Tinggalkan Like, Koment dan Vote dijamin gratis teman-teman😂😂😂
*****
"Sudah kuduga, wanita ular itu cuma ingin mengeruk harta kekayaan Hadinata," ujar Sarlince lirih.
Sarlince membuka tiap kotak yang berukuran besar untuk ukuran kotak perhiasan. Disana banyak terdapat macam-macam berlian. Mulai dari kalung, gelang, anting, dan juga cincin. Nilai yang paling kecil hanya ada yang 2 karat.
"Hidup wanita itu benar-benar berjalan sempurna. Apa dia tidak takut ketika mati ditimpa batu perhiasan ini?" ucap Sarlince.
"Mungkin kalau aku mengambil ini satu, tidak akan ketahuan. Masalahnya aku sama sekali tidak mempunyai uang saat ini. Aku butuh ponsel ajaib, untuk melancarkan semua urusanku."
Sarlince mengambil sebuah cincin berlian yang bernilai kurang lebih 2 karat. Gadis itu kemudian keluar dari kamar itu dan mengunci kembali pintunya. Gadis itu kemudian bergegas untuk kembali kekamarnya, agar tidak menimbulkan kecurigaan.
Sarlince menyambar sebuah tas kecil, dia tidak perduli dengan dandanan anehnya. Karena tujuan utamanya yaitu ingin mendapatkan sebuah smart phone
"Nona mau kemana?" tanya seorang pelayan.
"Aku akan pergi keluar. Aku ingin membeli buku dongeng baru. Apa bibik mau ikut?" tanya Sarlince.
"Ti-tidak." Jawab Pelayan itu.
"Berikan aku uang kecil untuk naik angkot!" ujar Sarlince.
Pelayan itu mengeluarkan selembar uang 50 rb untuk Sarlince. Tanpa basa-basi gadis itupun pergi.
"Apa kita tidak terkena masalah membiarkan gadis bodoh itu pergi?" tanya Seorang pelayan pada temannya.
"Aku rasa tidak. Bahkan tuan dan Nyonya mungkin akan senang kalau gadis itu hilang dari muka bumi ini,"
"Tapi sebaiknya kita harus memberitahu tuan Alex. Takutnya itu akan menjadi masalah buat kita. Posisi kita belum aman, sebelum gadis bodoh itu menikah dengan Tuan muda Qiel."
"Iya. Aku hampir melupakan hal penting itu."
Pelayan itu kemudian pergi dimana tempat telpon rumah berada. Gadis itu menekan beberapa digit nomor, setelah menyalinnya lewat ponsel.
"Ada apa?"
"Tuan. Nona Sarlince pergi keluar rumah, dia bilang ingin pergi ke toko buku."
"Toko buku? untuk apa? apa dia bisa pulang sendiri? siapa yang mengantarnya?" tanya Alex.
"Nona bilang ingin mencari buku dongeng baru. Tidak ada yang mengantar, dia bilang ingin pergi naik angkot. Saya memberikan uang yang dia minta untuk ongkos pergi."
"Ya sudah biarkan saja. Mungkin dia sudah biasa pergi ke toko itu. Hubungi aku kalau dalam waktu dua jam, gadis itu tidak pulang kerumah. Apa dia menggunakan pakaian yang sama seperti yang dia kenakan tadi?" tanya Alex.
"Iya Tuan. Dia tidak mengganti pakaiannya." Jawab Pelayan.
"Baguslah. Itu artinya tidak akan sulit mencarinya kalau sampai gadis itu tersesat."
Alex mengakhiri panggilan telpon itu.
"Ada apa Pa?" tanya Qiel.
"Gadis bodoh itu keluar rumah untuk mencari buku dongeng."
"Biarkan saja. Aku malah berharap dia tersesat dan hilang darinmuka bumi ini," ujar Qiel.
"Belum waktunya melenyapkan dia.
Pengacara sialan itu sama sekali tidak mau bekerja sama dengan kita. Kalau tidak, kamu tidak perlu menikahi gadis bodoh itu." Jawab Alex.
"Ckk...kalau mengingat masalah ini, rasanya aku mau mati saja. Gadis bodoh itu terlalu beruntung membuatku duda meskipun tidak lama."
"Apa Celine setuju dengan semua rencana ini?" tanya Alex.
"Untungnya begitu. Kalau tidak, mungkin aku akan mundur dari rencana ini. Aku tidak mau sampai putus dengannya,"
"Baguslah."
Sementara ditempat berbeda, Sarlince sudah tiba ditempat penjualan perhiasan. Saat memasuki tempat itu, semua mata seakan tertuju padanya mengingat penampilannya yang terlihat sangat aneh. Tapi Sarlince tampak tak perduli, baginya tujuan utamanya yang lebih penting dari segalanya.
"Berapa nilai barang ini kalau dijual?" tanya Sarlince.
Pelayan toko tampak ragu ingin memeriksa cincin yang dibawa Sarlince. Takutnya mereka hanya buang-buang waktu melayani seorang gadis yang berdandan mirip orang tidak waras itu.
"Jangan buang waktuku. Cepat periksa saja barangnya,"
Kata-kata Sarlince yang tegas, sama sekali tidak mencerminkan dengan penampilannya. Pelayan itu seperti terhipnotis mendengar kata perintah dari gadis itu.
Setelah melakukan pemeriksaan, sudah dipastikan barang itu asli dan nilainya juga tidak main-main. Setelah melakukan nego, Sarlince menyimpan uangnya didalam tas. Sebagai tambahan, Sarlince meminta sebuah paperbag, untuk tempat uangnya karena tas nya terlalu kecil untuk menyimpan semua uang itu.
Sarlince kemudian pergi kesebuah toko ponsel, dan membeli ponsel tercanggih dizaman ini. Sarlince berdecak kesal, karena ponsel yang dia beli sama sekali tidak memenuhi standar yang dia inginkan. Dikehidupan sebelumnya, Sarlince bahkan bisa membeli ponsel yang mungkin kegunaannya bisa 10 kali lipat canggih, dari yang dia miliki saat ini.
"Lumayanlah, daripada tidak ada sama sekali."
Sarlince tidak mau repot berurusan hanya dengan satu ponsel, yang menurutnya kurang canggih tersebut. Sarlince memutuskan untuk membeli 3 ponsel sekaligus, dengan harga dan tipe ponsel yang sama.
Setelah mendapatkan ponsel, Sarlince pergi ke salah satu mall terbesar di kota J. Sarlince membeli sejumlah pakaian yang menurutnya lebih layak untuk dipakai seorang gadis. Sarlince juga membeli beberapa sepatu, kacamata hitam, dan pakaian yang bisa digunakannya untuk melakukan hal-hal diluar nalar.
hampir dua jam Sarlince pergi dari rumah, saat tiba dirumah dua orang pelayan menatap heran padanya karena barang belanjaan Sarlince sangat banyak.
"Apa yang Nona beli? bukankah Nona bilang ingin membeli buku dongeng?" tanya seorang pelayan yang berusaha meraih barang belanjaan Sarlince.
Sarlince dengan sigap menghindar, yang membuat pelayan itu sedikit terhuyung.
"Aku membeli baju dan celana berwarna pink. Juga kaos kaki pelangi. Apa bibik mau?" tanya Sarlince.
"Tidak usah Non. Nona pakai saja sendiri, kami akan membuat makan malam untuk Nona." jawab pelayan.
Sarlince tidak menjawab ucapan pelayan itu. Dia segera pergi kekamar atas, untuk mengamankan semua barang-barang yang dia beli. Setelah menyelesaikan semuanya, Sarlince bergegas membersihkan diri dan kemudian memakai piyama tidurnya.
Waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam. Saat sedang asyik bermain ponselnya, suara bel rumah berbunyi. Pelayan membukakan pintu, dan ternyata itu adalah Alex dan Qiel.
"Dimana gadis bodoh itu?" tanya Alex.
"Ada dikamarnya Tuan."
"Suruh dia turun. Katakan padanya, sudah waktunya untuk makan malam."
"Baik tuan." Jawab Pelayan.
Sarlince menyembunyikan ponselnya ketika seseorang tiba-tiba mengetuk pintu.
"Nona. Tuan Alex dan Tuan muda Qiel ada dibawah, mereka ingin mengajak makan malam bersama," kata seorang pelayan.
"Aku akan segera turun." Jawab Sarlince.
Sarlince segera mengganti baju piyama polosnya, dengan baju piyama bermotif hello kitty berwarna pink. Tidak lupa dia menguncir rambutnya menjadi dua, dan memakai sandal boneka berwarna senada.
Plak
plak
plak
suara langkah Sarlince terdengar menuruni anak tangga.
"Dia datang. Baraktinglah dengan bagus," bisik Alex.
Qiel memutar bola mata dengan malas. Posisinya yang membelakangi Sarlince, sama sekali tidak membuat gadis itu tahu apa yang dilakukan.
"Sayang kemarilah. Ini anak Paman, yang sempat kamu lupakan karena amnesia," ucap Alex.
Sarlince menoleh kearah orang yang dimaksud Alex, mata Sarlince tiba-tiba terbuka lebar. Tubuhnya sedikit terhuyung kebelakang, dan bergetar.
"Ada apa dengannya? kenapa dia seperti sedang melihat hantu? apa dia terlalu terpesona denganku? dasar gadis buruk rupa tidak tahu diri, bisa-bisa nya dia tahu barang bagus. Apa dikamarnya tidak mempunyai cermin?" batin Qiel.
"Aline. Kamu kenapa?" tanya Alex.
"Eh?"
Sarlince berusaha menetralkan perasaannya yang sedang kacau balau,dan segera mengendurkan kepalan tangannya. Sarlince dengan cepat mengubah mimik wajahnya.
"Apa ini putra paman yang ingin dijodohkan denganku?" tanya Sarlince.
"Ya. Bagaimana menurutmu?" tanya Alex.
"Putra paman sangat imut sama sepertiku. Dia seperti opa-opa yang ada didalam tv." Jawab Sarlince.
Lagi-lagi Qiel menanggapi pujian itu dengan mata malas.
"Apa aku sungguh akan berjodoh dengan kakak Qiel? apa kakak senang berjodoh denganku? tanya Sarlince pada Qiel.
Dengan dada bergemuruh, Qiel menjawab pertanyaan itu dengan terpaksa.
"Iya Aline yang manis. Kakak sudah tidak sabar menikah denganmu." Jawab Qiel dengan senyum palsu.
"Lalu aku akan mengambil seluruh warisanmu dan aset Hadinata. Kemudian kamu akan aku lenyapkan dari muka bumi. Kamu itu tidak ubahnya seperti polusi udara bagiku," batin Qiel.
"Benarkah? lalu kapan kita akan menikah? bolehkan aku memakai baju princess dihari pernikahan kita?" tanya Sarlince.
"Kau...."
Rahang Qiel mengeras, saat mendengar pertanyaan Sarlince yang terkesan main-main. Namun Alex segera memberi kode dengan tangannya, agar Qiel tidak lepas kendali dan mengacaukan semuanya.
"Sayang. Itu hari pernikahan yang sangat bersejarah, kalau baju princess bisa kamu pakai disaat hari ulang tahunmu. Tapi kalau baju pengantin, itu lebih indah dari baju princess." Jawab Alex.
"Benarkah? apa baju pengantinya juga berwarna pink?" tanya Sarlince.
Qiel memijat kepalanya yang dirasa tidak pening.
"Bajunya berwarna putih. Kamu pasti terlihat cantik seperti putri salju." Jawab Alex.
"Putri salju?"
"Ya. Apa kamu tidak pernah menonton film snow white?"
"Ya. Sarlince ingat. Dia putri yang cantik. Aline mau seperti dia paman." Jawab Sarlince.
"Bisakah kita memulai makan malamnya?" tanya Qiel.
"of course." Jawab Alex.
Sementara Sarlince mengubah ekspresi wajahnya menjadi dingin, disaat semua orang tidak memperhatikannya.
Tinggalkan Like, Koment dan Vote🤗🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
auliasiamatir
jangan jangan wajah qiel mirip lakinya lagi
2021-11-28
0
Yeni Eka
Semangat
2021-11-22
0
Cucu Suliani
Like
2021-10-21
0