Tinggalkan Like, Koment dan Vote teman-teman🤗🙏
*****
Pagi-pagi sekali Celine sudah bertandang dikediaman Hadinata. Semalaman gadis itu tidak bisa tidur, karena takut Qiel tergoda pada Sarlince dan melakukan hal-hal sesuai dengan bayangannya.
"Celine?" Sarah yang membuka pintu terkejut melihat kedatangan gadis itu.
"Tante. Apa Qielnya ada?" tanya Celine.
"Ada. Tapi dia belum turun kebawah." Jawab Sarah.
Celine melirik jam yang ada dipegelangan tangannya. Waktu sudah menunjukkan pukul 8 pagi.
"Jam segini masih belum bangun? apa yang dia kerjakan semalam hingga harus bangun sesiang ini?" tanya Celine.
"Sebaiknya masuklah dulu, kita sarapan bersama," ujar Sarah.
Celine langsung masuk dengan tidak sabar, dan hendak pergi menaiki tangga.
"Kamu mau kemana?" suara Alex menggelegar.
"O-om, aku mau menemui Qiel." Jawab Celine.
"Tunggu saja dibawah, dia akan segera turun. Aku tidak mau kamu merusak semua rencanaku hanya karena rasa cemburumu itu," ucap Alex.
Celine mengurungkan niatnya untuk menemui Qiel. Tapi dalam lubuk hatinya dia sangat penasaran, kenapa sampai jam segini Qiel dan Sarlince belum juga turun.
Tidak berapa lama kemudian Qiel dan Sarlince turun secara bersamaan, dapat Celine lihat rambut kedua pasangan pengantin itu masih sangat basah.
"Qiel, aku akan menghajarmu, kalau sampai kamu melakukan itu padanya," batin Celine.
"Pagi semuanya," sapa Sarlince dengan senyum semringah.
"Emm...ada betina ini rupanya, sepertinya aku akan mengadakan pertunjukkan menarik sepagi ini," batin Sarlince.
"Kakak duduklah, biarkan Aline melayanimu. Kakak pasti sudah sangat lelah semalam," ujar Sarlince.
Mata Celine terbelalak dan sudah terprovokasi maksimal. Sementara Qiel dibuat terkejut dengan kata-kata yang dilontarkan Sarlince.
Sarlince menuangkan nasi goreng seafood kedalam piring Qiel, dengan badan sedikit membungkuk. Baju dengan belahan dada rendah itu cukup membuat isinya sedikit mengintip, hingga bisa memperlihatkan bebeberapa tanda merah didada itu.
Nafas Celine sudah naik turun karena emosi yang sudah memuncak.
"Aline, bisakah kakak bicara berdua denganmu?" tanya Celine.
"Tentu saja. Kakak adalah teman akrab suamiku, jadi kakak adalah temanku juga bukan?" tanya Sarlince.
Celine tidak menjawab ucapan Sarlince, dia seakan memberikan kode agar gadis itu segera mengekor dibelakangnya.
Celine membawa Sarlince kebalkon rumah gadis itu.
"Ada apa kak?" tanya Sarlince polos.
"Apa kamu dan Qiel semalam sudah melakukan hubungan suami istri?" tanya Celine tanpa basa basi.
Sarlince dengan sengaja memasang wajah malu-malu, seolah jawaban dari pertanyaan itu benar adanya. Dada Celine semakin bergemuruh.
"Aline ingin menunjukkan sesatu pada kakak," ujar Sarlince.
"Apa?" tanya Celine.
Sarlince menurunkan resleting gaun bagian depannya dan memperlihatkan dada besar miliknya yang sudah ada beberapa tanda merah disana.
Wajah Celine langsung menggelap saat melihat tanda-tanda percintaan itu.
"Kakak membuatnya sangat pandai, aku juga membuat tanda itu didadanya. Rasanya tidak bisa dijabarkan, saat dia melakukan itu padaku. Rasanya ingin sekali melakukannya secara berulang-ulang," ucap Sarlince.
"Kakak tahu? dia bahkan memelukku sangat erat, dan tangannya meraba-raba pahaku. Terus dia berbisik ditelingaku,"
"Apa yang dia bisikkan?" tanya Celine dengan menahan gejolak amarahnya.
"Aline, ayo kita buat anak. Itulah yang dia katakan padaku. Kakak tahu? dia bahkan menyuruhku membuat tanda dibagian benda yang kulihat bentuknya lumayan panjang dan keras." Jawab Sarlince.
"Lalu kemudian kami...."
Belum sempat meneruskan kata-katanya, Celine sudah beranjak pergi dari sana dengan mata yang berkaca-kaca. Melihat Celine yang turun dengan tergesa-gesa sembari menangis, membuat Qiel menjadi panik.
"Sayang ada apa?" tanya Qiel.
Celine menoleh keasal suara dan menatapnya dengan penuh kebencian. Gadis itu langsung berlalu tanpa perduli dengan teriakkan Qiel yang memanggil namanya.
Qiel dengan cepat menyusul gadis itu dan ikut masuk kedalam mobil. Celine dengan kuat menginjak gas mobilnya dan membawa mobil itu hingga ke pinggiran kota.
"Sayang, kamu kenapa?" tanya Qiel setelah gadis itu menghentikan mobilnya.
"Buka bajumu!" perintah Celine.
Wajah Qiel memucat, dia tahu betul apa yang ingin Celine lihat. Dia memikirkan cara untuk memberikan gadis itu alasan yang tepat. Dengan ragu dia membuka bajunya, Celine bisa melihat, apa yang Sarlince ceritakan adalah kebenaran.
"Sayang, aku bisa menjelaskan ini semua. Gadis bodoh itu membuatnya dengan paksa," ujar Qiel.
"Lalu bagaimana dengan tanda yang ada didadanya? apa dia juga memaksamu untuk melakukannya. Jangan kamu kira aku sama bodohnya dengan gadis itu," tanya Celine.
"Memang kenyataannya seperti itu. Dia bilang kalau aku tidak melakukannya, berarti aku tidak mencintainya. Kalau aku menolak keinginannya itu, dia akan curiga padaku dan rencana kita akan gagal." Jawab Qiel.
"Jadi kalian juga melakukan hubungan suami istri begitu?" tanya Celine dengan mata berkaca-kaca.
"Mana mungkin aku melakukan itu. Kami hanya melakukan membuat tanda itu. Tidak lebih, apa dia mengatakan hal yang tidak-tidak padamu?" tanya Qiel.
Celine terdiam, Sarlince memang tidak menceritakan semuanya sampai akhir dan itu sangat disesalkan olehnya.
"Sayang, aku hanya mencintaimu. Aku tidak mungkin mau melakukan hal itu dengan gadis bodoh itu," ucap Qiel.
Celine menatap wajah kekasihnya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.
"Aku takut kamu benar-benar tergoda dengan dia," ucap Sarlince.
"Tidak akan." Jawab Qiel.
Celine tiba-tiba naik kepangkuan pria itu dan membuka baju kekasihnya itu.
"Aku akan menghapus jejak tanda wanita itu, dengan tanda yang kubuat sendiri," ucap Celine.
Gadis itu langsung menyapu puncak dada pria itu, yang membuat Qiel memejamkan matanya menikmati sensasi yang Celine berikan. Gadis itu kemudian membuka gaunnya sendiri dan memperlihatkan gundukkan indah miliknya.
"Aku juga ingin kamu membuat tanda itu sebanyak mungkin ditubuhku. Aku tidak ingin kalah dari gadis bodoh itu," ucap Celine.
Qiel dengan mata berbinar menyanggupi apa yang Celine katakan. Dia sudah bisa memprediksi hawa panas selanjutnya akan memenuhi mobil itu.
"Emmppptttt ah..."
Celine meremas rambut Qiel, karena pria itu sudah membenamkan diri pada puncak tertinggi dadanya. Qiel juga membuat beberapa tanda merah disekitar area itu. Qiel menurunkan tempat duduknya agar sedikit lebih rendah, agar mereka lebih leluasa untuk bercinta disana.
Celine dan Qiel dengan tergesa-gesa melepaskan pakaian mereka. Pria itu membiarkan gadisnya mengambil alih permainan. Dua insan itu tidak perduli meskipun mobil mereka bergoyang-goyang meskipun tanpa musik yang mengiringinya.
"Aku tidak ingin kamu menyentuhnya, datang saja padaku disaat kamu menginginkannya," ujar Celine dengan tubuh masih meliuk-liuk diatas tubuh kekasihnya itu.
"Tidak akan...ah..."
Nafas keduanya sudah saling memburu satu sama lain. Qiel yang tidak sabar langsung mengajak Celine untuk pindah kekursi bagian belakang. Dia ingin memimpin kegiatan itu, Celine dengan pasrah menikmati apa yang Qiel lakukan. Pria itu semakin mempercepat hujaman-hujaman yang membuat tubuhnya berguncang hebat dan suaranya membelah ruangan mobil itu.
Satu hal yang Celine tidak sadari, kekasihnya itu menghujam dirinya sembari memejamkan mata. Entah mengapa pria itu malah membayangkan orang yang sedang berada dibawah kungkungannya adalah gadis yang selalu dihinanya. Tubuh molek gadis itu seakan menari laksana kupu-kupu dipagi hari. Dada yang membusung indah, begitu ingin dia cicipi meskipun hanya dalam mimpi.
Jangan Lupa Like, Koment dan Vote🤗🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
pecinta time travel
hahaaa.. gadis bodoh yang pandai membodohi... ohhh qiel terkutuk kau jadi kodok buduk
2022-01-16
0
auliasiamatir
kkkkkkkk, qielll awas . ileran.
2021-12-03
0
Sophia Verheyden✨
OMG 🙈
2021-10-21
0