"Tumben kamu yang hubungi aku, biasanya kan aku yang selalu telepon kamu kecuali ada sesuatu yang ingin kamu bicarakan. Pasti saat ini ada sesuatu yang ingin kamu bicarakan padaku?" tanya Anita curiga.
"Nit, bisa kita bertemu nanti sore? Ada hal penting yang ingin aku bicarakan dengan kamu" pintaku.
"Ada apa Nan? Sepertinya serius sekali?" desak Anita.
"Iya Nit penting sekali, kali ini aku benar - benar butuh kamu untuk tempat bercerita" jawabku.
"Baiklah kalau begitu sampai jumpa nanti sore" balas Nita.
"Kita ketemu di tempat biasa ya Nit, aku kangen pengen ke sana" pinta Kinan.
"Oke Nan, kamu bawa Salman kan? Biar aku bawa Yoga" balas Nita.
"Iya, kita bawa anak - anak biar mereka bisa bermain di sana" sambut Kinan.
"Ya sudah aku tutup dulu ya Nan, Yoga lagi pup nih" ujar Anita.
"Oke sampai jumpa nanti sore. Assalamu'alaikum.. " tutup Kinan.
"Wa'alaikumsalam" balas Anita.
Kinan menutup panggilan teleponnya. Dia menatap foto keluarga kecilnya di atas nakas disamping tempat tidurnya. Kinan meraihnya dan membelai lembut bingkai foto itu.
Terlihat wajah Bima, Salman dan dirinya sendiri sedang tertawa bahagia menatap kamera. Ini foto satu tahun yang lalu, dimana keluarga kecilnya masih lengkap dan rumah tangganya sangat sempurna.
Bima adalah suami yang penyayang, sabar, lemah lembut dan soleh. Bima hadir dalam hidup Kinan disaat Kinan dalam keadaan patah hati karena pernikahannya dibatalkan sepihak oleh keluarga Refan.
Bima yang periang mampu membuat hati Kinan terbuka lagi pada sosok seorang pria. Bima yang bisa mengembalikan rasa percaya diri dan keceriaan Kinan. Bima juga tau kisah masa lalu antara Kinan dan Refan tetapi dia selalu menyikapinya dengan bijak.
"Jodoh kamu adalah aku, dan jodohnya adalah istrinya. Jadi mengapa aku marah dan cemburu akan hal itu. Dia sudah menikah dan kita juga sudah menikah. Asal kamu tau batasan kamu sebagai istriku aku tidak akan mempermasalahkannya. Semua adalah masa lalu kamu" ucap Bima saat dia mengetahui masa lalu Kinan.
Air mata Kinan kini jatuh di pipi.
"Maaas.. aku kangen kamu. Mengapa secepat itu kamu tinggalkan aku dan Salman. Kalau kamu masih ada tentu aku tidak akan mengalami masalah seperti ini" gumam Kinan.
Astaghfirullah... tidak boleh menangisi dan menyesali apa yang sudah menjadi ketetapan Allah. Bima sudah tenang di sana. Kinan beristighfar saat dia sadar dengan apa yang baru saja dia ucapkan.
Tapi apa yang harus dia lakukan saat ini? Kalau soal materi dia bisa menyekolahkan Salman dan membiayai hidup mereka sampai Salman besar. Keamanan hidup, rumah mereka terletak di dalam komplek. InsyaAllah mereka tinggal dengan nyaman dan aman saat di rumah.
Kembali Kinan teringat ucapan orang tuanya tadi.
"Salman membutuhkan sosok seorang ayah, dan putrinya Refan membutuhkan sosok seorang Ibu"
Ya Allah... logikaku mengatakan itu benar tapi hatiku menolaknya. Apa yang harus aku lakukan?
Kinan kembali menatap foto suaminya.
Mas, apa yang harus aku lakukan saat ini? Aku belum sanggup melupakan kamu. Kamu adalah suami sempurna untukku. Batin Kinan.
"Mama..... " panggil Salman dari kamarnya.
Kinan segera menghapus air matanya yang menetes di pipi dan bergegas jalan ke kamar putranya Salman yang memiliki penghubung ke dalam kamarnya berupa sebuah pintu.
"Ya sayaaang.. " jawab Kinan.
"Tolongin aku Ma, ini tidak bisa di lepas. Aku tidak bisa menyusun legonya" pinta Salman dengan wajah sedih.
Kinan mencium lembut puncak kepala putranya. Dan melakukan apa yang diminta Salman.
"Nih udah... wah anak Mama pintar sekali. Itu gambar apa sayang?" tanya Kinan melihat hasil karya putranya menyusun potongan - potongan lego membentuk sebuah benda seperti hewan.
"Ini dinosaurus" jawab Salman bangga.
"Hebat banget anak Mama udah bisa membuat dinosaurus" puji Kinan.
Salman kembali serius bermain dengan mainannya. Menyusun lego menjadi sebuat benda.
Kinan memandang putranya, biasanya dulu saat seperti ini Mas Bima yang menemani Salman bermain sedangkan Kinan masih sibuk di dapur.
Kinan menarik nafas panjang..
Hah... benarkah kamu sangat membutuhkan sosok Papa nak? Tidak bisakah kita hidup berdua saja menjalani hari - hari kita bersama? Batin Kinan.
********
Setelah selesai tidur siang Kinan mambangunkan Salman.
"Sayaaaang bangun yuk.. kita mau pergi bertemu dengan Tante Nita" ucap Kinan sambil mengelus lembut kepala Salman.
Salman langsung terbangun begitu mendengar nama Nita.
"Tante Nita bersama Yoga kan Ma?" tanya Salman. Kesadarannya langsung penuh begitu mengingat nama Yoga.
Kinan tersenyum melihat wajah anaknya.
"Iya sayaaaang" jawab Kinan.
Salman langsung duduk dari tidurnya.
"Ya sudah, yuk kita mandi Ma" ajak Salman. Kini dia sudah sangat bersemangat. Tidak ada rengekan bangun tidur lagi.
"Ayo anak muda. Kamu akan Mama sulap menjadi anak yang ganteng dan wangi" sambut Kinan tak kalah semangat.
Mereka berjalan menuju kamar mandi untuk memandikan Salman. Setelah selesai Kinan memakaikan Salman baju dan mereka bersiap - siap untuk pergi menemui Nita sesuai dengan janji mereka tadi.
Kinan memastikan rumahnya dalam keadaan aman saat dia tinggalkan. Dia memeriksa kompor, lampu dan pintu sebelum pergi. Kemudian Kinan menyalakan mobilnya.
Setelah semua dipastikan aman baru Kinan melajukan mobilnya. Dia dan Salman kini menuju sebuah taman dekat kampusnya dulu bersama Anita.
Disana adalah tempat favorit mereka bertemu sejak masa kuliah sampai sekarang ini. Di taman itu mereka bisa duduk - duduk santai menikmati suasana sore hari. Sedangkan anak - anak mereka bisa bebas bermain di taman.
"Assalamu'alaikum Salmaaaaan" sapa Nita dengan ramahnya kepada Salman ketika mereka bertemu.
"Wa'alaikumsalam Tante Nita. Hai Yoga" jawab Salman.
Mereka saling berpelukan setelah itu Salman dan Yoga langsung bermain di taman. Mereka tidak memerlukan waktu untuk beradaptasi karena mereka sudah saling mengenal.
Kinan dan Anita duduk di kursi taman sambil memandangi putra mereka bermain dan berlari - larian di taman.
"Jadi apa nih yang ingin kamu ceritakan?" tanya Anita langsung kepada titik permasalahan.
Kinan tampak sedang berfikir, dari mana dia mulai menceritakan semuanya.
"Ini tentang Refan Nit" ucap Kinan.
"Kamu memimpikannya lagi?" tanya Anita.
Kinan menggelengkan kepalanya.
"Jadi apa masalahnya?" tanya Anita penasaran.
"Istrinya meninggal dua bulan yang lalu saat melahirkan putri mereka" ungkap Kinan.
"Innalillahi wainnailaihi rojiun... " ucap Anita.
"Trus apa hubungannya dengan masalah kamu? Itu kan masalahnya si Refan?" tanya Anita bingung.
"Tadi pagi Papa dan Mama datang ke rumahku. Mereka bercerita kalau Mamanya Refan datang kembali ke rumahku untuk melamarku. Aku sekarang sudah jadi janda dan dia duda. Mereka ingin menjalankan amanah Bapaknya sebelum meninggal" ungkap Kinan.
Anita sangat terkejut mendengar penjelasan Kinan. Dia menatap Kinan dengan tatapan tidak percaya.
"Nan.. jangan - jangan.. ini arti dari mimpi - mimpi kamu selama ini?...
.
.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 359 Episodes
Comments
Budyparyanti
betul kata anita ....apa hubungan xa kisah revan dengan kinan???? tnaya hati nurani kamu kinan
2023-11-27
1
May Keisya
refan bkn Bima Kinan....
2023-07-11
1
???
secepat itu ya😑
2022-09-17
1