhatikan oleh mamanya. Tak jarang ia pergi ke sekolah tanpa sarapan.
"Oke, bentar ya aku bikinkan. Kamu tunggu sini"
"Semua bahannya ada di kulkas ya Kan, jangan lupa telur mata sapinya"
"Iya sayang"
Arkan beranjak ke dapur, membuka kulkas mencari bahan-bahan untuk membuat nasi goreng. Beberapa menit kemudian nasi goreng dengan telur mata sapi sudah siap. Arkan membawakan makan yang diminta andin itu ke kamar. Andin melihat itu tampak sumringah sekali.
"Ayo bumil makan dulu, makan yang banyak ya?" kata arkan. Andin segera bangun dan menerima satu porsi nasi goreng itu.
"Heemmmm wangi banget Kan, pasti enak" Andin menikmati aroma nasi goreng itu.
"Udah enakankan? gak pengen muntah lagi?" andin menggeleng kemudian langsung menyupkan suapan pertamanya. Ia benar-benar sangat lapar, isi perutnya sudah habis. Andin menikmati nasi goreng buatan arkan itu.
"Heeemmm ini bener-bener enak Kan, masakan buatan kamu memang selalu enak dari dulu, sering-sering ya buatin aku?"
"Yaudah habisin, kalau perlu aku tiap hari kemari buatkan kamu sarapan"
"Serius? gak ngerepotin kamu Kan?"
"Gak sayang, apa sih yang gak buat kamu" Arkan mencubit pipi andin yang penuh dengan nasi goreng.
"Kamu gak makan?"
"Aku nanti aja, kamu aja duluan. Aku senang liatin kamu makan lahap gitu"
"Gak mau, makan sama-sama ya. Sini aku suapin, Aaakkkk" andin menyuapkan satu sendok nasi goreng, arkan pun menerimanya.Akhirnya mereka berdua makan bersama, dengan andin yang menyuapi arkan.
Tak lama piring pun sudah bersih, tapi ibu hamil itu belum juga kenyang. "Masih ada gak Kan? enak banget, aku jadi pengen nambah"
"Masih kok, sini aku ambilkan lagi"
"Eehhh gak usa, aku bisa kok ambil sendiri"
"Biar aku aja, kamu istirahat aja ya?"
"Gak papa arkan aku dah enakan kok" andin pun bangun beranjak ke dapur mengambil nasi goreng lagi. Tak lama andin kembali membawa sepiring nasi goreng lagi lengkap dengan telur mata sapi.
"Hari ini kamu istirahat aja dulu ya? gak usah ke kemana-mana dulu"
"Aku gak papa arkan, uda kuat kok. Ini aja udah makan banyak banget"
"Aku khawatir nanti kamu mual dan pusing lagi"
"Aku hari ini mau cari susu hamil dan kebutuhan sehari-hari Kan, kamu gak usa khawatir. Nanti kalau ada apa-apa aku cepat hubungi kamu"
"Yaudah nanti aku antar aja ya kamu"
"Memang kamu gak kerja?"
"Aku shif malam, jadi pagi sampai sore ini free buat kamu"
Andin senang mendengar itu, berarti hari ini bisa ia habiskan bersama kekasihnya. Hari minggu yang menyenangkan batinnya "Iya, sembarang kamu aja, aku juga senang bisa sama-sama kamu hari ini. Yang penting sekarang mau makan dulu, ayo makan lagi?"
Arkan pun tersenyum, dan membelai kepala andin. Mereka melanjutkan makan sambil berbincang, hingga piring kedua itu tandas tak tersisa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
~🌹eveliniq🌹~
semangat terus ditunggu
2022-01-10
0
Alya lii
makin kesini a makin suka karyamu thor❤
2021-12-27
2
Santai Dyah
andin dan arkan
2021-11-27
1