Yumna sedang bingung memilih baju yang akan dia pakai hari ini, karena Yumna sama sekali tidak punya baju yang bagus.
Itu wajar saja kan, karena yumna itu hanya gadis desa yang tinggal seorang diri di perkampungan kecil.
Jadi tidak mungkin mempunyai baju bagus seperti orang-orang kota pada umumnya.
Bagus untuk Yumna belum tentu bagus untuk orang-orang kota, iya kan?
Saat Yumna sedang asik memilih baju,
terdengar suara ketukan pintu.
Tok tok tok
"Yumna," panggil David pelan.
"Aduh, aku kan belum siap-siap kok udah dipanggil aja sih," gumam Yumna sambil berjalan membuka pintu.
Saat pintu terbuka mata Yumna dan David saling bertatapan membuat jantung keduanya berdetak lebih cepat, tapi tatapan mereka terhenti karena Yumna memalingkan wajahnya.
"Iya Mas ada apa? aku belum bersiap Mas, masih bingung milih baju yang bagus, karena baju aku nggak ada yang bagus," ujar Yumna. David tersenyum lalu menyodorkan paper bag berwarna pink tersebut.
"Pakai ini," titah David.
"Apa ini mas?" tanya Yumna bingung.
"Baju untuk kamu pakai, cepatlah bersiap aku tunggu di luar ya," ujar David dan Yumna mengangguk.
Setelah itu David pun pergi keluar meninggalkan Yumna yang sedang bersiap.
"Wah bajunya bagus banget," gumam Yumna saat melihat dress berwarna hitam itu.
Yumna langsung memakai dress yang diberikan David, lalu memoles wajahnya tipis, karna dress-nya berwarna hitam, Yumna memberanikan diri memakai lipstik berwarna merah maroon.
Saat dirasa semuanya sudah siap Yumna pun keluar, tak lupa dia juga membawa tas kecil yang dia isi beberapa uang dari David untuk membeli sesuatu jika dia ingin.
Saat Yumna keluar semua orang yang ada di ruang keluarga terpaku melihat betapa cantiknya Yumna kali ini.
'Gila cantik banget istri gua,' batin David tersenyum melihat Yumna.
Yumna yang di perhatikan seperti itu oleh yang lain langsung menunduk dan memeriksa dress yang dia pakai, barangkali ada yang rusak atau salah, tapi menurut Yumna semuanya rapih dan terlihat tidak ada yang aneh.
Yumna melirik David. David terlihat sangat tampan dengan kaus hitam dan jeans yang dia kenakan.
'Kok baju mas David warnanya sama kaya aku sih? harusnya kan warna bajunya sama dengan mba Diana,' batin Yumna.
"Yaudah ayok kita berangkat, Mah, Pah, aku berangkat dulu ya," pamit David pada kedua orang tuanya sambil menyalami tangan keduanya diikuti oleh Diana.
"Iya Nak, hati-hati ya sayang, jagain Diana yang benar, senangkan dia ya sayang." Ajeng memberi petuah pada David.
David hanya tersenyum menanggapi nya.
"Nyonya, Tuan aku permisi dulu ya," pamit Yumna pada kedua orang tua David,
Panji hanya mengangguk,
sedangkan Ajeng mendekat pada Yumna,
dan berbisik.
"Di sana nanti berikan waktu berduaan untuk David dan Diana ya! kamu jangan selalu ada di dekat mereka, karena mereka juga butuh waktu hanya berdua untuk pendekatan." Ajeng memperingati Yumna.
Yumna sempat terdiam sebelum mengangguk.
Sungguh walaupun Yumna mengangguk tapi entah kenapa hati Yumna sangat sakit saat mendengar yang Ajeng ucapkan.
Mereka pun berjalan keluar,
masuk kedalam mobil dan pergi meninggalkan kediaman keluarga Wijaya yang terkenal kaya raya itu.
David dan Diana duduk di depan sedangkan Yumna di belakang seorang diri.
Saat dalam perjalanan menuju pantai mereka tidak ada yang terlibat obrolan apa pun.
Mereka sibuk dengan pikiran mereka masing-masing, hingga tak terasa mereka pun sudah sampai.
Mereka turun dari dalam mobil,
Diana berjalan ke arah david dan langsung memeluk lengan David posesif.
"Di, apa-apaan sih lepasin dong!" protes David pada Diana karena dia merasa risih.
sedangkan Yumna yang melihat itu hanya diam dan menunduk.
Yumna merasa dia harus bersikap biasa saja, walaupun mereka suami istri tapi pernikahan mereka terjadi karena sebuah paksaan.
Mereka bertiga berjalan ke arah pantai, dengan Yumna yang ada di belakang David dan Diana,
Yumna berjalan dengan menunduk.
"awww," teriak Yumna karena dia baru saja menabrak dada bidang seseorang.
"Hey, kamu nggak apa apa kan?" tanya laki-laki yang Yumna tabrak itu.
Yumna tersenyum.
"Iya, aku nggak apa apa kok, maaf ya," jawab Yumna,
laki-laki itu menatap Yumna intens dia terpesona akan kecantikan Yumna.
"Bayu" laki-laki tersebut memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangannya, Yumna sempat diam sesaat mencerna apa yang di maksud laki-laki itu, setelah mengerti Yumna menerima uluran tangan Bayu.
"Yumna"
"Nama yang cantik, sama seperti orangnya," goda Bayu sambil tersenyum manis pada Yumna membuat pipi Yumna merona karena malu.
David yang sedari tadi hanya diam memperhatikan, langsung berjalan mendekat ke arah mereka dan menarik tangan Yumna menjauh dari Bayu.
"Mas" panggil Yumna tapi tidak David hiraukan,
"Mas---" panggil Yumna lagi sambil menghentakkan lengannya agar terlepas dari pegangan David.
"Mas mba Dian--" Yumna tidak jadi melanjutkan ucapannya kala melihat tatapan tajam David.
Yumna langsung menunduk takut.
"David kok kamu ninggalin aku,"
protes Diana masih dengan nafas yang terengah-engah karna berusaha mengejar David.
David hanya melirik Diana dan menatap tajam ke arah Yumna,
membuat Yumna menunduk takut.
"Aku aus pingin minum es kelapa itu,
ayok kita minum dulu!" ajak David akhirnya setelah menahan amarahnya.
Entah kenapa melihat Yumna dekat dengan laki-laki lain membuat hatinya panas.
"Bu, saya pesan es kelapa tiga ya!!" David memesan es kelapa yang ada di tepian pantai itu,
lalu mereka duduk dengan David yang diapit kanan kiri oleh Diana dan Yumna.
"Mas aku mau pesan jagung bakar boleh nggak?" tanya Yumna masih dengan takut-takut pada David,
David hanya mengangguk sebagai jawaban.
Yumna tersenyum dan dia pun langsung memesan satu jagung bakar untuknya.
Tidak butuh waktu lama pesanan mereka akhirnya sampai, dan mereka meminum minuman itu tanpa ada percakapan apapun.
Diana dan Yumna masih takut melihat ekspresi David yang datar dan dingin itu.
Namun Yumna terkejut saat tangannya tiba-tiba saja di genggam oleh David,
Yumna melirik pada David tapi yang dilirik malah tetap fokus pada ponselnya
sambil menggenggam tangan Yumna.
Yumna berusaha melepaskan genggaman tangan David karena Yumna takut Diana melihatnya dan berujung salah paham.
Namun tatapan David yang tajam saat menoleh padanya membuat Yumna terdiam.
"David malam ini kita minep disini yuk," tawar Diana pada David.
"Enggak bisa Di, karena besok aku harus kerja, lagi pula aku tidak bawa baju ganti," tolak David masih dengan menggenggam tangan Yumna.
"Tapi aku udah ngirim pesan ke tante dan om katanya gak apa apa, nanti Tante dan om akan nyuruh Adit kesini membawakan pakaian kamu," ujar Diana dan David melotot.
"Kamu nggak minta pendapat aku dulu Di??" tanya David dengan nada tinggi.
"Kan Tante yang ngijinin," jawab Diana santai, David hanya mengehala napas.
"Tapi Mbak aku juga nggak bawa baju ganti, terus kerjaan aku dirumah bagaimana??" tanya Yumna pada Diana,
"Ya, kalau kamu pulang aja nanti bareng Adit, soalnya Tante dan om juga nggak nyuruh Adit membawakan baju kamu." jawab Diana santai dan langsung mendapatkan tatapan tajam dari David.
"Kalo Yumna pulang maka aku juga akan pulang," ketus David, dan Diana diam.
"Ok ok aku akan bilang sama om dan tante untuk ngijinin kamu berminap bersama kami disini," Jawab Diana sambil mengirimkan pesan pada Ajeng.
"Nih udah, dan kamu diijinkan," kata Diana sambil memutar bola malas.
"Tapi mas bajuKu??"
"Nanti kita beli baju buat kamu ya" jawab David sambil tersenyum pada Yumna,
sedangkan Diana memutar bola malas.
BERSAMBUNG.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 228 Episodes
Comments
Miracle Tree
mampir
2021-11-25
0
HIATUS
aq bawakan bunga mawar untuk mu kak... salam dari Mencintai mu Jalan menuju surga
2021-11-17
0
Hiatus
kk koreksi sedikit ya. Bayu jd David. sempet ga engeh aku, untung paham😂
2021-11-11
1