Bumepi part 9

Saat Yumna membuka pintu kamarnya dia terkejut saat melihat ada David sedang duduk disana.

"Mas kok ada disini?" tanya Yumna takut-takut pada David.

"Kamu dari mana?" bukannya menjawab David malah balik bertanya.

"Aku habis beli makan mas" jawab Yumna.

"Habis cari makan apa jalan sama cowo itu hah???" teriak David membuat Yumna sedikit takut.

"Tadi aku ketemu sama mas Bayu di loby mas, dan kita sama-sama mau cari makan, lalu mas Bayu ngajak aku bareng" jawab Yumna dengan menundukkan kepalanya.

"Kalo mau cari makan kan bisa ajak aku Yumna, bukan malah pergi sama cowok lain" bentak David, entah kenapa David merasakan dadanya sangat sesak saat melihat Yumna jalan sama laki-laki lain.

"Aku tadi mau ajak mas, tapi aku gak berani ngetuk pintu kamar mas, aku takut ganggu mas yang lagi istirahat" jawab Yumna jujur dengan ekspresi wajah takut pada David.

"Kamu tidak lupa status kamu kan Yumna??" tanya David dan Yumna Langsung menggeleng.

"Kalo begitu jangan pergi bersama lawan jenis tanpa ijin dari suami mu Yumna" kata David mulai melembutkan suaranya, yumna pun mengangguk.

Entah kenapa melihat Yumna ketakutan membuat David tidak tega memarahinya.

"Kamu sudah shalat isya Belum?" tanya David.

"Belum mas" jawab Yumna yang kini sudah berani melihat ke arah David.

"Yaudah kita shalat bareng ya" ajak David Yumna tersenyum dan mengangguk.

Mereka pun melaksanakan shalat isya bersama.

Selesai shalat Yumna mencium punggung tangan David, David pun tersenyum dan membelai rambut Yumna yang tertutup mukena.

Yumna yang di perlakukan seperti ini mendadak jantungnya berdetak lebih cepat.

"Yumna aku boleh bertanya??"

"Boleh mas, ada apa?" jawab Yumna.

"Yumna apa kamu menyesal menikah denganku??" tanya David pada Yumna yang sedang merapikan alat shalat mereka.

"Enggak mas, untuk apa menyesal" jawab Yumna jujur.

"Tapi kan pernikahan kita karna dipaksa?" tanya David lagi.

"Aku terima mas, lagi pula, jodoh, rejeki, dan maut itu sudah diatur sama Allah, buat apa aku menyesali apa yang sudah Allah beri" jawab Yumna dengan senyum manisnya membuat David gemas.

"Mas sendiri gimana? nyesel gak?" tanya Yumna kembali.

"Aku juga sama, aku menerima nya dengan senang hati, tapi aku gak enak sama kamu Yumna, pernikahan kita harus disembunyikan karna orang tua ku sakit" jawab David dengan raut wajah tidak enak, Yumna tersenyum.

"Nggak apa-apa mas, kesehatan orang tua mas lebih penting" jawab Yumna membuat David tersenyum.

"Makasih Yumna kamu sudah ngertiin aku"

"Iiya mas sama-sama"

"Yasudah kalo gitu aku ke kamar mandi dulu" kata David dan berjalan ke kamar mandi.

Tidak berselang lama David pun keluar kamar mandi dengan memakai kimono,

Yumna yang melihat itu pun meneguk salivanya karna dia takut dan gugup melihat penampilan David.

"Malam ini aku tidur sama kamu ya" kata David membuat mata Yumna membola,

melihat Yumna terkejut David merasa tidak enak.

"Kamu kenapa? kamu gak mau ya satu kamar sama aku?" tanya David pada Yumna dan Yumna pun menggeleng.

"Bu--kan begitu mas tapi kalo mba Diana tau gimana?

"Ngga apa-apa ngapain takut sama dia" jawab David santai lalu merebahkan tubuhnya di kasur.

Yumna hanya diam memperhatikan David sambil meneguk salivanya.

"Kamu ngapain disitu aja katanya mau tidur?" tanya David heran karna Yumna hanya berdiri.

"Eh enggak mas, mas kalo mau tidur duluan aja, aku mau ke balkon dulu liat pemandangan pantai malam hari" jawab Yumna sambil mengambil pena dan buku gambar, David hanya mengangguk sambil memainkan handphone nya.

"gimana bro udah belah duren belum??" ledek Adit lewat pesan.

"apanya yang belah duren?? jangan ngaco??" balas David sambil merasa kesal.

"lu belum tau aja rasanya kayak apa, kalo udah tau berani jamin lu bakal ketagihan" balasan Adit membuat David menoleh ke arah Yumna yang tengah asik memegang buku dan pena.

"jangan lupa minum obat dulu bro biar kuat" ledek Adit lagi.

"bawel banget sih, mau gua potong gajih lu Hah?" balas David membuat Adit disebrang sana tertawa.

"sensi amat lu? hahaha apa Yumna nolak.??"

"bawel banget sih"

"hahahah" balasan adit

David mengkerut kan dahi saat melihat Yumna membolak-balikan buku, David penasaran karna sudah lama Yumna berada di balkon dan dia hanya fokus pada buku.