Couple

Key menurunkan tangan Mizu dan mendekatkan wajahnya ke wajah Mizu. Nafas mereka tertahan sesaat dan mata mereka beradu pandang, ujung jemari Key yang dingin akibat gugup seketika digenggam oleh hangatnya tangan Mizu. Meskipun tangan Mizu lebih kecil, tapi tangannya terasa begitu hangat.

Key mendekap kedua tangan Mizu ke dadanya. Mizu yang semula terkejut mengira bahwa degupan jantungnya pasti terdengar jelas oleh Key, namun tak disangka bahwa degupan jantung Key juga begitu jelas terdengar oleh Mizu. Ia dapat dengan jelas merasakan getaran di dada Key. Perlahan kedua mata mereka terpejam dan bibir mereka melekat satu sama lain.

Siluet sore hari dengan sinar matahari berwarna jingga kemerahan dan biar cahaya dari permukaan air danau membuat tubuh mereka berkilauan.

"Ufth... Ma.. Maafkan aku. " ucap Key tiba-tiba.

"Hah?" Mizu melongo saat mendengar permintaan maaf Key.

"Aku harusnya bertanya padamu terlebih dahulu."

"Ah.. A.. Aku tak apa-apa." ucap Mizu.

"Aku tadinya ingin memberimu ini. Apa kau.. mau menerimanya? " tanya key seraya menyodorkan sebuah gelang pada Mizu.

"Wah... Bagus sekali. Terimakasih Key. " ucap Mizu dengan senyum manisnya.

"Berikan padaku, aku akan memakaikannya untukmu. "

"Umh.. Tapi kenapa di dalam bentuk hati ini ada gambar kuncinya?" tanya Mizu penasaran.

"Karena bagiku, Mizu adalah kunci kebahagiaanku. " jawab Key sambil mencolek hidung Mizu. Seketika wajah Mizu merona.

"Lalu milik Key? "

"Milikku berbentuk gembok. Karena kuncinya ada padamu, maka hanya Mizu yang bisa membuka hatiku. Aku berjanji akan selalu menjaga Mizu dan takkan membuat Mizu menangis, karena senyuman Mizu begitu indah."

Mizu tanpa sadar meneteskan airmata, hatinya terasa sesak dan perih. Namun disaat yang sama terasa begitu hangat dan nyaman. Key yang melihat Mizu menangis langsung memeluk Mizu dan mengelus lembut kepala Mizu, ia juga berusaha menghentikan tangis Mizu tapi Mizu malah semakin menangis.

"Hei, sudahlah. Jika kau terus menangis seperti ini, aku khawatir orang-orang akan berpikir kalau aku berbuat jahat padamu." bujuk Key.

"Hiks.. hiks... Maafkan aku, tapi aku sulit berhenti. Hiks.. " ucap Mizu.

"Kau berhenti atau aku akan menciummu lagi?"

Seketika tangis Mizu berhenti. Key berusaha menahan tawanya namun ketahuan oleh Mizu dan ia hendak memukul Key. Saat Mizu sudah bersiap melayangkan pukulannya, Key segera menghindar ke belakang dan berlari menjauhi Mizu. Mizu yang saat itu mengenakan rok selutut tak bisa leluasa berlari, itu membuat Key mengejeknya sambil berlari dan tak memperhatikan jalan. Akibatnya Key tersandung dan mulai kehilangan keseimbangan, Mizu yang berusaha mengejar akhirnya menabrak Key dan mereka terjatuh bersamaan.

"Mau sampai kapan kalian bertahan dengan posisi itu?" ucap Shion dari balik pohon.

"Shion, Karin, Shino, sejak kapan kalian disana?" tanya Key saat menyadari ketiga teman mereka bersembunyi di balik pohon.

"Sejak ciuman pertama." jawab Shino tanpa rasa bersalah.

"Ka.. Kalian mengintip?"

"Hei.. hei... ini tempat umum, tidak ada yang namanya mengintip di tempat terbuka seperti ini. Justru kau yang terlalu berani. Memangnya Mizu sudah menerimamu?" ucap Shino tidak terima.

"Tentu saja.. saat itu belum. " ucap Key malu-malu.

Ppffftthh... Huahahahaha...

Shino, Shion, dan Karin menertawai tingkah konyol Key yang malu-malu dengan wajah merah merona. Sementara Mizu dari tadi hanya diam dan menutupi wajahnya. Jika mereka terus-terusan mengejeknya, itu hanya akan membuatnya menangis. Walaupun Mizu adalah gadis yang ceria, tapi ia juga lemah lembut dan mudah terharu.

"Kalian lihat kan wajah Key? Dia juga bisa bertingkah konyol. Hahaha.. " ucap Shion. Shion tidak hanya teman bermain Mizu dan Key, tapi ia juga merupakan sepupu Mizu.

Sejak kecil, ia tau bahwa Key menyukai Mizu. Saat mengetahui hal itu, Shion sengaja dekat-dekat dengan Mizu untuk membuat Key cemburu. Tapi yang terjadi malah sebaliknya, Key malah jadi bersikap biasa terhadap Mizu walaupun selalu berusaha melindungi Mizu. Karena Key menahan perasaannya, Shion akhirnya berhenti mendekati Mizu sejak SMA.

Ia bahkan memperkenalkan pacarnya pada Mizu dan Key dan menunjukkan kemesraan mereka di depan Key. Namun ternyata gadis itu hanya memanfaatkan Shion untuk mendekati Key dan menjelekkan Mizu. Saat tindakannya diketahui oleh Key dan Shion, mereka langsung mendatanginya dan memperingati gadis itu tanpa sepengetahuan Mizu. Karena terlalu malu untuk bertemu dengan Key dan Shion, gadis itu akhirnya memilih pindah sekolah.

- Di saat yang sama di rumah Youri -

"Tuan.. apa yang terjadi padamu? " tanya Kichiro saat melihat Youri memegangi dadanya.

"Entahlah. Aku merasa sedih, sesak, hangat, dan senang secara bersamaan." jawab Youri.

"Apa tuan sakit? Apa perlu aku buatkan sup obat untukmu tuan? " tanya Kichiro yang mulai panik.

"Tidak usah. Oh ya, dimana Rikuo? "

"Hmm... Sepertinya tadi masih disekitar sini. Apa ada yang tuan butuhkan? " tanya Kichiro.

"Tidak, bukan aku. Tapi kau. "

"Apa maksudmu tuan?

"Kau harus belajar membuat segel darinya. Setelah kau menguasainya, aku akan meninggalkanmu disini untuk menjaga rongga tak berujung. Sementara aku akan pergi ke dunia luar bersama Rikuo. " ucap Youri.

"Dapatkah kau membawaku bersamamu tuan? Aku khawatir padamu, aku pasti akan... "

"Tidak, patuhlah dan pelajari secepat mungkin." ucap Youri.

"Baik tuan. Aku pasti tidak akan mengecewakanmu. "

- Di kediaman Matoba -

"Aku harus keluar dari sini, tapi bagaimana caranya? Segel di ruangan ini saja begitu kuat, meskipun aku belum menyentuhnya, tapi tekanan dari energinya begitu terasa. " gumam siluman kalajengking.

Tap.. tap.. tap...

Sriiingg...

"Tuan, apa kau baik-baik saja? Bertahanlah, aku akan menolongmu. " ucap seorang gadis kecil berambut hitam pendek dan memakai baju kimono hitam dengan corak daun berwarna cokelat muda dan simbol khas klan Matoba.

"Kau.. Baumu aneh, siapa kau sebenarnya?" tanya siluman kalajengking. Ia merasa aneh karena gadis kecil itu memiliki bau manusia dan juga bau siluman rubah.

"Aku tak bisa jelaskan padamu sekarang tuan. Jika kita bisa bertemu lagi, aku akan memberitahukan padamu siapa aku yang sebenarnya."

"Argh... " rintih siluman kalajengking sambil memegangi lengan kirinya.

"Ah.. luka ini.. apakah mereka membakarmu dengan kertas mantra? " ucap gadis kecil itu saat melihat luka bakar di lengan siluman kalajengking.

"Aku bisa menahannya, sebaiknya kau buka saja segel itu agar aku bisa pergi."

"Ah tunggu, aku khawatir itu bukan kertas mantra biasa. Kalau itu kertas mantra beracun, akan sangat berbahaya jika dibiarkan terlalu lama. Aku akan membubuhkan bubuk pelumpuh." ucap gadis itu sembari mengambil botol berisi bubuk pelumpuh.

Sriiingg...

"Terimakasih. Jika kita bertemu lagi, aku akan membalas kebaikanmu." siluman kalajengking pergi setelah segel mantra dibuka dan meninggalkan gadis kecil itu.

Terpopuler

Comments

Luci

Luci

lanjutkan....makin penasaran aku

2019-12-06

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!