Tinggalkan Like, Koment dan Vote🤗🙏
"Sarlince, apa kamu yakin ingin melakukan semua ini? ini masih belum terlambat kalau kamu ingin mundur dari rencana gila ini," kata Igo.
"Ayah. Kita harus tetap menegakkan keadilan bukan? kalau keadilan untuk Sarlince dan Hadinata tidak ditegakkan, maka para penjahat itu selamanya akan merasa menang. Dan bisa jadi akan ada korban-korban selanjutnya." Jawab Sarlince.
"Ha...aku hanya khawatir, mereka itu orang-orang yang sangat berbahaya. Nyawa seseorang seperti mainan untuk mereka. Sayangnya kematian Tuan Hadinata tidak mempunyai cukup bukti untuk menjebloskan mereka kedalam penjara,"
"Justru itu yang tidak kuinginkan. Hukuman penjara terlalu ringan untuknya," ucap Sarlince.
"Pemuda itu akan tergila-gila padamu saat melihat dandananmu yang seperti ini," ujar Igo sembari tersenyum.
"Memang itu yang kuinginkan. Aku ingin membuatnya melambung tinggi, kemudian menghempaskannya dari ketinggiannya tersebut," ucap Sarlince.
Sarlince menatap wajahnya dicermin. Hari ini dia menggunakan gaun pengantin yang mengekspos bahu dan punggung indahnya. Dadanya yang berukuran penuh, membuat kesan sexy penampilannya. Wajah Sarlince dipoles sedemikian rupa, hingga hampir menyerupai seorang boneka hidup.
Hari ini Igo sebagai pengganti Hadinata berperan mengantar Sarlince pergi hingga ke Altar pernikahan. Pesta pernikahan itu tampak meriah, karena dihadiri oleh kolega dan rekan bisnis. Baik dari Hadinata, maupun kolega dan rekan bisnis Alex.
"Sialan, kenapa harus mengundang banyak orang? bikin malu saja," gerutu Qiel.
Sementara disudut ruangan, tampak Celine sudah tidak bisa mengendalikan perasaanya. Dia sangat tidak rela Qiel menikahi wanita lain, meskipun itu hanya sebuah rencana.
Gaun pengantin yang menjuntai panjang, menyaksikan langkah sang pengantin wanita yang berjalan perlahan menuju Altar. Tangan gadis itu tampak berpaut pada lengan sang Ayah angkat, untuk memberikan kekuatan padanya.
"Apa kamu gugup?" bisik igo.
"Tidak sama sekali. Moment ini sangat ku tunggu-tunggu." Jawab Sarlince
Gerak bibirnya sama sekali tidak terbaca, karena ditutupi oleh penutup kepala yang lumayan transparan.
Saat tiba d Altar pernikahan, Sarlince berhadapan dengan Qiel. Tidak ada rasa gugup seperti yang terjadi pada pernikahan dikehidupan sebelumnya. Sarlince bahkan berani menatap kearah pemuda itu, meskipun tatapan matanya tidak tembus karena terhalang oleh sehelai kain.
Setelah prosesi pernikahan yang dibacakan oleh pendeta dan kedua mempelai usai di ucapkan, pendeta mempersilahkan sang pengantin pria untuk membuka penutup kepala sang mempelai wanita. Mata Qiel dibuat takjub oleh kecantikan yang dimiliki oleh Sarlince, bahkan dia sempat melihat sekilas kearah dada Sarlince yang sedikit mengitip dari balik gaun pengantin itu.
"Apa dia sungguh gadis bodoh itu? dia cantik dan sexy sekali," batin Qiel.
"Teruslah berkhayal lelaki keparat. Aku akan membuat air liurmu terus menetes seperti babi mesum, tapi sama sekali tidak bisa menyentuhku," batin Sarlince.
Pendeta kemudian memperbolehkan pasangan pengantin untuk berciuman. Hati Celine benar-benar panas, dan tidak rela kalau sampai Qiel melakukan itu.
Qiel melirik kearah Celine, mata gadis itu seakan hendak keluar dari porosnya. Qiel hanya mencium puncak kepala Sarlince untuk memberi muka pada gadis itu. Sementara Celine tersenyum senang, karena merasa Qiel hanya mencintainya saja dan tidak tergoda pada Sarlince
Setelah melakukan resepsi pada malam harinya, Sarlince kembali kekamarnya karena merasa tubuhnya sangat lelah. Namun rencana tetaplah rencana, Sarlince akan membuat rencana itu menjadi sempurna. Qiel yang sudah sangat lelah, terpaksa menuruti Alex, untuk berada satu kamar bersama Sarlince. Setelah berdebat cukup panjang, dan meyakinkan sang kekasih, Qiel akhirnya bisa masuk kamar untuk melepaskan penat.
Ceklek
Sarlince membuka pintu kamar mandi sembari mengeringkan rambutnya yang basah dengan menggunakan handuk. Mata Qiel terbelalak saat melihat Sarlince mengenakan lingerie berwarna merah, yang hampir mengekspos sebagian dadanya. Sementara panjang lingerie itu hanya sejengkal dari pangkap paha gadis itu.
Qiel, meneguk salivanya. Kecantikan dan ke sexyan yang dimiliki Celine tenyata tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Sarlince.
"Kakak belum tidur?" tanya Sarlince dengan polos.
"Be-belum." Jawab Qiel seadanya.
"Tidurlah. Ini sudah malam, kata Papa, tidak baik kalau bergadang terlalu malam. Malam besok kakak baru boleh membacakan dongeng untukku. Malam ini kita tidur bersama saja dulu," ujar Sarlince.
"I-iya." Jawab Qiel.
Sarlince mengeringkan rambutnya dengan menggunakan hair dryer. Rambut panjang Sarlince yang berterbangan membuat kesan sexy pada gadis itu semakin melekat. Dapat Qiel lihat punggung mulus dan leher jenjang gadis itu, sangat empuk untuk dijadikan sasaran.
"Apa aku bisa tahan dengan godaan semacam ini. Tapi ini tidak boleh dibiarkan, aku sudah memiliki Celine. Aku tidak ingin menghianati dia, meskipun gadis ini cantik dan sexy, tapi tetap saja dia seorang gadis yang bodoh," batin Qiel.
"Kakak ayo kita tidur?" ujar Sarlince, sembari berjalan mendekati tempat tidur.
Sarlince menaiki ranjang dan berbaring disamping Qiel.
"Sudah panas belum. Hem?" batin Sarlince.
Sarlince berpura-pura memejamkan mata, dan memeluk tubuh kekar milik Qiel. Dapat Sarlince dengar degup jantung pria itu bertalu-talu. Sarlince semakin ingin membuat Qiel panas, dengan menyelipkan satu kakinya diantara kedua kaki pria itu. Dapat Sarlince rasakan, benda kebanggaan pria itu sudah tegak sempurna dari balik boxernya.
"Oh God. Situasi macam apa ini. Bagaimana barangku bisa bereaksi pada gadis bodoh ini," batin Qiel.
Setengah mati Qiel menahan ga***hnya, agar tidak tergoda untuk menyentuh gadis itu. Sarlince perlahan membalikkan tubuhnya untuk menghadap kearah yang berlawanan.
Sarlince tersenyum misterius, sementara Qiel dibuat panas dingin saat lingerie yang Sarlince kenakan tersingkap sempurna dan meperlihatkan kain segitiga berwarna merah milik gadis itu. Kulit Sarlince yang putih mulus tanpa cacat, sangat kontras dengan warna kain yang melekat pada tubuhnya.
"Bukankah dia sudah menjadi istriku? aku bebas melakukan apa saja, tanpa Celine tahu. Bukankah gadis bodoh ini akan mati juga? jadi harga dirinya tidak begitu penting juga kan?" batin Qiel.
Qiel perlahan mendekat kearah Sarlince, tangan nakalnya menyusuri kulit putih paha Sarlince.
"Dasar bajingan tengik. Bahkan dia begitu cepat lupa dengan kekasihnya itu. Aku akan membuatmu tidak mendapatkan apapun," batin Sarlince.
"Emm...kakak mau apa? ayo kita tidur," tanya Sarlince.
"Apa kamu tidak ingin membuat anak?" tanya Qiel.
"Membuat anak? besok saja, aku sangat lelah." Jawab Sarlince.
"Buat anak kepala bapakmu, aku bahkan tidak sudi kamu sentuh," batin Sarlince.
"Ini malam pertama kita, rasa kantukmu akan hilang saat kamu sudah mencobanya," ujar Qiel.
"Aku benar-benar lelah kak. Bagaiman kalau Dp nya saja?" tanya Sarlince.
"DP?"
"Ya. Semacam tanda jadi, besok kita akan membuat anak setelah kakak memberikan tanda cinta untukku." Jawab Sarlince.
"Tanda cinta?"
"Ya. Umi bilang, pasangan pengantin akan membuat tanda cinta pada tubuh pasangannya. Dan itu biasanya berwarna merah. Aku berfikir mungkin itu semacam tato atau sejenisnya." Jawab Sarlince pura-pura polos.
"Buatlah tanda cinta kakak disini," uajr Sarlince dengan sedikit membusungkan dadanya.
Qiel lagi-lagi dibuat panas dingin oleh gadis itu. Tawaran itu terdengar lucu ditelinga. Sebagai pria dewasa, dia sangat mengerti apa yang Sarlince maksud. tanpa berfikir panjang, Qiel membuat beberapa tanda cinta dikedua benda besar itu. Sarlince sama sekali tidak merasakan apapun, meskipun Qiel hampir berusaha mendapatkan puncak dadanya.
"Kakak cukup. Sekarang giliranku yang memberikan itu padamu. Bagaimana kalau dileher?" tanya Sarlince.
Qiel cukup kecewa karena aksinya gagal untuk memperdaya gadis yang dianggapnya bodoh itu. Sementara barang keramatnya terasa tidak bisa menunggu lagi.
"Ja-jangan disana," ujar Qiel menolak.
Qiel tidak ingin Celine menjadi murka saat melihat tanda merah itu.
"Bagaimana kalau disini?" tanya Qiel sembari menunjuk kearah benda keramatnya.
"Disana? bukakah itu alat untuk membuat anak?" tanya Sarlince berpura polos.
"Sebaiknya biar adil, disini saja. Sambung Sarlince.
Sarlince memberikan tanda cinta pada dada pria itu. Mata pria itu terpejam, saat Sarlince dengan sengaja menyapukan lidahnya pada bulatan coklat didada pria itu.
"Ah...ini benar-benar gila," batin Qiel yang sudah tera****ng sempurna.
Sarlince kemudian menjauhkan tubuhnya dari tubuh pria itu. Dia berbalik badan dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.
Tinggalkan Like, Koment dan Vote🤗🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
pecinta time travel
o owww
2022-01-16
0
auliasiamatir
sumpah aku sampai ngakak sendiri bacanya Thor
2021-12-03
0
꧁🍒𝕬𝖓𝖓ꪗ_𝖉𝖏𝖚𝖒𝖆𝖉𝖎🍒꧂
lanjut Thor semangat
2021-10-31
0