***Abaikan Typonya 😊
Happy Reading
🌷🌷🌷🌷🌷***
"Nona.. Dokter bilang hari ini anda sudah di izinin pulang. tapi Jangan lupa untuk minum obatnya." ucap perawat
Mar menatap kedua perawat itu dengan tatapan hampa. Bayangan perlakuan kasar pria mesum ini sungguh membuat Mar kehilangan semangat hidupnya.
Ansel menatap Mar. Dengan tatapan hawatir.. eeh bukan hawatir lebih kepada benci melihat raut wajah Mar yang sedikit gelisah. Ansel tau gadis ini tidak mau melayaninya. Tapi Ansel sudah mengeluarkan uang banyak untuk mendapatkan gadis ini. Dan Ansel tidak mau rugi.
"Kau mikirin apa hemm?" tanya Ansel
"Sa.. saya cuma.." ucapan Mar terpotong karena Ansel menutup mulutnya dengan jari telunjuk.
"Mulai sekarang kau tak perlu takut. Karena aku akn memperlakukan kamu dengan baik. Asal kamu juga tak banyak membangkang perintahku" ucap Ansel
Mar menelan salivanya. "Bagaimana aku akan menurut. Jika aku saja tidak mau melayaninya." Gumam Mar dalm hati. Mar hanya mengangguk.
Setelah dokter Stev memberi resep obat. Kini Mar sudah boleh pulang dan tentu saja pulang ke mansion Ansel. Karena semua barang barang Mar sudah di ambil oleh anak buah Ansel ke mansion.
Dalam perjalanan pulang. Mereka berdua tidak ada obrolan. Sampai mereka tiba di kediaman Ansel.
Kedua pelayan wanita sudah menunggu untuk menyambut kedatangan tuannya.
"Antarkan dia ke kamar utama" perintah Ansel
Lalu pelayan itu mengantar Mar ke kamar yang di maksud. Betapa terkejutnya Mar melihat ruangan yang sedang di masuki. Begitu luas dan sangat nyaman. Kedua pelayan itu mengurus Mar. Mar begitu di manjakan. Hampir 2 jam Mar di perlakukan bak seorang ratu. Mar pun tertidur karena tubuh nya yang di manjakan dengan pijatan pelayan di sini.
Ansel masuk dan menyuruh kedua pelayan itu untuk pergi. Lalu Ansel mendekat di bibir ranjang Mar. Ansel membelai lembut pipinya dan beralih ke pundak yang tidak tertutup oleh kain.
Mar terlonjak kaget. Menyadari selimut yang tadi telah tersingjap.
Mar hendak menutup tubuhnya dngan selimut. Namun Ansel menarik selimutnya.
"Aku akn beri kamu kesempatan untuk melayaniku dengan baik. Jika kesempatan ini kau sia siakan. Jangan harap kamu bisa berdiri dari tempat tidur yang biasa kita pakai" ucap Ansel yang penuh dengan penekanan. Membuat Mar bergidik dan seluruh tubuhnya gemetar.
"Tu.. tuan.. bu.. bukankah sa..saya harus istirahat dulu?" Pertanyaan Mar sekaligus permintaan untuk melepas ketegangan sesaat.
"Oohh.. bukankah sudah kukatakan. Jangan membangkang jika kau masih ingin berdiri" ucap Ansel dengan tegas
Mendengar ucapan Ansel yang begitu sadis membuat Mar pasrah.
Ansel mulai dengan menggerayangi Mar. Dari ujung kaki hingga ujung kepala. Mar tak bisa membantah lagi karena ucapan Ansel tidak pernah main main.
Dengan keadaan lemah Mar melayani Ansel.
"Dengar..! Mulai sekarang kau adalah milikku. Tidak ada yang boleh menyentuhmu. Jika aku lihat ada pria lain yang menyentuhmu maka akn kupastikan kau tak bisa berdiri lagi" ancam Ansel di tengah tengah permainanya
Mar tak menanggapi ucapanya. Karena rasa sakit dan rasa nikmat yang di rasakan bersamaan.
"Apa kau dengar..?" Tanya Ansel
Mar hanya mengangguk patuh.
Setelah 4 jam permainannya selesei. Dan Ansel tertidur di sebelah Mar sambil memeluk tubuh Mar dengan erat. Seolah Ansel tak ingin di tinggal pergi olehnya.
Yaa Ansel memang begitu menikmati semua yang ada pada Mar. Ansel begitu menikmati setiap inci dari tubuh Mar.
Ancaman Ansel tida semata mata hanya untuk menakuti Mar. Tapi Ansel memang tidak ingin jika miliknya di sentuh oleh orang lain.
Ansel menatap wajah Mar. Entah kenapa tiba tiba ada desiran hangat di dada Ansel. "Apa aku mulai menyukainya?" Batin Ansel
"Tidak. Aku tidak boleh menyukai jalangku. Aku hanya ingin bersenang senang denganya" tolak Ansel Ansel beeusaha membantah perasaanya yg tiba tiba muncul dalm hatinya
Mar terbangun karena ada sentuhan lembut di dadanya. "Auhh..." lenguh Mar. "tu.. tuan.." panggil Mar
Ansel tidak menghiraukan panggilan Mar. Ansel terus ******* dan memainkan gundukan dada Mar yang begitu kenyal.
Ansel mulai lagi dengan permainanya. Kali ini Ansel yang akn menguasai permainan ini. Ansel tau Mar sangat lelah
"Diamlah.. biar aku yang menguasai permainanya kali ini" ucap Ansel
Mar pun menurut. Karena dirinya juga begitu sangat lelah. Apalagi dirinya habis keluar dari rumah sakit.
Setelah selesei permainannya. Ansel langsung membersihkan dirinya ke kamar mandi. Sedangkan Mar masih tertidur karena lelah. Baru setengah hari saja, Mar sudah melayani Ansel sebanyak 10 ronde. Mar merasakan tubuhnya begitu sangat lelah dan di bagian pinggang dan bawah terasa sangat sakit.
Hari sudah malam. Mar masih enggan untuk bangun. Karena dirinya sudah tak mampu berdiri.
Pintu kamar terbuka. Kedua pelayan datang dengan membawa makanan. Mereka mendekat ke Mar dan mengambilkan beberapa makanan dan juga obat.
"Nona.. tuan telah memerintahkan anda untuk segera makan dan minum obat" ucap pelayan
"Taruh saja di situ. Nantu aku ambil sendiri" balas Mar
"Maaf nona. Tuan memerintahkan kami untuk memastikan anda segera makan dan minum obat" bujuk Pelayan lagi
Mar menatap pelayan yang ada di depanya itu. Terlihat sekali dari wajah mereka yang mencemaskan dirinya
"Baiklah.." ucap Mar
Mar pun mengambil makanan yang ada di tangan pelayanya. Setelah selesei Mar lalu minum obatnya.
Setelah itu Mar tertidur. Karena obat itu mengandung obat tidur.
Sedangkan Ansel malam ini sengaja tidak menyambangi Mar. Karena Ansel tau tubuh Mar pasti sangat lelah. Karena pergemulan tadi siang.
Malam ini Ansel akn istirahat di ruang kerjanya.
Mar terbangun di tengah malam. Mar mencari keradaanya Ansel. Namun tidak mendapati. Mar kembali tidur dengan lebih tenang.
Pagi sudah tiba.
Mar merasa tubuhnya kali ini serasa lebih enak walau masih di rasa sakit di bagian tertentu.
Mar pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Hampir setengah jam Mar di kamar. Mar keluar yang hanya dengan memakai handuk di tubuhnya.
Mar mencari baju di almari. Banyak sekali dres mahal di sini.
Lalu Mar mengambil salah saru dres tanpa memakai bra. Karena tangan masih terasa sakit untuk di lipat kebelakang.
Di ruang berbeda
Ansel menatap tubuh Mar indah Mar dari balik layar. Ya kamar itu telah terpasang cctv. Karena Ansel ingin selalu melihat Mar dari jauh.
Ansel hanya ingin membuat Mar merasa nyaman di rumah ini. Ntah karena perasaan yang tiba tiba muncul atau karena Ansel ingin di saat Mar melayaninya nanti tubuhnya sudah benar benar pulih.
Ansel melihat pelayan nya masuk ke ruang itu. Dengan membawa beberapa makanan untuk sarapan dan juga obat.
Ansel mengawasinya dari jauh.
Terlihat Mar mulai makan. Dan perawat itu masih setia menunggunya hingga Mar selesei minum obat.
Setelah selesei, pelayan itu pergi dari ruangan Mar.
Mar mengambil ponselnya setelah beberapa minggu tidak aktiv.
Banyak sekali pesan masuk. Termasuk dari Andrian.
Andria memang menyukai Mar. Namun dirinya belum mengungkapkan isi hatinya.
Setelah membaca pesan dari sahabatnya. Mar enggk ada niat untuk membalas chat mereka. Mar kembali menaruh ponselnya di atas nakas.
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
mom's ana
aduuh tor..ada gitu ya sampe 10ronde..gak kebayang iihhh
2021-11-01
2
sandi
serasa uji nyali ya mar,,, dkamar tertutup trus ddatengin sewaktu2 klo butuh trus sendiri lg😱😱😱😱
2021-10-09
1
M.J.M
lanjut baca ah
2021-10-04
1