Kaisar Zuko masih berharap Tsukiko akan mengingatnya, ia hanya perlu berusaha lebih keras untuk meyakinkan Tsukiko bahwa ia benar-benar kakeknya.
"Aku kakekmu, Tsukiko... Kau tak ingat padaku? Apa kau benar-benar melupakanku?"
"Umh... maaf kakek, namaku Mizu Ichigo. Dan aku benar-benar tak mengenalimu. Mungkin kakek salah orang" ucap Ichigo meyakinkan.
"Tuan, mari kita bicarakan ini nanti. Biarkan Nona Ichigo istirahat terlebih dahulu, dia masih lemah. Kichiro, kau tetaplah disini dan temani Nona Ichigo kalau-kalau dia memerlukan sesuatu. Nona, istirahatlah dengan tenang, kami permisi dulu." ucap Youri. Mereka semua kemudian meninggalkan kamar Ichigo dan menuju ke ruang tengah.
Saat berjalan di koridor menuju ruang tengah, mereka melewati kolam teratai. Ada aroma khas teratai tujuh warna tercium oleh Youri, ia langsung berlari menuju kolam teratai dan disusul Kaisar Zuko dan Rikuo. Teratai istimewa itu ternyata mulai mekar, walaupun belum mekar sempurna tapi aromanya sudah menyebar kemana-mana. Aromanya terasa manis dan lembut. Tak seperti biasanya.
"Apa kau merasakannya, Youri?" tanya Kaisar Zuko pada Youri tanpa melepas pandangan matanya dari teratai tujuh warna itu.
"Ya Tuan, tapi ini aneh. Biasanya aroma teratai ini akan keluar begitu ia mekar sempurna dan terkena embun, tapi kali ini bunga itu bahkan belum mekar sempurna. Kelopak-kelopak tengahnya bahkan masih tertutup rapat, tidak mungkin embun dapat masuk ke dalamnya, apalagi mengeluarkan aroma seperti ini."ucap Youri keheranan.
"Sekarang bahkan belum bulan purnama.. Eh.. Mataharinya... " Rikuo terkejut saat melihat matahari sabit yang memiliki bayangan dan tampak seperti bulan purnama, tapi bayangan bulan itu berwarna merah. Youri dan Kaisar Zuko juga terkejut melihat pemandangan aneh ini.
"Yang Mulia Kaisar, mohon segera kembali ke istana. Yang Mulia Ratu sangat membutuhkan anda saat ini,"lapor seorang pria dengan pakaian bernuansa putih dengan corak awan biru khas pelayan istana.
"Apa yang terjadi dengan Ratu?" tanya Kaisar Zuko.
"Itu.. Yang.. Yang Mulia Ratu.. pingsan saat berada di kolam teratai salju, Yang Mulia."jawab pelayan itu terbata-bata.
Kaisar Zuko yang merasa terkejut sekaligus panik langsung pergi meninggalkan Youri dan Rikuo di kolam teratai tanpa pamit dan bergegas kembali ke istana.
Di tempat lain, tepatnya Pulau Awan, peristiwa ini juga membuat Susabi, Sang Penguasa Laut merasa kebingungan. Ia tak hanya merasa aneh dengan matahari saat itu, teratai yang ada di danau teratai dan sudah terlalu lama tak pernah menumbuhkan bunganya, kali ini mulai berbunga dan kuncup bunganya bahkan lebih besar dengan daun-daunnya yang begitu lebar. Tampak jauh lebih subur bahkan dalam waktu yang sangat singkat, samar-samar ia mencium aroma khas teratai. Ia teringat kenangan lama akan seseorang dan berharap dapat melihat teratai tujuh warna yang langka miliknya.
Sementara itu, Ratu yang tiba-tiba pingsan saat berada di kolam teratai kondisinya semakin memburuk. Wajahnya sangat pucat dan tubuhnya gemetaran bahkan berkeringat dingin. Kaisar Zuko yang baru tiba di istana segera menuju ke kamar Ratu dan melihat kondisi Ratu merasa aneh karena ia tak pernah melihat istrinya selemah ini kecuali saat Tsukiko menghilang.
Butuh banyak energi roh dan jiwa api untuk menyembuhkan istrinya, juga bahan obat-obatan yang dibutuhkan sulit di dapat serta proses yang harus dilalui begitu berat dan sangat sulit dilaksanakan. Tidak mudah mengobati Ratu saat ini karena kejadian yang serupa di masa lalu telah menghabiskan separuh energi kehidupannya, jika hal ini harus dilakukan lagi akan ada kemungkinan nyawa Ratu akan terancam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
김자라
sumpah aku tuh jarang baca tapi pas liat cerita ini aku langsung suka.ceritanya nggak ngebosenin dan nggak over
terus semangat thor
2020-09-04
2
🎸Fen♪
Bagus ceritanya...
2019-10-24
3
👑Ajudan Tante Lele💣
ummm😚rapi tulisannya enk diliatnya~
2019-09-28
4