Sesuai dengan telepon Papa Kinan, keesokan harinya tepat jam sepuluh pagi Papa, Mama Kinan dan Refan sudah sampai di rumah Kinan.
Setelah lima tahun akhirnya Refan dan Kinan bertemu kembali.
"Silahkan duduk nak Refan" ucap Papa Kinan.
"Kami pergi ke kamar Salman dulu ya, mau temani Salman main" sambung Mama Kinan.
Kini hanya tinggal Kinan dan Refan duduk berdua di ruang tamu rumah Kinan. Beberapa saat mereka terdiam, seolah bingung ingin berkata apa untuk memulai pertemuan mereka.
"Apa kabar Kinan? Lama tidak bertemu kamu" ucap Refan memulai pembicaraan mereka.
"Alhamdulillah baik. Kamu?" Kinan balik bertanya.
"Seperti yang kamu lihat. Aku masih berduka atas kepergian istriku untuk selamanya" jawab Refan.
Refan menatap wajah Kinan sedangkan Kinan memilih untuk menundukkan kepalanya.
"Maaf Nan... " ucap Refan.
"Maaf atas apa?" tanya Kinan.
"Atas apa yang aku lakukan lima tahun yang lalu. Aku tau itu sangat menyakiti hati kamu" ujar Refan.
"Sudah terlambat untuk kamu mengatakannya. Semua sudah berlalu" balas Kinan.
"Aku tau Nan, saat itu aku terlalu egois membatalkan acara pernikahan kita begitu saja tanpa pernah mengatakan kepada kamu alasannya" sambung Refan.
Kinan menunduk menatap kedua tangannya yang saling menggenggam.
"Aku berpacaran dengan Renita sejak kami duduk di bangku kelas tiga SMU. Papa dan Mamaku tidak pernah melarang kami berhubungan. Sampai hubungan kami sudah semakin serius. Tiba - tiba Papa meninggal dan meninggalkan amanah kepada Ibuku untuk menjodohkan aku dengan kamu. Aku tidak bisa menerimanya saat itu karena aku sudah serius berhubungan dengan Renita istriku. Aku sudah menolak perjodohan itu sebelum Mamaku datang ke rumah kamu untuk menyampaikan amanah Papa. Aku sudah memohon kepada Mama untuk membatalkan pernikahan kita berulang kali tapi mereka tidak mau. A.. aku tidak bisa meninggalkan Renita Nan, dia adalah cinta dalam hidupku. Sampai dua bulan sebelum pernikahan kita aku mengancam Mamaku akan mengakhiri hidupku kalau aku tidak menikah dengan Renita. Mereka takut dengan ancamanku dan akhirnya menyetujui untuk membatalkan pernikahan kita. Karena surat - surat pengajuan pernikahanku sudah selesai akhirnya aku melanjutkannya dengan Renita. Kami mengurus kelengkapan pernikahan kami dan akhirnya kami menikah di tanggal yang sama dengan jadwal pernikahan kita. Aku tau hal itu sangat menyakiti kamu dan membuat malu keluarga kamu. Tapi saat itu duniaku hanya ada Renita bahkan saat ini dia juga masih hidup dalam hatiku Nan. Selama empat tahun kami menikah tapi kami belum diberi kesempatan untuk mempunyai momongan. Sering kata - kata pedas keluar dari mulut keluargaku itu semua karena aku sudah durhaka kepada Papa karena tidak mau menikah dengan kamu bahkan ada yang mengatakan bahwa kamu sudah menyumpahiku karena sudah menyakiti kamu makanya aku belum juga mempunyai anak. Sampai akhirnya Renita hamil. Aku dan istriku sangat bahagia, sudah lama hal itu kami nanti - nantikan. Tapi Allah berkehendak lain, dia mengambil Renita dalam hidupku. Aku sudah kehilangan hidupku Nan dan aku sudah tidak punya kekuatan untuk melawan semua ucapan keluargaku. Lagi - lagi alasannya karena aku sudah menyakiti kamu dan keluarga kamu juga tidak menjalankan amanah Papa sehingga mengalami hidup seperti ini. Aku tidak tau apa yang akan aku jalani untuk hari - hari ke depan. Jujur.. aku tidak bisa menolak desakan dari keluargaku. Aku lelah selalu disalahkan atas apa yang telah aku lakukan pada kamu lima tahun yang lalu" ungkap Refan.
"Astaghfirullah.... " sungguh Kinan tidak pernah membayangkan hal ini terjadi pada Refan. Selama lima tahun kehidupan rumah tangganya seperti mendapatkan sebuah kutukan.
Ya Allah.. maafkan kalau aku pernah berbuat salah ataupun berkata dan berdoa salah untuk dirinya. Sungguh aku tidak ingin hal ini terjadi. Aku tidak pernah meminta hal buruk yang terjadi pada hidupnya. Aku ikhlas dan aku sudah mendapatkan penggantinya yang jauh lebih baik yaitu Mas Bima. Tapi ternyata dia tetap mendapat hukuman selama lima tahun ini. Batin Kinan.
"Aku serahkan semuanya pada kamu Kinan. Kalau memang kamu tidak menginginkan pernikahan ini kamu saja yang menolaknya. Aku tidak akan menolaknya kali ini. Aku tidak punya kekuatan lagi. Aku tidak mau disalahkan lagi atas pembatalan pernikahan kita untuk yang ke dua kalinya. Tapi kalau kamu menyetujuinya tidak ada yang bisa aku tawarkan pada kamu. Istriku baru dua bulan meninggal, dialah hidupku selama ini. Aku tidak bisa melupakannya Nan, aku sangat mencintai istriku" Refan terlihat sedih dan rapuh. Dia menangis mengingat kepergian kekasih hatinya untuk selamanya.
"Maaf, aku tidak bisa menjawabnya sekarang Fan. Aku meminta Papa untuk bertemu kamu karena aku ingin bertanya langsung pada kamu apa alasannya kamu mau menerima perjodohan kita kali ini? Aku tidak mau kejadian lalu terulang lagi. Kita hanya menyerahkan pernikahan kita kepada keluarga sedangkan kita sendiri tidak pernah bertemu ataupun membicarakannya" ungkap Kinan.
"Kamu sudah tau kan alasanku tidak menolak perjodohan kita Kinan. Aku pasrahkan semuanya pada kamu. Kamu saja yang menentukannya kali ini. Apapun keputusan kamu aku akan ikut. Saat ini kebahagiaan putriku adalah yang paling utama. Dialah peninggalan istriku satu - satunya. Untung ada dia, kalau tidak aku akan lebih memilih untuk ikut istriku meninggalkan dunia ini" jawab Refan.
"Astaghfirullah.. istighfar Fan. Aku tau itu sangat berat, karena aku lebih dahulu merasakannya enam bulan yang lalu. Nasibku juga tak jauh dengan nasib kamu. Suamiku meninggal karena kecelakaan enam bulan yang lalu. Dia hanya meninggalkan putra Kami satu - satunya. Tapi aku harus kuat demi anakku. Aku jalani hidup ini dan memilih untuk membesarkannya walau tanpa Mas Bima lagi dalam hidup kami. InsyaAllah sekarang kami sudah kuat dah bisa menerima semuanya. Aku yakin kamu juga pasti bisa melalui semua cobaan ini" hibur Kinan.
"Semuanya memang sangat berat Nan. Tidak akan mudah melupakan mereka. Aku tidak bisa melupakan istriku dan kamu juga tidak bisa melupakan suami kamu. Mungkin seharusnya kita tidak menerima perjodohan ini tapi.. Kembali lagi, aku tidak punya kekuatan lagi kali ini untuk melawan semuanya. Dulu ada Renita yang berjuang bersamaku tapi kini aku tinggal sendiri" ujar Refan.
Kinan diam memikirkan apa yang harus dia lakukan saat ini. Refan sudah menyerahkan sepenuhnya proses perjodohan ini kepadanya. Dia bebas memilih menerima ataupun menolaknya.
"Kasih aku waktu seminggu untuk memikirkannya Fan. Aku benar - benar tidak bisa menjawabnya sekarang. Ini juga sangat berat untukku saat ini. Karena aku juga belum bisa melupakan Mas Bima" jawab Kinan.
"Kita masih sama - sama terluka Nan. Aku mengerti, aku akan menunggu jawaban kamu" balas Refan.
"Baiklah, silahkan kamu minum dulu. Aku akan memanggil Mama dan Papa di kamar Salman. Sebentar ya... " Kinan segera berdiri dan berjalan menuju kamar anaknya.
.
.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 359 Episodes
Comments
ep_mygTHV
kok emosi sm jawaban refan ya.?? klo gua jd kinan ogah amat nerima perjodhan bgitu... berasa jd babysister ,,, mndng urus anak masing2 aje.. 😂🤣
2024-10-09
0
Yati Yati
ya ikut mati ja tefan klo gk sewa baby siter buat tuh orok
2023-07-27
1
???
ya klo cinta mati ya sana susul bini luh!!
aku sih ra sudi! 😠😒😒😒😒
2022-09-17
1