Plakkk
Ajeng menampar pipi David dengan sangat kerasnya.
"Gimana bisa kamu cinta sama orang yang baru kamu kenal Dav??" teriak Ajeng.
"Mah maafin David, tapi David memang mencintai Yumna, dan David pingin mamah bisa terima Yumna" jawab David membuat mata Ajeng Melotot.
"Kenapa mamah harus terima Yumna??, mamah sudah bilang sama kamu kan, kalo mamah sama papah gak mau ngecewain keluarga om Broto" Ajeng berucap sambil menatap tajam David.
"Karna Yumna istri David mah" jawab David.
Plakkk
Kini Panji yang menampar pipi David, dengan amarah yang sudah terpancar dimata Panji.
"Jangan demi cinta kamu membohongi kita Dav" teriak Panji.
"Betul itu Dav, jangan bohong ya nak dan jangan bikin papah sama mamah malu" ucap Ajeng.
"David gak bohong mah pah, David memang sudah menikah dengan Yumna" jawab David dengan menatap mata kedua orang tuanya,
Sedangkan Panji dan Ajeng merasa sangat pusing.
Melihat orang tuanya yang memegangi kepala David langsung panik.
"Mah pah, kalian gpp kan?" tanya David khawatir.
"Mamah gpp Dav" jawab Ajeng sambil mengatur nafas nya agar lebih tenang.
"David sayang, jangan bohong soal pernikahan nak, gimana nanti mamah bicara pada keluarga om Broto" ucap Ajeng.
"David gak bohong mah, kalo mamah papah gak percaya, kalian bisa tanya Adit, dia ada disana saat kami menikah" jawab David jujur.
"Tapi gimana bisa?" tanya Ajeng lagi, dan mengalir lah cerita awal mula David bertemu Yumna, dan gimana mereka bisa menikah,
Ajeng dan Panji terperangah mendengar cerita David.
"Jadi gitu mah ceritanya, makannya David bawa Yumna kesini itu karna Yumna didesa sana hanya sendirian" kata David membuat Ajeng dan Panji saling pandang.
"Tapi kenapa kalian gak bilang sama mamah" Ajeng berucap sambil matanya berkaca-kaca.
"Karna David takut sakit mamah dan papah kambuh" jawab David.
"Ya ampun David, kamu bikin kepala papah pusing saja" kata Panji.
"David mamah bener bener gak ngerti sama jalan pikir kamu" ucap Ajeng
"Bi Sri tolong panggilkan Yumna" titah Ajeng pada bi Sri.
"Mah jangan salahin Yumna, dia gak salah, David yang ingin menikahi nya, jadi jangan salahin Yumna mah" kata David memohon.
"Mamah cuma pingin tau dari Yumna Dav, mamah gak akan marahi dia" jawab Ajeng membuat David tersenyum.
"Mamah terima pernikahan David dan Yumna?" tanya David.
"Mamah gak tau Dav, ini semua terlalu cepat untuk mamah berpikir" jawab Ajeng.
"Maaf nyonya, Yumna tidak ada dikamar, Sepertinya dia pergi nyonya" ucap bi Sri membuat David refleks berdiri.
"Pergi gimana maksud bibi?" tanya David khawatir.
"I ii tu, soalnya lemarinya kosong mas" jawab Bi Sri dan David segera berlari, diikuti Ajeng dan Panji.
"Yumna sayang" panggil David tapi tidak ada jawaban, David melihat semua lemari Yumna sudah kosong, hanya ada baju dan uang pemberian David.
"Ya ampun kemana kamu sayang" kata David lagi sambil menelvon nomor Yumna, tapi nomor Yumna tidak aktif.
"Ya Allah cobaan apa lagi ini" kata David sambil terus mencari Yumna ke penjuru rumah, Ajeng dan Panji pun ikut panik..
"David coba telvon sekali lagi nak" titah Ajeng dan David pun menelvon Yumna, tapi tetap tidak aktif.
David berjalan dengan gontai, dia merasa dadanya sangat sakit, dia merasa kini separuh jiwanya hilang.
"Hallo, tolong cari wanita yang fotonya saya kirim barusan, dan saya pingin secepatnya" ucap Panji ditelvon pada seseorang disebrang sana.
David menangis, Ajeng yang melihat anaknya menangis langsung memeluknya, David semakin menangis sejadi jadinya dipelukan Ajeng.
"David sangat mencintai Yumna mah" ucap David sambil sesenggukan dipelukan Ajeng.
Melihat David seperti ini Ajeng dan Panji merasa sangat bersalah, tapi mau bagaimana, Ajeng dan Panji ksn tidak tau soal pernikahan anaknya.
Ting nong
"Maaf nyonya, tuan didepan ada mba Diana dan orang tuanya" ucap bi Sri memberitahu.
"Iya bi"
"David sayang temui mereka dulu ya nak, kita bahas ini nanti" kata Ajeng sambil berjalan ke arah keluarga Diana, sedangkan David hanya diam.
"Sini masuk," kata Ajeng menyambut ramah keluarga Diana, Diana menoleh pada David, dia melihat David sangat kacau, dan tatapan matanya kosong.
"David kenapa Jeng?" tanya Mira saat melihat wajah David sangat kacau.
"Sedang ada masalah Mir" jawab Ajeng sambil menatap sendu anaknya yang terlihat tak berdaya.
"Makan dulu yuk" ajak Ajeng dan mereka pun mengangguk.
David berdiri dan berjalan dengan gontai menuju kamarnya, beberapa kali Ajeng memanggil tapi David tidak menghiraukan panggilan Ajeng.
Dikamar David menutup pintu dengan sangat keras, dia membanting semua barang yang ada disana sambil berteriak memanggil Yumna, suara bantingan dan teriakan David terdengar sampai ke bawah membuat keluarga Diana bingung.
"Jeng, David kenapa?" tanya Mira, Ajeng dan Panji saling pandang sebentar lalu Panji mengangguk.
"Jeng sebelumnya aku dan keluarga ingin meminta maaf pada kalian, karna seperti nya pertunangan antara David dan Diana tidak bisa dilakukan sekarang," jawab Ajeng dengan tidak enak hati.
"Tapi kenapa Tante??" tanya Diana dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
Sedangkan Ajeng tidak bisa menjawab, dia bingung harus bagaimana, satu sisi dia tidak ingin mengecewakan keluarga Broto, tapi disisi lain ternyata David sudah menikah.
"Apa karna David tidak ingin bertunangan, makannya menjadi seperti itu??" tanya Broto kali ini.
"Tidak, David seperti itu karena ada masalah yang sedang dia hadapi" jawab Panji dengan perasaan tidak enak.
"Maafin kami ya Mas, mba" Kata Ajeng dengan menundukkan kepalanya karna tidak enak.
"Sudah GPP, kita tunda saja pertunangan ini sampai masalah David selesai" jawab Mira dan dijawab anggukan oleh Broto.
"Yasudah mari kita lanjutkan makannya" kata Ajeng dan mereka pun makan bersama sambil bergurau.
___________________
Saat keluarga Broto sudah pulang, Ajeng masuk ke kamar David, mata Ajeng membola melihat kamar David berantakan, dan David tengah melamun menatap langit di balkon kamarnya.
"David" panggil Ajeng lembut membuat David menoleh sebentar tapi kemudian dia menatap langit-langit kembali.
"Makan dulu nak, dari tadi kamu belum makan" kata Ajeng lagi.
"David gak laper mah" jawab David.
"Dav, maafin mamah ya, karna mamah--"
"Mamah gak salah, aku yang salah, harusnya aku ngasih tau mama yang sebenernya dari awal" jawab David dengan nada lesu.
drrttt drrttt
ponsel David bergetar terpampang nama Adit disana.
" Ya, gimana Dit??" tanya David
"........" jawab Adit disebrang sana membuat mata David melotot.
"Apa?? gua kesana sekarang" jawab David lalu dia berjalan keluar.
"Dav, ada apa nak?" tanya Ajeng tapi David terus saja berlari, menuju garasi dan melajukan mobilnya meninggalkan rumah.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 228 Episodes
Comments
HiaTus
aduhh, pasti pedes tu hbis kena tmpar
2021-12-02
1
HIATUS
wah kenapa tuh yumna
2021-11-17
0
Jo Doang
aku lanjut MJM
2021-11-10
1