Tinggalkan Like, Koment dan Vote🤗🙏
*****
Sarlince membuka lembaran berikutnya yang berisi tentang kesedihan Gadis itu, karena Papa yang disayanginya mengalami sakit keras secara tiba-tiba.
*19 Desember 2020
"Aku sangat sedih hari ini, Papa bilang dia sudah divonis dokter mengalami sakit keras. Aku tidak tahu secara pastinya, Papa tidak menjelaskannya sampai aku benar-benar mengerti. Tapi Papa selalu mengatakan soal kematian, apa setelah mati Papa tidak akan hidup lagi? lalu aku bersama siapa?
Papa bilang kalau nanti Papa tiada, aku akan dititipkan dengan sahabat Papaku yang sering datang kerumah. Papa bilang aku juga bisa berteman dengan anaknya. Papa bilang anak paman itu sangat baik, dan akan selalu melindungiku. Papa juga mengatakan padaku soal perjodohan. Aku tidak tahu perjodohan itu apa. Tapi Papaku bilang, jodoh itu orang yang akan menjagaku seumur hidup. Seperti apa bentuknya jodoh itu? apa dia semacam super hiro? semacam superman atau batman begitu?
Sarlince menyunggingkan senyumnya saat membaca bagian lembaran itu, yang menurutnya sangat menggelikan.
*21 Januari 2021
"Papa bilang sakit yang dia derita semakin parah, hari ini Papa akan memperkenalkanku dengan jodohku itu. Papa bilang mereka akan datang saat makan siang. Papa bilang aku harus berdandan yang cantik, agar jodohku itu menyukaiku. Tunggu! sepertinya ada suara bel berbunyi, itu pasti mereka. Aku akan menulis tentang jodohku setelah bertemu dengannya nanti.
*21 Januari 2021 pukul 17.00
"Tadi aku sudah bertemu dengan jodohku. Ternyata dia bukan superman ataupun batman seperti yang aku fikirkan. Hari ini jodohku memakai pakaian yang sama, seperti ketika Papa berangkat kekantor. Wajahnya bersih, dia lebih mirip dengan opa-opa yang suka ditonton oleh orang dewasa. Tapi aku tidak tahu kenapa, aku merasa dia sama sekali tidak menyukaiku. Dia manatapku dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Saat melihat kearah kakiku, aku sempat berfikir. Mungkin dia sangat menyukai kaos kaki pelangiku. Aku akan memberikan padanya kalau dia memintanya, karena stok kaos kaki pelangiku sangat banyak. Hari ini aku memang mengenakan baju kaos berwarna pink, celana pink, sepatu pink, dan kaos kaki pelangi. Rambutku juga rapi, karena kuikat menjadi dua bagian dikiri maupun dikanan. Bahkan Paman itu juga memujiku, dia bilang aku terlihat seperti gadis yang manis. Pokoknya aku menyukai jodohku itu."
*14 Febuari 2021
"Kata Papa hari ini adalah hari kasih sayang. Papa memberikan aku sekotak coklat yang dia pesan dari swiss. Papa bilang ini coklat termahal yang orang swiss buat disana. Itu tidak berlebihan, karena rasanya memang enak saat aku mencicipinya. Tapi ada yang aneh dengan nenek sihir hari ini, aku sudah berulang kali mengatakan padanya kalau aku tidak mendengar apa yang dia dan paman bicarakan. Papa memang tidak ada dirumah saat ini, Papa pergi bersama supir untuk melakukan pemeriksaan tentang penyakitnya.
nenek sihir itu lagi-lagi mengancamku. Dia dan paman tidak membiarkanku mendengar apa yang mereka bicarakan. Dia menutup pintu kamar tepat didepan wajahku, setelah itu kembali terdengar suara-suara aneh dari kamar Papa. Akupun pergi karena takut dia menyakiti Papaku.
*27 Maret 2021
"Hari ini aku melihat nenek sihir memasukan sesuatu dalam teh Papaku. Saat aku bertanya padanya, dia bilang itu campuran obat herbal yang harus disedu bersama teh. Dia bilang, Papaku akan segera sembuh kalau rajin meminum obat itu. Awalnya aku percaya, tapi lagi-lagi tadi aku mendengar pembicaraannya di telpon. Kalau itu obat yang akan membunuh Papaku secara perlahan-lahan. Aku harus bagaimana sekarang? kalau aku bicara dengan Papa, dia akan membakar rumah ini dan akan membunuh Papa dengan cepat.
*14 April 2021
"Hari ini aku sangat sedih. Papa yang aku sayangi, pergi meninggalkan aku seorang diri. Aku tahu Papa mati bukan karena takdir, dia...dia...atau bahkan mereka yang sudah membunuh Papaku."
*15 April 2021
"Aku melihat mereka lagi-lagi bersama. Mereka seakan tidak perduli meski aku melihat apa yang mereka lakukan didepan mataku. Papa pernah bilang, hanya wanita dan pria yang saling menyukai yang boleh berpegangan tangan atau saling mencium satu sama lain.
Kali ini aku sedikit mengerti, sepertinya nenek sihir dan paman saling menyukai. Mereka melakukan apa yang seperti Papa bilang. Nenek sihir itu bahkan mengatakan tidak usah perdulikan keberadaanku, meskipun aku melihat mereka sedang seperti itu. Dia bilang aku tidak akan mengerti. Apa dia tidak tahu? aku sekarang sudah semakin pintar?"
*15 April 2021
"Mereka bilang akan menyingkirkanku, setelah menguasai semua harta Hadinata. Kini aku tahu, lawan bicara nenek sihir ditelpon adalah paman itu. Mereka bilang saat usiaku 22 tahun, maka syarat untuk mendapatkan harta warisan itu langsung aktif. Itulah sebabnya mereka ingin menjodohkanku dengan Opa itu. Apa Opa itu sama jahatnya dengan mereka?
*24 April 2021
"Kaki dan bokongku sakit sekali. Nenek sihir itu memang jahat padaku. Dia sengaja menaruh kulit pisang didepan kamarku beserta minyak. Aku tidak tahu minyak apa itu, tapi itulah yag menyebabkan kakiku tergelincir, hingga tubuhku mencium lantai. Aku bukan mau menuduhnya, karena sejak sebulan yang lalu, dia sudah memecat Bik Sari. Yang artinya cuma ada dia dirumah ini, karena asisten rumah tangga yang baru akan datang besok pagi.
Sarlince membolak balik isi halaman berikutnya, tapi tidak menemukan tulisan apapun setelahnya. Sarlince kemudian mengecek kalender yang ada didinding kamar, dan tanggal terakhir yang dilingkari memang tanggal 24 April 2021. Sarlince sejenak memegang dagunya tampak memikirkan sesuatu.
"Dia menulis ini, berarti dia masih mampu melakukannya. Dan dia hanya mengeluh, bagian kaki dan bokongnya saja yang sakit. Lalu bagaimana dia bisa jatuh koma dan sampai meninggal dunia?" tanya Sarlince pada dirinya sendiri.
"Jadi sebenarnya ini tanggal dan bulan berapa? sepertinya aku harus tetap memerankan sosok gadis ini seperti sebelumnya. Gadis manis, aku akan membuat perhitungan pada siapa saja yang membuatmu menderita selama ini. Aku tidak akan membiarkan orang-orang yang sudah melukai hatimu, berkeliaran dengan bebas," sambung Sarlince.
Sarlince kembali berbaring setelah merapikan semua penemuannya. Dia bisa mendengar ketika sayup-sayup terdengar ada suara derap langkah kaki mendekat kearah kamar.
Kriekkkk
Sarlince menoleh kearah pintu, dan pandangan matanya bertemu dengan seseorang yang berpakaian pelayan.
"No-nona. Anda sudah sadar?" tanya Ana.
Sarlince tidak menjawab pertanyaan gadis yang terlihat masih muda itu. Dia harus menilai seseorang didepannya ini. Dia adalah lawan, atau kawan.
Gadis itu kembali keluar kamar, setelah meletakkan bubur saring ke atas nakas. Gadis itu terkesan buru-buru saat akan keluar dari kamar itu.
"Terlihat sekali dia seseorang yang sudah dibayar lebih," ucap Sarlince.
Tap
Tap
Tap
Kriekkk
Sarlince menatap wajah pria parubaya yang sedang berjalan menghampirinya. Wajah itu dihiasi bingkaian senyum palsu, entah mengapa Sarlince bisa menilai itu semua.
"Sarlince keponakkan paman. Selamat terlahir kembali. Setelah 2 hari dinyatakan koma, kamu akhirnya sadar tepat dihari ulang tahunmu. Selamat ya sayang, hari ini kamu tepat berusia 22 tahun," ujar Alexander.
"Siapa dia? apa dia Paman yang dibicarakan gadis itu didalam bukunya?" batin Sarlince.
"Paman siapa?" tanya Sarlince.
Sarlince ingin memerankan seseorang yang sedang mengalami amnesia.
"Jadi gadis ini amnesia? hehehe bahkan Tuhanpun berpihak padaku saat ini," batin Alexander.
"Apa kamu tidak mengenali paman? ini paman Alexander, kerabat jauh Papamu. Sejak Papamu meninggal, Dia menitipkanmu pada Paman agar tetap menjalankan wasiat Papamu itu." Jawab Alexander.
"Papa meninggal?" tanya Sarlince berpura-pura lupa.
"Apa kamu tidak mengingatnya? Papamu meninggal karena sakit keras. Ibu tirimu yang baik hati susah payah menjaga Papa dan kamu selama kalian sakit." Jawab Alexander.
Kini Sarlince paham, orang yang dihadapannya ini adalah musang berbulu domba. Sarlince ingin tertawa didalam hati, pria dihadapannya ini sedang bermain-main dengan malaikat mautnya sendiri.
Tinggalkan Like, Koment dan Vote🤗🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Adilla Fitri
jujur mau tanya ini ceritanya sarlince dr sudut pandang ke berapa ya? dan ini sarlince hidup lagi setelah kematiannya apa gimana? ada yg bisa jelaskan?😂
tapi demi apapun keren banget, imajinasinya author luar biasaaa😍😍
2022-01-13
0
auliasiamatir
aku jadiin favorit deh Thor, tapi aku jeda dulu bacanya mo solat Zuhur dl...
2021-11-28
0
Yeni Eka
Semangat
2021-11-19
0