Milikku

- Halaman belakang rumah Youri -

"Hei, kau yakin kita takkan mati saat memasuki rongga tak berujung kan?" Rikuo tampak ragu saat hendak membuka segel rongga tak berujung. Ia terus menatap ke dalam rongga tak berujung, ia merasa gelisah dan was-was jika tiba-tiba energi rongga tak berujung tak stabil dan mengeluarkan asap ungu kehitam-hitaman lagi dan kali ini menyeretnya masuk. Tak hanya tubuhnya yang akan hancur, jiwanya juga akan ikut hancur dan terhisap ke dalam rongga tak berujung itu.

"Hanya ada satu cara untuk mengetahuinya." ucap Youri.

"Tapi nyawaku hanya satu, bagaimana jika aku mati nanti? Aku bahkan belum menikah." keluh Rikuo.

"Aku akan sering berkunjung dan tak lupa membawakanmu bunga jika kau mati."

"Kau..! Apa kau sadar posisimu sekarang? Ucapanmu terlalu kejam untuk seseorang yang sedang meminta bantuan pada orang lain. Huh.. Dasar kupu-kupu sialan!" Rikuo mengumpat karena tidak terima dengan ucapan Youri. Ia lalu segera membuka segel rongga tak berujung.

"Kichiro, segera masukkan teratainya. " ucap Youri pada Kichiro dan ia segera melukai telapak tangannya. Darah Youri mengalir dan masuk ke dalam rongga tak berujung. Rongga tak berujung mulai bereaksi dan mulai stabil sesuai perkataan Eidoshia.

Eidoshia mengatakan bahwa untuk mengganti darah Mizu, mereka bisa menggunakan teratai salju atau teratai tujuh warna. Tapi karena teratai tujuh warna belum mekar, hanya bisa menggunakan teratai salju yang sudah mekar sempurna dengan bantuan energi kehidupan milik Ratu Katsura.

Setelah energi rongga tak berujung stabil, Rikuo tampak semakin ragu untuk memasukinya. Ia masih merasa tidak aman untuk memasuki tempat mematikan itu, bagaimanapun juga ini tentang hidup dan mati yang tak bisa diputuskan sembarangan. Saat Rikuo penuh pertimbangan dan keraguan, Youri melangkah masuk ke dalam rongga tak berujung dan lenyap. Rikuo yang tak sempat berfikir langsung ikut masuk ke dalam rongga tak berujung dengan tingkah gelagapan.

- Di dunia luar -

Brakk...!!

"Adu.. duuh... Apa-apaan ini? Kenapa harus terjatuh disini?" keluh Rikuo yang terjatuh dari langit. Ia mendarat di atap kuil tua hingga jatuh ke lantai.

"Kau masih hidup? " tanya Youri saat melihat Rikuo terduduk di lantai dengan kayu-kayu lapuk menimpa tubuhnya.

"Kau.. Kenapa kau bisa baik-baik saja? Apa hanya aku saja yang terjatuh?" ucap Rikuo yang melihat Youri dalam keadaan yang jauh berbeda darinya.

"Bukankah Eidoshia berpesan untuk menenangkan diri saat memasuki rongga tak berujung? Kau sendiri yang bilang padaku." ucap Youri.

"Bagaimana bisa aku bersikap tenang saat memasuki tempat berbahaya seperti itu? Kau bahkan tak mengajakku untuk masuk bersama dan sekarang kau hanya berdiri melihatku seperti ini?" Rikuo mengomel panjang lebar lalu berdiri dan membersihkan tubuhnya.

"Sudahlah, sembunyikan ekor dan telingamu. Kita harus mencari Mizu."

"Kau ingin mencarinya dimana? Ini bahkan sudah sore, lebih baik kita istirahat saja. Besok baru kita cari gadis aneh itu." ucap Rikuo.

"Aku tau dia dimana, dia tak jauh dari sini." ucap Youri setelah tiba-tiba mencium bau Mizu.

"Umh.. Tapi ada bau lain yang sangat dekat dengannya. Apa kau yakin ingin menemuinya sekarang?" ucap Rikuo.

"Tak apa, mereka hanya berdua. Sepertinya tak ada orang lain di sekitar sini."

"Baiklah, aku bisa menghapus ingatannya nanti. Hanya seorang manusia lemah, heh..!" ucap Rikuo sepele. Kemampuan siluman rubah yang paling berbahaya salah satunya adalah menghapus ingatan. Siapapun yang menatap mata mereka akan dikendalikan dan takkan bisa sadar jika siluman yang mengendalikan mereka tak mengembalikan kesadaran atau menyembuhkan mereka. Bahkan mereka bisa berada dalam kendali siluman rubah sampai mereka mati.

"Hmm? Ada apa Key?" tanya Mizu keheranan saat melihat Key gelisah.

"Ah tidak. Mungkin hanya perasaanku saja. Ayo jalan, hari mulai gelap."

"Eh? Baiklah. " ucap Mizu.

"Sudah sampai, kau masuklah. Ingat besok aku akan menjemputmu." ucap Key sambil menepuk lembut kepala Mizu.

"Umh.. Key berhati-hatilah saat pulang, hubungi aku jika kau sudah sampai di rumah." ucap Mizu. Sepertinya Key jauh lebih perhatian setelah berpacaran.

"Baiklah, kau langsung masuk ya." ucap Key berlalu sambil melambaikan tangan pada Mizu.

"Hmmm.... Orang itu terlihat sangat mencurigakan." ucap Rikuo yang bersembunyi dibalik pagar tembok samping rumah Mizu sambil memayungi wajahnya dengan tangan kanannya.

Youri yang juga bersembunyi dibelakang Rikuo tiba-tiba berjalan ke arah rumah Mizu tanpa berkata apapun. Rikuo yang terkejut langsung mengikuti Youri dari belakang. Rikuo berniat mengejutkan Mizu dengan menunjukkan ekor dan telinganya langsung merinding dan mengurungkan niatnya setelah merasa hawa membunuh Youri menyebar dan menusuk tulang-tulangnya.

"Tunggu sebentar... "

"Eh? Suara ini, sepertinya aku kenal.. " Mizu membalikkan badannya saat mendengar suara yang dikenalnya. Betapa terkejutnya ia saat melihat Rikuo di gerbang rumahnya, dan rasa terkejutnya bertambah saat melihat Youri berada di belakang Rikuo.

"Ka.. kalian? Bagaimana bisa kalian berada disini? Dan.. dan pakaian kalian.. "

"Mizu... " Key yang tiba-tiba kembali ke rumah Mizu tak bisa menyelesaikan kalimatnya saat melihat dua orang dengan pakaian aneh berada di depan rumah Mizu.

- Di ruang tamu rumah Mizu -

"Umh.. Bagaimana cara memecah situasi aneh ini? Apa yang sebaiknya aku lakukan?" gumam Mizu.

Kini mereka berempat duduk bersama mengelilingi sebuah meja di ruang tamu rumah Mizu. Key duduk di sebelah Mizu sambil menyilangkan kedua tangannya di atas dadanya. Sementara Youri duduk sejajar dengan Rikuo, mereka duduk berhadap-hadapan.

"Umh.. aku akan buatkan kalian minuman." ucap Mizu seraya bangkit dan berjalan menuju ke dapur.

"Kalian ini siapa?" tanya Key tanpa basa-basi. Ia curiga dengan Rikuo dan Youri, terlebih pakaian yang mereka pakai sungguh aneh. Mereka benar-benar pantas dicurigai.

"Hei, jaga bicaramu. Apa kau tau kalau aku adalah raja siluman rubah? Aku bisa saja membunuhmu sekarang juga." ancam Rikuo.

"Rikuo tenanglah. Kau harus ingat dimana kita sekarang, berhentilah membuat kekacauan."

"Huh... Jangan kira aku takut pada manusia lemah seperti kau. Huh..!" Rikuo meledek Key dengan mendengus dan tatapan sinis.

Tak berapa lama, Mizu kembali dengan baki berisi tiga gelas teh kemudian menyodorkannya ke hadapan Youri, Rikuo, dan Key. Mizu melihat Rikuo dan Key bergantian, ia bingung apakah mereka punya masalah hingga tatapan benci mereka satu dengan yang lain terasa begitu mencekam. Meskipun suasananya sangat menegangkan, Youri tetap duduk tenang dan diam sambil menyeruput teh yang disuguhkan Mizu padanya.

"Apa ada masalah? Apa yang terjadi?" tanya Mizu ragu.

"Tidak ada, biarkan saja mereka. Aku punya hal penting yang ingin disampaikan padamu, masalah ini hanya kau yang bisa menyelesaikannya." ucap Youri.

"Tidak boleh! Mizu adalah milikku, berani-beraninya kau.."

"Kau ini benar-benar ya, aku takkan segan-segan padamu." Rikuo kesal melihat tingkah Key yang tiba-tiba memeluk Mizu seenaknya dan mengatakan bahwa Mizu adalah miliknya. Ia lalu mengeluarkan ekor dan telinganya sambil berdiri dengan kaki kanan berada di atas meja.

Terpopuler

Comments

Luci

Luci

aku kehabisan kata²....sampai bingung mau komen apa

2019-12-10

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!