**Abaikan Typonya 😊
Happy Reading
🌷🌷🌷🌷🌷**
Mereka telah tiba di tempat tujuan.
Mar sengaja mendatangi kostnya Febi. Karena hanya dialah yg Mar tau keberadaanya.
"Aku turun sini aja. Kalian boleh pergi" perintah Mar pada anak buah Ansel
"Tidak nona.. tuan sudah memberi tugas pada kami untuk menjaga nona"
"Aki tidak apa apa. Aku hanya akn pergi dngn teman wanita"
"Maaf nona.. kami tetap tidak bisa"
"Baiklah. Tapi jangan terlalu dekat ya kalian."
"Baik nona"
Lalu Mar pergi ke dalam.
Tok tok tok...
Febi yg sedang bermalasan karena ini adalah hari liburnya. "Ishh... siapa sih.. ganggu aja" gerutu Febi
"Astaga.. Mar..!" Teriak Febi karena kaget dengan kedatangan sahabatnya.
Mareka pun saling berpelukan karena sudah hampir 2 minggu tak bersua.
"Kemana aja sihh.. bikin gue jantungan aja. Gue gak bisa jika kehikangan lo" ucap Febi
"Gue cuma lagi pingin menghilang Feb. Tau sendiri kan keadaan gue gi mana?" Terang Marlena
"Iyaa gue tau bibikmu itu emng sangat kejam ya."
Mar hanya menanggapi dngan senyuman.
"Ohh iya.. kemaren gue ketemu Andri. Dia nanyain lo. Katanya dia liat lo ada di pestanya nyokapnya. Dengan seorang pria"
Uhuk uhuk.. Mar yg sedang minum keselek karena terkejut dngan penuturan Febi.
"Pelan pelan Mar. Gak usah buru buru. Emang lo mau ajak gue ke mana?"
"Ehmm.. gue.. gue mau ajak lo jalan jalan"
"Sebenarnya gue pingin tidur seharian mumpung libur. Tapi karena lo datang dan gue rindu. Gue terima deh ajakan lo"
"Ouhh makasi Feb. Lo emng sahabat gue yg paling ngertiin gue" merekapun saling peluk.
"Ya udah gue siap siap dulu"
Febi masuk dan ganti baju. Tak butuh waktu lama Mereka telah siap.
"Yuk.." ajang Mar
Hari ini mereka akan ke mall.. untuk sekedar jalan jalan.
Mereka menghabiskan harinya dengan jalan jalan.
"Ohh iya Mar. Lo belum cerita tentang pria yg bersama lo"
"Hemm.. gak penting. Dia itu cuma investor perusahaan bibik. Karena bibik sangat berhutang padanya. Maka bibik menyuruhku untuk menemaninya. Cuma malam itu doang." terangnya
"Yaqiin..? Andri bilang. Pria itu bilang kalo lo istrinya." tanya Febi lagi
"Gaklah.. klo gue nikah udah pasti lo orang pertama yg gue kasih tau."
Febi terdiam dan memikirkan ucapan Mar. "Emang benar sih, Mar adalah sahabat yg paling dekat denganku. Sudah pasti kalo ada kabar gembira dia akan kasih tau."
"Habis ini kita ke mana Mar?"
"Gue mau nemuin bos. Gue mo kerja lagi."
"Iya.. bos nanyain lo mulu. Gue gk punya kabar tentang lo. Yaa gue cuma bilang gak tau."
"Maafi gue ya Feb."
"Iya.. ya udah yuk kita makan. Gue dah sangat lapar" ucap Febi
Merekapun duduk di restoran yg ada di mall.
Mereka menunggu pesananan datang.
"Mar.. gi mana kuliah lo.?"
"Gue.. juga bingung Feb. Udah 2 minggu ini gue bolos tanpa ada keterangan. Tapi gue tetep usahain lanjut kuliah."
"Iyaa.. gue dukung lo Mar."
"Apa lo kembali lagi ke rumah bibik lo?" Tanya Febi
"Nggak.. gue.. gue pindah kost." Sebenarnya Mar gak ingin berbohong. Namun demi kebaikanya Mar terpaksa.
"Mar.." panggil seseorang dari belakang. Yg ternyata adalah Andrian.
"Duuhh ngapain dia kesini Feb?"
"Sorry gue yg bilang kalo lo ada bersama gue."
Mar jadi ingat janjinya pada Ansel. Untuk tidak berdekatan dengan lelaki manapun.
"Mar.. kamu kemana. Kemarin langsung pergi aja? Dan siapa pria yg kemarin?"
"Bukan siapa siapa."
"Kamu jangan bohongin aku Mar. Aku tau kamu ada hubunganya dengan pria itu. Aku cinta banget sama kamu. Jadi terus terang saja padaku siapa pria itu."
"Udah dech Ndri.. dia bukan siapa siapa, dia itu investor bibikku, dan bibikku yg memintaku untuk nemeni dia di pesta."
"Mar.. sungguh aku sangat mencintaimu. Aku gak bisa kehilangan kamu lagi."
"Maaf Ndri.. aku gk bisa cinta sama kamu, seperti yg ku bilang waktu itu. Aku belum mau berurusan dengan asmara."
"Apa karena lelaki itu kau menolakku?"
"Bukan.."
"Woy.. tau gini tadi gue gak bilang sama lo Ndri. Aku cuma jadi nyamuk aja." Ucap Febi
"Maaf Feb." Ucap Andri
Setelah mereka selesei makan. Mereka gegas keluar. Karena Mar sudah gak pingin jalan jalan lagi karena kehadiran Andri.
Setelah mereka berdua sampai di kost Febi. Mar bermaksud langsung pulang. Namun di hadang oleh Andri.
"Mar.. ayu aku antar."
"Gak usah. Aku naik taxi aja."
"Udah deh Mar. Sekali ini saja jangan tolak aku."
"Baiklah." Mar pun naik mobil Andrian.
Andrian tidak membawa Mar pulang. Melainkan pergi ke apartemenya. "Ndri.. mau kemana ini?"
"Aku ingin bilang sesuatu padamu. Maaf aku membawamu ke apartemenku dulu."
"Ndri aku mohon.. turunkan aku di sini." Pinta Mar
Namun Andri tak menggubris ucapan Mar. Hanya ini jalan satu satunya Andri untuk bisa mendapat hati Mar.
"Ndrii..aku mohon turunin aku di sini."
"Ndri.. dengan sikapmu yg kayaj gini. Aku malah semakin benci padamu."
Andri tetap diam. Ahirnya mereka telah sampai di apartemen milik Andri.
Andri menarik tangan Mar. Dan memaksa untuk ikut masuk. Mar berontak dan hendak melepas cengkraman Andri, Namun sia sia otot tangan Andri begitu kuat mengenggam.
Mar pasrah dengan perlakuan Andri. Andri langsung menarik paksa tengkuk leher Mar dan hendak melayangkan ciumanya. Namun dengan cepat Mar menghindar bibir Andri, hingga tak sampai di bibir Mar.
"Kenapa Mar? Apa kau benar benar tidak bisa mencintaiku?"
"Maaf Ndri.. sudah ku bilang. Aku gak bisa."
Andri pun tersenyum licik melihat pengakuan Mar. Andri langsung memeluk Mar dan menciuminya. Mar tetap pada menolak. Hingg ciuman Andri dan sentuhan jari jari Andri menelusup ke dalam baju Mar. Mar sempat terbuai dengan pergerakan Andri.
Namun Mar langsung tersadar dan mendorong Andri dengan sisa kekuatan yg ia miliki.
"Lepaass Ndri.. kau benar bebar sudah kurang ajar padaku." Lalu Mar melayangkan tamparan di pipi mulus Andri yg sudah sangat bergairah.
Andri tetap menyerang Mar kembali. "Hanya ini satu satunya cara agar kau mau bersamaku Mar." Racau Andri
Mar langsung menendang kejantanan Andri dengan lututnya. Yg membuat Andri melepas Mar karena serang yg tiba tiba. "Aduuhh.." Andri mengaduh kesakitan sambil kedua tanganya memengang kejantanan Andri yg sudah mengeras.
Mar langsung mengambil tas dan berlari kepintu. Namun sial.. pintu itu terlalu sulut di buka. Mar semakin tegang dan hawatir. Mungkin setelah ini Andri akan menghabisinya.
Andri mendekat ke Marlena. Dan tersenyum penuh mengejek. "Mau lari ke mana kamu Mar.?"
"Ndri.. tolong lepasin aku Ndri."
"Maaf Mar.. sesuai yg aku ucapkan. Hanya cara inilah agar aku bisa mendapatkan kamu."
"Ku mohon Ndri.. jangan lakukan. Aku mohon padamu."
...***Bersambung***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Tri Susanti
mbak mar nya gampangan
2021-10-30
2
Obie Agoes Arra
Mar gak lht situasi ap??? rang si Andrain x udah ditlk beberapa kali jadi apapain dia laku.kan demi dpt kn si Mar. Dan mn juga pengawal yg dsrh Ansel ngikuti Mar kok gak ad sih
2021-10-19
1
_harryani_💋
ya allah mar kenapa sih lu pakai acara mau diantar sama sih andri,,,, wah wah wah gag kebayang nasib lu nanti sama sih arsen 😱😱
2021-10-11
1