***Abaiikan Typonya 😊
Happy Reading
🌷🌷🌷🌷🌷***
Dan kini Ansel balik ingin memuaskan Mar. Ansel menyalakn air dan memberi sabun pd tubuh Mar. Yang membuat Mar menikmati setiap sentuhan Ansel..
Hampir 1 jam mereka di kamar mandi. Dan Ansel sudah keluar dengan menggedong Mar. Karena Mar masih kelihatan sangat lemah.
Setelah Memberi pakaian pada Mar. Ansel lalu keluar.
Ntah apa yang di lakukan pria itu. Yang selalu membuat Mar selalu bergidik ngeri saat bertemu denganya.
Dokter Stev kembali datang dan memberi senyuman pada Mar. "Nona.. syukurlah tuan Ansel menunda kepulangan nona.." terang Stev
Mar yang mendengar penuturan Stev pun mersa lega. Karena Mar masih sangat takut jika berada di ruangan yang sering mereka pergunakan untuk bergumul. Mar berpikir "apa yang telah membuat pria itu menarik ucapanya..? Bagaimana pun caranya aku harus keluar dari kurungan pria mesum itu" ungkap Mar dalam hati
Perawat datang dengan membawa beberapa makanan
"Nona.. tuan Ansel memerintahkan nona untuk makan yang banyak.."
Mar hanya menatap perawat dan tersenyum mengangguk.
Setelah kepergian mereka. Mar kembali merebahkan tubuhnya.
Mar merenungi nasibnya yang selalu kurang beruntung. Mar masih membayangkan perlakuan bibiknya dulu. Di mana saat Mar melakukan kesalahan bibiknya itu selalu memberi hukuman.
Mar yang sudah sering mendapat kekerasan fisik dan ucapan sudah tidak merasa takut dengan dunia luar.
Tapi yg membuat Mar ketakutan adalah kekerasan *** yang di berikan Ansel ke dirinya.
Ntah sudah berapa banyak lebam yang menghiasi tubuh gadis ini. Namun untuk seorang Mar tidak putus asa agar bisa terlepas dari pria mesum itu.
Mar menatap cincin peninggalan orang tuanya. Hanya ini satu satunya yang paling berharga buat Mar. Bibiknya tak pernah tau keberadaan cincin ini. Jika tau mungkin cincin ini sudah berada di toko berlian saat ini untuk di jadikan uang dan berpindah ke meja judi.
Ya Mar tau sedikit tentang perhiasan mahal. Karena Mar sering melihat perhiasan di laci sang bibik saat Mar di suruh membereskan kamar sang bibik.
Flash back..
Marlena kecil
Bu Desty. Orang tua asuh Mar yang telah merwat Mar dari usia 4 bulan hingga Mar usia 12 tahun.
Mar di titipke ke bu Desty karena waktu itu bik Dora dan pamanya sibuk mengelola perusahaan orang tua Marlena.
Namun bik Dora tak pernah menengok ataupun memberi imbalan apapun pada bu Desty.
Bu Desty adalah orang kepercayaan Naisya dan juga Jervis orang tua kandung Marlena. Dulu waktu terjadi kecelakaan. Desty telah bersama keluarga kecil orang tua Marlena. Mereka akn mengunjungi orang tua Jervis Fernando kakek dari Marlena sendiri.
Namun naas mobil yang mereka tumbangi hilang kendali karena remnya tidak berfungsi.
Alhasil mereka mengalami kecelakaan dan merenggut kedua orang tua Marlena. Sedangkan Marlena tidak mengalami cedera karena waktu itu Marlena ada di gendongan bu Desty.
Bu Desty ingin mengembalikan Marlena pada kakeknya. Namun Desty tidak tau di mana tempat tinggalnya.
Dan ingin menyerahkan pada adik tiri majikan wanitanya. Namun adiknya itu tak punya banyak waktu untuk mengurus hal hal kecil seperti itu. Lalu Dora pun menyerahkan segala urusanya Marlena pada bu Desty.
Ahirnya Marlena di asuh oleh Desty sampai usia 12 tahun. Karena Desty sudah tua dan tak ingin melihat anak majikanya itu hidup susah denganya.
"Marlena.. ibu ingin kamu cari bibikmu agar hidup tidak susah lagi" ucap Desty, sebelum Desty meninggal
"Tidak bu.. Mar mau urus ibu saja. Mar gak ingin ninggalin ibu dalam keadaan seperti ini." bujuk Mar
"Tidak sayang.. kau harus mencari bibikmu. Agar kau bisa mendapat kehidupan yg layak" ucap Desty lagi
"Ini Alamat rumahmu yg sekarang di tempati oleh bibikmu.
Dan ini cincin peninggalan ibumu jangan pernah hilang. Karena ini adalah satu satunya barang yg kamu miliki. Terkecuali jika kamu sangat sangat membutuhkan." ucap Desty lagi
"Ibuh..hikz" tangis Mar pecah saat Desty menyerahkan beberapa barang peningglan orang tuanya
Selama ini Mar hanya tau kalo dia adalh anak bu Desty. Karena bu Desty tak pernah menceritakan masalalunya.
Baru saat ini Desty memberi tahukan bahwa Mar adalah anak majikanya.
Mar tak sanggup menahan air matanya untuk tidak menetes. "Ternyata wanita yang selalu merawatku adalah ibu angkatku. Aku benar benar tidak menyangka wanita ini begitu tulus menyayangiku." Pikir Mar
Flash back on
Kreett..
Pintu ruangan di buka. Mar tidak menyadari kedatangan seseorang yang ada di belakangnya. Mar hanyut dengan bayangan masalalunya dan tak tersa Mar pun merasakan ada desiran kesedihan.
"Ehemm.." deheman Ansel
Tak ada respon dari Wanita yang berbaring di depannya. Ansel lalu mencondongkan kepalanya dan melihat Mar. Terlihat ada kesedihan di wajahnya.
"Jangan banyak melamun.." ucap Ansel yg mengagetkan Mar
Mar pun menoleh karena ada suara yang tak asing baginya.
"Tu.. tuan.." panggilnya sedikit gigup
"Kenapa gk di makan?" Tanya Ansel
"Saya belum lapar.." jawab Mar
Pria itu diam mengamati raut wajahnya Mar
Ansel mengambil nampan yang ada di nakas. Lalu menyuapkan beberapa makanan ke Mar.
"Saya bisa sendiri tuan.." Tolak Mar
"Ya sudah cepat di makan. Aku gak ingin bolak balik rumah sakit seperti ini..!" Ucap Ansel kemudian
"Ini semua kan juga karena anda tuan" sangkal Mar
Ansel menatap Mar dengan tatapan tajamnya. Yang membuat Mar jadi menciut keberanianya.
Mar langsung menunduk karena sangat tidak nyaman jika pria ini menatap dengan tatapan yang entah yang bikin Mar jadi tak punya keberanian untuk membalas tatapanya.
Setelah Mar memakan beberapa makanan. Mar hendak menaruh di nakas.
Praangg ...
Ansel yang sedang fokus dengan ponselnya pun menoleh ke arah Mar.
Dan kembali menatap wajah Mar.
"Ma..maaf tu..tuan sa..saya tidak bermaksud" Ucap Mar gigup
Ansel menekan sesuatu di ponselnya. Tak begitu lama dua perwat datang.
"Bereskan semuanya" ucap Ansel lalu keluar.
Perwat itu menatap Mar. Dengan tatapan prihatin.
"Ma..maaf" ucap Mar pada perawat
"Tidak apa apa nona. Gak usah takut" balas perawat
Setelah mereka selesei membereskan semua Mar kembali berbaring. Detak jantungnya begitu sangat cepat. Mar merasa takut menghadapi pria itu.
"Tenang Mar.. kau sudah sering mendapat perlakuan kasar" ucap Mar menyemati dirinya
Lalu Mar menarik nafas dan membuang dengan kasar.
Setelah kejadian tadi Ansel tidak kembali lagi sampai jam 21.00. Mar tertidur karena sangat lelah.
Dan tak ingin memikirkan tentang pria itu.
Pagi sudah tiba
Mar merasakan tubuhnya sangat berat dan sulit untuk bergerak.
Mar mengerjap ngerjap matanya
"Aahh.. tu.. tuan a..apa yang anda lakukan?" ucap Mar dengan suara parau
"Ahh.. kau ini mengagerkanku saja. Sudah lah jangan berpikir yang macam macam. Semalam kamu kedinginan dan menggigil. Aku hanya ingin memberimu kehangatan." Ucap Ansel
Mar terdiam memikirkan ucapan pria mesum ini.
( memang iya semalam aku merasakan kedinginan tapi aku tak tau jika ada dia di sini )
Tiba tiba pintu terbuka. Dan muncul 2 perawat membawakan sarapan untuk Mar.
"Nona. Dokter bilang hari ini anda sudah di izinin pulang. Jangan lupa untuk minum obatnya." ucap perawat
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Yulia Liana
thor knp tdk lena* ajha panggilannya...
knapa mar😌 serasa baca markonah😂
canda thor...
smngt thor🙃
2021-11-11
2
Obie Agoes Arra
thor kpn tu Mar bs lps dr Ansel dan bahagia?????
2021-10-19
1
sandi
kok banyak bawang si??? 😭😭😭
2021-10-09
1