setelah selesai semua drama yang ada di saat acara pernikahan tadi. varo dan rere pergi ke kamar hotel yang sudah di sediakan untuk mereka.
rere hanya bisa diam mematung di tepi ranjang dengan pikiran nya yang kesan kemari.
'kata anggun untuk pertama kali sangat sakit' batin rere.
'tunggu kenapa aku memikirkan itu, pernikahan ini memiliki tujuan masing masing, pasti itu tidak akan terjadi' sangkal rere, ia terus berdebat dengan dirinya sendiri.
seketika lamunan rere buyar ketika ia mendengar sosok suara bariton pria yang sudah menjadi suami nya yaitu varo.
"hei bocah" panggil varo.
"a--apa" kata rere dengan suara yang gugup.
"apa kau bilang? kau mandi duluan sana. apa kau akan seperti itu tidur" kata varo.
"om aku ingin bertanya" kata rere.
ia sudah tidak dapat lagi menahan kegudahan dalam hatinya. dari pada ia tersesat sendiri dengan pikiran nya yang kesana kemari lebih baik ia langsung bertanya.
"hmm" varo duduk di sofa sambil memainkan hp nya.
"apa kita akan melakukan malam pertama?" rere bertanya dengan wajah nya yang polos.
"hah?" varo yang tidak habis pikir dengan pikiran bocah itu pun merasa heran.
"apa kau lupa dengan tujuan kita? ini bukan pernikahan seperti orang orang lain!" tegas varo.
"huft syukurlah" rere mengelus dada nya.
"tapi kalau kau mau. ayo kita lakukan" seringai varo kepada rere.
"om kau" rere melipat kedua tangan nya se olah olah memberikan perlindungan.
"aku bercanda, aku tidak bernafsu dengan gadis kecil" sindir varo, ia kembali memainkan hp nya.
"kau pegang kata kata mu" ancam rere.
"apa kau mengancam ku?" tatap varo.
rere yang tidak mau melanjutkan pembicaraan itu memilih pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
20 menit berlalu...
"hei rere kau sangat lama, aku juga kepanasan" kesal varo memukul pintu kamar mandi.
'ish pria tua itu menganggu ketenangan ku' batin rere.
setelah berkutit di dalam kamar mandi cukup lama. rere keluar dengan hanya menggunakan handuk saja. rere melewati varo yang sedang berdiri di depan kamar mandi tanpa memikirkan keadaan varo.
"Gadis kecil itu, sial!" umpat varo.
ia pun bergegas masuk ke kamar mandi.
setelah varo mandi, ia pun keluar juga dari kamar mandi dengan menggunakan jubah handuk. ia melihat rere yang asik memainkan hp jadul nya yang masih menggunakan handuk yang hanya menyelemitu bagian dada hingga hp nya.
"hei gadis kecil, pakai baju mu!" tegas varo dengan raut wajah yang kesal, karna ia sudah tidak tahan dengan keadaan rere yang seperti itu.
Bagaimana ia tidak tahan, walaupun rere masih gadis remaja 18 tahun ia memiliki postur dan bentuk tubuh yang berisi walaupun gadis itu pendek. ia juga memiliki kulit putih yang indah.
"om baju ku mana?" menatap varo.
rere yang mendengar suara varo. langsung menyaut dan bertanya.
"daddy" bisik varo dengan wajah kesal.
apa daddy mau menyiksa seperti ini.
varo berusah menelpon reno sang asisten untuk membawakan koper dan semua orang yang bisa untuk di minta tolongi. tetapi entah kenapa kali ini tidak ada yang bisa di hubungi.
'seperti nya kalian ingin sekali memiliki cucu segera ya' batin varo dengan frustasi.
varo pun membuka lemari dan ia hanya ada celana pendek milik nya saja.
varo mengambilnya dan memakainya.
rere yang melihat itu menutup mata nya. bagaimana seorang pria dewasa mengganti baju di depan nya tentu itu sangat memalukan bukan?
"aduh om, kalau ganti baju di kamar mandi aja, aku tidak mau menodai mata ku yang suci ini" menutup matanya dengan kedua tangan.
varo tidak menggubris ucapan rere. ia berbaring di ranjang dan memejamkan mata nya berusaha untuk tidur.
"kau pakai saja yang ada di lemari" kata varo.
"aku tidak mau. sama saja ntar kedinginan. bagaimana bisa orang membuat baju seperti itu!" kesal rere.
"ya terserah, dan seperti itu sampai semaleman" kata varo.
rere yang kebingungan, tidak mungkin dia tidur hanya memakai baju seperti itu pun, terpaksa mengambil lingerie yang ada di lemari itu.
"apa hotel menyediakan baju tidur seperti ini?" pikir rere sambil memakai nya dikamar mandi.
lingerie itu memampang setiap sudut indak dan lekuk tubuh indah rere. kulit putih nya sangat senada dengan warna hitam itu.
"ah kata nya ini kan hotel milik keluarga william aku tanya saja" rere menatap varo yang sudah memejam kan mata nya itu.
"om sudah tidur belum?" tanya rere yang berdiri di depan varo.
"hmm" varo menjawab seadanya, sepertinya pria iti belum tidur dan hanya memejamkan mata nya.
"om ini kan hotel mu, kenapa hotel mu menyediakan baju tidur kekurangan bahan seperti ini?" tanya rere dengan tatapan polos nya.
rere memang memiliki sifat blak blak an dalam berbicara. tetapi ia juga terbilang manusia polos yanh tidak mengetahui hal yang berbau seperti ini.
"diam dan tidur saja" varo membuka matanya, ia kesal kepada rere yang menganggu ketenangan yang berusaha tidur.
varo seketika menahan saliva nya dengan kasar.
'sial, kenapa jenis lingerie yang dia pakai sangat tidak berbentuk' batin varo.
rere yang ke heranan dengan varo yang terdiam pun ikut kesal.
"yasudah kalo tidak mau jawab aku tidur aja" rere mengambil posisi tidur di samping ranjang varo, ia berusaha tidur dengan posisi yang sangat ke tepi.
'dia memang gadis kecil tapi kalau dia seperti itu siapa yang tidak frustasi, aku ini juga pria normal' kesal varo, ia juga ikut ber barink.
"jauh jauh dari ku, jangan sampai kau tidur mendekati ku" varo mengancam rere.
rere yang kesel pun mengambil guling yang ada di lemari dan menepatkan nya di tengah rengah mereka.
"apa om sudah puas?" kesal rere.
"ya seperti ini lebih baik" varo pun kembali melanjutkan tidur nya yang ter tunda.
beberapa puluh menit kemudian. suara nafas dari kedua orang itu nampak sudah ter atur, kedua insan itu pun sudah ter tidur lelap, mereka melewatkan malam pertama mereka dengan saling mengerutu satu sama lain.
Pagi harinya
cahaya matahari pagi melewati celah celah jendela. rere yang sangat menikmati tidur nya merasa terganggu. di karena kan cahaya matahari yang menyilaukan bagi nya.
saat ia membuka mata, entah kenapa bagian perut nya terasa berat. seperti ada sesuatu yang menghimpit nya.
rere pun mengerjapkan matanya. lalu ia melihat ada sebuah tangan kekar yang sedang memeluk nya dari belakang.
posisi tidur mereka saat ini sangat berdekatan. guling semalam yang menjadi pembatas mereka entah kemana menghilang. rere yang terkejut refleks berteriak.
"Akhhhh" teriak rere
Bersambung……
Jangan lupa habis baca kasih like yah:)
tambah ke favorite nya juga yah.
biar tambah rajin uploud nya^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 346 Episodes
Comments
Wulan Dary
aq udah baca sampe selesai tp entah kenapa aq ingin baca lagi....🤭🤭🤭🤭
2022-10-06
0
Yoni Suratmi
haaa lucu cerita nya
2022-05-05
0
Nova Maria Ella
lanjut
2022-02-28
0