Tinggalkan Like, Koment dan Vote 🤗🙏
*****
"Umi apa kamu menyukai Brownies coklat leleh dan jus mangga?" tanya Sarlince.
"Maaf aku terpaksa mengatakan kalau temanku sangat menyukai dua hal itu," sambung Sarlince.
Umi menatap kue brownies yang tampak menggoda, karena terlihat ada lelehan coklat setelah dibelah. Umi kemudian menatap satu teko kecil jus mangga segar, kemudian menyunggingkan senyumnya.
"Saya menyukai apapun dan tidak pilih-pilih makanan." Jawab Umi.
"Ya. Mau bagaimana lagi, hanya ini yang bisa membuatku memerintah dua pelayan suruhan orang-orang itu. Tapi sejujurnya, aku ingin mengenang orang spesial dengan dua benda ini," ujar Sarlince.
"Orang spesial? apa yang dia maksud kekasihnya?" batin Umi.
"Untuk saat ini kamu bisa tinggal sekamar dengan dua pelayan itu. Sekalian kamu bisa menggali banyak hal pada dua orang itu," ucap Sarlince.
"Baik." Jawab Umi.
"Gadis ini benar-benar mengingatkan aku tentang dia," batin Umi.
"Makanlah!" ucap Sarlince.
Umi mengangguk dan mengambil sepotong kue brownies dan memasukkannya kedalam mulutnya. Mereka menikmati itu sembari duduk disebuah sofa panjang.
Sarlince memejamkan matanya saat menikmati satu gigitan kue itu dan mengunyahnya penuh perasaan.
"Megumi. Dimanapun kamu berada, aku sangat merindukanmu," batin Sarlince.
Ada rasa nyeri yang Sarlince rasakan saat mengingat tentang sahabatnya itu. Jika diberi kesempatan bertemu, dia ingin menanyakan banyak hal setelah kejadian dibunker itu. Disetiap kehidupan, Megumi selalu membawa cerita berbeda, dan itu membuat Sarlince penasaran untuk mendengarkan cerita gadis itu selanjutnya.
"Umi. Apa kamu bisa mengoperasikan komputer?" tanya Sarlince tiba-tiba.
Umi tidak langsung menjawab pertanyaan Sarlince, gadis itu meneguk jus mangga terlebih dahulu karena merasakan serat dilehernya.
"Saya bisa, tapi tidak begitu ahli." Jawab Umi.
"Apa kamu mengerti tentang sistem peretasan?" tanya Sarlince.
"Meretas?"
"Ya. Semacam mengganggu jaringan komputer orang lain, mencuri data orang lain, atau menembus perangkat lunak orang lain." Jawab Sarlince.
Umi menatap lekat kearah gadis didepannya itu. Ditatap seperti itu membuat Sarlince menghela nafas panjang. Terkadang dia lupa, selalu menganggap semua orang satu karakter dengan dirinya.
"Bahkan aku menganggap seorang pelayan, bisa melakukan apa yang aku lakukan," batin Sarlince.
"Saya pernah mendengar itu. Jika Nona mau mengajariku, saya bukan termasuk orang yang payah dalam menangkap hal yang baru saya pelajari." Jawab Umi.
Sarlince menyunggingkan senyumnya.
"Itu juga tidak buruk," ujar Sarlince.
"Ceritakan tentang keluargamu," sambung Sarlince.
"Tidak ada yang istimewa. Saya hanya gadis kampung biasa, keluargaku miskin, dan saya seorang anak tunggal." Jawab Umi.
"Itu akan berubah setelah kamu bekerja denganku. Tapi Umi, uang bukan segalanya tujuan dari hidup kita. Kita juga harus memecahkan teka teki atau masalah yang diberikan Tuhan untuk kita," ujar Sarlince.
"Saya mengerti." Jawab Umi.
"Besok kemungkinan para pria itu akan datang. Jika mereka ingin mengajakmu bicara, atau menawarkan sejumlah uang padamu, kamu terima saja," ucap Sarlince.
"Terima? apa itu berarti saya juga harus melaksanakan semua perintahnya?" tanya Umi.
"Tentu saja tidak. Kita ini sedang berhadapan dengan orang serakah yang tidak tahu malu. Mereka ingin mengambil hak orang lain, itulah sebabnya jangan sungkan untuk mengambil apapun yang mereka berikan. Berpura-pura patuh saja." Jawab Sarlince.
"Saya mengerti, Tuan Igo sudah menjelaskan garis besar masalah dikeluarga ini," ucap Umi.
"Bagus. Sekarang beristirahatlah, bersihkan dirimu. Jangan melakukan apapun yang bukan pekerjaanmu. Kamu disini tugasnya hanya menemaniku bermain, dan membaca dongeng. Diluar itu, kamu berhak menolak siapapun yang memerintahkanmu," ujar Sarlince.
"Baik." Jawab Umi.
Sarlince mengantar Umi kekamar para pelayan. Kedua pelayan itu tampak melihat dengan waspada.
"Jangan perdulikan dua pelayan itu. Buat dirimu senyaman mungkin," bisik Sarlince.
Umi mengangguk tanda mengerti. Sarlince segera mengubah ekspresinya kembali.
"Bibik. Aline titip temanku disini ya," ujar Sarlince.
"Baik Nona." Jawab Pelayan kompak.
Sarlince segera berbalik badan dan mengubah wajahnya dingin kembali.
"Apa yang gadis bodoh itu bisikkan padamu? apa kamu tidak salah memilih majikan? apa kamu tidak takut otakmu bisa ikutan tidak normal seperti dia," tanya Seorang pelayan.
"Ternyata dua ekor hamster penjilat," batin Umi.
"Aku tidak perduli siapa majikkanku. Yang aku perdulikan hanya uang." Jawab Umi sembari menyusun pakaiannya dilemari.
Dua orang pelayan itu saling memberikan kode dengan menaikan alis mereka.
"Kamu tidak akan cepat kaya dengan mengikuti perintah gadis bodoh itu, lebih baik kamu mengikuti perintah Tuan Alex atau Nyonya Sarah. Gajihmu akan bertambah dua kali lipat dari sekarang," ujar seorang pelayan bernama Rani.
"Benarkah?" tanya Umi.
"Tentu saja. Besok pasti Tuan Alex akan kesini bersama putranya. Kamu akan tahu orangnya seperti apa. Dia seorang pengusaha kaya raya dan juga pintar." Jawab Rani.
"Tawaran yang menarik. Aku akan mempertimbangkannya jika harganya cocok," ucap Umi.
Sarlince yang medengarkan pembicaraan para pelayan itu dari balik pintu, hanya bisa berharap Umi bukan menjadi bagian dari mereka.
*****
Keesokkan harinya...
Rani mengetuk pintu kamar Sarlince, untuk memanggil gadis itu turun kebawah. Alex dan Qiel, sudah menunggunya untuk makan siang bersama. Sarlince yang sudah mulai terbiasa dengan dandanan uniknya, mulai merasa nyaman tanpa merasa risih lagi.
Plak
Plak
Plak
Suara sandal boneka Sarlince menapaki anak tangga satu persatu. Qiel memutar bola matanya dengan malas, kalau bukan paksaan Alex untuk mendekati gadis itu, tentu saja dia tidak akan sudi bertatapan wajah dengan Sarlince.
"Sayang. Kemarilah!" ucap Alex dengan senyum palsunya.
Sarlince membingkai senyum cerianya dan duduk bersebelahan dengan Qiel.
"Aku tidak suka kamu memanggil anak idiot itu dengan sebutan sayang, dia terdengar lebih istimewa daripada aku," bisik Sarah ditelinga Alex.
Alex mengelus paha Sarah dari bawah meja sembari membisikkan sesuatu ketelinga wanita itu.
"Dia tidak mungkin lebih istimewa dari kamu. Karena kamu lebih menggairahkan,"
"Hai kakak Qiel. Apa kamu merindukanku?" tanya Sarlince dengan nada manjanya.
Qiel menggertakkan giginya , Sementara Sarah hanya mengulum senyumnya.
"Gadis ini. Bisakah tidak usah mengajakku bicara? jangankan merindukannya, melihat wajahnya saja aku seakan mau muntah," batin Qiel.
"Ya aku merindukanmu." Jawab Qiel dengan malas.
"Wah...hari ini ada menu udang lagi. Kakak Qiel maukan mengupaskan kulit udang untukku?" tanya Sarlince.
Rasanya dada Qiel ingin segera meledak. Alex dengan sigap memberi kedipan mata pada Putranya itu. Tanpa bicara, Qiel langsung mengupas semua udang yang ada dipiring meskipun dia enggan melakukannya.
"Oh ya. Ibu Sarah bilang, Aline mempunyai teman baru. Apa itu benar?" tanya Alex.
"Iya paman. Teman baru yang dipilihkan oleh paman pengacara." Jawab Sarlince sembari menyendokkan makanan kedalam mulutnya.
"Oh ya? apa kamu menyukai teman barumu itu? bisa paman bicara dengannya?" tanya Alex.
"Ya Aline menyukainya. Dia sangat pandai membacakan buku dongeng untukku. Dia juga menguasai banyak permainan. Kalau paman ingin bicara dengannya, bicara saja. Nanti akan Aline panggilkan dia kebawah." Jawab Sarlince.
"Baguslah kalau kamu menyukainya. Tapi kamu juga harus berhati-hati dengan orang baru, siapa tahu dia tidak sebaik yang kita fikirkan," ucap Alex.
"Iya." Jawab Sarlince singkat.
Umi yang baru saja membereskan kamar Sarlince, tiba-tiba turun kebawah karena merasa perutnya sudah lapar.
"Nah...itu dia teman baruku paman. Cantikkan?" tanya Sarlince.
Alex, Sarah dan Qiel menoleh kearah Umi yang terlanjur mendekat kearah meja makan.
Umi memberi hormat pada Sarah dan Alex, namun ketika melihat Qiel tubuhnya menegang seketika. Ekspresi wajahnya berubah, dan tubuhnya sedikit bergetar yang membuat Sarlince mengerutkan dahinya.
Jangan Lupa Like, Koment dan Vote🤗🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Dewi Asih
umi itu megumi ya thor...
2021-12-20
0
auliasiamatir
Nah.. ada apa sama Umi
2021-11-30
0
Pencuri™ [author dah mati]
rapi bgt thor, tapi maaf baru baca sekilas, nanti aku sambung bacanya☺
2021-10-26
0