***Abaiikan Typonya 😊
Happy Reading
🌷🌷🌷***
Kini Mar sudah tak berdaya. Sedangkan Ansel langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan sisa pergemulanya
2 jam kemudian
Mar telah bangun dari pingsanya. Dia langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
"Aku harus bener benar lepas dari pria mesum ini. Kalo tidak Aku bisa mati melayani pria hipersex ini.." gumam Mar
Hari ini tubuh Mar benar benar terkoyak gak jelas.
Mar kembali mencari baju di almari yang sudah tersedia.
"Baju baju ini sangat tidak cocok di tubuhku. Apaan nihh baju minim kayak gini.." gerutu Mar
Sambil mencari cari baju yang agak sopan.ahirnya Mar menemukan baju warna kuning denga sedikit hiasan di depanya.
Mar kini kembali mengendap endap keluar ruangan.
Kali ini Mar memilih jalur yang beda dari kemarin.
Mar meloncat lewat jendela yang ada di samping rumah mewah ini. Saat Mar mendongak keluar, Mar sangat terkejut ternyata ini akn lebih sulit.
Liat saja di luar banyak sekali ranting ranting berduri
Lalu Mar mencari tempat lain.
Dia masuk keruangan yang begitu mewah. Tak tau ini tempat siapa dan untuk apa.
Namun di tempat ini banyak sekali benda benda antik di sini. Mar sempat terbuai dengan koleksi koleksi yang indah di sini. Hingga Mar melupakan tujuanya
"OMG..Aku lupa. Aku harus cepat cepat pergi dari sini.." gumam Mar
Mar kembali mencari pintu keluar tanpa harus lewat pintu yang penuh dengan penjagaan.
Kini Mar kembali kedapur lagi.
"Busyeett.. nih rumah kayak gak ada ujung nya aja. Dari tadi cuma muter muter di sini.." Cerocos Mar
Mar melihat ada banyak makanan di meja. Mar pun menyempatkan untuk makan sebentar. Ouhh rasanya nikmat sekali setelah dari kemarin tak makan apapun.
Setelah perut cukup terisi. Mar kembali mencari jalan.
"Yeess.. ahirnya dapat juga jalan keluar yang aman.." ucap Mar dalam hatinya
Mar melihat kamera cctv di sini. Namun sepertinya tak ada kamera pengintai.
Mar kembali melangkah. Dan menemukan hutan yg begitu luas di belakang rumah ini.
Terlihat dari kejauhan banyak mobil dan kendaraan lainya berseliweran. Mar pun mempercepat jalanya sebelum di temukan kembali oleh anak buah Ansel.
Setelah cukup jauh Mar kembali bisa bernafas lega. "Aku harus cari tempat persembunyian sekarang. Aku tak boleh tertangkap kembali oleh pria mesum itu.."
Sambil cilengak celinguk Mar mencari angkuta. Ahirnya Mar mendapati bus mini untuk di tumpangi.
Kini Mar tak tau harus pergi ke mana. Yang jelas Mar akn mencari tempat yang tidak bisa di temukan oleh anak buah Ansel.
Mar bisa bernafas lega sudah jauh dari rumah itu. "Aku harus pergi dari sini sebelum malam tiba.." Batin Mar
Mar sempet tertidur sebentar. Sebelum kernet itu berteriak terminal terminal.
Mar pun turun untuk mencari bus selanjutnya.
Namun tanganya di cekal oleh 2 pria dengan badan yang begitu berotot.
"Kau mau kemana nona..?" kedua anak buah Ansel telah mengagetkan Mar
"Ouhh.."pekik Mat
"Lepaskan aku.. aku mohon aku hanya ingin hidup bebas tanpa kekangan dari siapapun.." Teriak Mar
"Kau lupa..? jika tubuhmu ini masih dalam jaminan bibikmu. Dan kau harus menurut apa yg tuan kami inginkan.." ucap anak buah Ansel mengingatkan
"Janganlahh..aahhh.. lepaskaann.." berontak Mar
"Huuhh.. tak ada untungnya aku berteriak teriak gini. Malah tenagaku habis untuk memberontak.." pikir Mar
Mar pun pasrah mau di bawa kemana lagi dirinya. Kalo bukan pada pria mesum kasar itu.
Di dalam mobil Mar dan anak buah Ansel tidak ada obrolan.
Hingga 50 menit mereka telah sampai di kediaman Ansel. Ansel dengan seringaian yang dangat ngeri bikin Mar bergidik.
Klo di amati sebenernya Ansel ini ganteng gagah tapi yang membuat Mar tidak suka darinya. Karena cara dia memperlakukan Mar seperti budak *** saja tiada henti mengerjain Mar.
Ansel mendekati Mar dan mencekeram rahang Mar. Hingga Mar pun jadi sangat ketakutan. Bibir Mar bergetar tak bisa hanya untuk mengicapkn Sakit. Karena cengkraman itu begitu kuat.
"Kauu ini. Selalu saja membantah perintahku. Cobalah untuk sehari saja kau tidak membantah. Agar tubuhmu tidak merasakan sakit lagi.." ucap Ansel dengn tatapan penuh *****
Mar hanya diam di perlakukan itu. Sebenarnya bukanya takut cuma dia gak ingin sakiti lagi.
"Sekarang cepet ganti bajumu. Aku ingin mengajakmu keluar.." Perintah Ansel
Lalu Mar pun di bawa ke kamar yang semalam di tempati mereka.
Di sana sudah ada dua wanita dan satu banci. Mereka telah siap untuk mengubah Mar menjadi wanita yang paling cantik malam ini.
"Cepet lepaskan pakaianmu nona. Tuan kami sudah menunggu sejak anda tadi pergi." ucap pria setengah wanita itu
"Saya bisa melepas dan pake baju sendiri.." ucp Mar
Lalu kedua wanita tadi mundur. Membiarkan melepas baju sendiri
Di ruanga yang berbeda. Seorang pemuda yang tengah mengamati lekuk tubuh wanita itu tersenyum bahagia. Kini dia bisa melihat tubuh Mar tanpa sehelai baju. Dengan anggunya Mar melepas helai demi helai penutup tubuhnya.
"Coba jika kamu melepas sendiri pakaianmu itu saat aku menginginkan tubuhmu kelinci kecil.." ucap Ansel sambil melihat rekaman cctv yg ada di ponsel.
Yaa Ansel ingin melihat tubuh Mar tanpa sehelai baju. Dengan dia sendiri yang melepas. Biasanya Ansel yang memaksa secara paksa.
Melihat lekuk tubuh indah Mar. Membuat ***** Ansel naik. Dan si junior minta untuk di tuntaskan.
Namun Ansel menahanya. Karena Ansel ingin Mar melakukannya dengan sendiri dengan penuh gairah.
Hingga 1 jam kemudian. Ansel tersenyum puas melihat penampilan Mar yang begitu cantik malam ini.
Ansel keluar dan berjalan menuju ruangan Mar..
Ansel langsung membuka pintu.
Dan ketiga orang yang mendadani Mar pun keluar.
Kini tinggal Ansel dan Mar di kamar itu.
Mar begitu gugup saat mata biru indah itu menatapnya dengan tatapan penuh *****.
"Apa ini tujuan anda mendadani saya.. hanya untuk pajangan anda dan cuma jadi tontonan anda tuan.." ucapan Mar yg membuat Ansel tersadar jika dia telah terhipnotis oleh wajah Mar
" Aku kesini mau menjemput wanitaku.." Ucap Ansel kemudian
Lalu Ansel pun menggandeng tangan Mar. dan Mar pun mnyingkirkan tangan Ansel dari pergelangan tanganya. Yang membuat Ansel tersinggung.
"Apa kau tidak bisa bersikap manis padaku..?" Tanya Ansel sedikit marah
Mar hanya diam dan menatap Ansel hingga pandangan mereka bertemu.
"Dengarr tuan..! Saya akn bersikap Manis pada orang yg mau menghargai saya.." Ucap Mar lalu Mar berlau
Ansel pun tersenyum dengan senyuman penuh dendam.
"Lihat saja nanti.. apa yg akn aku lakukan padamu kelinci kecil.." Seringai Ansel
Yaa Ansel hanya menganggap Mar adalah mainan kesukaanya. Yaitu kelinci kelinci Ansel yang kini telah banyak. Di peternakan yang masih di lingkungan ini.
Lalu Ansel berlari mengejar Mar. Dan merekapun masuk ke lift. Saat melihat angka liftnya Mar baru tau jika selama ini Ansel mengurungnya di lift nomer 4.
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Fatma ismail
baca marathon
2021-10-15
1
sandi
mi liat koleksui kelinci nya w!! 😏😏😏😏
2021-10-09
1
M.J.M
aku mampir lagi ka 😂
2021-10-04
1