Tinggalkan Like, Koment Dan Vote ya teman-teman🤗🙏
*****
Hosh
Hosh
Hosh
Edogawa semakin memompa dengan cepat kepemilikan Haruka. Tubuh gadis itu berguncang hebat, dengan kedua buah benda besar yang bergelantung berlari kesana kemari. Suara erangan keduanya saling sahut menyahut seakan berlomba ketempat tujuan.
"Ka-kakak...oh...emmpppttt..."
Haruka tak kuasa menahan suara merdunya saat kakak iparnya itu membuat tubuhnya bergelinjang akibat memompanya dari arah belakang.
"Oh...Haruka...."
Edogawa menyebut nama adik iparnya itu berkali-kali.
"Ka-kakak. Cepat tuntaskan semuanya, aku takut kak Aline akan datang," ucap Haruka dengan nafas tersenggal.
"Kenapa harus takut padanya? kita saling menyukai, aku menginginkan anak darimu yang tidak bisa dia berikan untukku. Tidak mengapa kalau terbongkar sekarang, kakakmu yang bodoh itu sudah tidak ada gunanya bagiku. Semua ilmunya sudah ku ambil, bahkan dia akan membuatkan komputer masa depan dihari ulang tahun pernikahan kami," kata Edogawa.
Edogawa semakin mempercepat laju pinggulnya, dan disaat bersamaan kedua insan itu mendapat pelepasannya.
Hosh
Hosh
Hosh
Nafas keduanya saling memburu. Setelah selesaipun mereka masih saling memberikan sentuhan-sentuhan erotis.
"Kakak. Apa kita benar-benar akan melakukan rencana itu? ini adalah kamar kalian, seharusnya kita tidak bercinta disini," tanya Haruka.
"Aku memang ingin melakukannya disini. Tidak perlu lagi ada yang ditutupi, hari ini kita harus mengakhiri semuanya." Jawab Edogawa.
"Apa kakak sungguh akan mempertahankanku hingga akhir? jangan pernah menghianatiku seperti kamu menghianati kakakku. Aku sangat mencintaimu," ucap Haruka dengan mendekap tubuh Edo semakin erat.
"Cepatlah hamil. Aku menginginkan anak darimu," ujar Edogawa.
"Sedang proses. Sudah sebulan lalu aku melepas kontrasepsiku, kita akan segera mempunyai anak." Jawab Haruka.
Tidak ada secuilpun adegan penghianatan itu lepas dari pengawasan Sarlince. Air mata Megumi bahkan lebih deras dari lajunya hujan. Gadis itu menoleh ke arah sang Kapten dengan menahan isak yang takut pecah.
Sarlince sama sekali tidak mengeluarkan air mata, tangannya terkepal hingga urat dan buku tangannya menonjol sempurna. Matanya memerah hingga berair, Megumi tahu Sarlince saat ini sedang diliputi amarah yang meledak-ledak.
Sarlince membalikkan tubuhnya dan berjalan dengan langkah cukup besar, Megumi diam mematung didepan layar komputer masa depan itu. Dia masih terpaku dengan adegan mesra yang menyakiti hati sang kapten, dan juga hatinya itu.
Megumi bisa merasakan rasa sakit yang Sarlince rasakan. Ditiap kehidupan, Sarlince selalu merasakan hal yang serupa hingga dia tidak bisa lagi mengantisipasi adegan apa yang akan terjadi selanjutnya. Megumi sengaja ingin tinggal diruangan itu, berjaga-jaga kalau ada sesuatu yang besar akan terjadi.
"Ka-kakak. Apa dia benar-benar akan mati? bagaimana kalau banker ini ikut hancur bersama dengannya sebelum sempat kita melarikan diri?" tanya Haruka disela-sela ciu**n mereka.
"Kakakmu yang bodoh itu sudah menciptakan sebuah boom unik, yang hanya akan menghancurkan medan yang kita ingin hancurkan. Misalnya kamar ini, boom itu akan menghancurkan isinya, tanpa menghancurkan lapisan logam dari banker ini." Jawab Edogawa.
"Apa kakak sudah menaruhnya dikamar ini?" tanya Haruka.
"Tentu saja. Coba kamu lihat ini,"
Edogawa memperlihatkan boom yang sudah terpasang diantara tempat tidur, dan sofa berukuran panjang.
"Hanya satu?" tanya Haruka.
"Satu ini bisa menghancurkan semua isi kamar ini dan juga tubuh kakakmu." Jawab Edogawa.
Haruka tersenyum puas mendengar jawaban Edogawa. Walau bagaimanapun dia tidak bisa mundur lagi. Edogawa orang pertama yang sudah merenggut mahkotanya. Selama ini dia cukup iri dengan kecerdasan yang kakaknya miliki, sehingga dia tidak memiliki kedudukan apapun. Haruka hanya bisa mengandalkan kecantikan dan kemolekkan tubuhnya untuk menggoda kakak iparnya itu dan membuat Sarlince menderita.
Mata Megumi terbelalak saat mendengar percakapan Edogawa dan Haruka. Megumi membekap mulutnya seakan tidak percaya Haruka, adik yang sangat disayangi oleh Sarlince tega menghianati kakaknya sendiri.
Tanpa menunggu berlama-lama, Megumi segera berlari mengejar Sarlince yang sedang menuju kamarnya. Banker itu memang cukup besar, bahkan daya tampungnya bisa menampung dengan kapasitas 4000 orang dan 1000 macam kendaraan. Naasnya kamar pribadi Sarlince memang berada diujung, sangat sepi dari lalu lalang petugas banker dan pelayan banker lainnya.
Dengan kecepatan penuh Megumi berlari tanpa menghiraukan degup jantungnya yang sudah bekerja dengan keras.
Brakkkk
Sarlince mendobrak pintu kamar dengan cukup keras. Haruka dan Edogawa yang sedang kembali melakukan pemanasan, dibuat terkejut dengan kedatangan Sarlince yang tiba-tiba.
Tangan Sarlince terkepal sempurna, dengan mata yang sudah memerah dan berair. Haruka dengan cepat menutupi bagian tubuhnya yang sudah polos dengan selimut, Sementara Edogawa malah terkekeh saat melihat kedatangan istrinya itu tanpa berusaha menutupi bagian tubuhnya yang sudah terlanjur mengacung sempurna.
"Kenapa harus dia? kenapa?" tanya Sarlince dengan penuh penekanan.
"Dibandingkan dengan dirimu, jelas-jelas dia lebih menarik. Dadanya lebih besar, bokongnya lebih berisi, dan...yang pastinya dia masih perawan saat aku mencicipinya pertama kali."
"Sarlince. Aku ingin kita mengakhiri drama rumah tangga kita yang menbosankan ini. Aku ingin punya anak dengan Haruka. Dia masih sangat muda untuk bisa mewujudkan semua itu. Sedangkan kamu? kamu terlalu sibuk dengan semua eksperimenmu itu, hingga kamu tidak bisa menyenangkanku saat diatas ranjang," sambung Edogawa.
"Jadi selama ini kamu hanya menganggap pernikahan kita hanya sebuah drama?"
"Yang kulihat memang seperti itu." Jawab Edo secara lugas.
Sarlince mengalihkan pandangan matanya kearah Haruka. Adik satu-satunya yang sangat dia sayangi. Tidak ada lagi tatapan kasih sayang seperti biasanya, tatapan itu lebih menyiratkan rasa kecewa dan sakit hati yang mendalam.
"Kakak jangan bersikap serakah. Selama ini kakak sudah menikmati semuanya. Suami yang tampan dan gagah, kepopuleran, otak yang Genius, dan selalu dipuji kemanapun kakak pergi. Jadi tidak ada salahnya, kakak melepaskan suamimu untukku. Biarkan aku bahagia dengannya dan juga bersama anak-anak kami nanti," ucap Haruka.
Edogawa memberi kode pada Haruka untuk segera mengenakan pakaian. Haruka yang mengerti langsung memakai pakaiannya kembali, begitu juga dengan Edogawa.
Sarlince terkekeh melihat pasangan penghianat yang tidak tahu malu didepannya itu. Sarlince bahkan tertawa cukup keras, untuk menutupi lubang dihatinya. Sarlince menyeka air matanya dengan kasar dan menatap pasangan yang saling bertautan tangan, menuju pintu keluar.
"Sersan Edogawa," seru Sarlince.
Edogawa dan Haruka menghentikan langkah mereka tanpa berniat menoleh sedikitpun.
"Satu pertanyaan terakhir yang ingin kuajukan padamu. Pernahkah selama tujuh tahun pernikahan kita, kamu mencintaiku sedikit saja?" tanya Sarlince dengan bibir bergetar.
"Pernah. Itupun hanya selama dua tahun pernikahan kita. Sarlince...."
Edogawa membalikkan tubuhnya menatap wanita yang sudah dia bodohi selama 5 tahun terakhir.
"Mungkin ini adalah pertemuan terakhir kita. Aku tidak akan menutupi segalanya darimu, agar kamu tidak mati dengan penasaran. Aku sudah bersama Haruka selama 5 tahun terakhir. Dia selalu bisa memuaskanku, tanpa memberiku kesempatan melirik wanita lain. Sarlince, kamu sudah lama tidak ada dihatiku." Jawab Egogawa.
Edogawa kembali berbalik badan dan pergi bersama Haruka. Tubuh Sarlince merosot kelantai.
Hosh
Hosh
Hosh
Megumi yang baru tiba mengatur nafasnya agar bisa bicara dengan benar pada Sarlince.
"Kapten. Ayo kita keluar dari sini,"
"Ada apa?" tanya Sarlince.
"Tidak ada waktu untuk menjelaskannya..Kita harus segera keluar dari sini." Jawab Megumi seraya menarik tangan Sarlince untuk segera pergi keluar.
Namun baru beberapa langkah mereka pergi,
Boom.....
Jangan Lupa Like, Koment dan Vote🤗🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
HiaTus
wauuuu, mataku ternoda ini thor...
jd panas dingin baca ny
2021-12-10
1
auliasiamatir
ya Allah... gila banget tuh laki sama adeknya. pengen ku cekek dan Musiran air comberan.. ihhh sebelll
2021-11-28
0
Li Permana
Boom like udah mendarat kak
2021-11-01
0