Tinggalkan Like, Koment dan Vote ya teman-teman🤗🙏
*****
Sarlince menuruni anak tangga yang meliuk ditengah-tengah rumahnya. Alexander yang melihat penampilan Sarlince, benar-benar membuat matanya sakit.
"Aku tidak bisa menyalahkan Qiel yang sangat marah, saat tahu akan dijodohkan dengan gadis norak ini," batin Alex.
"Jangan kamu mengira aku tidak tahu apa yang ada di isi kepalamu itu," batin Sarlince
"Paman. Bagaimana penampilanku? apa aku sudah seperti gadis yang manis?" tanya Sarlince dengan suara manja.
"Kamu terlihat imut sayang. Ayo kita keruang makan, pelayan sudah menyiapkan sup daging untukmu," ucap Alex.
"Ayo."
Sarlince berlari-lari kecil persis seperti anak yang baru berusia 7 tahun.
"Astaga. Aku benar-benar tidak tahan melihat tingkah gadis bodoh ini. Hadinata juga sama bodohnya, mengapa harus membiarkan anak idiot ini bisa bertahan hidup selama ini. Kalau ini anakku, aku pasti sudah mencekiknya sampai mati," batin Alex.
Sarlince menggeser kursinya hingga terdengar suara berderit ketika kaki kursi itu bergesekkan dengan lantai.
"Paman. Rumah ini tampak sepi, siapa saja yang tinggal dirumah ini? apa paman juga tinggal disini?" tanya Sarlince.
"Tidak. Paman, punya rumah sendiri. Paman kesini hanya ingin menjengukmu. Walau bagaimanapun Paman harus tetap menjalankan amanat Papamu untuk menjagamu."Jawab Alex.
"Lalu Aline tinggal dengan siapa dirumah ini?" tanya Sarlince sembari menyendokkan nasi keatas piring.
"Ibu tirimu. Dua orang pelayan, 1 orang tukang kebun, dan 1 orang Security." Jawab Alex.
Sarlince berpura-pura memasang wajah mendung.
"Kenapa? gadis manis tidak boleh cemberut," tanya Alex.
"Kalau begitu aku tidak punya teman bermain. Ibu tiriku pasti tidak bisa menemaniku bermain setiap saat. Dia pasti sibuk dengan pekerjaannya sendiri. Paman, apa Paman mau mengatur seseorang khusus untuk menemaniku bermain?" tanya Sarlince.
"Siapa juga yang sudi bermain dengan anak bodoh sepertimu. Melihat wajahmu terlalu lama saja, orang pasti terkena struk," batin Alex.
"Akan Paman fikirkan." Jawab Alex.
Mereka lalu makan dalam diam. Sarlince sengaja makan dengan cara rakus, agar Alex merasa kesal. Dan benar saja, wajah Alex langsung berubah saat melihat Sarlince makan dengan menggunakan tangan, hingga makanan belepotan dipipinya.
"Gadis sialan ini, membuatku hilang ***** makan saja," batin Alex yang langsung menghentikan makannya.
"Ada apa paman? kenapa paman tidak makan lagi?" tanya Sarlince.
"Tidak. Paman sudah kenyang. Kamu teruskan saja makanmu." Jawab Alex.
"Oh ya, dirumah paman tinggal dengan siapa?" tanya Sarlince.
"Ada istri paman dan putra tunggal paman." Jawab Alex.
"He...ternyata seorang pria berhati busuk, dan tukang selingkuh. Tipe pria yang harus segera dimusnahkan dari muka bumi ini," batin Sarlince.
"Selesaikan makanmu. Paman ingin bicara serius denganmu," ujar Alex.
"Baiklah." Jawab Sarlince.
Sarlince mempercepat makannya, hingga tandas tanpa sisa yang membuat Alex meneguk ludahnya dengan kasar.
"Apa Hadinata memelihara anak beruang? gadis ini sama sekali tidak layak menyandang anak dari keluarga Hadinata yang kaya raya dengan harta yang tidak habis 7 turunan," batin Alex.
Sarlince mengekor dibelakang Alex, yang mengajaknya duduk diruang tamu.
"Ada apa paman?" tanya Sarlince polos sembari mengayun-ayunkan kakinya.
"Sarlince. Sebelum Papamu meninggal, beliau berniat menjodohkanmu dengan putra paman. Tujuannya agar kamu ada yang menjaga,"
"Benarkah? lalu dimana putra paman itu? seperti apa orangnya?" tanya Sarlince.
"Apa kamu tidak mengingatnya? waktu itu kalian sudah pernah bertemu, bahkan kamu sangat menyukai putra paman itu." Jawab Alex.
"Benarkah? maaf paman, Aline benar-benar tidak ingat. Kalau begitu Aline setuju saja apapun keputusan paman," ucap Sarline.
"Bagus. Gadis bodoh ini ternyata sangat mudah ditangani," batin Alex.
"Kamu jangan senang dulu pria busuk. Aku pastikan kamu dan keluargamu akan menangis darah dan menyesal menjadikanku menantu dikeluargamu," batin Sarlince.
"Paman akan segera mengurus surat-surat pernikahan kamu dan Qiel,"
"Qiel?" tanya Sarlince.
"Ya. Itu nama putra paman yang akan menikah denganmu." Jawab Alex.
"Oh namanya Qiel. Selamat menikah dengan malaikat mautmu Qiel," batin Sarlince.
"Sarlince. Paman harus pulang dulu, istri paman pasti sedang menunggu. Sekalian paman ingin mengatur kebutuhan yang diperlukan untuk acara pernikahan kalian," ucap Alex.
"Ya paman." Jawab Sarlince.
Alex bangun dari duduknya, dan melangkah pergi kearah pintu. Dua orang pelayan yang mencuri dengar, terlihat saling menaikkan alisnya.
"Ternyata dua orang ini para anjing peliharaan pria itu, juga wanita selingkuhannya," batin Sarlince.
Sarlince beranjak dari duduknya, dan pergi naik keatas. Gadis itu berjalan melewati sebuah ruangan, pintu berwarna coklat itu cukup menarik perhatian Sarlince untuk segera memasukinya.
Krieekkkkk
Pintu itu sama sekali tidak terkunci. Saat pintu itu terbuka, hal pertama yang sarlince lihat adalah sebuah meja berukuran persegi panjang, juga sebuah kursi empuk berwarna hitam. Sarlince bisa menyimpulkan, bahwa itu ruang kerja Hadinata.
Sarlince mendekat perlahan, gadis itu tampak berfikir untuk memulai penyelidikkannya.
"Biasanya seorang pengusaha besar, pasti memiliki orang kepercayaan. Atau minimal seorang pengacara yang mengurus semua aset-aset berharga milik Hadinata. Apa pengacara itu sudah membacakan surat wasiat dari Hadinata?" ujar Sarlince lirih.
Sarlince membuka laci dan loker dimeja itu, dan sama sekali tidak menemukan barang-barang atau berkas yang berharga. Sarlince duduk dikursi kebesaran itu, dan tampak berfikir.
"Mereka pasti sudah mengamankan semua berkas penting milik Hadinata. Tapi meskipun semua bukti sudah hilang, tidak mungkin kan mereka menghilangkan jejak dengan sempurna?"
Sarlince menatap kearah meja, yang terdapat beberapa buku majalah tentang HS Group.
"Sepertinya aku akan memulai dari HS Group. Disini aku tidak akan menemukan apapun, mereka tidak mungkin meninggalkan jejak apapun terlebih pintu ini sama sekali tidak dikunci."
"Ckk...aku benar-benar tidak tahan memakai kaos kaki pelangi ini. Apa Sarlince sama sekali tidak merasa kepanasan?"
Sarlince segera keluar dari ruangan itu dan pergi keruangan lain.
"Emmm...sepertinya aku perlu masuk kekamar utama. Aku ingin melihat, harta benda apa yang sudah wanita itu kumpulkan selama menikah dengan Hadinata."
Ceklek
Ceklek
Pintu itu sama sekali tidak terbuka, yang menandakan pintu itu sudah dikunci oleh pemiliknya. Sarlince mengambil jepit rambutnya, dan mencoba membuka pintu dengan benda itu.
Ceklek
Pintu itupun terbuka, Sarlince bisa melihat kamar itu sangat luas. ditengah-tengah kamar itu terdapat tempat tidur berukuran king size dan sebuah ekstra bad khusus menonton tv. Dikamar itu juga terdapat lemari berukuran besar yang memiliki 8 pintu. Juga ada sebuah lemari besar lainnya, khusus untuk menyimpan sepatu dan tas mewah.
"Kehidupan wanita ular ini sangat berjalan baik dirumah ini. Dia bahkan mendapat semua ini tanpa susah payah."
Sarlince mendekati sebuah brankas berukuran sedang, yang diyakini menyimpan sesuatu didalamnya. Sarlince tampak berfikir sejenak, bagaimana cara membuka brankas itu tanpa harus merusaknya atau menggunakan semua kemampuan yang dimilikinya.
Sarlince memutar bulatan yang terdapat beberapa angka ditiap sisinya, berharap tebakannya tidak meleset sama sekali.
Ceklek
Brankas itu pun terbuka sempurna. Sarlince sangat senang, istri Papa tirinya itu belum sempat mengganti kata sandi yang dibuat oleh Hadinata. Kata sandi yang berupa hari lahirnya Sarlince.
Jangan Lupa Like, Koment dan Vote🤗🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Nur Hikmah
bacany deg deg an
2023-08-18
0
Siti Muhtarom
seru banget😍
2022-02-15
0
auliasiamatir
kerennn
2021-11-28
0