Kinan kembali bekerja di kantornya. Anita, sahabat Kinan yang letak kantornya tak jauh dari kantor Kinan sengaja menyempatkan diri untuk bertemu Kinan.
Beberapa hari ini dia sudah tidak sabar mendengarkan penjelasan Kinan tentang apa yang dia lihat di Toko Baby Shop beberapa hari yang lalu.
Tapi karena Kinan mengirim pesan kalau dia sedang cuti karena anaknya sakit dan setelah kembali bekerja Kinan sendiri yang berjanji akan menceritakannya kepada Anita.
"Assalamu'alaikum Nan" ucap Anita ketika masuk ke ruang kerja Kinan.
"Wa'alaikumsalam. Cepat banget datangnya. Udah gak sabar ya... iiih kepo yaaa" goda Kinan.
"Iih kamu buat aku gak nyenyak tidur beberapa hari ini. Aku juga jadi kurus karena gak selera makan" ucap Anita.
Kinan tersenyum karena merasa lucu dengan jawaban sahabatnya itu. Dia keluar dari meja kerjanya dan duduk di sofa bersama Anita.
"Cepat ceritakan, mengapa kamu bisa jalan berdua dengan Refan?" tanya Anita penasaran.
Wajah Kinan berubah serius dan terlihat sedih.
"Aku sudah menikah dengannya" jawab Kinan pelan.
"Apaaaa?" teriak Anita.
Kinan refleks memukul bahu Anita menyuruhnya untuk tidak ribut.
"Ssssttt... " Kinan meletakkan jarinya di depan bibirnya.
"Kapan Nan?" tanya Anita terkejut.
"Satu hari sebelum kita bertemu itu. Lebih tepatnya malam sebelum kita bertemu" jawab Anita.
"Berarti hari jumat yang lalu?" tanya Anita untuk memastikan.
Kinan menganggukkan kepalanya.
"Kok bisa? eh.. kok kamu mau?" tanya Anita tak percaya.
"Jumat siang Mama Refan menghubungiku, dia menyampaikan kalau Naila putrinya Refan sakit dan masuk Rumah Sakit. Sorenya aku pergi bersama kedua orang tuaku untuk menjenguk anak Refan. Sesampainya di rumah sakit aku melihat putrinya dan hatiku sangat sedih Nit, bayi sekecil itu sudah harus kehilangan Ibunya dan harus di rawat di Rumah Sakit. Aku teringat mimpiku seminggu sebelumnya aku selalu berada di sebuah TK untuk menjemput anakku tapi aku tidak menemukan Salman malah dalam mimpi itu aku punya anak perempuan dan dia meminta tolong padaku. Waktu aku melihat Naila di rumah sakit entah mengapa aku mendengar suara anak perempuan meminta tolong kepadaku. Seketika hatiku tergerak dan menerima lamaran Mamanya Refan. Agar aku bisa langsung mengurus Naila di Rumah Sakit aku meminta hari itu juga menikah dengan Refan walau masih secara agama. Setelah itu surat menyurat akan diurus. Semua menyetujuinya, akhinya malamnya kami menikah. Aku mengambil cuti tiga hari agar bisa fokus mengurus Naila di rumah" ungkap Kinan menjelaskan.
Anita menarik nafas panjang.
"Jodoh memang rahasia Allah. Kamu akhirnya berjodoh dengan Refan. Walau sempat tertunda dan sekarang ada Salman dan putrinya Refan diantara kalian. Aku hanya bisa berdoa semoga rumah tangga kalian sakinah, mawaddah, warrahmah" ujar Anita.
"Aamiin... " sambut Kinan.
"Gimana sikap dia ke kamu?" selidik Anita.
"Dia masih dingin Nit, dia belum bisa melupakan istrinya Renita" jawab Kinan.
"Sama kan, kamu juga masih belum bisa melupakan Mas Bima" sambut Anita.
"Tapi sekarang suamiku adalah Refan Nit, Mas Bima hanya kenangan masa lalu yang akan selalu ku kenang. Dia mempunyai tempat di sisiku khusus dan tidak ada yang bisa merubahnya hanya saja aku harus berfikiran ke depan. Mas Bima tidak akan pernah kembali. Hidup harus berjalan dan sekarang aku sudah menikah dengan Refan dialah imamku sekarang" Ucap Kinan meyakinkan dirinya sendiri.
"Kamu wanita yang baik Nan, demi bayi kecil tak berdosa kamu menggadaikan kebahagiaan kamu. Belum tentu juga Bapaknya bayi itu bisa menerima kamu" sambung Anita.
"Allah Maha pembolak balik hati Nit. Masa depan tidak ada yang tau bagaimana akan terjadi. Yang aku yakini saat ini Refan adalah suamiku dan Naila kini menjadi anakku. Aku akan berusaha menjadi istri yang baik dan Ibu yang baik buat mereka" tegas Kinan.
"Aku sebagai sahabat kamu hanya bisa mendoakan Nan. Kamu yang menjalaninya. Sabar ya.. kamu punya stok sabar sebesar lautan kan?" tanya Anita.
"Mudah - mudahan ada. Terimakasih atas dukungan kamu ya Nit" jawab Kinan.
"Trus pernikahan kamu cuma begitu saja?" tanya Anita.
"Maksud kamu?" tanya Kinan tak mengerti.
"Hanya nikah siri?" Anita balik bertanya.
"Tadi kan aku sudah bilang, surat - surat segera menyusul. Dan keluarga juga punya niat untuk membuat syukuran pernikahan kami secara kecil - kecilan karena aku tidak mau yang berlebihan" ucap Kinan.
"Kalau begitu aku tunggu undangan dari kamu ya, sekalian aku ingin melihat wajah putri kamu" ujar Anita.
"InsyaAllah, kamu pasti akan aku undang Anita" jawab Kinan.
"Baiklah.. sekarang hatiku lega, rasa penasaranku sudah terbalas. Aku balik ke kantorku ya. Assalamu'alaikum istri Refan.
"iiih biasa aja lagi. Wa'alaikumsalam" jawab Kinan
Mereka saling berpelukan, kemudian Anita pamit kembali ke kantornya. Kinan melanjutkan pekerjaannya sampai selesai jam kantor.
Kinan segera bergegas menuju mobil dan segera melajukan mobilnya pulang ke rumah. Sesampainya di rumah dia segera memeriksa keadaan anak - anaknya.
"Naila rewel hari ini Bik?" tanya Kinan pada Bik Nah.
"Nggak Non, baik budi seharian dijagain sama Kakaknya" jawab Bik Nah.
"Oh ya, jagoan Mama ini sudah pintar ya jagain adek hemmm??" Kinan membelai lembut kepala Salman.
"Iya donk Ma, aku jagain adek yang lagi bobok jangan sampai dia di gigit serangga raksasa" jawaban anak - anak yang suka bermain dengan dunia khayalannya.
Kinan tersenyum menatap putranya.
"Kakak ganteng sama adek cantik sudah mandi belum?" tanya Kinan.
"Sudah Ma.. aku tadi sudah mandi sama Bik Mar karena Bik Nah mandiin adek bayi" jawab Salman.
"Kalau begitu, gantian Mama donk yang mandi. Mama mandi dulu ya sayang" ucap Kinan.
Kinan meninggalkan anak - anaknya di ruang TV. Dia masuk ke dalam kamar untuk mandi dan shalat ashar setelah itu baru ikut bergabung dengan Naila dan Salman bermain di ruang TV.
Sebelum maghrib Kinan masuk ke dapur untuk mengecek masakan apa yang nanti akan dia masak untuk makan malam.
"Bik tolong keluarin ayam dari kulkas ya, tolong potongin wortel dan kentang juga. Habis shalat maghrib aku mau masak sop" perintah Kinan.
"Baik Non" jawab Bik Mar.
Setelah shalat maghrib Kinan kembali ke dapur untuk menyiapkan makan malam dibantu oleh Bik Mar. Kinan juga sempat memasak bakwan untuk tambahan menu makan malam ini.
Setelah semua selesai Kinan kembali ke ruang TV dan menggendong Naila sambil memberikannya susu. Naila anak baik budi sebentar saja dia sudah terlelap dalam buaian Kinan.
Kinan membawa Naila masuk ke kamar dan menidurkannya di dalam boxnya. Saat Kinan hendak membuka pintu kamar tiba - tiba pintu terbuka dan Kinan menabrak tubuh seseorang yang ada di depannya.
Bruuuuk....
"Kalau mau keluar ketuk pintu dulu" ucap pria itu dingin.
.
.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 359 Episodes
Comments
Sisi Tarsun San'ngisa
bego dipiara
2023-03-02
2
Jeine Sompie
kayaknya sih refan tidak ada bersyukurnya...dapat istri baik
2022-08-16
2
mama yuhu
bangkeeee... kita bertabrakan 😜😜😂😂😂
2022-07-11
3