"Hallo Tante Ajeng, om Panji" sapa Diana saat dia dan David sampai diruang tamu keluarga Wijaya yang terkenal kaya itu.
"Hy Di, kamu dari mana? kok bisa bareng sama David??" tanya Ajeng dan mempersilahkan Diana untuk duduk.
"Aku tadi mampir ke kantor David Tan, sekalian mau minta maaf karna udah nuduh dia kemaren" jawab Diana sambil duduk bersebelahan dengan Ajeng.
"Oh, iya gitu dong, kamu sama David emang harus slalu pergi berdua, biar makin akrab, dan pertunangan kalian bisa segera dilakukan" jawab Ajeng membuat mata David melotot.
"Mamah, Dav gak bisa sama Diana, David gak suka mah, dan kamu Di apa gak bisa cari laki-laki lain hah?" kata David membuat Ajeng menatapnya dengan tidak suka.
"David jaga bicara kamu nak, mamah gak suka kamu ngomong gitu soal Diana, dia ini calon menantu mamah, jangan kasar kamu" ucap Ajeng, David hanya menghela nafas dan membuangnya kasar lalu beranjak dari sana.
David yang ingin pergi ke kamar berhenti sejenak saat melihat Yumna yang membawa air untuk semuanya, dia tersenyum pada Yumna, tapi Yumna hanya menunduk lalu berjalan melewatinya, David sempat mengkerut kan dahi karna melihat Yumna melewatinya tanpa membalas senyumannya, lalu dia berjalan kembali ke arah kamarnya.
"ada apa sama Yumna?" batin David saat sudah berada dikamar.
________
"Tante, David nolak aku ya" kata Diana sambil matanya berkaca-kaca.
"Enggak sayang David gak nolak kamu, dia cuma butuh waktu, sabar ya, pokoknya Tante janji cuma kamu yang akan menjadi menantu Tante" jawab Ajeng, membuat hati Yumna yang masih berada disana merasakan sakit.
"Yumna" panggil Diana saat Yumna hendak pergi.
"Iya mba" jawab Yumna sambil membungkuk kan tubuhnya tanda hormat.
"Maafin saya ya, udah nuduh kamu yang enggak-enggak kemaren, saya gak tau kalo kamu gak ada dikamar itu" kata Diana lagi.
"Iya mba GPP, saya juga ngerti, kalo gak ada yang dibutuhkan lagi, saya permisi dulu mba" jawab Yumna sambil tersenyum, sedangkan Diana hanya mengangguk.
Sesampainya di dapur Yumna menangis, sambil memukul mukul dadanya yang terasa sesak.
"Bodoh, Yumna bodoh, seharusnya kamu jangan terlalu berharap pada pernikahan ini" batin Yumna masih dengan memukul dadanya.
"Yumna" panggil David membuat Yumna langsung menghapus air matanya dan bangun.
"Iya mas, ada apa?" jawab Yumna.
"Kamu habis nangis??" tanya David karna melihat ada bekas air mata disudut mata Yumna.
"Enggak, tadi aku cuma kelilipan, mas butuh apa?" tanya Yumna tapi tida berani menatap David, David curiga melihat tingkah Yumna.
"Sayang, kalo ada apa-apa kamu cerita aja sama aku, kamu kenapa?" tanya David lagi karna tidak percaya dengan jawaban Yumna tadi.
"Aku GPP mas, aku cuma kelilipan aja, mas butuh apa?" Yumna masih berbohong.
"Aku mau makan" jawab David tapi masih dengan menatap Yumna walaupun Yumna slalu menunduk.
"Yaudah tunggu ya mas, aku angetin dulu makanannya" kata Yumna.
"Yumna, aku mau makan diluar" kata David membuat Yumna menoleh padanya.
"Terus kenapa ngomong ke aku?"
"Ya aku mau makan diluar sama kamu" jawab David.
"Aku gak bisa mas, kerjaan aku banyak" kata Yumna lalu berjalan melewati David tapi David mencekal pergelangan tangan Yumna.
"Sayang ada apa sih? kamu ngomong dong sama aku, aku kan suami kamu" kata David sambil membelai rambut Yumna.
"Enggak ada apa-apa mas" jawab Yumna tersenyum.
"Bener??" tanya David lagi.
"Iya"
"Oh ya, tadi gimana Konsul sama bidannya?" tanya David.
"Sudah mas, dan disarankan minum pil" jawab Yumna dan David mengangguk.
"Nanti malam kamu ke kamar aku ya" kata David.
"Iya mas" jawab Yumna bohong padahal dia gak mau ke kamar David karna takut pada Ajeng.
_____________
Dikamar David mondar mandir menunggu Yumna.
"Kok Yumna belum Dateng sih," batin David sambil terus menatap pintu berharap Yumna segera datang.
Send too Yumna
"Sayang, kok belum dateng sih?" David mengirimkan pesan pada Yumna.
Sebenarnya Yumna belum tidur, tapi dia mau pura-pura tidur, dia ingin mencoba menjauh dari David, dan berharap David menceraikan nya, walaupun entah kenapa hati Yumna tidak menginginkan perceraian itu.
"Masa sih dia udah tidur??" batin David lagi lalu mencoba menelvon Yumna, tapi tidak diangkat.
"Ahhhh Yumna kamu kenapa sih? aku ngerasa kamu kaya nyembunyiin sesuatu tapi apa?" batin David lagi, lalu dia berjalan keluar kamar, menuju kamar Yumna.
Tok tok tok
"Sayang" panggil David pelan sambil mengetuk pintu Yumna pelan.
"Sayang aku tau kamu belum tidur, ayok buka pintunya" kata David lagi, sedangkan didalam Yumna hanya diam mencoba pura-pura tidur.
"Kalo kamu gak buka pintu aku dobrak ya?" ancam David, Yumna mulai bingung dia ingin membuka tapi dia ingat pesan Ajeng.
"Yumna aku tau kamu belum tidur, jangan pura-pura tidur Yumna" David terus saja bicara sedangkan Yumna diam masih berpura-pura tidur.
"Mas David ada apa?, ada yang mas David butuhkan?" Yumna mendengar ada bi Sri diluar dan Yumna merasa lega.
"Ah enggak bi, aku cuma mau minta tolong Yumna, tapi yasudah lah mungkin dia sudah tidur, jadi besok aja deh" jawab David dan berjalan menjauh dari kamar Yumna.
Send too Yumna
"Awas kamu ya sayang, ketemu nanti kamu bakal aku hukum tanpa ampun" David mengirimkan pesan seperti itu pada Yumna, membuat Yumna tersenyum membacanya, tapi sedetik kemudian Yumna menangis.
"Maafin aku mas" batin Yumna sambil menjerit pilu.
__________
Pagi pagi sekali Yumna sudah sibuk di dapur untuk menyiapkan sarapan, tiba tiba David memeluk Yumna dari belakang.
"Gadis nakal, aku tau semalem kamu cuma pura-pura tidur" bisik David tepat ditelinga Yumna membuat Yumna seketika merinding, David tersenyum atas respon Yumna.
"Mas lepasin nanti ada yang liat" kata Yumna sambil melepaskan tangan David, tapi David tidak bergerak dia malah menyesap tengkuk Yumna dan menggigit cuping Yumna, membuat Yumna mengeluarkan lenguhan, David tersenyum.
"Kalo kamu menginginkannya kenapa semalem gak dateng hmm??" tanya David sambil meremas dua gundukan kembar Yumna membuat Yumna gelisah dan mengeluarkan lenguhan kembali.
"Aku ketiduran mas, mas lepasin nanti ada orang" jawab Yumna tapi David tidak menurutinya, David malah menaikan Yuma dimeja dapur lalu mencium bibir Yumna lembut.
"Mas" Yumna turun dari meja tapi tanpa sengaja menyenggol adiknya David membuat Yumna diam mematung Karna Malu.
"Hey kamu sudah membangunkan nya dan kamu harus tanggung jaw--"
"Mas David, dipanggil tuan" belum selesai David bicara pada Yumna bi Sri datang dan membuat David merasa kesal.
"Iya" jawab David dengan nada kesal dan bi Sri pergi.
"Kita belum selesai sayang" bisik David pada Yumna sebelum dia pergi meninggalkan Yumna yang masih diam menunduk.
Setelah David pergi barulah Yumna merasa bisa bernafas lega.
"Maafin aku mas, aku bukan istri yang baik karna berusaha menjauh darimu" batin Yumna dan dia kembali memasak sambil menangis.
BERSAMBUNG.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 228 Episodes
Comments
El_Tien
aku mampir Je
2022-05-07
0
HIATUS
lanjut kak...
2021-11-17
0
Jo Doang
ceritanya mantap. ngalir
2021-11-09
1