Bab 4. Pingsan

***Abaikan Typonya 😊

Happy Reading

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷***

Lalu Ansel berlari mengejar Mar. Dan merekapun masuk ke lift. Saat melihat angka liftnya Mar baru tau jika selama ini Ansel mengurungnya di lift nomer 4.

Dalam mobil mereka tak ada obrolan. Mar lebih suka melihat keluar jendela. Sedangkan Ansel sibuk dengan ponselnya.

Sekitar 1 jam mereka telah tiba di sebuah hotel mewah.

Mar pun ternganga dengan pemandanganya

Lalu pelayan hotel menyilahkan mereka berdua masuk. Dan mengantar ke tempat yang sudah dipesan.

"Hotell sebagus gini kok sepi.." cebik Mar pelan. Namun terdengar oleh Ansel

"Karene hotel ini sudah ku pesan jadi takkan ada yg berani masuk.." jelas Ansrl

"Whaatt...!!" pekik Mar

Ansel berlalu dari Mar yang masih terbengong.

"Nona.. tuan Ansel sudah menunggu.." Ucap pelayan hotel

Lalu Mar pun menyusul Ansel.

"Tuaann... tunggu.." panggil Mar. Namun Ansel tetep jalan dan gk menghiraukan panggilan Mar.

Gubrak.. Mar terjatuh karena mengejar Ansel. Membuat Ansel menahan langkah dan menoleh. Mendapati Mar yang terjatuh sambil wajah terlihat menahan malu..

"Hehehe.." senyum Mar

Ansel mendekati Mar dan mengangkatnya. Mar cuma diam menatap wajah Ansel yang begitu tampan.

Ansel tau Mar telah menatapnya. Namun Ansel membiarkan Mar menatap sepuasnya.

Ansel beralih menatap wajah Mar. Mar pun jadi tersipun malu..

"Kenapa berhenti menatapku..?" Tanya Ansel

"Siapa juga yang menatap anda..?" Bantah Mar

"Dasaarr wanita pembangkang. Udah kepergok masih saja mengelak.." ucap Ansel kesal

Mereka telah sampai di lantai paling atas. Dan Ansel pun menurunkan Mar dari gendonganya..

"Waww.. indah sekali.." Mar terpesona dengan pemandangan di atas dan Mar pun berlari lari kecil menikmati udara sangat segar ini.

"Mar.. cepatlah.. aku mengajakmu tidak untuk melihat lihat. Tapi aku ingin kau melayaniku sampai pagi.." teriak Ansel

Mar tersadar dari kebahagiaan yang sesaat ini. Wajah Mar berubah murung. Dalm hati Mar pun merutuki dirinya. "sampai kapan aku akn selalu jadi budak sexnya.." Batin Mar

Lalu Ansel menarik tangan Mar. Dan mendudukkanya di kursi yang sudah di siapkan

"Ayoo.. cepatlah makan.. kau harus kuat malam ini harus melayaniku sampai pagi.." perintah Ansel

"Whatt..!!" Mar terbelalak kaget dngn ucapan Ansel

Sedangkan Ansel tak menghiraukan kepanikan Mar. Ansel terus saja menyuapkan makanan kemulutnya sendiri.

Mar pun mengikuti kegiatan Ansel. Setelah itu Mar minum orange jus yg sudah di depanya. Tanpa menunggu aba aba Mar menghabiskn jus itu.

Sedangkan Ansel menatap puas jus yang sudah tandas di teguk oleh Mar.

Ansel memperhatikan Mar dengan sangat intes.. membuat Mar jadi ngerii di lihatnya. Seolah olah Ansel akn menelanya hidup hidup.

Ansel merasakn tubuhnya seperti menginginkan tubuh Mar.. Ansel tidak menyadari jika minuman yang di minum itu telah tertukar dengan minuman yang seharusnya Mar minum. Yang sudah di campur obat perangsang..

Lalu anak buah Ansel ada yg membisikkan sesuatu.. yang membuat Ansel jadi memerah wajahnya karena murka.

Untuk melampiskan amarahnya Ansel menarik paksa Mar. Dan kali ini Ansel menggauli Mar dengan cepat dan kasar. Bahkan Ansel kini membawa Alat alat *** lainya.

Mar pun bergidik ngeri membayangkn jika alat tersebut menyetuh tubuhNya. Mar bermaksud lari namun tangn Ansel begitu kuat mencekran tangn Mar.

"Mau lari kemana kau..?" Tanya Ansel

Mar tak bisa berbuat apa apa. Hanya Air mata yang Mampu mengobati setiap penderitaan dan kesakitan yang Ansel ciptakan.

Mar sudah tak sanggup melayani kegilaan Ansel. Hingga Mar pun pinsan.

Kali ini Mar pinsan dengan sangat parah.

****

Paginyaa..

Ansel telah selesei membersihkan dirinya. Dan hendak keluar untuk melanjutkan pekerjaan.

Ansel menatap Mar sekilas. Lalu berlalu dan memanggil seseorang untuk mengurus Mar.

Ansel sudah ada di kantornya sedang meeting dengan client yang dari Swiss. Ponsel Ansel berdering

"Halloo.. ada apa Jim..?" tanya Ansel

"Apaa..! Panggil dokter stev untuk memeriksanya.." lalu Ansel menutup ponselnya

Ansel membatalkn meeting yang sudah siap dan tanpa persetujuan mereka Ansel berlalu.

Dengan terburu buru Ansel menuju ke hotel yang tadi malam Ia singgahi.

"Tuan Ansel. Gadis ini sebaiknya di rawat di rumah sakit. Agar mendapat perawatan yang baik.." laporan dokter Stev pada tuannya.

"Lakukan yg terbaik Stev.. jangan sampai terjadi sesuatu padanya.." perintah Ansel

Dr Stev pun mengangguk dan segera memindahkan pasien ke rumah sakit.

Ansel begitu panik dengan keadaan Mar.

****

2 hari Ansel menunggu Mar di rumah sakit.

Mar pun sudah mulai  sadar.

"Tu..tuaann apa yang terjadi dengan Saya..?" tanya Mar

Lalu Ansel mendekat dan mengelus tangan Mar.

"Makanya jangan membantah kalo tak mau terjadi sesuatu padamu.." jawabnya

"Hahh..." desis Mar dlm nafasnya. Bukan itu jawaban yang ingin Mar dengar.

"Istirahatlah.. karena kau telah membuat juniorku berpuasa 2 hari.. aku gak ingin berpuasa lebih lama lagi.." ucap Ansel

Ucap Ansel yang membuat wajah Mar terlihat pasrah.

Lalu Ansel mengambilkan makanan dan hendak menyuapi Mar.

Tapi Mar menepis tangan Ansel.

"Saya bisa makan sendiri.." tolak Mar

"Baguslah.." Ansel meletakkan kembali piring yang ada makananya. Dan kembali duduk di sofa

Ansel menatap Mar. Dengan tatapan yang sulit di artikan. Ansel tidak pernah punya rasa kasihan kepada siapapun.

Itu karena Ansel hanya dididik oleh ayah yang kejam. Yang selalu merendahkan wanita dan menganggap wanita itu hanya objek *** pria.

Namun Ansel tetap menyayangi ibunya.

"Sore ini kau akn kembali ke mansionku. Jadi cepet minum obat biar cepet pulih.." Setelah mengucap itu Ansel keluar.

Sedangkan Mar merasa lega dengan kepergianya.

Kini Mar sudah merasakan tubuhnya sudah baikan. Dan sedikit merasakan sakitnya.

Dokter Stev kembali keruangan Mar dan memeriksanya. Di susul oleh Ansel

"Bagaimana Stev..?" Tanya Ansel

"Sebaiknya dia istirahat dulu di sini tuan untuk 1 hari lagi.. biar benar benar pulih.." ucap dokter Setev

"Tidak..dia harus pulang sore ini.." gertak Ansel

Dokter Stev hanya mengambil nafas sebentar dan membuangnya. Sebenarnya dokter Stev sangat hawatir dengan keadaan Mar. Tapi mau gi mana lagi karena dokter Stev adalh anak buah Ansel juga.

"Kalo begitu saya siapkan obat obat untuk nona Mar dulu tuan.." ucap Stev

Seperginya dr Stev Ansel menatap Mar sambil memikirkan sesuatu..

Mar bangkit dan hendak membersihkan badanya karena badanya tersa sangat lengket.

"Mau kemana..?" tanya Ansel

"Saya mau mandi.. badan saya sungguh sangat tidak nyaman tuan.." jawab Mat

Lalu Ansel mengangkat Mar ke kamar mandi..

Sekarang kau mulai melayani juniorku karena kau sudah sembuh..

"Haah..!! Mar melotot tak percaya dengan pria satu ini. Sungguh tak ada belas kasian sama sekali.

"Cepatlah..!!" Ansel melepas paksa baju Mar dan menekan kulit yang masih membiru..

"Owwhh saa.. sakiit tuaann.." rintih Mar

Namun Ansel tetepa menekan setiap luka lebam yang ada di tubuh Mar. Dan Ansel sangat menikmati dan merindukan Rintihan kesakitan Mar.

"Cepatlah.. kita tak punya banyak waktu.." perintah Ansel

Daripada Ansel menekan luka lebamnya dan membuat dirinya kesakitan. Ahirnya Mar menuruti keinginan Ansel.

"Aahhh... bibirmu itu memang sudah menjadi candu buatku.. Aahh.. oouhhh.." desah Ansel yang membuat Mar ingin sekali menggigit juniornya.

"Lanjutkaan..." ucap Ansel sambil memaju mundurkan pinggulnya..

Tak butu waktu lama Ansel pun mengeluarkn cairan cintanya.

Dan kini Ansel balik ingin memuaskan Mar. Ansel menyalakn air dan memberi sabun pd tubuh Mar. Yang membuat Mar menikmati setiap sentuhan Ansel..

...Bersambung...

Terpopuler

Comments

sandi

sandi

naaahhhhh ini othor bner neh!!!! klo terlalu bgt sex nya ya pingsan donk!!!! seperkasa apapun cewe kalo d kasari and gda jeda ko it jg x. real neh,,, jempol wat u thor!! 😘😘😘

2021-10-09

2

M.J.M

M.J.M

mampir lagi dan sudah tap ❤️ ya
salam dari Story'about of Tiara

2021-10-04

1

Daratullaila🍒

Daratullaila🍒

semangat selalu kak 😍

2021-09-12

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kehilangan
2 Bab 2. mencoba pergi
3 Bab 3. Berkencan
4 Bab 4. Pingsan
5 Bab 5. Kegilaan
6 Bab 6. Kesedihan
7 Bab 7. Saling Merindu
8 Bab 8. Kemarahan
9 Bab 9. Jatuh Cinta
10 Bab 10. Terbebas
11 Bab 11. Kepanikan
12 Bab 12. 10 Ronde??
13 Bab 13. Jalan Hidup
14 Bab 14. Petaka
15 Bab 15. penyesalan
16 Bab 16. Ikatan
17 Bab 17. Pernikahan
18 Bab 18. kilas balik
19 Bab 19. Kehidupan Ansel
20 Bab 20. Percereian
21 Bab 21. Semakin Kacau
22 Bab 22. Bayangan Masa Lalu
23 Bab 23. Rindu Kebersamaan
24 Bab 24.Pria Kejam
25 Bab 25. Waspada
26 Bab. 26. Hari Bahagia
27 Bab 27. Pertemuan 1
28 Bab 28. Pertemuan 2
29 Bab 29. Titik Terang
30 Bab 30. Kekecewaan
31 Bab 31. Gelap Mata
32 Bab 32. Kesempatan
33 Bab 33. Pendekatan lagi
34 Bab 34. Mendadak jadi pria Romantis
35 Bab 35. Kemesraan
36 Bab 36. Pinangan
37 Bab 37. Keseriusan
38 Bab 39. Desakan Momi
39 Bab 39. Api Cemburu
40 Bab 40. Keributan
41 Bab 41. Keraguan
42 Bab 42. kenyamanan
43 Bab 43. Menanti hari bahagia
44 Bab 44. Kemesraan Malam Pernikahan
45 Bab 45. Pernikahan Sederhana
46 Bab 46. Kesedihan Yang Mendalam
47 Bab 47. Menjadi Acuh
48 Bab 48. Kerinduan Si Kembar
49 Bab 49. Kesalahan
50 Bab 50. Hadiah yg di tolak
51 Bab 51. Dendam Musuh
52 Bab 52. Kekesalan
53 Bab 53. Hasutan Musuh
54 Bab 54. Pembongkaran Makam
55 Bab 55. Kebenaran yang menyakitkan
56 Bab 56.
57 Bab 57. Mengobati Rindu
58 Bab 58. Mengobati kekecewaan
59 Bab 59. Memaafkan
60 Bab 60. Kejutan Hari Ulang tahun
61 Bab 61. Wanita pelampiasan
62 Bab 62. kebiasaan baru
63 Bab 63. Kasih sayang Ansel
64 untuk visual Sellin dan Sello
65 Bab 64. Pergi Pesta
66 Bab 65. Kehamilan
67 Frustasi
68 Parfum kesukaan
69 Kecurigaan Sang Putra
70 Shopping
71 Manja
72 Kepergian
73 kelahiran Baby Ans
74 Bermain dengan Baby Ans
75 kembali pulang
76 Kecolongan
77 Menunggu
78 kehawatiran
79 Bumbu Cinta
80 Tembakan
81 lorong gelap
82 Ahir perjalanan
83 Extra Part
84 Extra Part 2
85 pengumuman
86 Extra Part
87 Pengumuman
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab 1. Kehilangan
2
Bab 2. mencoba pergi
3
Bab 3. Berkencan
4
Bab 4. Pingsan
5
Bab 5. Kegilaan
6
Bab 6. Kesedihan
7
Bab 7. Saling Merindu
8
Bab 8. Kemarahan
9
Bab 9. Jatuh Cinta
10
Bab 10. Terbebas
11
Bab 11. Kepanikan
12
Bab 12. 10 Ronde??
13
Bab 13. Jalan Hidup
14
Bab 14. Petaka
15
Bab 15. penyesalan
16
Bab 16. Ikatan
17
Bab 17. Pernikahan
18
Bab 18. kilas balik
19
Bab 19. Kehidupan Ansel
20
Bab 20. Percereian
21
Bab 21. Semakin Kacau
22
Bab 22. Bayangan Masa Lalu
23
Bab 23. Rindu Kebersamaan
24
Bab 24.Pria Kejam
25
Bab 25. Waspada
26
Bab. 26. Hari Bahagia
27
Bab 27. Pertemuan 1
28
Bab 28. Pertemuan 2
29
Bab 29. Titik Terang
30
Bab 30. Kekecewaan
31
Bab 31. Gelap Mata
32
Bab 32. Kesempatan
33
Bab 33. Pendekatan lagi
34
Bab 34. Mendadak jadi pria Romantis
35
Bab 35. Kemesraan
36
Bab 36. Pinangan
37
Bab 37. Keseriusan
38
Bab 39. Desakan Momi
39
Bab 39. Api Cemburu
40
Bab 40. Keributan
41
Bab 41. Keraguan
42
Bab 42. kenyamanan
43
Bab 43. Menanti hari bahagia
44
Bab 44. Kemesraan Malam Pernikahan
45
Bab 45. Pernikahan Sederhana
46
Bab 46. Kesedihan Yang Mendalam
47
Bab 47. Menjadi Acuh
48
Bab 48. Kerinduan Si Kembar
49
Bab 49. Kesalahan
50
Bab 50. Hadiah yg di tolak
51
Bab 51. Dendam Musuh
52
Bab 52. Kekesalan
53
Bab 53. Hasutan Musuh
54
Bab 54. Pembongkaran Makam
55
Bab 55. Kebenaran yang menyakitkan
56
Bab 56.
57
Bab 57. Mengobati Rindu
58
Bab 58. Mengobati kekecewaan
59
Bab 59. Memaafkan
60
Bab 60. Kejutan Hari Ulang tahun
61
Bab 61. Wanita pelampiasan
62
Bab 62. kebiasaan baru
63
Bab 63. Kasih sayang Ansel
64
untuk visual Sellin dan Sello
65
Bab 64. Pergi Pesta
66
Bab 65. Kehamilan
67
Frustasi
68
Parfum kesukaan
69
Kecurigaan Sang Putra
70
Shopping
71
Manja
72
Kepergian
73
kelahiran Baby Ans
74
Bermain dengan Baby Ans
75
kembali pulang
76
Kecolongan
77
Menunggu
78
kehawatiran
79
Bumbu Cinta
80
Tembakan
81
lorong gelap
82
Ahir perjalanan
83
Extra Part
84
Extra Part 2
85
pengumuman
86
Extra Part
87
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!