Bab 5. Kegilaan

***Abaiikan Typonya 😊

Happy Reading

🌷🌷🌷🌷🌷***

Dan kini Ansel balik ingin memuaskan Mar. Ansel menyalakn air dan memberi sabun pd tubuh Mar. Yang membuat Mar menikmati setiap sentuhan Ansel..

Hampir 1 jam mereka di kamar mandi. Dan Ansel sudah keluar dengan menggedong Mar. Karena Mar masih kelihatan sangat lemah.

Setelah Memberi pakaian pada Mar. Ansel lalu keluar.

Ntah apa yang di lakukan pria itu. Yang selalu membuat Mar selalu bergidik ngeri saat bertemu denganya.

Dokter Stev kembali datang dan memberi senyuman pada Mar. "Nona.. syukurlah tuan Ansel menunda kepulangan nona.." terang Stev

Mar yang mendengar penuturan Stev pun  mersa lega. Karena Mar masih sangat takut jika berada di ruangan yang sering mereka pergunakan untuk bergumul. Mar berpikir "apa yang telah membuat pria itu menarik ucapanya..? Bagaimana pun caranya aku harus keluar dari kurungan pria mesum itu" ungkap Mar dalam hati

Perawat datang dengan membawa beberapa makanan

"Nona.. tuan Ansel memerintahkan nona untuk makan yang banyak.."

Mar hanya menatap perawat dan tersenyum mengangguk.

Setelah kepergian mereka. Mar kembali merebahkan tubuhnya.

Mar merenungi nasibnya yang selalu kurang beruntung. Mar masih membayangkan perlakuan bibiknya dulu. Di mana saat Mar melakukan kesalahan bibiknya itu selalu memberi hukuman.

Mar yang sudah sering mendapat kekerasan fisik dan ucapan sudah tidak merasa takut dengan dunia luar.

Tapi yg membuat Mar ketakutan  adalah kekerasan *** yang di berikan Ansel ke dirinya.

Ntah sudah berapa banyak lebam yang menghiasi tubuh gadis ini. Namun untuk seorang Mar tidak putus asa agar bisa terlepas dari pria mesum itu.

Mar menatap cincin peninggalan orang tuanya. Hanya ini satu satunya yang paling berharga buat Mar. Bibiknya tak pernah tau keberadaan cincin ini. Jika tau mungkin cincin ini sudah berada di toko berlian saat ini untuk di jadikan uang dan berpindah ke meja judi.

Ya Mar tau sedikit tentang perhiasan mahal. Karena Mar sering melihat perhiasan di laci sang bibik saat Mar di suruh membereskan kamar sang bibik.

Flash back..

Marlena kecil

Bu Desty. Orang tua asuh Mar yang telah merwat Mar dari usia 4 bulan hingga Mar usia 12 tahun.

Mar di titipke ke bu Desty karena waktu itu bik Dora dan pamanya sibuk mengelola perusahaan orang tua Marlena.

Namun bik Dora tak pernah menengok ataupun memberi imbalan apapun pada bu Desty.

Bu Desty adalah orang kepercayaan Naisya dan juga Jervis orang tua kandung Marlena. Dulu waktu terjadi kecelakaan. Desty telah bersama keluarga kecil orang tua Marlena. Mereka akn mengunjungi orang tua Jervis Fernando kakek dari Marlena sendiri.

Namun naas mobil yang mereka tumbangi hilang kendali karena remnya tidak berfungsi.

Alhasil mereka mengalami kecelakaan dan merenggut kedua orang tua Marlena. Sedangkan Marlena tidak mengalami cedera karena waktu itu Marlena ada di gendongan bu Desty.

Bu Desty ingin mengembalikan Marlena pada kakeknya. Namun Desty tidak tau di mana tempat tinggalnya.

Dan ingin menyerahkan pada adik tiri majikan wanitanya. Namun adiknya itu tak punya banyak waktu untuk mengurus hal hal kecil seperti itu. Lalu Dora pun menyerahkan segala urusanya Marlena pada bu Desty.

Ahirnya Marlena di asuh oleh Desty sampai usia 12 tahun. Karena Desty sudah tua dan tak ingin melihat anak majikanya itu hidup susah denganya.

"Marlena.. ibu ingin kamu cari bibikmu agar hidup tidak susah lagi" ucap Desty, sebelum Desty meninggal

"Tidak bu.. Mar mau urus ibu saja. Mar gak ingin ninggalin ibu dalam keadaan seperti ini." bujuk Mar

"Tidak sayang.. kau harus mencari bibikmu. Agar kau bisa mendapat kehidupan yg layak" ucap Desty lagi

"Ini Alamat rumahmu yg sekarang di tempati oleh bibikmu.

Dan ini cincin peninggalan ibumu jangan pernah hilang. Karena ini adalah satu satunya barang yg  kamu miliki. Terkecuali jika kamu sangat sangat membutuhkan." ucap Desty lagi

"Ibuh..hikz" tangis Mar pecah saat Desty menyerahkan beberapa barang peningglan orang tuanya

Selama ini Mar hanya tau kalo dia adalh anak bu Desty. Karena bu Desty tak pernah menceritakan masalalunya.

Baru saat ini Desty memberi tahukan bahwa Mar adalah anak majikanya.

Mar tak sanggup menahan air matanya untuk tidak menetes. "Ternyata wanita yang selalu merawatku adalah ibu angkatku. Aku benar benar tidak menyangka wanita ini begitu tulus menyayangiku." Pikir Mar

Flash back on

Kreett..

Pintu ruangan di buka. Mar tidak menyadari kedatangan seseorang yang ada di belakangnya. Mar hanyut dengan bayangan masalalunya dan tak tersa Mar pun merasakan ada desiran  kesedihan.

"Ehemm.." deheman Ansel

Tak ada respon dari Wanita yang berbaring di depannya. Ansel lalu mencondongkan kepalanya dan melihat Mar. Terlihat ada kesedihan di wajahnya.

"Jangan banyak melamun.." ucap Ansel yg mengagetkan Mar

Mar pun menoleh karena ada suara yang tak asing baginya.

"Tu.. tuan.." panggilnya sedikit gigup

"Kenapa gk di makan?" Tanya Ansel

"Saya belum lapar.." jawab Mar

Pria itu diam mengamati raut wajahnya Mar

Ansel mengambil nampan yang ada di nakas. Lalu menyuapkan beberapa makanan ke Mar.

"Saya bisa sendiri tuan.." Tolak Mar

"Ya sudah cepat di makan. Aku gak ingin bolak balik rumah sakit seperti ini..!" Ucap Ansel kemudian

"Ini semua kan juga karena anda tuan" sangkal Mar

Ansel menatap Mar dengan tatapan tajamnya. Yang membuat Mar jadi menciut keberanianya.

Mar langsung menunduk karena sangat tidak nyaman jika pria ini menatap dengan tatapan yang entah yang bikin Mar jadi tak punya keberanian untuk membalas tatapanya.

Setelah Mar memakan beberapa makanan. Mar hendak menaruh di nakas.

Praangg ...

Ansel yang sedang fokus dengan  ponselnya pun menoleh ke arah Mar.

Dan kembali menatap wajah Mar.

"Ma..maaf tu..tuan sa..saya tidak bermaksud" Ucap Mar gigup

Ansel menekan sesuatu di ponselnya. Tak begitu lama dua perwat datang.

"Bereskan semuanya" ucap Ansel lalu keluar.

Perwat itu menatap Mar. Dengan tatapan prihatin.

"Ma..maaf" ucap Mar pada perawat

"Tidak apa apa nona. Gak usah takut" balas perawat

Setelah mereka selesei membereskan semua Mar kembali berbaring. Detak jantungnya begitu sangat cepat. Mar merasa takut menghadapi pria itu.

"Tenang Mar.. kau sudah sering mendapat perlakuan kasar" ucap Mar menyemati dirinya

Lalu Mar menarik nafas dan membuang dengan kasar.

Setelah kejadian tadi Ansel tidak kembali lagi sampai jam 21.00. Mar tertidur karena sangat lelah.

Dan tak ingin memikirkan tentang pria itu.

Pagi sudah tiba

Mar merasakan tubuhnya sangat berat dan sulit untuk bergerak.

Mar mengerjap ngerjap matanya

"Aahh.. tu.. tuan a..apa yang anda lakukan?" ucap Mar dengan suara parau

"Ahh.. kau ini mengagerkanku saja. Sudah lah jangan berpikir yang macam macam. Semalam kamu kedinginan dan menggigil. Aku hanya ingin memberimu kehangatan." Ucap Ansel

Mar terdiam memikirkan ucapan pria mesum ini.

( memang iya semalam aku merasakan kedinginan tapi aku tak tau jika ada dia di sini )

Tiba tiba pintu terbuka. Dan muncul 2 perawat membawakan sarapan untuk Mar.

"Nona. Dokter bilang hari ini anda sudah di izinin pulang. Jangan lupa untuk minum obatnya." ucap perawat

...Bersambung...

Terpopuler

Comments

Yulia Liana

Yulia Liana

thor knp tdk lena* ajha panggilannya...
knapa mar😌 serasa baca markonah😂

canda thor...
smngt thor🙃

2021-11-11

2

Obie Agoes Arra

Obie Agoes Arra

thor kpn tu Mar bs lps dr Ansel dan bahagia?????

2021-10-19

1

sandi

sandi

kok banyak bawang si??? 😭😭😭

2021-10-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kehilangan
2 Bab 2. mencoba pergi
3 Bab 3. Berkencan
4 Bab 4. Pingsan
5 Bab 5. Kegilaan
6 Bab 6. Kesedihan
7 Bab 7. Saling Merindu
8 Bab 8. Kemarahan
9 Bab 9. Jatuh Cinta
10 Bab 10. Terbebas
11 Bab 11. Kepanikan
12 Bab 12. 10 Ronde??
13 Bab 13. Jalan Hidup
14 Bab 14. Petaka
15 Bab 15. penyesalan
16 Bab 16. Ikatan
17 Bab 17. Pernikahan
18 Bab 18. kilas balik
19 Bab 19. Kehidupan Ansel
20 Bab 20. Percereian
21 Bab 21. Semakin Kacau
22 Bab 22. Bayangan Masa Lalu
23 Bab 23. Rindu Kebersamaan
24 Bab 24.Pria Kejam
25 Bab 25. Waspada
26 Bab. 26. Hari Bahagia
27 Bab 27. Pertemuan 1
28 Bab 28. Pertemuan 2
29 Bab 29. Titik Terang
30 Bab 30. Kekecewaan
31 Bab 31. Gelap Mata
32 Bab 32. Kesempatan
33 Bab 33. Pendekatan lagi
34 Bab 34. Mendadak jadi pria Romantis
35 Bab 35. Kemesraan
36 Bab 36. Pinangan
37 Bab 37. Keseriusan
38 Bab 39. Desakan Momi
39 Bab 39. Api Cemburu
40 Bab 40. Keributan
41 Bab 41. Keraguan
42 Bab 42. kenyamanan
43 Bab 43. Menanti hari bahagia
44 Bab 44. Kemesraan Malam Pernikahan
45 Bab 45. Pernikahan Sederhana
46 Bab 46. Kesedihan Yang Mendalam
47 Bab 47. Menjadi Acuh
48 Bab 48. Kerinduan Si Kembar
49 Bab 49. Kesalahan
50 Bab 50. Hadiah yg di tolak
51 Bab 51. Dendam Musuh
52 Bab 52. Kekesalan
53 Bab 53. Hasutan Musuh
54 Bab 54. Pembongkaran Makam
55 Bab 55. Kebenaran yang menyakitkan
56 Bab 56.
57 Bab 57. Mengobati Rindu
58 Bab 58. Mengobati kekecewaan
59 Bab 59. Memaafkan
60 Bab 60. Kejutan Hari Ulang tahun
61 Bab 61. Wanita pelampiasan
62 Bab 62. kebiasaan baru
63 Bab 63. Kasih sayang Ansel
64 untuk visual Sellin dan Sello
65 Bab 64. Pergi Pesta
66 Bab 65. Kehamilan
67 Frustasi
68 Parfum kesukaan
69 Kecurigaan Sang Putra
70 Shopping
71 Manja
72 Kepergian
73 kelahiran Baby Ans
74 Bermain dengan Baby Ans
75 kembali pulang
76 Kecolongan
77 Menunggu
78 kehawatiran
79 Bumbu Cinta
80 Tembakan
81 lorong gelap
82 Ahir perjalanan
83 Extra Part
84 Extra Part 2
85 pengumuman
86 Extra Part
87 Pengumuman
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab 1. Kehilangan
2
Bab 2. mencoba pergi
3
Bab 3. Berkencan
4
Bab 4. Pingsan
5
Bab 5. Kegilaan
6
Bab 6. Kesedihan
7
Bab 7. Saling Merindu
8
Bab 8. Kemarahan
9
Bab 9. Jatuh Cinta
10
Bab 10. Terbebas
11
Bab 11. Kepanikan
12
Bab 12. 10 Ronde??
13
Bab 13. Jalan Hidup
14
Bab 14. Petaka
15
Bab 15. penyesalan
16
Bab 16. Ikatan
17
Bab 17. Pernikahan
18
Bab 18. kilas balik
19
Bab 19. Kehidupan Ansel
20
Bab 20. Percereian
21
Bab 21. Semakin Kacau
22
Bab 22. Bayangan Masa Lalu
23
Bab 23. Rindu Kebersamaan
24
Bab 24.Pria Kejam
25
Bab 25. Waspada
26
Bab. 26. Hari Bahagia
27
Bab 27. Pertemuan 1
28
Bab 28. Pertemuan 2
29
Bab 29. Titik Terang
30
Bab 30. Kekecewaan
31
Bab 31. Gelap Mata
32
Bab 32. Kesempatan
33
Bab 33. Pendekatan lagi
34
Bab 34. Mendadak jadi pria Romantis
35
Bab 35. Kemesraan
36
Bab 36. Pinangan
37
Bab 37. Keseriusan
38
Bab 39. Desakan Momi
39
Bab 39. Api Cemburu
40
Bab 40. Keributan
41
Bab 41. Keraguan
42
Bab 42. kenyamanan
43
Bab 43. Menanti hari bahagia
44
Bab 44. Kemesraan Malam Pernikahan
45
Bab 45. Pernikahan Sederhana
46
Bab 46. Kesedihan Yang Mendalam
47
Bab 47. Menjadi Acuh
48
Bab 48. Kerinduan Si Kembar
49
Bab 49. Kesalahan
50
Bab 50. Hadiah yg di tolak
51
Bab 51. Dendam Musuh
52
Bab 52. Kekesalan
53
Bab 53. Hasutan Musuh
54
Bab 54. Pembongkaran Makam
55
Bab 55. Kebenaran yang menyakitkan
56
Bab 56.
57
Bab 57. Mengobati Rindu
58
Bab 58. Mengobati kekecewaan
59
Bab 59. Memaafkan
60
Bab 60. Kejutan Hari Ulang tahun
61
Bab 61. Wanita pelampiasan
62
Bab 62. kebiasaan baru
63
Bab 63. Kasih sayang Ansel
64
untuk visual Sellin dan Sello
65
Bab 64. Pergi Pesta
66
Bab 65. Kehamilan
67
Frustasi
68
Parfum kesukaan
69
Kecurigaan Sang Putra
70
Shopping
71
Manja
72
Kepergian
73
kelahiran Baby Ans
74
Bermain dengan Baby Ans
75
kembali pulang
76
Kecolongan
77
Menunggu
78
kehawatiran
79
Bumbu Cinta
80
Tembakan
81
lorong gelap
82
Ahir perjalanan
83
Extra Part
84
Extra Part 2
85
pengumuman
86
Extra Part
87
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!