"Mas, udah mau subuh cepetan bangun" ucap Yumna sambil mengguncang tubuh David.
"Aku masih ngantuk" jawab David.
"Mas kamu kan harus pindah kamar, buruan, takut ada yang liat"
"Kalo ada yang liat ya biarin, udah sah ini" jawab David santai.
"Mas---" Yumna menghentikan ucapannya kala melihat tatapan David.
Cup
David mengecup bibir Yumna sekilas, mata Yumna membola, tapi David hanya terkekeh, David menarik tangan Yumna, lalu Yumna terjatuh diatas tubuhnya.
"Mas aku belum mandi" kata Yumna.
"Mumpung belum mandi" jawab David, dan setelah mengatakan itu David mengganti posisinya menjadi dia yang ada diatas tubuh Yumna.
David mencium dan menyesap bibir Yumna,
awalnya lembut tapi lambat laun menjadi kasar dan terkesan menuntut,
tangan David tidak tinggal diam meraba meremas dua gundukan yang kenyal milik Yumna itu.
Lalu David membuka semua yang melekat pada tubuh Yumna dan juga tubuhnya, saat mereka sudah polosan David menaiki tubuh Yumna,
lalu memasuki adiknya pada liang kenikmatan milik Yumna.
"Ahhh" des*h Yumna saat milik David sudah masuk kedalam miliknya,
David masih menyesuaikan miliknya dalam liang kenikmatan itu,
lalu perlahan David menggoyangkan pinggulnya, mata David terpejam merasakan kenikmatan yang tiada Tara itu.
Des*h*n demi des*h*n saling bersahutan.
"Mas ak-ku mau pip-pis" kata Yumna saat merasakan sesuatu ingin meledak dibawah sana.
"Bersama sayang" jawab David dan langsung menggerakkan pinggulnya dengan tempo lebih cepat.
Lalu mereka pun mengerang bersama saat mencapai puncak kenikmatan.
David menyatukan keningnya
nafas mereka masih terengah-engah, David tersenyum, David mencium mata, pipi kanan kiri Yumna terakhir bibir Yumna, hal ini menurut David wajib dilakukan karna Yumna sudah membawa dia ke surga dunia.
"Makasih" bisik David sedangkan Yumna hanya mengangguk lemah, karna merasa sangat lelah.
Setelah mengucapkan itu David turun dari kasur dan memakai kembali pakaiannya, saat David hendak keluar ada bi Sri yang sedang berjalan, David pun kembali masuk.
"Kenapa mas?" tanya Yumna karna David tidak jadi keluar dari kamarnya.
"Ada bi Sri didepan"
"Mas sih, harusnya tadi mas gak usah ngajak main, sekarang jadi susah kan keluarnya, nanti kalo ada yang kesini gimana??" ucap Yumna beruntun membuat David tertawa kecil.
"Hey, kamu juga menginginkannya kan?" jawab David membuat pipi Yumna memerah karna malu, sedangkan David semakin tertawa.
Merasa kesal ditertawakan Yumna mencubit perut David.
"Aww sakit dong sayang" kata David.
"Biarin lagian bikin kesel aja" jawab Yumna sambil memutar bola mata malas, lalu Yumna berjalan ke pintu untuk melihat keadaan diluar, saat dirasa aman dia memanggil David.
"Mas kayanya bi Sri udah kedapur deh, cepet sana keluar" kata Yumna seraya menarik lengan David.
"Iya iya" jawab David dan dia mulai keluar dengan berjinjit.
"Sial, nemuin istri sendiri aja susah nya udah kaya mau nemuin istri orang" batin David.
Setelah David pergi Yumna bergegas mandi dan menjalankan shalat subuh, selesai menjalankan shalat subuh Yumna pergi ke dapur untuk menjalankan rutinitas nya sebagai pembantu.
Saat Yumna sedang fokus memasak, David yang ingin membuat teh langsung memeluk Yumna dari belakang membuat Yumna terkejut.
"Astaghfirullah, mas jangan gini takut ada orang" ucap Yumna seraya melepaskan pelukan David.
"Kenapa sih meluk istri sendiri aja susah banget dan harus sembunyi sembunyi" jawab David dan Yumna terkekeh.
"Mas mau bikin apa? biar aku bikinin" tanya Yumna.
"Mau bikin teh, udah kamu masak aja, aku bisa bikin sendiri" jawab David dan dia langsung menuangkan gula, teh dan air panas ke dalam gelas.
"Dav masih pagi tumben udah keramas?" kata Ajeng tiba tiba.
"Mamah ngagetin, tau-tau ada dibelakang aku aja, aku keramas karna banyak ketombe mah" jawab David dan Ajeng mengangguk.
"Lagi bikin apa?" tanya Ajeng lagi.
"Bikin teh Mah, Mamah mau??"
"Boleh deh, sekalian buat papah ya Dav, dan bawa ke taman, kita berbincang dulu sebelum kamu bersiap ke kantor" titah Ajeng dan David mengangguk, lalu Ajeng pun keluar dari dapur.
"Mas"
"Hmm"
"Nanti kan aku mau belanja persiapan dapur, nah rencananya aku mau konsultasi juga ke bidan, boleh kan?" kata Yumna membuat David mengkerut kan dahi.
"Buat apa kamu ke bidan??" tanya David.
"Mau konsultasi menunda kehamilan mas" jawab Yumna.
"Kenapa ditunda? sayang denger ya kalo bisa malah aku pingin secepatnya punya anak"
"Untuk sementara mas, selama nyonya dan tuan belum tau aja, nanti kalo mereka udah tau, kan kita bisa program" jawab Yumna.
"Tapi---"
"Ini cuma sementara mas, aku takut nyonya dan tuan lebih syok kalo aku tiba-tiba hamil sama kamu" potong Yumna dan David mengangguk.
"padahal aku pingin secepatnya punya anak" batin David.
_______
* Di kantor *
"Jadi gimana rasanya belah duren???" goda Adit pada David sambil menaik turunkan alisnya.
"Gak usah berlagak gak tau lu Dit, bukannya lu sering" jawab David sambil memutar bola mata malas.
"Hahaha gua kan cuma pingin tau belah duren lu sama Yumna gimana, tapi gimana ceritanya Yumna bisa mau diajak belah duren??"
"Yah itu kan kewajiban dia" jawab David santai tapi dengan wajah yang seperti sedang bingung.
"Terus kenapa muka lu kusut begitu??"
"Gua lagi bingung gimana caranya ngungkapin soal pernikahan ini ke mamah papah" jawab David.
"Yah itu sulit banget sih, apa lagi Tante sama om sama sama punya penyakit jantung, sebisa mungkin jangan bikin dia kaget"
"Itu yang gua pikirin" jawab David sambil menutup mata sambil memijat pelipisnya yang terasa pusing.
"Hallo David" sapa Diana.
"Diana? kamu ngapain ada disini" jawab David.
"Ya pingin ketemu kamu dong, oh ya maaf ya kemaren aku udah berpikiran yang enggak enggak sama kamu" kata Diana sambil memeluk lengan David.
David merasa bertambah pusing saat melihat Diana, sedangkan Adit tersenyum meledek padanya membuat mood David semakin buruk.
________
* Di rumah *
"Yumna" Ajeng memanggil Yumna.
"Iya nyonya"
"Duduk" titah Ajeng dan Yumna menurut.
"Yumna apa kamu ingat pesan saya saat kamu mau pergi ke pantai bersama David dan Diana kemarin??" tanya Ajeng Yumna hanya mengangguk.
"Yumna saya pingin kamu jaga jarak sama David, saya gak mau Diana kembali salah paham lagi, saya tidak enak pada ayahnya Diana Yumna" jelas Ajeng membuat Yumna menunduk.
"Yumna kamu denger saya??" tanya Ajeng lagi karna Yumna tidak menjawab.
"Eh i i iya nyonya saya denger"
"Bisa kan kamu jaga jarak sama David Yumna??" kata Ajeng lagi membuta Yumna bingung harus jawab apa.
"Iya nyonya" jawab Yumna dengan lesu karna dia sendiri gak yakin.
"Bagus" hanya itu jawaban Ajeng dan dia berdiri lalu masuk ke dalam kamarnya,
sedang Yumna meneteskan air mata.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 228 Episodes
Comments
El_Tien
aku mampir
2022-05-06
0
ynynita
hadduuu panas panas
2021-11-17
1
HIATUS
enak bener ya,, udah belah duren suruh jaga jarak... suruh pake masker dan senitizer bu sekalian.. jangan lupa vaksin nya biar kumplit ...
oh ya jangan lupa suruh davidnya minum susu ber uang,, komplit dah
2021-11-17
0