Pernikahan Ke 2

Pernikahan Ke 2

Bab 1

Seperti biasa hari libur weekend akan aku gunakan untuk waktu bersama dengan putraku. Salman baru saja genap berusia tiga tahun. Dan ulang tahunnya tahun ini hanya kami rayakan berdua saja tanpa ayahnya. 

Hari sabtu dan minggu Bik Ijah yang biasa menjaga Salman setiap aku pergi kerja memang tidak datang. Dia hanya menjaga Salman saat aku bekerja atau pada hari dimana aku lembur atau harus masuk kantor meskipun hari libur. 

Salman adalah anak yang cerdas. Di usianya yang baru berumur tiga tahun dia sudah sangat bijak berbicara. Biasa anak - anak seumurannya masih cadel atau celat berbicara tiap kemampuan Salman di atas rata - rata. 

Salman juga anak yang mandiri dan tidak manja. Aku sangat bersyukur apalagi dengan keadaan kami yang seperti ini sepeninggal ayah Salman enam bulan lalu membuatku harus repot mencari nafkah sambil mengurus Salman sepulang bekerja. Salman seperti mengerti dengan keadaan kami, dia tidak pernah banyak tingkah ataupun merengek manja bila waktu aku pulang atau saat hari libur seperti ini. 

Pagi - pagi sekali aku sudah memasak ayam goreng di dapur. Karena Salman sangat suka ayam goreng. Mungkin karena dia terlalu banyak nonton film ipin upin kali ya, makanya anakku ini jadi terkontaminasi. 

"Mama" Panggil Salman. 

"Sayang Mama sudah banguuun?" Jawabku. 

"Udah, Mama aku lapar" Rengeknya. 

"Sebentar ya, Mama siapkan dulu masakan Mama setelah itu kamu mandi dulu baru makan" Balasku. 

Salman kembali ke ruang TV dan berbaring di sofa. Mungkin kesadarannya belum sepenuhnya dan dia masih bermalas - malasan. 

Setelah selesai memasak aku pergi ke depan untuk melihat putraku itu. 

"Sayang yuk mandi dulu" Ajakku. 

Salman yang semula berbaring langsung duduk dan berdiri menghampiriku. Aku menggendongnya, membuka bajunya kemudiannya membawanya ke kamar mandi untuk dimandikan. 

Setelah bersih dan wangi, Salman yang baru selesai mandi aku bawa ke dapur. Aku duduk kan dia kursi depan meja makan setelah itu kami sarapan pagi bersama. 

Sejak suamiku meninggal, aku mulai mengajarkan kepada Salman mandiri. Semua harus dia lakukan sendiri karena di rumah ini hanya tinggal kami berdua. Dan aku harus mengerjakan tugasku sendiri. Dulu biasanya ada Mas Bima yang membantuku mengurus Salman. 

Mas Bima yang memandikan Salman sedangkan aku menyiapkan makanan di dapur tapi kini semua sudah berubah. Mas Bima sudah tenang di sana dan kami harus tetap menjalani hidup ini tanpa Mas Bima. 

Setelah selesai makan, Salman kembali ke ruang TV untuk menonton TV kesayangannya, sedangkan aku membersihkan dapur dan mencuci peralatan dapur yang kotor. 

Setelah semua selesai baru aku menyusul Salman ke depan. Menemaninya menonton TV dan bercengkrama mengisi hari libur. 

Tiba-tiba terdengar suara bel rumah pertanda ada tamu yang datang. Seperti biasa Salman sangat antusias jika mendengar suara bel berbunyi. Dia langsung berlari dan mengintip dari jendela depan. 

"Siapa sayang?" Tanyaku pada Salman. 

"Oma dan Opa, Mama cepat buka pintunya" Jawab Salman dan sambil berteriak kesenangan. 

Aku segera menyambar jilbab ku dan berjalan ke depan untuk membuka pintu. Benar saja ada kedua orang tuaku yang sudah berdiri di depan pintu pagar rumahku. 

"Mama, Papa kok gak kabari dulu mau datang?" Tanyaku terkejut. 

"Kami sengaja mau buat kejutan buat Salman. Mana cucu Oma, Oma kangeeen" Mamaku segera berjalan ke dalam rumah mencari Salman. 

Tentu saja Salman sangar senang sekali dan berlari menyambut pelukan Oma nya. Papaku segera memasukkan mobil ke dalam halaman rumahku. 

Kini kedua orang tuaku sedang bercengkrama dengan Salman di ruang TV. Aku membawa minuman yang baru aku buat untuk Papa dan Mamaku. 

"Sebenarnya selain ingin lepas kangen dengan Salman, ada yang Papa dan Mama ingin sampaikan pada kamu" Ucap Papa memulai pembicaraan. 

"Papa dan Mama mau bicara apa, sepertinya serius sekali?" Tanyaku pada Papa. 

"Begini Kinan, tadi malam orang tuanya Refan datang kerumah kita" Jawab Papa. 

Mendengar nama Refan di sebut perasaanku jadi tidak enak. Pasti ada sesuatu yang sangat serius ini. Setelah sekian lama mengapa mereka berkunjung ke rumah orang tuaku. 

"Ngapain mereka datang kerumah Papa?" Tanyaku penasaran. 

"Kinan, istri Refan sudah meninggal dunia dua bulan yang lalu" Ucap Papa. 

"Innalillahi wainnailaihi rojiun.. " Aku sangat terkejut mendengar berita dari Papa ini. 

"Istrinya meninggal saat melahirkan putri mereka. Kini Refan hidup sendiri mengurus putrinya" Sambung Papa. 

Trus mengapa hal itu khusus mereka sampaikan pada keluargaku. Perasaanku semakin tidak karuan mendengar cerita Papa. 

Aku hanya terdiam sambil terus menatap Papa, menunggu kelanjutan dari cerita Papa. 

"Mama Refan menyampaikan sebuah permintaan. Mereka ingin melanjutkan amanah dari Papa nya Refan yang sempat tertunda lima tahun yang lalu" Ungkap Papa. 

Apa? Mengapa hal ini bisa terjadi lagi. Kisah itu sudah berlalu dan sudah di tutup lima tahun yang lalu. Mengapa kini kembali di bahas? 

"Mereka tau kalau sekarang kamu sudah menjanda dan Refan juga kini sudah menduda. Mungkin memang sudah takdir dari Allah membuat jalan pertemuan kalian untuk yang kedua kalinya" Papa dan Mama terlihat sangat hati - hati untuk menyampaikan pesan keluarga Refan kepadaku. 

"Tapi Pa, Ma lima tahun lalu bukan aku yang menolaknya tapi dari pihak mereka sendiri. Sekarang mereka ingin menyambungnya lagi? Gak semudah itu Pa, Ma. Maaf aku gak bisa" Aku menolaknya. 

"Kinan, putri Refan membutuhkan sosok seorang Ibu. Dan kamu kan juga sudah menjadi seorang Ibu. Tentu tidak akan sulit bagi kamu untuk mengurus bayi lagi karena kamu sudah mempunyai pengalaman" Ibu mencoba meyakinkan aku. 

"Tidak semudah itu bu menyambung tali yang sudah putus. Mereka sudah merusak tali itu. Dulu mereka yang datang dengan niat yang sama setelah aku setuju dengan seenaknya Refan membatalkan semuanya" jawab Kinan

Hatiku kembali sakit mengingat kejadian lima tahun yang lalu. Dulu saat kami kecil rumah orang tuaku bertetangga dengan rumah orang tua Refan. Refan juga dulu adalah teman sekolahku saat sekolah dasar. 

Kemudian orang tuanya pindah tugas ke luar kota dan kembali lagi ke kota ini saat kami masuk kuliah. Sejak saat itu aku dan Refan seperti orang asing. Kami tidak pernah saling sapa walau rumah kami bertetangga. 

Enam tahun lalu Papanya Refan meninggal dan menurut Mamanya sebelum meninggal Papanya sempat menyampaikan  amanah kalau dia ingin menjodohkan Refan denganku. 

Satu tahun setelah kepergian Papanya Refan untuk selamanya baru keluarga Refan memberanikan diri untuk menyampaikan amanah Papanya kepada keluargaku. 

Kedua orang tuaku menyambut niat mereka dengan baik. Papa dan Mama memintaku untuk menerima lamaran keluarga Refan. Karena baktiku kepada kedua orang tuaku, akhirnya aku menerima lamaran keluarga Refan. 

Tapi apa yang terjadi? Dua bulan sebelum tanggal pernikahan kami secara sepihak Refan membatalkan perjodohan itu dengan alasan dia sudah mempunyai calon pilihan hatinya sendiri. 

Refan sudah mempunyai pacar yaitu Almh. istrinya. Rencana pernikahan kami di batalkan. Mama Refan meminta maaf kepada keluarga kami dan mengaku sangat malu atas perbuatan anaknya. 

Dengan lapang dada kedua orang tuaku menerima permintaan maaf keluarga Refan. Rencana pernikahan kami di batalkan. 

Dua bulan kemudian Refan tetap melangsungkan pernikahannya tapi bukan denganku melainkan dengan pacarnya. Yang membuat aku semakin sakit hati beredar omongan tetangga tentang alasan Refan menolak perjodohan denganku. 

Aku sempat mendengar dengan telingaku sendiri omongan para tetangga yang sempat membuatku takut dan malu untuk keluar rumah. 

"Pantas saja Refan menolak di jodohkan dengan Kinan karena pacarnya jauh lebih cantik dari Kinan. Lihatlah penampilan Kinan yang selalu tertutup dengan jilbabnya dan wajahnya juga terlalu polos. Sementara pacar Refan sangat modis, pintar bergaya dan mengurus tubuhnya. Wajahnya juga sangat cantik"....

.

.

BERSAMBUNG

Hai para pembaca seriaku.. Selamat membaca novel terbaruku ya...

Semoga kalian suka dan terhibur. Mudah - mudahan di novelku yang ini ada yang bisa kalian petik dari isi ceritanya. Karena ceritanya banyak mengenai pelajaran hidup terlebih lagi dalam berumah tangga.

Salam sayang dan sehat selalu.

Terpopuler

Comments

ep_mygTHV

ep_mygTHV

anak aku jg ,,, pas 2th kga cadel , mna pentes bgt lg ngmng nya , jelas juga omongan nya tp emg suka gk nymbung ajh🤣 nma nya ank 2th😂🤣

2024-10-09

0

Raden Roro Natasya

Raden Roro Natasya

duuh enak banget Revan...klo pun nikah semoga Revan bucin dg Kinan...tapi semua tergantung author nya

2024-04-24

0

#ayu.kurniaa_

#ayu.kurniaa_

.

2024-01-20

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 161
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Bab 166
167 Bab 167
168 Bab 168
169 Bab 169
170 Bab 170
171 Bab 171
172 Bab 172
173 Bab 173
174 Bab 174
175 Bab 175
176 Bab 176
177 Bab 177
178 Bab 178
179 Bab 179
180 Bab 180
181 Bab 181
182 Bab 182
183 Bab 183
184 Bab 184
185 Bab 185
186 Bab 186
187 Bab 187
188 Bab 188
189 Bab 189
190 Kabar Gembira
191 Bab 190
192 Bab 191
193 Bab 192
194 Bab 193
195 Bab 194
196 Bab 195
197 Bab 196
198 Bab 197
199 Bab 198
200 Bab 199
201 Bab 200
202 Bab 201
203 Bab 202
204 Bab 203
205 Bab 204
206 Bab 205
207 Bab 206
208 Bab 207
209 Bab 208
210 Bab 209
211 Bab 209
212 Bab 210
213 Bab 211
214 Bab 212
215 Bab 213
216 Bab 214
217 Bab 215
218 Bab 216
219 Bab 217
220 Bab 218
221 Bab 219
222 Bab 220
223 Bab 221
224 Bab 222
225 Bab 223
226 Bab 224
227 Bab 225
228 Bab 226
229 Bab 227
230 Bab 228
231 Bab 229
232 Bab 230
233 Bab 231
234 Bab 232
235 Bab 233
236 Bab 234
237 Bab 235
238 Bab 236
239 Bab 237
240 Bab 238
241 Bab 239
242 Bab 240
243 Bab 241
244 Bab 242
245 Bab 243
246 Bab 244
247 Bab 245
248 Bab 246
249 Bab 247
250 Bab 248
251 Bab 249
252 Bab 250
253 Bab 251
254 Bab 252
255 Bab 253
256 Bab 254
257 Bab 255
258 Bab 256
259 Bab 257
260 Bab 258
261 Bab 259
262 Bab 260
263 Bab 261
264 Bab 262
265 Bab 263
266 Bab 264
267 Bab 265
268 Bab 266
269 Bab 267
270 Bab 268
271 Bab 269
272 Bab 270
273 Bab 271
274 Bab 272
275 Bab 273
276 Bab 274
277 Bab 275
278 Bab 276
279 Bab 277
280 Bab 278
281 Bab 279
282 Bab 280
283 Bab 281
284 Bab 282
285 Bab 283
286 Bab 284
287 Bab 285
288 Bab 286
289 Bab 287
290 Bab 288
291 Bab 289
292 Bab 290
293 Bab 291
294 Bab 292
295 Bab 293
296 Bab 294
297 Bab 295
298 Bab 296
299 Bab 297
300 Bab 298
301 Bab 299
302 Bab 300
303 Bab 301
304 Bab 302
305 Bab 303
306 Bab 304
307 Bab 305
308 Bab 306
309 Bab 307
310 Bab 308
311 Bab 309
312 Bab 310
313 Bab 311
314 Bab 312
315 Bab 313
316 Bab 314
317 Bab 315
318 Bab 316
319 Bab 317
320 Bab 318
321 Bab 319
322 Bab 320
323 Bab 321
324 Bab 322
325 Bab 323
326 Bab 324
327 Bab 325
328 Bab 326
329 Bab 327
330 Bab 328
331 Bab 329
332 Bab 330
333 Bab 331
334 Bab 332
335 Bab 333
336 Bab 334
337 Bab 335
338 Bab 336
339 Bab 337
340 Bab 338
341 Bab 339
342 Bab 340
343 Bab 341
344 Bab 342
345 Bab 343
346 Bab 344
347 Bab 345
348 Bab 346
349 Bab 347
350 Bab 348
351 Bab 349
352 Bab 350
353 Bab 351
354 Bab 352
355 Bab 353
356 Bab 354
357 Bab 355
358 Kabar Gembira
359 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 359 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 161
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Bab 166
167
Bab 167
168
Bab 168
169
Bab 169
170
Bab 170
171
Bab 171
172
Bab 172
173
Bab 173
174
Bab 174
175
Bab 175
176
Bab 176
177
Bab 177
178
Bab 178
179
Bab 179
180
Bab 180
181
Bab 181
182
Bab 182
183
Bab 183
184
Bab 184
185
Bab 185
186
Bab 186
187
Bab 187
188
Bab 188
189
Bab 189
190
Kabar Gembira
191
Bab 190
192
Bab 191
193
Bab 192
194
Bab 193
195
Bab 194
196
Bab 195
197
Bab 196
198
Bab 197
199
Bab 198
200
Bab 199
201
Bab 200
202
Bab 201
203
Bab 202
204
Bab 203
205
Bab 204
206
Bab 205
207
Bab 206
208
Bab 207
209
Bab 208
210
Bab 209
211
Bab 209
212
Bab 210
213
Bab 211
214
Bab 212
215
Bab 213
216
Bab 214
217
Bab 215
218
Bab 216
219
Bab 217
220
Bab 218
221
Bab 219
222
Bab 220
223
Bab 221
224
Bab 222
225
Bab 223
226
Bab 224
227
Bab 225
228
Bab 226
229
Bab 227
230
Bab 228
231
Bab 229
232
Bab 230
233
Bab 231
234
Bab 232
235
Bab 233
236
Bab 234
237
Bab 235
238
Bab 236
239
Bab 237
240
Bab 238
241
Bab 239
242
Bab 240
243
Bab 241
244
Bab 242
245
Bab 243
246
Bab 244
247
Bab 245
248
Bab 246
249
Bab 247
250
Bab 248
251
Bab 249
252
Bab 250
253
Bab 251
254
Bab 252
255
Bab 253
256
Bab 254
257
Bab 255
258
Bab 256
259
Bab 257
260
Bab 258
261
Bab 259
262
Bab 260
263
Bab 261
264
Bab 262
265
Bab 263
266
Bab 264
267
Bab 265
268
Bab 266
269
Bab 267
270
Bab 268
271
Bab 269
272
Bab 270
273
Bab 271
274
Bab 272
275
Bab 273
276
Bab 274
277
Bab 275
278
Bab 276
279
Bab 277
280
Bab 278
281
Bab 279
282
Bab 280
283
Bab 281
284
Bab 282
285
Bab 283
286
Bab 284
287
Bab 285
288
Bab 286
289
Bab 287
290
Bab 288
291
Bab 289
292
Bab 290
293
Bab 291
294
Bab 292
295
Bab 293
296
Bab 294
297
Bab 295
298
Bab 296
299
Bab 297
300
Bab 298
301
Bab 299
302
Bab 300
303
Bab 301
304
Bab 302
305
Bab 303
306
Bab 304
307
Bab 305
308
Bab 306
309
Bab 307
310
Bab 308
311
Bab 309
312
Bab 310
313
Bab 311
314
Bab 312
315
Bab 313
316
Bab 314
317
Bab 315
318
Bab 316
319
Bab 317
320
Bab 318
321
Bab 319
322
Bab 320
323
Bab 321
324
Bab 322
325
Bab 323
326
Bab 324
327
Bab 325
328
Bab 326
329
Bab 327
330
Bab 328
331
Bab 329
332
Bab 330
333
Bab 331
334
Bab 332
335
Bab 333
336
Bab 334
337
Bab 335
338
Bab 336
339
Bab 337
340
Bab 338
341
Bab 339
342
Bab 340
343
Bab 341
344
Bab 342
345
Bab 343
346
Bab 344
347
Bab 345
348
Bab 346
349
Bab 347
350
Bab 348
351
Bab 349
352
Bab 350
353
Bab 351
354
Bab 352
355
Bab 353
356
Bab 354
357
Bab 355
358
Kabar Gembira
359
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!