Tozai

Belum sempat Rikuo menyelesaikan kalimatnya, Youri langsung menghentikannya. Youri ternyata mengenal orang itu. Tatapan Youri juga seketika berubah saat melihat orang yang baru datang itu.

"Apa maumu?" ucap Youri tanpa basa-basi dengan nada datar.

"Hei.. hei... Tenangkan dirimu, aku hanya ingin bertanya apakah Tsukiko ada hubungannya dengan gadis manusia itu?" tanya Tozai. Dia adalah siluman rubah yang tak memiliki kemampuan apapun, ia bahkan tak memiliki aroma siluman rubah. Karena keanehannya itu, sejak kecil ia selalu menjadi bahan tertawaan bocah rubah sebayanya. Bahkan ia sering mendapat perlakuan buruk dan dikerjai oleh siluman rubah kecil hingga siluman rubah dewasa.

"Apa pedulimu? Kau itu seorang pengkhianat! " umpat Rikuo kesal.

"Baiklah, kalau gadis itu tak bereaksi apapun padaku. Aku takkan muncul lagi, tapi.. untuk mempermudah kalian dalam memastikannya, sebut saja "Siluman Hampa" padanya. Jika dia meminta bertemu denganku, maka kalian harus menurutinya." ucap Tozai.

"Siluman hampa? Apa maksudmu? Aku tak pernah mendengar yang seperti itu. Kau jangan mengada-ada. Pergi kau. " Rikuo mengusir Tozai karena ia tak mengerti apa yang dikatakan oleh Tozai. Ia merasa Tozai adalah pengkhianat dan tak ingin berurusan dengannya, karena dendam yang selama ini ia pendam untuk kaumnya terlalu menyakitkan. Kini Tozai berani-beraninya muncul dihadapannya.

"Oh, kau begitu membenciku ya. Aku baru saja datang dan kau begitu terburu-buru ingin mengusirku. Baiklah, aku akan pergi. " ucap Tozai dan pergi.

"Tunggu, aku ingin tau tentang Siluman Hampa. Apakah kau mengenalnya? " Youri menghentikan langkah kaki Tozai.

"Hei.. Jangan bilang kalau kau percaya dengan apa yang dia katakan? " Rikuo terkejut karena Youri menahan langkah Tozai.

"Aku pernah mendengar tentang Siluman Hampa dari Tsukiko. Dia bilang harus mempertemukan Siluman Hampa dengannya, saat itu aku tak mengerti apa yang dikatakannya. Aku pernah bertanya padanya, tapi dia tak pernah mau menjawabku. Sekarang aku mulai punya gambaran tentang itu. "

"Hmm... Belum saatnya kau tau. Tunggulah hingga saat itu tiba. Pertemukanlah aku dengan gadis itu. " ucap Tozai yang kini benar-benar pergi tanpa menunggu respon dari Youri dan Rikuo.

"Kau... tidak benar-benar mempercayainya kan? " tanya Rikuo penasaran.

"Entahlah, tapi setauku hanya aku dan Tsukiko yang tau tentang "Siluman Hampa" itu."

"Bisa saja dia menguping pembicaraan kalian berdua. Aku bahkan tak tau tentang itu, bagaimana mungkin dia bisa tau. " ucap Rikuo tidak terima.

"Maksudmu dia menguping pembicaraan kami saat kami akan tidur? " tanya Youri kesal sambil mengepalkan tangan kanannya dan bersiap memukul kepala Rikuo.

"Bu.. Bukan.. Bukan begitu maksudku. Kau tau sendiri kan kalau dia yang menghabisi kedua orang tuanya, dia bahkan membuat kontrak terlarang dengan manusia klan pemburu siluman dari dunia luar dan memburu saudaranya sesama siluman rubah." ucap Rikuo membela diri.

"Jangan sembarang menuduh orang. Memang benar bahwa dia telah membunuh kedua orang tuanya, tapi sampai sekarang belum ada bukti bahwa dia yang membuat kontrak dengan manusia klan pemburu siluman itu. Juga belum ada bukti bahwa dia yang telah memburu siluman rubah lainnya, kalian bahkan tak menemukan bukti kontraknya." ucap Youri.

"Kau... Kau tak bermaksud membelanya bukan? " Rikuo mulai meragukan Youri.

"Apa kau dan kaummu pernah menganggapnya saudara?" tanya Youri.

Degg...!!

"Aku.. "

Youri pergi meninggalkan Rikuo yang terpaku di dekat kolam teratai, Rikuo tak sanggup menjawab pertanyaan sederhana yang dilontarkan oleh Youri. Ia sendiri bahkan pernah menjauhi Tozai saat Tozai hendak bermain dengannya. Walaupun begitu, Tozai tetap menganggapnya sebagai teman dan banyak membantu Rikuo. Tozai juga pernah hampir kehilangan nyawanya saat hendak menyelamatkan Rikuo yang nyaris hanyut di sungai yang sedang meluap karena banjir besar.

Tapi Rikuo tak pernah menganggapnya dan bahkan semakin menjauhinya karena tetua kaum dan orang tua Rikuo menganggap itu adalah kesialan yang dibawa oleh Tozai dan Rikuo menjadi sasarannya karena Tozai berusaha mendekati Rikuo. Rikuo juga pernah mendorong Tozai hingga tersungkur saat Tozai hendak mendekatinya lagi dan memberinya biji Ginko. Setelah kejadian itu, Tozai benar-benar merasa sendirian dan sedih. Ia tak pernah lagi berusaha mendekati Rikuo atau peduli padanya.

Sampai saat dimana Tozai tiba-tiba memiliki kekuatan siluman setelah melakukan upacara pendewasaan, hal-hal janggal satu persatu mulai bermunculan. Banyak diantara siluman rubah yang menghilang tiba-tiba dan tak pernah ditemukan lagi. Kaumnya yang menaruh curiga pada Tozai dan mulai memburunya, tetap dihadapi Tozai tanpa menghabisi nyawa kaumnya. Ia hanya menerima serangan berupa pukulan, lemparan batu, bahkan cambukan dari kaumnya yang dengan terang-terangan menampakkan kebencian mereka padanya. Disaat seperti itupun Rikuo tak melakukan apapun. Sampai pada suatu malam dimana puluhan siluman rubah menghilang besar-besaran dan beredar kabar kedua orang tua Tozai dibunuh, ada beberapa saksi yang mengatakan bahwa mereka melihat sendiri Tozailah yang membunuh kedua orang tuanya dengan kedua tangannya.

Jika saat itu Tsukiko terlambat sedikit saja, dapat dipastikan nyawa Tozai pasti akan hancur dan ia takkan bisa bereinkarnasi lagi. Itu karena tetua kaumnya memerintahkan untuk membuang Tozai ke dalam rongga tak berujung untuk memusnahkan tubuh dan jiwanya. Tsukiko tidak hanya datang dan menyelamatkan Tozai, ia juga membawanya dan menjamin bahwa Tozai takkan membahayakan orang lain lagi.

Meskipun begitu, para tetua kaum siluman rubah sepakat untuk memusnahkan Tozai. Jadi mereka tak menganggap Tozai sebagai anggota kaum siluman rubah lagi selamanya. Mereka bahkan menghapus keberadaan keluarganya dari daftar kaum siluman rubah dan melarang siapapun menyebut namanya. Sejak saat itu, Tozai menjadi nama terkutuk dan menyebut namanya merupakan hal tabu yang paling dibenci dari generasi ke generasi selama ribuan tahun. Ia menjadi siluman yang terbuang dari kaumnya akibat dosa yang telah banyak ia lakukan.

- Di taman dekat danau samping kampus T, Tokyo -

"K.. Key... " ucap Mizu pelan.

"Ah.. Kau sudah datang rupanya. Kemarilah." ucap Key dengan senyum saat melihat Mizu datang. Ia terlihat begitu tampan membelakangi matahari sore, bias cahaya dari permukaan air danau mengenai wajahnya dan membuat wajahnya berkilauan.

"Ah.. Tampan sekali... " gumam Mizu.

Key telah berada di depannya tersipu malu dengan wajah yang merona. Ia tak menyangka bahwa Mizu bisa berkata seperti itu padanya secara terang-terangan, jantungnya bahkan berdegup hanya dengan beberapa ucapan Mizu.

"A.. apa yang.. barusan kau katakan? " ucap Key terbata.

"Ah? Aku... Aaaaahhh...!! Jangan menatapku! "Mizu yang tersadar dengan apa yang baru saja dikatakannya langsung menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.Bagaimana mungkin ia bisa mengatakan hal-hal seperti itu tepat di depan Key.

"Kau juga cantik. "

Mizu yang terkejut mendengar ucapan Key berusaha mengintip Key dengan menurunkan kedua tangannya perlahan-lahan, ia penasaran dengan ekspresi wajah Key saat mengatakannya.

"Umh.. "

Terpopuler

Comments

Luci

Luci

bagian terakhir romantis.....tapi menurutku masih ada sedikit humornya....makanya aku suka.... semangat kak

2019-12-05

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!