Tinggalkan Like, Koment Dan Vote ya teman-teman🤗🙏
*****
Uhukk
Uhukk
Brrruuarrrr
Megumi memuntahkan cairan merah dari mulutnya. Gadis itu menyeret tubuhnya yang berdarah-darah akibat kehilangan satu dari kakinya.
Dengan susah payah dia menggunakan kekuatan tangannya untuk mencapai kearah Sarlince yang tergeletak tak berdaya.
"Kap-kapten. Kumohon bertahanlah, ah..."
Megumi merasakan sakit yang sangat luar biasa disekujur tubuhnya. Bahkan dia belum menyadari, darah yang keluar tidak hanya berasal dari kakinya, melainkan dari mulut, hidung dan telinganya.
"Kap-kapten..."
Megumi menggenggam erat tangan Sarlince. Dapat Megumi lihat, Sarlince saat itu masih hidup. Namun wajahnya dipenuhi dengan air mata. Megumi bisa melihat tubuh Sarlince yang banyak terdapat luka-luka, dan wanita itu juga kehilangan satu tangannya.
Bibir Megumi bergetar. Dia sangat tahu, tangan kanan milik Sarlince, adalah tangan kebanggaan wanita itu. Dengan tangan itu, Sarlince menciptakan banyak maha karya luar biasa. Dengan tangan itu pula, Sarlince bisa menembak dari jarak jauh meskipun tanpa melihat.
"Kap-kapten. Kumohon bicaralah. Hikz..."
"Gumi...apa salahku padanya? kenapa berkali-kali dia ingin melenyapkanku?"
Gumi hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan menahan isak tagisnya.
"Gumi. Mengapa dia tidak bisa mencintai aku saja? kenapa harus adikku yang menghianatiku?"
Uhukkk
Uhukkk
Bruaarrrr
Sarlince memuntahkan cairan merah dari mulutnya, hingga membasahi bagian dadanya
"Kap-kapten...kumohon berhentilah bicara. Aku akan meminta bantuan untuk kita," kata Megumi.
Sarlince mengeratkan genggaman tangannya pada Megumi, seraya menggelengkan kepalanya.
"Aku sudah tidak punya banyak waktu lagi. Megumi, didalam ruangan itu ada sebuah buku kitab yang kubuat sendiri dengan tanganku. Aku ingin kamu menjadi orang hebat menggantikanku. Ilmu yang dia curi tidaklah sempurna, aku ingin kamu yang menguasai dunia,"
Megumi menggelengkan kepalanya tanda tidak setuju.
"Aku tidak menginginkan semua itu. Aku hanya ingin berdiri bersamamu. Semua itu tidak ada gunanya bagiku." Jawab Megumi.
"Apa yang kamu maksud kitab ini?" tanya Edogawa yang tiba-tiba masuk bersama Haruka.
Mata Sarlince terbelalak seakan keluar dari porosnya. Wanita itu semakin mengeratkan genggaman tangannya pada Megumi. Megumi melihat kemarahan Sarlince, hingga wajah wanita itu memerah dengan rahang yang mengeras.
Uhukkk
Uhukkk
Bruaarrr
Sarlince kembali memuntahkan cairan merah dari mulutnya.
"Edogawa. Aku membencimu sampai mati. Aku membencimu sampai ketulang-tulangku," hardik Sarlince dengan segenap sisa tenaganya.
Edogawa terkekeh saat mendengar makian dari Sarlince. Pria itu berjongkok, dan mencengkram dagu Sarlince dengan cukup keras.
"Ku akui kamu itu wanita yang tangguh, masih bisa bertahan hidup sedikit lebih lama meskipun tubuhmu sudah tercabik-cabik. Katakan bagaimana rasanya akan mati karena boom ciptaanmu sendiri?" tanya Edogawa.
"Ini bahkan jauh lebih nikmat rasanya, daripada bercinta dengan binatang sepertimu." Jawab Sarlince.
"Oh ya? lalu bagaimana dengan ini?" tanya Edogawa.
Edogawa mencabut pisau belati yang terselip dibalik kaus kakinya kemudian menghujamkannya kedada istrinya itu.
Bruarrrrrr
Sarlince kembali menyemburkan cairan merah segar dari mulutnya.
"Edogawa manusia laknat. Terkutuklah engkau! bahkan cacing tidak akan mau memakan bangkaimu," hardik Megumi.
Dengan sisa tenaganya Megumi menyerang Edogawa. Namun semua berakhir sia-sia, Edogawa dengan mudah melumpuhkannya. Tubuh Megumi yang lemah, ditambah hanya bisa menopang dengan satu kakinya, membuat Megumi mudah tumbang hanya dengan satu kali terjangan dari kaki kokoh milik Edogawa.
Uhukk
Uhukk
Megumi merasakan sesak didadanya akibat tendangan Edogawa. Megumi merangkak kembali mendekati tubuh Sarlince dan menggenggam erat tangan wanita yang sedang sekarat itu.
"Maafkan aku yang tidak bisa melindungimu," ujar Megumi dengan bibir bergetar.
Sarlince tersenyum dengan mata menerawang kelangit-langit ruangan itu.
"Jika aku mati, biarkan mataku terus terbuka. Aku ingin melihat semua penghianatan dia dan adikku dengan mata menganga,"
Setelah itu genggaman tangan Sarlince melemah, Sarlince sudah membebaskan diri dari penderitaan hidupnya.
"Kap-kapten..."
Megumi menepuk-nepuk pipi Sarlince. Meski mata Wanita itu terbuka, tapi tidak lagi membuat reaksi apapun.
"Aaaakkkhhhhh"
Megumi berteriak histeris
"Aaaakkkhhhh"
Megumi berteriak kembali sembari menepuk-nepuk dadanya yang terasa sakit. Air mata gadis itu laksana hujan disenja hari.
Tap
Tap
Tap
Suara sepatu terdengar mendekati Megumi. Gadis itu berjongkok dan mencengkram rambut Megumi.
"Ck..ck..ck..Persahabatan yang menyedihkan. Kakak, katakan padanya apa yang akan kita lakukan pada bangkai kak Sarlince," ujar Haruka.
"Bukan Sarlince saja sayang.Tapi mereka berdua." Jawab Edogawa.
"Tapi aku akan membuatnya menyaksikan sahabatnya itu dicabik-cabik oleh hiu peliharaan kita, setelah itu barulah giliran dia," sambung Edogawa.
Megumi mengepalkan tangannya, rahangnya mengeras sempurna dengan mata merah berair.
"Haruka. Aku pastikan kamu tidak akan bahagia dengan merebut apapun yang kakakmu miliki. Aku pastikan kamu akan berakhir sama. Laki-laki yang kamu cintai ini adalah lelaki penghuni neraka. Dia tidak akan pernah puas hanya dengan satu wanita,"
Haruka terkekeh mendengar ucapan Megumi.
"Dia tidak mungkin bisa berpaling dariku. Sebentar lagi aku akan mewujudkan keinginannya untuk memiliki anak." Jawab Haruka.
Megumi tersenyum smirk. Gadis itu membuat tatapan yang mengerikan seolah otaknya sudah dipenuhi oleh banyak rencana.
Edogawa mengangkat tubuh Sarlince, sementara Haruka membantu Megumi berdiri dan mendudukkan Megumi dikursi unik ciptaan Sarlince.
"Ah...rasanya nyaman sekali. Meskipun kamu tidak bisa menepati janjimu, tapi aku bisa merasakan hasil karyamu yang luar biasa ini," batin Megumi.
"Aline. Jika hari ini adalah akhir dari kehidupan kita, dikehidupan berikutnya aku pasti akan bertemu denganmu. Aku pasti mengenalimu dengan mudah. Tunggulah aku, kita akan menjadi sahabat kembali dikehidupan selanjutnya,"
Edogawa membawa mayat Sarlince dan Megumi memasuki sebuah ruangan yang terdapat sebuah aquarium besar yang berisi dua ekor hiu putih dengan ukuran yang lumayan besar. Aquarium berukuran 10 meter dengan tinggi mencapai 6 meter itu, cukup untuk menampung seekor hiu lagi.
Bibir Megumi bergetar, dia tidak menyangka ucapan Edogawa benar-benar diwujudkan oleh pria kejam itu.
"Kenapa? takut? tenang saja, akan ada saatnya kamu mendapat giliran juga," ucap Haruka sembari terkekeh.
Edogawa tanpa berbasa-basi melepas semua pakaian Sarlince setelah sebelumnya mencabut belati yang tertancap didada Sarlince terlebih dulu. Belati itu dia letakkan diatas nakas, tepat disebelah Megumi.
Edogawa meletakkan tubuh polos pucat itu diatas sebuah alat yang terbuat dari lempengan besi. Pria itu menekan sebuah tombol, alat itu tiba-tiba bergetak membawa tubuh Sarlince keatas. Alat ciptaan Sarlince yang digunakan untuk memberi ikan itu makanan.
Setelah mencapai bibir atas aquarium itu, Edogawa menghentikan alat itu tiba-tiba.
"Kumohon jangan lakukan itu Sersan Edogawa. Biarkan aku mengurus jasadnya dengan layak," Megumi memohon.
"Memohonlah...aku suka mendengarnya," ujar Edogawa sembari terkekeh.
Megumi turun dari kursi dan merangkak memeluk kaki Edogawa.
"Memohonlah dengan benar!"
"Aku mohon. Aku yakin masih ada sisi baik didiri anda. Minimal ingatlah semua pengorbanan Kapten Sarlince untuk anda,"
Byurrrrrrr
Edogawa menekan tombol merah, dan alat itu membuat tubuh Sarlince terbalik dari lempeng dan masuk kedalam aquarium.
Mendapat mangsa, kedua hiu itu tidak menyia-nyiakan kesempatan. Tubuh Sarlince segera tercabik-cabik.
Tubuh Megumi bergetar karena menahan amarah. Dengan mata kepalanya sendiri tubuh Sarlince terkoyak-koyak oleh hiu-hiu yang sedang kelaparan itu.
"Itu salahmu karena tidak memohon dengan benar. Kamu malah mengungkit semua pengorbanannya padaku. Apa kamu tidak tahu? pengorbanannya itulah yang membuatku sakit? semua orang menyanjungnya, sebagai suami aku seperti berada diketiak istri," ujar Edogawa.
Megumi tertawa keras mendengar ucapan Edogawa. Tawanya yang keras membuat hati Edogawa menjadi panas. Pria itu merasa sedang di olok-olok oleh gadis itu. Edogawa kemudian memukul wajah Megumi dengan cukup keras, hingga wajah gadis itu tertoleh kesamping.
Jangan Lupa Like, Koment dan Vote🤗🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Ririn Endang S
ikut bergetar badanku
2022-01-20
0
pecinta time travel
ihh... ko dari awal tegang banget ya thort
2022-01-10
0
we'i
pemeran utamanya beneran mati Thor.??😭
2021-12-23
0