Bab 7. Saling Merindu

***Abaikan Typonya 😊

Happy Reading

🌷🌷🌷🌷***

Setelah membaca pesan dari sahabatnya. Mar gk ada niat untuk membalas chat mereka. Mar kembali menaruh ponselnya di atas nakas.

Gak tau kenapa. Setiap habis minum obat, Mar menjadi sangat ngantuk.

Mar pun membaringkan tubuhnya di sofa sambil menyalakan televisi.

Di kamar yang berbeda.

Ansel telah bersiap untuk ke kantor. Ansel keluar dari ruang kerjanya.

Jimy yang selalu menemani Ansel. Kemanapun dirinya pergi.

Setiap ada masalah Jimmy yang selalu mberi jalan keluar.

Termasuk  menghindari Mar untuk bebrapa hari kedepan.

Memang berat buat Ansel untuk tidak menuntaskan kebutuhan juniornya. Namun sesuai yang Jimmy bilang.

Agar Mar bisa nyaman dan mau menerima dirinya saat melayani di ranjang.

Tidak harus di paksa dan terpaksa.

Ansel berjalan yang di ikuti oleh Jimmy. Ansel berhenti sesaat saat melewati kamar Mar.

Ansel menatap rindu pada ruangan ini. Bukan ruangannya namun orang yang ada di dalamnya.

...\*\*\*\*\*\*\*...

5 hari sudah mereka berjauhan.

Mar yang sedang duduk di sofa pun di buat heran.

"Kenapa pria mesum ini sudah tak pernah datang kesini?" tanya Mar dlm hati

"Apa orang itu masih marah padaku?"tanya Mar dalam hati

Hhh.. Mar membuang nafas kasar. "Bagus dong.. itu artinya aku tidak harus melayaninya. Pria mesum itu selalu menuntut lebih saat bergemul denganku" ucap Mar dalm hati

Pelayan datang dan membawa makanan seperti biasa.

Mar menatap yang di bawa 2 pelayan itu.

Seperti ada yg beda. "Tunggu..! Ini gak ada obat lagi untukku?" tanya Mar

"Nona.. masa pengobatan nona sudah selesei. Dan kemarin adalah obat terahir." jawab pelayannya. Mar mengangguk.

"Ohh iyaa tuanmu itu kemana? Kenapa 5 hari ini tidak kesini?" tanya Mar

Kedua pelayan itu tersenyum. Mar yang melihat raut wajah mereka jadi salah tingkah.

"Maksudku apa dia baik baik saja?" jelas Mar

"Tuan.. baik baik saja nona. Apa nona merindukanya?"jawan pelayan

"Apaa..?!"

"Gak.. cuma saya heran saja. Ya sudah kalian boleh keluar.." jelas Mar

Setelah kepergian mereka Mar merutuki dirinya.

"Apaan siih.. kenapa harus hawatir padanya. Seharusnya aku yang hawatirin diriku. Apa aku mulai menyukainya?" Batin Mar

"Tidak.. ini tidak boleh terjadi." Tolak Mar dalam hati

Di ruang berbeda

Seperti biasanya Ansel akn mengawasi Mar dari layar.

Ansel senyum senyum sendiri melihat tingkah Mar.

Hingga tak menyadari jika Jimmy ada di depanya.

Dan melihat perbedaan raut wajah Ansel yang kelihatan sangat bahagia.

Lalu Jimmy berjalan ke arah samping Ansel dan melihat apa yang telah membuat tuannya itu begitu bahagia.

Jimmy ikut tersenyum. Ternyata tuannya tengah melihat wanita yang telah membuatnya jatuh cinta.

"Tuan.." tepukan Jimmy membuat Ansel langsung mengubah raut wajahnya.

"Hemm.." sahutnya

"Sebaiknya tuan sambangi sekarang nona Mar. Sepertinya nona juga sudah merindukan tuan" usul Jimmy

Ansel terdiam sedang memikirkan sesuatu.

"Tidak.. biarkan dia tersiksa dulu dengan perasaanya" Jawab Ansel

"Apa tidak sebaliknya tuan?" Pertanyaan Jimmy membuat Ansel jadi gugup.

"Apa maksudmu?" tanya Ansel. Jimmy hanya tersenyum.

"Sepertinya tuan yang akan tersiksa berjauhan dngn nona Mar" ucapan Jimmy yang ada benarnya

"Ahh.. jangan menduga duga begitu" rutuk Ansel.

Dalam hati Ansel pun membenarkan ucapan Jimmy.

Dirinya memang tersiksa karena menuruti perkataan Jimmy untuk manjauhinya.

Lalu Ansel keluar dari ruangan, Yang di ikuti oleh Jimmy.

Ansel hendak memutar gagang pintu ruangan yang di huni oleh Mar.

Namun urung karena di perhatikan oleh Jimmy.

Sedangkan Jimmy memperhatikan Ansel seolah membenarkan ide Ansel.

"Masuk lah tuan. Karena hari ini tidak ada agenda penting" usul Jimmy lagi

"Baiklah.. tinggalkan aku sendiri" ucap Ansel

Jimmy berlalu pergi. "Selemat bersenang senang tuan" ucap Jimmy yang langsung berlalu

Ansel pun memutar gagang pintu ruangan tersebut.

Kreett..

Ansel membuka pintu dan masuk. Namun tak di lihat keberadaan Mar di sini.

Ansel masuk kesetiap ruangan yang ada di sini namun tak menemukan.

Ansel melihat Mar yang sedang duduk di blankon kamar.

Sambil mengamati pemandangan. Dan membayangkan keberadaan Ansel.

Mar menatap ke bawah. Dan melihat mobil Ansel keluar dari pekarangan ini.

"Siaall.. apa pria itu tidak tau jika aku sedang merindukannya?" Cerocos Mar dengan agak keras.

Ansel yg di belakang mendengar ucapan Mar. "Siapa yg ia maksud dengn pria yg di rindukan?" tanya Ansel dlm hati.

"Ehemm.."

Deheman Ansal telah membuat Mar sadar dari lamunanya. "Tu..tuan apa yg anda lakukan di sini?"

"Memang kenapa? Ini kamarku, aku bebas memasukinya"

"Ta.. tapi bu.. bukanya tuan tadi sedang pergi keluar?" ucap Mar

"Atau jangan jangan. Anda hanya orang yg mirip dengan tuan Ansel? Pergi kau..! Cepat pergi dari sini sebelum tuan Ansel mendapatimu di sini" usir Mar

"Heii..! Ini aku. Aku Ansel, apaan sih. Aku gak punya kembaran" Ansel menjelaskan pada Mar

Mar langsung terdiam. Dan menunduk wajahnya yang terlihat memerah membuat Ansel ingin tertawa.

"Apa kau merindukanku?" tanya Ansel

"Ishh.. apaan. Gak.. saya gak merindukan anda" ucapnya lalu duduk di sofa

"Tapi aku sangat merindukanmu" ucap Ansel

"Pergi tuan saya tidak merindukan anda..!" ucap Mar

Ansel pun berbalik. Sebenarnya jika tak ada urusan penting. Ansel akn menuntaskan juniornya.

Ansel membuka pintu untuk keluar.

"Tuan.." panggil Mar. Lalu Ansel menoleh. Mar berlari dan memeluk Ansel.

"Tuan.. jangan pergi. Tetaplah di sini, aku merindukanmu" pinta Mar

Ansel terdiam dan tersenyum. "Ternyata yang di katakan Jimmy benar" ucap Ansel dlm hati

"Apa kau menyukaiku hemm?" tanya Ansel

Mar mengangguk dalm pelukan Ansel. "Baiklah aku tidak akan pergi. Aku juga sudah tak sanggup berpuasa" ucap Ansel

Lalu Ansel menggendong Mar di ranjang dan meletakkan sambil terus mencium bibir Mar.

Ansel yang sudah di kuasai \*\*\*\*\* langsung menerkam seluruh tubuh Mar. Benar benar seperti orang kelaparan.

Mendapat serangan lembut dari Ansel Mar begitu menikmati dan merasakan setiap sentuhanya.

Mereka berdua hanyut dalam pergumulan rindu. Hampir 2 jam mereka menuntaskan semua yang nengganjal di birahi mereka.

"Apa kau masih menginginkanya?" tanya Ansel

"Tuan.. aku selalu di buat rindu oleh milikmu. Bisakah kau menemaniku sehari di sini?" jawab Mar

"Aku ada pekerjaan. Nanti Malam aku akn kesini lagi. Tetaplah menungguku di sini" ucap Ansel

Mar mengangguk. Lalu Ansel pergi ke kamar mandi.

Setelah menyeleseikan ritual di kamar mandi. Ansel keluar yang hanya menggunakan handuk.

Setelah rapi Ansel keluar. Dan Mar pun berlari dan memeluk Ansel.

"Lepaskan Mar. Aku sudah terlambat." pinta Ansel

Mar pun melepaskan kepergianya. Dan Mar kembali berbaring di tempat tidur.

Saat Mar membayangkan Ansel. Pintu kamar terbuka.

"Nona.. tuan Ansel memerintahkan anda untuk bersiap siap. Nanti malam tuan akn mengajak anda untuk pergi pesta" terang pelayannya

Sebelum Mar menjawab perintah pelayan. Jimmy dan 2 wanita dan 1 banci masuk.

"Nona.. hari ini anda di perintahkan untuk berdandan. Dan mereka yang akn mengatur segalanya" ucap Jimmy

"Memangnya mau ke mana?" tanya Mar

"Nanti malam akn ada pesta dan tuan Ansel salah satu tamu istimewa. Jadi anda segera membersihkan diri. Setelah itu biar mereka yang mengatur segalanya." terang Jimmy

"Kalo aku tidak mau. Apa yang akan tuan kalian lakukan?" tanya Mar

"Mungkin tuan akn mengurung anda sampai anda tak bisa berjalan lagi" jawaban Jimmy seperti ancaman Ansel waktu itu.

"Hhh.. baiiklah" jawab Mar. lalu Mar pergi ke kamar mandi.

...***Bersambung***...

Terpopuler

Comments

sandi

sandi

suka gr2 kuat d ranjang mar k ansel yaaa?? kereennnn mungkin gr2 biasa sm kekerasan x mar ya😱🤣🤣

2021-10-09

1

Meyristha Avrilia Meymey

Meyristha Avrilia Meymey

thor aku aja yg dpt kekrrasan *** dri mntan
suami aja trauma nya ampe sekrang nggk pernh bucin yg ada takut ..ini si mar
hebat bgt bisa lngsung bucin

2021-09-25

1

Fitri

Fitri

lama ,,jadi bucin kan

2021-09-25

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kehilangan
2 Bab 2. mencoba pergi
3 Bab 3. Berkencan
4 Bab 4. Pingsan
5 Bab 5. Kegilaan
6 Bab 6. Kesedihan
7 Bab 7. Saling Merindu
8 Bab 8. Kemarahan
9 Bab 9. Jatuh Cinta
10 Bab 10. Terbebas
11 Bab 11. Kepanikan
12 Bab 12. 10 Ronde??
13 Bab 13. Jalan Hidup
14 Bab 14. Petaka
15 Bab 15. penyesalan
16 Bab 16. Ikatan
17 Bab 17. Pernikahan
18 Bab 18. kilas balik
19 Bab 19. Kehidupan Ansel
20 Bab 20. Percereian
21 Bab 21. Semakin Kacau
22 Bab 22. Bayangan Masa Lalu
23 Bab 23. Rindu Kebersamaan
24 Bab 24.Pria Kejam
25 Bab 25. Waspada
26 Bab. 26. Hari Bahagia
27 Bab 27. Pertemuan 1
28 Bab 28. Pertemuan 2
29 Bab 29. Titik Terang
30 Bab 30. Kekecewaan
31 Bab 31. Gelap Mata
32 Bab 32. Kesempatan
33 Bab 33. Pendekatan lagi
34 Bab 34. Mendadak jadi pria Romantis
35 Bab 35. Kemesraan
36 Bab 36. Pinangan
37 Bab 37. Keseriusan
38 Bab 39. Desakan Momi
39 Bab 39. Api Cemburu
40 Bab 40. Keributan
41 Bab 41. Keraguan
42 Bab 42. kenyamanan
43 Bab 43. Menanti hari bahagia
44 Bab 44. Kemesraan Malam Pernikahan
45 Bab 45. Pernikahan Sederhana
46 Bab 46. Kesedihan Yang Mendalam
47 Bab 47. Menjadi Acuh
48 Bab 48. Kerinduan Si Kembar
49 Bab 49. Kesalahan
50 Bab 50. Hadiah yg di tolak
51 Bab 51. Dendam Musuh
52 Bab 52. Kekesalan
53 Bab 53. Hasutan Musuh
54 Bab 54. Pembongkaran Makam
55 Bab 55. Kebenaran yang menyakitkan
56 Bab 56.
57 Bab 57. Mengobati Rindu
58 Bab 58. Mengobati kekecewaan
59 Bab 59. Memaafkan
60 Bab 60. Kejutan Hari Ulang tahun
61 Bab 61. Wanita pelampiasan
62 Bab 62. kebiasaan baru
63 Bab 63. Kasih sayang Ansel
64 untuk visual Sellin dan Sello
65 Bab 64. Pergi Pesta
66 Bab 65. Kehamilan
67 Frustasi
68 Parfum kesukaan
69 Kecurigaan Sang Putra
70 Shopping
71 Manja
72 Kepergian
73 kelahiran Baby Ans
74 Bermain dengan Baby Ans
75 kembali pulang
76 Kecolongan
77 Menunggu
78 kehawatiran
79 Bumbu Cinta
80 Tembakan
81 lorong gelap
82 Ahir perjalanan
83 Extra Part
84 Extra Part 2
85 pengumuman
86 Extra Part
87 Pengumuman
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab 1. Kehilangan
2
Bab 2. mencoba pergi
3
Bab 3. Berkencan
4
Bab 4. Pingsan
5
Bab 5. Kegilaan
6
Bab 6. Kesedihan
7
Bab 7. Saling Merindu
8
Bab 8. Kemarahan
9
Bab 9. Jatuh Cinta
10
Bab 10. Terbebas
11
Bab 11. Kepanikan
12
Bab 12. 10 Ronde??
13
Bab 13. Jalan Hidup
14
Bab 14. Petaka
15
Bab 15. penyesalan
16
Bab 16. Ikatan
17
Bab 17. Pernikahan
18
Bab 18. kilas balik
19
Bab 19. Kehidupan Ansel
20
Bab 20. Percereian
21
Bab 21. Semakin Kacau
22
Bab 22. Bayangan Masa Lalu
23
Bab 23. Rindu Kebersamaan
24
Bab 24.Pria Kejam
25
Bab 25. Waspada
26
Bab. 26. Hari Bahagia
27
Bab 27. Pertemuan 1
28
Bab 28. Pertemuan 2
29
Bab 29. Titik Terang
30
Bab 30. Kekecewaan
31
Bab 31. Gelap Mata
32
Bab 32. Kesempatan
33
Bab 33. Pendekatan lagi
34
Bab 34. Mendadak jadi pria Romantis
35
Bab 35. Kemesraan
36
Bab 36. Pinangan
37
Bab 37. Keseriusan
38
Bab 39. Desakan Momi
39
Bab 39. Api Cemburu
40
Bab 40. Keributan
41
Bab 41. Keraguan
42
Bab 42. kenyamanan
43
Bab 43. Menanti hari bahagia
44
Bab 44. Kemesraan Malam Pernikahan
45
Bab 45. Pernikahan Sederhana
46
Bab 46. Kesedihan Yang Mendalam
47
Bab 47. Menjadi Acuh
48
Bab 48. Kerinduan Si Kembar
49
Bab 49. Kesalahan
50
Bab 50. Hadiah yg di tolak
51
Bab 51. Dendam Musuh
52
Bab 52. Kekesalan
53
Bab 53. Hasutan Musuh
54
Bab 54. Pembongkaran Makam
55
Bab 55. Kebenaran yang menyakitkan
56
Bab 56.
57
Bab 57. Mengobati Rindu
58
Bab 58. Mengobati kekecewaan
59
Bab 59. Memaafkan
60
Bab 60. Kejutan Hari Ulang tahun
61
Bab 61. Wanita pelampiasan
62
Bab 62. kebiasaan baru
63
Bab 63. Kasih sayang Ansel
64
untuk visual Sellin dan Sello
65
Bab 64. Pergi Pesta
66
Bab 65. Kehamilan
67
Frustasi
68
Parfum kesukaan
69
Kecurigaan Sang Putra
70
Shopping
71
Manja
72
Kepergian
73
kelahiran Baby Ans
74
Bermain dengan Baby Ans
75
kembali pulang
76
Kecolongan
77
Menunggu
78
kehawatiran
79
Bumbu Cinta
80
Tembakan
81
lorong gelap
82
Ahir perjalanan
83
Extra Part
84
Extra Part 2
85
pengumuman
86
Extra Part
87
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!