"Tunggu!" David berteriak menghentikan langkah warga yang ingin membawa Yumna ke luar.
David menghampiri warga yang mencekal pergelangan tangannya Yumna itu, dan menepisnya.
"Atas dasar apa kalian akan mengadili kami hah?" tegur David ke warga, setelah dari tadi dia hanya diam memperhatikan.
Entah kenapa David merasa tidak tega melihat Yumna memohon seperti itu, sedangkan Yumna tidak bersalah sama sekali. Semalam Yumna hanya ingin membantunya yang sedang kesakitan.
"Kalian itu sudah berzinah," tuduh warga dengan yakinnya, membuat David tersulut emosi.
"Mana buktinya? apa kalian punya buktinya?" tanya David dengan melirik tidak tega ke arah Yumna yang sedang menangis.
"Kalau kalian nggak ada bukti, jangan main hakim sendiri, karena kami nggak melakukan apa pun, gadis ini cuma bantu saya aja," sambung David.
Dari kejauhan seseorang yang melihat ada keramaian langsung mendekat, dan menerobos masuk ke arah kerumunan warga, dia terkejut karena di sana ada seseorang yang dari semalam dia cari.
"David ada apa ini?" tanya laki-laki itu, matanya pun melirik pada Yumna yang sedang menangis.
"Dia berzina dengan wanita ini, dan kami akan mengadili mereka." Salah satu warga menjawab dengan berteriak.
"Tenang dulu bapak bapak-bapak, ibu-ibu, saya kenal sama laki-laki ini, dia bos saya dan saya jamin kalo mereka tidak berbuat apa-apa." Laki-laki itu mencoba menenangkan warga.
"Sudah warga tenang dulu, saya selaku RT di sini yang akan mengurus mereka, kalian tunggu saja di sini," tutur RT tersebut yang baru saja datang, dia pun langsung mengajak David dan Yumna masuk ke dalam.
__________________________________________
"Pak RT saya tidak berbuat apa yang di tuduhkan warga pada saya Pak, saya bersumpah saya hanya menolong Bapak ini saja." Yumna berkata dengan bersujud di kaki laki-laki yang di panggil RT tersebut.
"Yumna bangun! jangan kaya ini," titah pak RT lalu menarik Yumna agar kembali duduk.
"Maaf sebelumnya, bisa tolong kalian jelaskan kronologinya," pinta pak RT tersebut.
Lalu mengalirlah cerita awal mula David yang di kejar-kejar seseorang sampai terluka, dan Yumna-lah yang menolong David, pak RT mengangguk mengerti.
"Tapi Nak David, warga di sini masih menjunjung tinggi adat istiadat, dan warga di sini akan mengadili siapa pun yang membawa lawan jenis masuk ke rumah saat di rumah tidak ada orang." Pak RT menjelaskan.
"Apa tidak ada jalan keluar lain pak?" tanya David.
"Ada."
"Apa itu?" tanya David antusias.
"Yaitu kalian harus menikah," jawab Pak RT membuat mata Yumna membola.
"Nggak Pak RT, gimana bisa cuma karena menolong seseorang kita harus di nikahkan?" tolak Yumna sambil menangis tergugu, dia tidak ingin menikah hanya karena hal seperti ini.
Dia berpikir jika pernikahan di lakukan karena terpaksa itu tidak akan lama. Lagi pula dia tidak siapa David dan bagaimana dia. Bisa jadi David sudah mempunyai istri dan anak.
"Mau bagaimana Yumna, ini sudah tradisi di sini, kalian tinggal pilih, mau di adili atau menikah?" tanya pak RT lagi.
"Tapi---."
"Saya akan menikahinya," potong David dengan tegas, saat Yumna ingin berbicara.
"Nggak perlu Pak, Bapak nggak perlu menikahi saya, saya yakin warga akan mengerti," tolak Yumna halus. Dia benar-benar tidak ingin jika David melakukannya karena terpaksa.
"Apa kamu mau di adili hah?" geram tertahan David pada Yumna.
"Tapi---."
"Pak RT saya akan menikahi Yumna, tolong bilang pada warga agar mereka tenang." Lagi-lagi omongan Yumna terpotong dengan ucapan David.
"Dan Adit, persiapkan semuanya!" titah David pada laki-laki yang tadi datang bersama pak RT itu.
Laki-laki yang bernama Adit itu mengerti dan dia ingin mempersiapkan pernikahan dadakan itu.
"Dit tunggu!" panggil David saat Adit ingin ke luar.
"Ada apa?" tanya Adit.
David berjalan menghampiri Adit dengan sedikit tertatih karena kakinya yang masih nyeri. "Gua mau nikah yang resmi, bukan sirih," tutur David membuat mata Adit melotot.
"Lu serius??" tanya Adit untuk memastikan.
"Iya, udah sana urus semuanya!" titah David, dan Adit pun mengangguk.
_________________
* Sore harinya *
"Saya terima nikah dan kawinnya Yumna Saputri binti Fulan dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan uang sebesar dua juta lima ratus di bayar Tunai!" ucap David dengan lancar.
"Bagaimana saksi Sah?" seru penghulu pada para saksi.
"Sah!"
"Alhamdulillah, mulai hari ini kalian adalah sepasang suami istri," ujar Pak Penghulu.
"Yumna cium tangan suamimu!" Yumna mengangguk dan dia pun mencium punggung tangan David.
***
"Dav, gimana sama om dan tante? apa mereka akan menerima pernikahan ini? lu nggak mungkin kan tiba-tiba bawa Yumna dan bilang kalo lu udah nikah, bisa kambuh serangan jantung tante," ujar Adit pada David saat para saksi dan penghulu sudah pergi.
"Itu yang gua lagi pikirin, tapi gua memang harus tanggung jawab kan?" David melirik Yumna yang membawakan mereka teh.
"Pak David, Bapak pergi aja tanpa saya, biarkan saya tetap di sini, lagian pernikahan ini kan karena terpaksa, jadi saya tidak apa-apa di tinggal di sini," usul Yumna setelah menaruh teh di atas meja, dan itu membuat David marah.
"Bagaimana bisa kamu berpikiran seperti itu Yumna?" teriak David karena emosi mendengar perkataan Yumna.
"Tapi---."
"Kamu ikut saya ke Jakarta, karena sekarang kamu adalah istri saya, kamu tanggung jawab saya, jadi mana mungkin saya meninggalkan kamu di sini sendirian!"
"Tapi Dav gimana sama tante dan om?" tanya Adit, bukan menjawab pertanyaan Adit, David Malah memanggil Yumna.
"Yumna."
.
"Ya."
"Yumna kamu tetap ikut saya ke Jakarta, tapi apa kamu keberatan jika sementara waktu saya menyembunyikan status kita dari orang tua saya? setidaknya sampai ada waktu yang tepat untuk menceritakan nya."
"Saya tidak keberatan pak, jika bapak menceraikan saya pun saya tidak masalah, karena bapak kan menikahi saya karna memang terpak--."
"Yumnaaaaa," teriak David membuat Yumna menunduk.
"Jangan pernah berpikir saya terpaksa menikahi kamu, saya menikahi kamu karena memang saya mau, dan ingat satu hal lagi, jangan bicara soal perceraian, pernikahan itu sakral Yumna, bukan untuk main-main." David bicara dengan menatap wajah Yumna.
"Mengerti?"
"Iya pak, saya mengerti," jawab Yumna dengan menundukkan kepalanya.
BERSAMBUNG...
Hai 👋 semoga suka ya sama ceritanya, jangan lupa kalau kalian sudah selesai membaca, tolong ya tinggalkan like and komennya 🙏
Kalau ada typo atau apalah itu yang mengganggu, harap di maklum ya 🙏 jempolku emang suka nakal 😂😂
Kalau ada yang mau ngasih bunga atau love monggo dengan senang hati aku akan menerimanya 😂
Bantulah author Somplak sedikit ini untuk menjadi lebih baik. Terima kasih 😘
~*Salam sayang Author Somplak Dikit*~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 228 Episodes
Comments
Cahaya Sidrap
semangat thor
2024-09-20
0
Fatatan Latifa
yeee menikah, wah ada Adit di dini rupanya. nyelip tokoh aku mah.😄
2022-08-23
0
El_Tien
nyicil like yaa
2022-03-09
0