**Abaikan Typonya 😊
Happy Reading
🌷🌷🌷🌷🌷**
"Apa mau mu hemm?" tanya Ansel tepat wajah mereka saling bertatapan sangat dekat. Hnya berjarak dari hidung mereka yang saling bersentuhan.
"A..apa yang salah dari saya tuan? Apa saya salah jika ada lelaki lain yang mencintai saya?" jawab Mar dengan rasa benci
"Yaa.. kamu salah.!" Tegas Ansel
"Kenapa aku bisa jatuh cinta padamu?" ucap Ansel dengan dada naik turun
"A..apa maksud anda tuan?" tanya Mar untuk memastikan
Ansel menatap Mar. "**Arrgghh**...!" teriak Ansel. lalu Ansel pun keluar dan meninggalkan Mar masih dalam terikat.
"Apa benar.. tuan Ansel mencintaiku? Lalu kenapa dia sangat suka sekali menyiksaku?" Pertanyaan Mar pada diri nya "hiikzz.. kenapa tuan? Kau selalu menyakitiku?" Tangisnya
Ansel pergi ke ruangan pribadinya. Di sana Ansel akn menghabiskan minuman yang sudah tersedia.
Melihat tuanya masuk ke ruang pribadi. Jimmy pun menyusul "tuan".
Ansel menoleh dan menatap Jimmy.
"Apa tuan butuh sesuatu?" tanya Jimmy
Ansel diam dan masih memilin gelas yang ada di genggamanya.
"Tidak.. aku sedang ingin sendiri" ucapnya
Lalu Jimmy pamit keluar meninggalkanya sendiri.
"Jim.." panggilnya
"Iya tuan" balas Jimmy
"Pergi ke kamarku dan lepaskan ikatan wanita itu" perintah Ansel yang langsung di angguki oleh Jimmy
Jimmy berjalan kearah kamar tuanya. Lalu Jimmy memutar knop pintu.
Cekleek...
Jimmy melihat Mar yang terbaring di atas tempat tidur. Jimmy menatap tubuh Mar yang tidak berbusana. Tubuh penuh dengan memar, sungguh sangat tragis perlakuan Ansel. Jimmy pun menggeram jari jemarinya menahan amarah pada Ansel.
"Nona.. " Mar membuka matanya saat namanya ada yg memanggil. "Jimmy.." suara Mar yang begitu parau karena menahan tangis.
"Tenang nona.. saya akn mbantu melepaskan ikatan ini" ucap Jommy
Hikkzz...
"Jimmy.. kenapa hidupku sangat menderita begini?" Hikz.. Tangis Mar
Mendengar suara parau Mar. Jimmy tak bisa mengendalikan perasaanya. Jimmy langsung memeluk Mar dengan sangat erat. "Nona tenang.. saya akn selalu melindungi nona" ucap Jimmy
Mar menangis dalam pelukan Jimmy. Jimmy pun tak bisa menolaknya. Karena Jimmy juga sangat kasihan dan menyayangi Mar.
Ntah sejak kapan perasaan Jimmy itu hadir.
...\*\*\*\*\*...
Jimmy adalah orang kepercayaan Ansel. Profesi Jimmy sebelum menjadi anak buah Ansel. Adalah seorang abdi nagara ( militer ).

**kira kira cocok gak. untuk fisual Jimmy**
Kalo di lihat dari keberanianya Jimmy memang tidak di ragukan lagi. Makanya Ansel memilih Jimmy sebagai teman, kakak, dan juga orang kepercayaanya.
...\*\*\*\*\*\*...
"Sudah.. tenangkan dirimu nona. Tuan Ansel tidak akan mampu untuk menyakiti lebih dalam lagi. Karena dia juga seorang anak yg sangat menyayangi ibunya.
"Hikzz.. bawa aku pergi Jim.. aku sudah tak kuat melayani pria itu, dia selalu kasar dan tak pernah puas" pinta Mar sedikit menghiba
Jimmy tau jika tuanya itu memang hipersex dan juga seorang psichopat.
Karena Jimmy yang selalu membereskan mayat setelah di bantai oleh Ansel.
Tapi Ansel melakukan itu bukan karena tanpa sebab.
Namun mereka yang telah menghianati dirinya. Dan Jimmy tau latar belakang keluarga Ansel.
Derrtt derrtt.. ponsel Jimmy berdering.
"Sebentar nona" ucap Jommy
"Ya hallo nyonya"
"......."
"Tuan ada. Beliau sedang di ruang pribadi"
"......."
"Baiklah nyonya"
Lalu Jimmi menutup ponselnya dan memasukkan kembali ke dalam kantong celana.
"Nona.. saya permisi dulu"
Mar hanya mengangguk dan memandang punggung Jimmy sampai tak terlihat.
...\*\*\*\*...
"Tuan.."
Ansel menatap Jimmy. "Hemm"
"Nyonya besar menelpon dan meminta anda untuk segera kembali ke kota" ucap Jimmy
"Baiklah.. tinggalkan aku" balas Ansel
"Tuan.. sebaiknya sudahi minuman anda. Sebelum anda benar benar mabuk" Jimmy memperingatkan Ansel
"Apa pedulimu?" tanya Ansel
"Tentu saya peduli. Bukankah saya adalah kakak anda juga teman anda?" jawab Jimmy
"Tinggalkan aku sendiri Jim" titahnya
Lalu Jimmy pergi dari ruangan Ansel.
Ansel menatap kepergian Jimmy. dan menyudahi minum minumnya. Ansel keluar dan kembali ke kamar.
Ceklek..
Pintu kamar terbuka. Dan Ansel menatap Mar yang sedang bertumpu di sofa. Ansel menghampiri Mar. Dan membelai lembut rambut Mar.
"Tu.. tuan." Mar mendongak kaget
"Aku menginginkan tubuhmu" ucap Ansel
"Sa.. saya sakit tuan" ucapan Mar yang terbata. Namun Ansel tak menghiraukan.
Ansel langsung menyergap tubuh Mar. Kali ini Ansel akan memperlakukan sedikit lembut.
Sebenarnya Ansel tidak suka dengan prilaku kasarnya.
Namun saat apa yang di miliki di ganggu orang lain. Maka Ansel akn sangat marah. Apalagi itu adalah orang yang dia sayangi.
"Aku akan perlakukan dengan lembut kali ini" ucapnya, yang membuat Mar hanya diam pasrah.
Ansel tipikal orang yang selalu menepati janji yang sudah di ucapkan.
Selama menggauli Mar kali ini. Ansel begitu lembut dan lebih memanjakan Mar.
"Maafkan atas sikapku" ucapan Ansel. Yang membuat Mar bengong tak percaya. "Sejak kapan pria ini mau meminta maaf?" Pertanyaan Mar dalam hati
"Aku orangnya memang seperti itu. Mudah marah. Namun jika itu tidak sesuai logika yang membuatku marah. Maka aku akn meminta maaf" penyataan Ansel yang seolah memberi jawaban dari pertanyaan Mar.
Lalu Mar memeluk tubuh Ansel. Begitu juga dengan Ansel. Ansel menyesal telah menyakiti Mar.
"Berjanjilah padaku. Untuk tidak bersentuhan dengan pria lain. Walau hanya jabat tangan" ucap Ansel sedikit menekan
"Saya tidak janji tuan. Tapi akn saya usahakan" jawab Mar
"Aku tak butuh bukti. Tapi janjimu" gertak Ansel
Mar diam. Karena sangat sulit untuk tidak bersentuhan. Namun demi kebaikan dirinya Mar pun Berjanji. "Iya saya janji tuan" balasnya kemudian
"Baiklah.. sekarang tidurlah. Aku akn di sini menemanimu" Titah Ansel
mereka pun tertidur dlm keadaan tanpa sehelai benang.
\*\*\*\*
pagi sudah tiba.
Saat Mar terbangun. Ansel sudah tak ada di sisinya. "Kemana dia?"
Tiba tiba pintu terbuka. 2 pelayan datang dengan membawa sarapan.
"Tuan kalian ke mana?" tanya Mar
"Tuan sudah pergi sejak pagi tadi nona" jawab pelayan
"Sepagi itu? Pergi ke mana?" tanya Mar lagi
"Tuan pergi ke kotanya. Dan tuan pesan hari ini nona boleh keluar menemui teman nona. Dan tuan juga menitipkan ini untuk nona" jawab pelayan
Mar mengernyitkan keningnya. Lalu menerima titipan dari Ansel.
Mar pun membuka bingkisan dari Ansel.
"Owhh.. cantik sekali" desis Mar
Mar pun memakai kalung pemberian Ansel. Dan mematut diri di depan cermin.
Di meja rias sudah ada pesan dari Ansel. "SAYANG.. JAGA DIRI BAIK BAIK". apaan ini maksudnya.
Mar menatap ke 2 pelayan itu. Mereka hanya menunduk tak tau maksud dari tuanya.
Tiba tiba anak buah Ansel masuk. "Nona.. tuan memerintahkan kami untuk menjaga nona. Sampai tuan kembali lagi" ucap anak buah Ansel
"Memangnya tuan kalian pergi berapa hari?" tanya Mar
"Kami tidak tau nona" jawabnya
"Hemmm.. baiklah. Hari ini aku akn jalan jalan dengan temanku. Apa kalian mau mengantarku?" tanya Mat
"Baik nona" ucap mereka serentak.
"Baiklah.. tunggu aku di luar. Aku akn siap siap" ucap Mar. dan Mar pun segera bersiap
Mereka pun keluar. Dan Mar pergi ke kamar mandi.
Setelah hampir 1 jam. Mar telah selesei.
Mar mencoba ngotak atik ponselnya. Ingin sekali menghubungi Ansel. Tapi Mar gak ingin dia nanti besar kepala.
Sebenarnya Mar juga menyukai Ansel. Namun dirinya gengsi untuk mengungkapkan.
"Wahh.. nona hari ini sangat cantik" puji anak buah Ansel
"Ohh terimakasih. Ayuk kita pergi" ajak Mar.
Mereka pun membuntuti Mar. Sampai mereka di mobil.
Mar banyak tanya tentang tuanya itu. Dan mengenai Jimmy.
Namun Mar hanya mendapat sedikit cerita tentang Ansel. Itu karena mereka tidak selalu menemani Ansel. Sedangkan yang tau banyak tentang Ansel adalah Jimmy.
Mereka telah tiba di tempat tujuan.
Mar sengaja mendatangi kostnya Febi. Karena hanya dialah yang Mar tau keberadaanya.
...***Bersambung***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
R_3DHE 💪('ω'💪)
cocok banget...
2022-10-23
0
Dewi rianti
nnt lama"mar terbiasa dengan sikap kasar dlm permainan s...x klo tidak kasar tidak puas 😪😪😪
2021-10-30
0
the gemini_
suka banget tpi musuh orang yg modelan abang ganteng ni lawannya harus peka dan dan sabar udeh
2021-10-23
1