**Abaikan Typonya 😊
Happy Reading
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷**
Febi dan juga Andrian begitu syok.. mereka tidak percaya dengan keterangan dokter.
"Hamill..?" Ucap Febi tidak percaya. Febi menatap wajah Mar yg begitu pucat.
Lalu beralih menatap tajam ke arah Andrian.
"Ndri.. apa yg telah lo lakukan padanya?" Tanya Febi.
Andri yg di tuduh Febi seperti itu langsung berdiri.
"Apa maksudmu bertanya seperti itu Feb?"
"Jangan bilang jika lo yg telah membuatnya seperti itu?" Ancam Febi
"Aku tidak tau maksudmu Feb. Jujur aku juga syok dengan penuturan dokter tadi." Jawab Andrian
"Ja..jadi bukan lo pelakunya?" tanya Febi lagi
"Aku memang berniat ingin membuat ikatan pada Mar. Tapi belum terjadi" terang Andri
"Bia\*\*\* lo Ndri.. lo tega mau menghancurkan masa depan sahabat gue" serang Febi pada Andrian. Namun Andria berhasil menangkis kebrutalan Febi.
"Feb.. dengerin aki dulu. Bukan aku yg lakuin ini" ucap Andri
Fabi berhenti menyerang Andri. "Lalu siapa Ndri?" Tanyanya
"Aku juga tidak tau Feb" jawabnya
"Lihat saja. Siapapun Pria yg telah membuat Mar hamil. Aku akan memberi perhitungan." Ancam Andri
Mar yg sudah bangun dari tidurnya pun terkejut mendengar penuturan Andri. "Hamiill..?" Desis Mar.
Andri dan Febi menoleh. "Mar.." Febi langsung berlari ke pelukan Mar.
"Ada aku di sini. Aku akan membantumu Mar Hikzz.." ucap Febi sambil menangis
Andri menatap benci Mar. "Hehh.. wanita murahan" ucap Andri lalu pergi
Febi yg mendengar kata kata kasar Andri pun emosi. "Jaga ucapan lo Ndri.. dia sahabat gue. Tega lo berkata kasar padanya" amarah Febi pada Andri
Andri hanya tersenyum licik pada kedua wanita itu.
Andri begitu kecewa pada Mar. Wanita yg sangat dia cintai malah menyerahkan mahkotanya untuk lelaki lain.
Andri langsung pergi ke klub. Dia akan menghabis hari ini di sana.
\*\*\*\*\*\*\*
Anak buah Ansel telah di buat bingung lagi dengan hilangnya Mar.
Orang kepercayaan Ansel yg di tugaskan untuk memata matai juga kehilangan jejak Mar.
Mereka menanyakan pada anak anak yg ada kampus.
Namun mereka sama sekali tidak tau tentang hilangnya Mar.
Mereka masih mencari cari. Lalu mereka pergi ke kantin. Mensnyakan perihal Mar.
Ibu kantin memberi info. Jika tadi ada seorang gadia yg tiba tiba pingsan. Lalu di bawa kerumah sakit.
Dengan cepat anak buah Ansel mengecek setiap rumah sakit. Ahirny jejak Mat terlacak. Saat ini dia tengah di rawat di rumah sakit.
Tanpa ba bi bu.. anak buah Ansel meluncur kerumah sakit tersebut.
\*\*\*\*\*\*\*
"Mar.. katakan siapa yg telah melakukanya pada lo?" Tanya Febi
Hikz... huhuuuu.. Mar masih menangis sesenggukan.
Mar belum memberi jawaban pada Febi.
Febi begitu prihatin melihat keadaan Mar. "Aku akn menolongmu. tapi katakan siapa pria itu?"
Brakk...
Tiba tiba pintu di buka sangat kasar dari luar.
Mar dan Febi begitu kaget dengan kedatangan 4 orang pria yg bertubuh kekar.
Mar begitu takut. Lalu satu orang itu langsung menggendong Mar dengan paksa.
"Lepaskan.. lepaskan teman gue" teriak Febi
Namun mereka tetep mbawa pergi Mar.
"Feb.. tolongin gue Feb hikzz.."
Febi berlari mrngejar 4 pria itu. Mereka menahan Febi untuk mengikuti.
"Pergi... srbelum tuan kami memangsa anda' ucap anak buah Ansel
"Lepasin teman gue bang.. temen gue mau di bawa ke mana?"
Lalu Mar di masukkan ke mobil dengan sangat kasar.
Febi sudah tak bisa mengejar Mar lagi.
"Sial.. siapa sihh mereka? Kenapa mereka membawa paksa Mar?" Gerutu Febi
Febi berjalan pulang. Kini dia sangat memikirkan nasib sahabatnya itu.
\*\*\*\*\*\*
Kini Mar dan beberapa anak buah Ansel telah sampai di kediaman Ansel.
Mar langsung di bawa ke ruangan yg bikin Mar merinding. Ini tempat ini. Tempat untuk menyiksa Mar saat Ansel sedang Marah.
Mar membayangkan perlakuan kasar Ansel terhadap dirinya.
"Apa yg akan pria itu lakukan padaku?" Tangis Mar
Sampai di ruangan. Ansel telah menunggu dengan wajah ymseramnya. Di situ terdapat poto Mar saat bersama Andrian.
Mat begitu syok melihat poto poto dirinya.
"Tuan.. bisa saya jelaskan tentang poto poto ini". Ucap Mar
Namun Ansel mendekat ke Mar. Dan mencekran pipi Mar.
"Kau.. sudah berani bermain main denganku. Maka kau akan akn terima hukuman dariku." Ansel yg sudah di kuasai rasa cemburu
"Tuan.. sa..saya ti.ti", "tidak usah kau jelaskan. Karena poto ini sudah sangat jelas" ucap Ansel dengan cepat. Lalu menarik paksa baju Mar hingga sobek.
"Oohh.. tuan.. jangan tuan.. jangan lakukan tuan.. sa..saya..", "diam dan rasakan hukumanku.
Dertt dertt dertt..
Ponsel Ansel sejak tadi berdering. Namun Ansel nggan mengangkatnya.
Lalu Ansel meraih tubuh Mar dan melempar ke ranjang.
Smirk Ansel yg begitu menakutkn. Kalo sudah begini. Mar tak bisa berbuat apa apa. Pria ini sangat emosional.
Lalu Ansel pun menggauli tubuh Mar dengan cepat dan kasar.
"Pelan pelan tuan.. sah.. sayahhh sehh.. danghhh haamiillhh..oohh.. tuuhhh aanhh.. sahh.. khiitthh" ucap mar yg terpotong ppotong sambil merasakan sakit.
"A..APA MAKSUDMUU?"
"Janin siapa yg ada di rahimu hemm?" Tanya Ansel sambil menggenjot dengan kasar.
"Ahh..apahh.. makhh.. sudhh hann..dahh tuuhh..anh..?"
"Jangan pura pura bodoh. Sudah jelas kalo ini bukan janinku" terang Ansel. Ansel begitu gelap mata. Dan tak mau terima jika itu adalah anaknya.
Setelah puas menyiksa Mar. Ansel pergi. Ansel melihat Ranjangnya yg begitu berantakan. Dan ada darah keluar dari lubang Mar.
Ansel tak peduli itu.
Dertt.. dertt.. dertt.
Ponsel yg sejak tadi berdering.
Dengan rasa malas. Ansel pun mengangkat.
"Hallo.."
"......"
"Baik.. aku akn segera ke sana"
Lalu Ansel menutup ponsel. Dan segera menghubungi Jimmy.
Tutt.. dalam deringan peetama langsung di angkat. Yaa Jimmy selalu siaga dengan ponselnya.
"Jadwalkan aku terbang ke london hari ini juga, aku akn bersiap siap 2 jam harus sudah siap". Ponsel lalu di tutup.
Ansel pergi meninggalkan Mar yg masih dalam berbaring tak berdaya. Mar tak tau jika ada darah yg keluar dari rahimnya.
Mar terbangun saat merasakan nyeri di bagian perut bawahnya. "Ouwhh..saaakiittt hikz.." rintihan Mar didalam kamar sendiri.
Mar menoleh mencari keberadaan Ansel. Namun tidak di temukanya. Mar gegas bangun dari ranjang dan mencari pakaianya.
Kini Mar telah berpakaian. Walau merasakan sangat nyeri di perut bawahnya. Mar tetap harus menyelamatkan dirinya dn juga janin yg ada dalam perutnya.
Mar mengambil tas selempangnya. Dan gegas menuju pintu keluar.
"Siaall.. kenapa pintunya harus di kunci hikz.."
Mar mencari douplikat kuncinya di laci laci yg ada di kamar ini.
Ternyata hari ini adalah hari keberuntungan Mar. Mar menemukan kunci cadanganya. Dengan tangan gemetar Mar mencoba membuka pintunya.
Syukurlah tidak terlalu sulit untuk membukanya. Mar berjalan ke bawah melewati tangga. Kali ini Mar berjalan dengan sangat pelan. Karena merasa kesakitan di bawah.
Mar terus berjalan dengan jalan tertatih.
Ahirnya Mar bisa melewati hutan yg tak begitu luas. Mar sudah sampai di jalan raya.
Bersamaan dengan Ansel yg keluar dari rumahnya.
Sambil menyetop mobil yg lewat. Semoga ada orang yg sudi menolongnya.
"Tooloong... tooolooong.." teriak Mar sambil memegang perutnya yg sudah tak tertahan sakitnya.
Wajah Mar begitu pucat. Karena kehilangan darah yg sudah cukup banyak.
Tiba tiba ada mobil berhenti tepat di depan Mar. Sebelum Mar pingsan pria itu mendekat Mar. Mar melihat siapa yg datang, namun karena penglihatannya sudah mengabur jadi tak begitu jelas "TUU..AAANNNHH....
...***Bersambung***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
dino merah
g suka q sama sifatnya Ansel pria kejam hioersex seenakny sj perlakukan wanita
2021-11-18
1
sandi
sableng!! baru liat foto langsung mikir aneh2!!! bner ga cinta neh cuma butuh bdn mar doank!! dasar psycho!!, kireta!!
2021-10-09
4
Widji Yayuk
kenapa semua cari tanya sama semua , cuma beda judul aja , budak nafsu , terbuang , ujung2nya , ank gede laki bejat nya ketemu , buat cerita yang lebih greget gitu lho
2021-10-02
1