"Bik siapa yang masak?" tanya Refan.
Bik Mar langsung melirik kearah Kinan tapi Kinan cuek dan tetap melanjutkan makannya.
"Mmm... anu Den.... saya yang masak" jawab Bik Mar gugup.
"Ooo... " balas Refan.
"Mmm Den maaf.. stok makanan habis di kulkas, sepertinya Bibik harus belanja sore ini. Kalau tidak makanan untuk nanti malam tidak ada" ucap Bin Mar.
"Ya sudah Bik. Nanti saya kasih uang belanjanya ya" balas Refan.
Refan melanjutkan makannya dengan lahap. Entah karena lapar atau memang karena masakan ini enak. Refan terlihat makan dengan lahap.
"Tambah Mas?" tanya Kinan.
"Boleh" jawabnya singkat.
Kinan kembali mengambil nasi dan lauk pauknya dan meletakkannya di piring Refan.
Bik Mar menyaksikan Refan makan dengan lahapnya siang itu.
Den kamu tidak salah pilih istri, sebenarnya Nona yang masak siang ini. Tapi mengapa Nona tidak mau mengakuinya? Mungkin Nona berharap Aden sendiri yang peka dan menyadarinya. Batin Bik Mar.
"Ayo sayang habiskan makanannya.. " Kinan selesai menyuapkan Salman makanannya.
Setelah itu baru Kinan mulai makan untuk dirinya sendiri. Tak lama Naila mulai rewel dan menangis. Kinan menghentikan makannya dan segera membersihkan tangannya kemudian mengambil Naila dari gendongan Bik Nah.
"Sudah Non gak apa - apa, biar aja Naila Bibik gendong. Non Kinan selesaikan aja makannya" ucap Bik Nah merasan tak enak hati.
"Udah Bik gak apa - apa, makanan saya bisa dilanjutkan nanti yang penting Naila tidak menangis lagi. Sini sayang anak Mama cantik... " ucap Kinan sambil menggendong Naila.
Refan mempercepat makanannya setelah itu dia mengambil Naila dari gendongan Kinan.
"Sini Naila biar aku gendong saja. Kamu lanjutkan saja makan kamu" pinta Refan.
"Ba.. baik Mas" jawab Kinan.
Refan membawa Naila kembali ke dalam kamarnya sedangkan Kinan melanjutkan makannya dan dia juga menyuapi Salman makan.
"Ayo cepat makannya sayang kasihan adik bayinya sudah lapar, dia mau minum susu juga" ucap Kinan kepada Salman.
"Iya Mama... " jawab Salman.
Salman mengunyah makanannya dengan cepat. Makanan Salman yang ada di piring sudah habis dimakan semua. Setelah menyelesaikan makannya Kinan kembali ke kamarnya dan mengganti baju Salman kemudian menuntun Salman untuk tidur siang.
Setelah Salman terlelap barulah Kinan ke kamar mandi dan shalat dzuhur. Usai shalat dzuhur Kinan mengintip dari balik pintu keadaan di kamar Refan. Ternyata Refan dan putrinya sudah tertidur di atas tempat tidur berdua.
Dengan perasaan lega Kinan kembali ke tempat tidur untuk menemani Salman tidur dan akhirnya dia pun ikut tertidur.
Kinan tersentak karena mendengar suara tangisan Naila.
"Astaghfirullah.. jam berapa ini?" Kinan langsung duduk dan berjalan ke arah pintu dia melihat Refan masih nyenyak tertidur di samping Naila.
Buru - buru Kinan mengambil Naila yang sedang menangis.
"Anak Mama haus ya sayang.... sebentar Mama buatkan susu ya, setelah itu kita mandi... " bujuk Kinan sambil menggendong Naila.
Kinan segera membuatkan susu Naila setelah itu memberikannya kepada Naila. Dibelainya lembut pipi bayi mungil itu. Kinan sangat bersyukur sekali Naila bayi yang tidak rewel. Dia hanya menangis saat haus dan kalau popoknya penuh sehingga membuat bayi itu merasa tidak nyaman.
Setelah Naila menyusu Kinan segera menyiapkan tempat mandi Naila. Kinan keluar dari kamar.
"Biiiik ember mandi Naila mana ya?" tanya Kinan.
"Oh ada di kamar mandi belakang Non. Naila mau mandi? Sini biar Bibik aja yang mandiin?" pinta Bik Nah.
"Gak usah Bik biar saya saja. Oh iya Bik Mar mana, gak jadi belanjanya?" tanya Kinan.
"Itu Non, Bik Mar lagi nyetrika" jawab Bik Nah.
"Sebentar ya saya ambil uang belanja dulu" Kinan balik ke kamarnya dan mengambil uang di dalam dompetnya.
"Bik Maaaar..." panggil Kinan.
"Ya Non.. "jawab Bik Mar.
" Ini uang belanjanya. Bibik cepat belanjanya ya biar sempat masak untuk makan malam" perintah Kinan.
"Iya Non, kalau begitu saya langsung pergi belanja ya Non" jawab Bik Mar.
"Iya Bik, hati - hati. Bik Nah ember mandi Naila bawa ke kamar Naila. Saya mau mandiin Naila di situ aja" perintah Kinan.
"Iya Non" jawab Bik Nah.
Bik Nah segera membawa perlengkapan mandi Naila dan membawanya ke kamar Naila yang kini menjadi tempat tidur Kinan dan Salman.
Dengan gesit Kinan memandikan Naila dan semuanya diperhatikan oleh Bik Nah.
Waaaah... Non Kinan memang sangat cekatan dalam mengurus Naila. Dan dia terlihat sangat terampil dan cepat mengurus bayi mungil ini. Puji Bik Nah dalam hati.
Setelah selesai mandi Kinan memberikan Naila kepada Bik Nah.
"Bik tolong pegang Naila dulu ya, saya mau mandiin Salman" Kinan menyerahkan Naila kepada Bik Nah.
"Baik Non.. sini sayang sama Bibik. Mmm.. wangi banget, senang ya di mandiin Mama... " ucap Bik Nah sambil menggendong Naila dan membawanya keluar kamar.
Kina melirik jam sudah jam setengah lima, Refan belum juga bangun. Akhirnya Kinan pergi ke kamar Refan.
"Maaaas... bangun Mas. Sudah sore, mandi trus shalat ashar" Kinan menyentuh lengan Refan pelan.
"Mana Naila?" tanya Refan, dia terkejut saat bangun Naila sudah tidak ada lagi disampingnya.
"Naila aku titip sebentar sama Bik Nah. Aku mau mandiin Salman dulu" jawab Kinan.
Kinan beranjak dari kamar Refan dan kembali ke kamarnya untuk membangunkan Salman.
"Sayang Mamaaa... kita mandi yuk, setelah mandi baru bisa main sama adik bayi... " bujuk Kinan.
Salman langsung terbangun begitu mendengar adik bayi di sebut. Dia memang senang sekali mempunyai adik bayi.
"Benar ya Ma... setelah mandi aku boleh main sama adek?" tanya Salman.
"Boleh yuk kita mandi" Kinan langsung menggendong putranya dan membawanya ke kamar mandi.
Setelah Salman mandi barulah Kinan mandi dan shalat ashar.
Sepertinya aku harus mulai mengatur waktuku bersama anak - anak. Waktu shalat jadi mundur begini. Ucap Kinan dalam hati dan merasa bersalah.
Setelah selesai semuanya Kinan keluar dari kamar, dia melihat Salman sedang bermain dengan Refan di ruang TV. Ternyata masih ada yang membuat hatinya senang di rumah ini. Melihat Refan mempunyai perhatian kepada putranya. Sepertinya Refan memang senang bermain bersama Salman.
Bik Mar pulang dari pasar sore dengan membawa banyak belanjaan.
"Lho Bik, kok gak bangunin saya tadi? Siapa yang kasih uang belanja?" tanya Refan begitu melihat Bik Mar datang dengan membawa banyak bungkusan.
"Anu Den, tadi dikasih sama Non Kinan" jawab Bik Mar.
Refan melirik ke arah Kinan yang sibuk menggendong Naila.
"Nan kekamar sebentar" ucap Refan kepada Kinan. Dia langsung berdiri dan berjalan ke kamarnya.
Kinan yang mendengar perintah Refan segera menyerahkan Naila kembali kepada Bik Nah dan mengikuti suaminya ke kamar.
"Ada apa Mas?" tanya Kinan.
"Ini kamu pegang ATM ini, nanti akan aku kirimkan pinnya pada kamu. Gunakan ATM ini untuk membeli semua keperluan rumah ini termasuk keperluan anak - anak. Aku tidak mau memakai uang kamu" Refan mengerahkan sebuah kartu kepada Kinan.
"Maaf Mas, tadi waktu Bik Mar mau pergi belanja kamu masih tidur, aku tidak enak bangunin kamu makanya aku kasih uangku untuk belanja tadi" Kinan merasa Refan tersinggung karena Kinan memberikan uangnya kepada Bik Mar untuk belanja.
"Lain kali jangan pakai uang kamu untuk membeli apapun keperluan di rumah ini. Pakai ATM ini saja" tegas Refan.
"Baik Mas" jawab Kinan.
.
.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 359 Episodes
Comments
ep_mygTHV
tidur ape metong si lu , ga becus urus anak dpt prempuan yg pinter masak, ngurus laki anak , pinter masak gada bersyukur nya si kmvrt ini😤😤
2024-10-09
0
mama yuhu
repot kalik ku lihat hidupmu kinan setelah menikah 😅
mana refan kupluk egois gak mau pindahkan box bayi🤬
2022-07-11
5
Lee Joo Hong Nuswantara
pahala... cape deh
2022-06-30
2