Beberapa hari kemudian setelah benar-benar sembuh, David memutuskan untuk kembali ke Jakarta,
dia juga membawa Yumna ke Jakarta.
* Sesampainya di Jakarta *
"Nyonya, mas David sudah pulang," seru salah satu asisten rumah tangga David.
"Di mana bi?" tanya bahagia Ajeng, David baru saja kabur dari rumah karena tidak mau di jodohkan dengan Diana, (Ajeng adalah ibu dari David).
"Dia di bawah Nyonya, dia juga bersama Mas Adit, dan satu perempuan," jawab asisten rumah tangga itu membuat Ajeng mengkerut kan kening.
"Siapa bi?" tanya Ajeng heran.
"Saya tidak tau Nyonya, baiknya Nyonya turun saja!" Setelah mengatakan itu Asisten rumah tangga itu pergi.
Ajeng turun bersama suaminya,
dia tersenyum bahagia saat melihat David, tapi saat melihat ke arah Yumna Ajeng terlihat sangat tidak senang.
Ajeng takut kalau wanita itu yang menyebabkan David pergi serta menolak perjodohannya.
"David sayang, kamu dari mana Nak? dua minggu kamu nggak pulang-pulang, Mama kangen, Mama juga khawatir banget sama kamu," ujar Ajeng dan langsung memeluk serta mengusap wajah sang anak.
"Maafin David Mah, tapi David cuma pingin nenangin pikiran dulu," jawab David lembut.
"Dasar anak nakal," kali ini Panji Wijaya ayahnya David yang berbicara, dia pun memeluk putra kesayangannya itu.
"David siapa wanita ini Nak?" tanya Ajeng penasaran.
"Oh, iya, aku lupa ngenalin ke Mamah,
Mah, Pah kenalin ini Yumna, dia orang yang di bawa Adit untuk membantu Bi Sri memasak di sini." David memperkenalkan Yumna pada kedua orang tuanya.
Ajeng tersenyum bahagia saat tau kalau wanita ini ternyata hanya seorang pembantu, tadi Ajeng sempat berpikir kalau wanita ini adalah penyebab kaburnya David dari rumah.
"Iya Nyonya, perkenalkan nama saya Yumna, saya yang mau kerja di sini." Yumna memperkenalkan diri dan tersenyum kepada Nyonya serta Tuannya.
"Saya Ajeng, ibunya David, dan ini suami saya Panji," jawab Ajeng dengan tersenyum.
"Bi," panggil Ajeng kepada asisten rumah tangganya.
"Iya Nyonya."
"Bawa Yumna ke kamarnya, dia akan kerja di sini buat bantu-bantu bibi, tapi biarkan dia istirahat dulu ya!" titah Ajeng kepada Bi Sri yang di jawab anggukan oleh BI Sri.
"Mari cah ayu ikutin bibi!" ajak bi Sri kepada Yumna.
"David, apa tidak kemudaan kalo dia kerja sebagai pembantu di sini?" tanya Ajeng kepada David seraya menyelidiki.
"Enggak Mah, lagi pula di kampung dia tinggal sendirian," jelas David.
"Benarkah itu Dit?" tanya Ajeng kepada Adit asisten pribadi plus sahabat anaknya itu.
"Mmmm iya Tante, dia sendirian di kampung, karena aku tau Tante butuh tambahan pekerja jadi aku bawa dia ke David," jawab Adit seraya melirik sadis ke arah David karena sudah membuatnya terjebak.
"Memangnya orang tuanya kemana Dit?" tanya Ajeng lagi,
hal itu sukses membuat Adit panik karena dia tidak tau menau soal itu.
"Mamah nanya-nanya nya nanti aja dong, aku kan baru pulang, apa nggak di sediain makanan dulu gitu lho," protes David manja, sebenarnya dia hanya ingin mamahnya berhenti nanya-nanya soal Yumna.
"Ah iya iya Mamah lupa, kamu sih bikin Mamah penasaran karena tiba-tiba bawa wanita, inget ya David kamu itu udah punya jodoh, jangan cari cewe lain ya," pesan Ajeng yang membuat David langsung menunduk.
"Mah bisa nggak, jangan bahas soal itu lagi, lagi pula ini bukan jamannya Siti Nurbaya mah," protes David dengan raut wajah memelas.
"Sudah sudah, bicarakan perjodohannya nanti saja, biar David masuk dulu," usul Panji menengahi perdebatan antara ibu dan anak itu.
"Bi Sri tolong siapkan makanannya ya!" perintah Ajeng pada Asisten rumah tangganya itu.
"Siap Nyonya."
"Bi, apa Yumna sudah tidur?" tanya David Kepada Bi Sri.
"Sepertinya belum mas ada apa?"
"Kalau dia belum tidur tolong panggilkan dia ya! biar makan bersama saya di sini," titah David membuat Ajeng menatapnya heran.
"Siap mas."
"David apa-apaan ini? kenapa kamu begitu khawatir sama wanita itu?" Ajeng seperti penasaran pada anaknya itu.
"Apanya yang gimana Mah, Yumna itu belum makan dari tadi, makannya David panggil," jelas david,
Ajeng menatap David dalam mencari jawaban lewat mata David.
"David, pokoknya Mamah pingin kamu menikah dengan menantu pilihan Mamah, denger itu Dav?" pesan Ajeng.
"Mamah ini selalu saja menantu Pilihan, menantu pilihan, padahal kan ini udah bukan jamannya Siti Nurbaya Mah, tolonglah biarkan David memilih," kesal David.
"Ya, karena Mamah hanya ingin Diana yang menjadi istri kamu Dav," ujar Ajeng lagi.
"Jangan paksa David mah," jawab David dengan tatapan kecewa pada ibunya itu.
"Sudah sudah, ayok kita makan dulu, bahas itu nanti saja," tutur Panji menengahi.
"Tapi Pah, Mamah nggak mau David salah pilih," ujar Ajeng.
"Sudah sudah," jawab Panji dan Ajeng mau tidak mau mengangguk.
Tanpa mereka tahu ada seseorang yang mendengarkan semua pembicaraan mereka.
BERSAMBUNG.....
Hai 👋 semoga suka ya sama ceritanya, jangan lupa kalau kalian sudah selesai membaca, tolong ya tinggalkan like and komennya 🙏
Kalau ada typo atau apalah itu yang mengganggu, harap di maklum ya 🙏 jempolku emang suka nakal 😂😂
Kalau ada yang mau ngasih bunga atau love monggo dengan senang hati aku akan menerimanya 😂
Bantulah author Somplak sedikit ini untuk menjadi lebih baik. Terima kasih 😘
~*Salam sayang Author Somplak Dikit*~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 228 Episodes
Comments
Adiba Syaqila Rasyid
semangat thor
mampir juga dkarya ku ya"menantu pilihan ayah"
2022-04-17
0
semangat
2022-01-17
0
Sedang Bersemedi
aku hadir dan merayap pelan2 ya kak
2021-12-26
0