Ch. 19 Hibernasi

Kegiatan semalam cukup menguras energi untuk Wawan, Mas Wahid dan tiga puluh santri lainnya.

Mereka tertidur sangat pulas selama tiga hari dua malam.

Apakah aslinya seperti itu...... Tidak jawabnya. Raga mereka memang berhibernasi sedangkan sukma mereka semua berada di alam bathin Wawan.

Semua dihadirkan untuk ditempa menjadi lebih kuat baik fisik, mental dan jiwa mereka.

Psikologis mereka dituntut untuk stabil manakala harus berhadapan dengan makhluk tidak kasat mata.

Alam bathin Wawan sudah banyak mengalami perkembangan. Yang awalnya satu jam di dunia nyata sama dengan satu hari kini sudah berkembang menjadi seminggu untuk satu jamnya didunia nyata.

Artinya selama berhibernasi mereka mereka di alam nyata selama enam puluh jam sama dengan empat belas bulan di alam bathinnya Wawan.

Mereka dilatih dengan tujuan supaya saat Wawan menghadapi musuh yang jumlahnya banyak dan berat mereka bisa dijadikan sebagai pendukung.

Awalnya semua ketakutan termasuk Wawan saat berhadapan dengan kunti, genderuwo, pocong.

Mengenal baunya saja mereka muntah, melihat fisiknya mereka shock bahkan ada yang lari tunggang langgang dan ngompol. Apalagi saat gabungan antara bau dan fisik dihadirkan. Tidak sedikit yang langsung pingsan.

Alam bathin Wawan sekarang di desain seperti rumah pada umumnya. Ada tempat tidur, meja makan, taman, sungai dan hutan serta terdapat jalan dengan luasan sampai sepuluh kilometer dari awalnya yang hanya sepuluh meter persegi.

" Mas Wawan..... kita makannya gimana...? " Tanya salah satu santri.

" Perbanyaklah baca hamdallah.... dan meminta kenyang sama Allah. "

Kini mereka sudah terbiasa melihat mba kunti bahkan sudah memahami jenis - jenis mereka. Ada yang putih, kuning, hijau dan merah.

Mereka pun sudah bisa melihat pendamping seseorang dan karakter pemiliknya. Karena sebagian besar pemilik dan pendampingnya adalah satu karakter yang sama.

Pembedanya hanya siapa yang dipimpin siapa. Karakter pendamping atau khodam itu macam - macam. Ada yang lembut tapi keras ada juga yang keras tapi lembut.

Jika kita ajak mereka untuk tunduk dan patuh menjalankan perintah agama pun mereka mau. Atau manusia nya yang tunduk dan patuh kepada pendampingnya.

Semua diajari ilmu tentang santet, pesugihan dan cara penanganan nya.

" Saya rasa kalian semua sudah cukup belajar disini. " Kata Dewi Rengganis

" Nggih Dewi " jawab semua kompak.

Awalnya saat melihat Dewi Rengganis semua nampak bahagia. Pembimbing mereka cantik, seksi, tinggi, putih.

Akan tetapi setelah mendapatkan pelatihan yang berat, kejam, dan tidak mengenal ampun membuat mereka semua ketakutan. Dan saat ini mereka menaruh hormat, segan dan kagum.

*******

Pukul lima lewat tiga puluh petang ke tiga puluh dua orang membuka matanya.

Tatapan mereka tajam bagai pedang samurai. Roman mereka seperti bercahaya, ketampanan mereka bertambah. Bahkan salah satu santri yang awalnya hitam karena sering terbakar matahari karena seringnya di sawah kini tambah putih dengan wajah tampan berkarisma.

Mereka terkejut saat bangun di dalam ruangan khusus yang dipakai Abah untuk prosesi mediator.

" Wan, kamu sudah bangun...? " dijawab dengan angkat tangan

" Kalian semua sudah bangun. "

tanya Mas Wahid ke para santri

" Sampun Mas... "

" Dibelakang ada kamar mandi buruan bebersih terus kita salat jamaah ke masjid....!! "

*****

Saat beranjak dan keluar dari ruangan khusus semua mata kagum kala melihat serombongan pemuda tampan keluar dari ruangan khusus tersebut. Lebih-lebih mata mereka terpaku saat Wawan juga muncul dan bergabung dengan rombongan tersebut.

" MasyaAllah..... betapa sempurna nya ciptaan Allah. " komen santri pria dan wanita.

Kehebohan terjadi saat mereka memasuki Masjid.

Abah Tohari memasuki Masjid pun sedikit terkejut. Akan tetapi melihat kehebohan di shof khusus perempuan jadi marah

" Astaghfirullah hal adziim... "

" Kalian tahu ngga ini Masjid bukan acara temu artis. "

Semua terdiam. Masjid langsung hening.

Mu'azzin segera Menyerukan iqomah.

*****

Duduk dengan mengelilingi Abah itu yang dilakukan tiga puluh santri ditambah Wawan dan Mas Wahid.

" Coba kalian ceritakan apa yang terjadi pada kalian beberapa hari ini. "

Kemudian satu demi satu semua santri bercerita akan mimpi mereka. Dan mereka sama-sama terkejut karena mimpi mereka sama.

" Kalo kamu mimpinya apa...? "

" Mimpi kula sami Pak Kyai... "

Abah terdiam sesaat

" Kalo kamu gimana Wan, Hidup... "

" Sami Bah... "

" Saya minta maaf sebelumnya Bah.... mau tanya bagaimana bisa kami berkumpul di tempat yang sama....? "

" Padahal kami khan tidur ditempat yang berbeda. " Tanya Wawan

" Justru itu yang mau Abah tanyakan selanjutnya kepada kamu Wan....? "

" 😔😔😔 "

" Awalnya Abah nyariin Wahid...... ketika Abah tengok ke kamar nya tempat tidurnya masih rapih. "

" Lanjut ke kamar kamu.... pun juga kosong. "

" Mulai kehebohan terjadi, tiga puluh santri yang semalam ikut juga ngga ada semua. "

" Terus Abah masuk ke pendopo khusus yang diujung sana. Disitu Abah melihat kalian semua duduk dalam sikap lotus. "

" Abah pikir kalian semua sedang dilatih oleh Wawan. "

Begitu ceritanya.

" Makasih Bah atas penjelasan nya. "

******

Wawan masih duduk di tempat meskipun semua orang sudah pergi semua. Hatinya sangat gelisah.

" Ada apa dengan perasaan ini....? "

Dilihatnya jam dinding menunjukkan pukul 9 malam. Karena tidak menemukan jawaban Wawan segera beranjak meninggalkan ruangan. Dengan pikiran kosong dia mengikuti jalan setapak menuju keramaian.

Karena penasaran Wawan segera masuk ke dalamnya. Terlihat banyak orang sedang bertransaksi namun pemandangan yang dia lihat sangat asing.

Para pria kebanyakan telanjang dada dan menutupi bawah perutnya dengan selembar kain batik. Sedangkan kaum wanita mereka menggunakan kain dari dada hingga lutut.

Saat Wawan tengah berjalan tiba-tiba dari arah belakang dengan menembus dirinya seorang pria yang diikuti oleh dua wanita berlari menuju sebuah lorong kecil di ujung jalan.

Karena ingin tahu apa yang terjadi Wawan segera mengikuti.

Terdapat seorang perempuan dengan wajah mirip Mba Citra sedang menanti dirinya diikuti kedua wanita itu.

" Suamiku kenapa mereka ikut bersama. "

Melangkah maju sambil mengeluarkan pedang dari sarungnya.

" Sebaiknya kita sembunyi dulu istriku. " Sambil melangkah ke sisi Istrinya

" Kondisiku saat ini sedang tidak baik akibat racun yang terdapat di tubuhku. " Sambil memuntahkan seteguk darah dari mulutnya. Baru saja melangkah sebuah pedang menancap di dada istrinya.

" Citra Wardhani.... " Teriak pria itu memeluk istrinya

" Apa salah kami.... " kata pria tersebut yang wajahnya mirip dengan Wawan

" Inikah balasan atas kebaikan keluarga kami. "

Dengan sisa tenaga yang dimiliki Pria tersebut mengalirkan energinya ke telapak tangannya kemudian diarahkan ke depan.

" Duarrrrrr. " satu dari kedua wanita tersebut langsung lubang bagian dadanya. Namun naas sebuah pedang menembus kearah lehernya.

Wawan langsung terduduk lemas menyaksikan adegan barusan dan merasakan sakit yang tak terkira dibagian lehernya. Dari hidung menetes darah segar.

Rasa terkejutnya bertambah melihat perempuan yang sudah menusuk leher pria tersebut mirip dengan Rina.

" Kamu harus mati karena telah menolak cinta kakakku. " Diayunkannya pedang kearah pria tersebut yang sedang merayap menghampiri istrinya.

" Trang... " pedang tersebut patah menjadi dua akibat lemparan batu. Belum sempat berbalik arah kepalanya sudah terlepas dari tubuhnya.

" Istriku.... Maafkan atas kelalaian ku dan tidak bisa melindungi dirimu. "

" Aku berjanji di kehidupan yang akan datang tidak akan ada bahaya yang menghampirimu termasuk maut. "

" Raden......" Dari arah belakang datang seorang perempuan yang mirip dengan Dewi Rengganis diikuti seorang kakek yang mirip dengan Kakek Kencana.

" Maafkan kami telah datang terlambat.. "

Sambil mengalirkan energinya ke arah Pria tersebut. Namun semua sudah terlambat karena secara perlahan tubuh pria tersebut berubah menjadi bubur karena racun yang terdapat di dalamnya sangat kuat.

*****

Air mata Wawan terus berjatuhan.

" Kamu tidak apa-apa Nak Wawan. " sebuah tangan halus menyentuh pundaknya. Kemudian Wawan tidak sadarkan diri

Terpopuler

Comments

MALIN KUNDANG [KEDURHAKAAN]�

MALIN KUNDANG [KEDURHAKAAN]�

kisah arwah Stephanie kayak sinetron aowkaowk

2021-11-29

0

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 Pertemuan
2 Ch. 2 Buluh Perindu
3 Ch. 3 Tragedi jembatan Bambu
4 Ch. 4 Bertemu Kakek
5 Ch. 5 Mediatoran
6 Ch. 6 Pingsan
7 Cy. 7 Obat Nyamuk
8 Ch. 8 Kecelakaan
9 CH 9 Nasehat
10 Ch. 10 Terima Tantangan
11 Ch. 11 Pemimpin baru
12 Ch. 12 Jadian
13 Ch. 13 Pasukan baru
14 Ch. 14 Takdir
15 Ch. 15 Aku mencintaimu
16 Ch. 16 Bertemu Kembali
17 Ch. 17 Pengisian
18 Ch. 18 Penyergapan
19 Ch. 19 Hibernasi
20 Ch. 20 Minta Tolong
21 Ch. 21 Kilas Balik
22 Ch. 22 Kerinduan
23 Ch.23 Cerita Nenek
24 Ch. 24 Pelindung Keluarga
25 Ch. 25 Mencari Bukti 1
26 Ch. 26 Mencari Bukti 2
27 Ch. 27 Mencari Bukti 3
28 Ch. 28 Beraksi
29 Ch. 29 Penyerangan
30 Ch. 30 Tegar
31 Ch. 31 Ditembak cewek
32 Ch. 32 Pemegang Saham Baru
33 Ch. 33 Bertemu Penjaga Cincin
34 Ch. 34 Sabotase
35 Ch. 35 Lidya
36 Ch. 36 Sebuah Rindu
37 Ch. 37 Gunung Berapi
38 Ch. 38 Pengakuan Wawan
39 Ch. 39 Undangan Mamah
40 Ch. 40 Seperti Induk Ayam
41 Ch. 41 Kurang Waspada
42 Ch. 42 Minta Ijin
43 Ch. 43 Di madu
44 Ch. 44 Kedatangan Pemiliknya
45 Ch. 45 Koleksi Hati
46 Ch. 46 Pengkhianatan
47 Ch 47. Pusaka Negara
48 Ch. 48 Penjaga Pusaka
49 Ch. 49 Penunggu Rumah
50 Ch. 50 Balas dendam
51 Ch. 51 Paramitha
52 Ch. 52 Mustika pedang
53 Ch. 53 Kesempatan Kedua
54 Ch. 54 Anjani dan Hapsari
55 Ch. 55 Cerita Anjani
56 Ch. 56 Keterlaluan
57 Ch. 57 Perburuan Mustika 1
58 Ch. 58 Perburuan Mustika 2
59 Ch. 59 Perburuan Mustika 3
60 Ch. 60 Pembantaian
61 Ch. 61 Jati Diri Sengkulu
62 Ch. 62 Hutang Penjelasan
63 Ch. 63 Tanpa Jejak
64 Ch. 64 Bertemu Dimitri
65 Ch. 65 Ruqyah
66 Ch. 66 Mualaf
67 Ch. 67 Penyelamatan 1
68 Ch. 68 Penyelamatan 2
69 Ch. 69 Penyelamatan 3
70 Ch. 70 Perubahan Bianca
71 Ch. 71 Siuman
72 Ch. 72 Klasifikasi Aura
73 Ch. 73 Flamingo 1
74 Ch. 74 Flamingo 2
75 Ch. 75 Flamingo 3
76 Ch. 76 Flamingo 4
77 Ch. 77 Bergerak
78 Ch. 78 Kebal Peluru
79 Ch. 79 Masa lalu
80 Ch. 80 Penemuan jenazah
81 Ch. 81 Kekecewaan
82 Ch. 82 Liontin
83 Ch. 83 Masa lalu Kakek Kencana
84 Ch. 84 Imelda
85 Ch. 85 Dia memanggil
86 Ch. 86 Aku datang
87 Ch.87 Penyelamatan Sari
88 Ch.88 Hamil
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Ch. 1 Pertemuan
2
Ch. 2 Buluh Perindu
3
Ch. 3 Tragedi jembatan Bambu
4
Ch. 4 Bertemu Kakek
5
Ch. 5 Mediatoran
6
Ch. 6 Pingsan
7
Cy. 7 Obat Nyamuk
8
Ch. 8 Kecelakaan
9
CH 9 Nasehat
10
Ch. 10 Terima Tantangan
11
Ch. 11 Pemimpin baru
12
Ch. 12 Jadian
13
Ch. 13 Pasukan baru
14
Ch. 14 Takdir
15
Ch. 15 Aku mencintaimu
16
Ch. 16 Bertemu Kembali
17
Ch. 17 Pengisian
18
Ch. 18 Penyergapan
19
Ch. 19 Hibernasi
20
Ch. 20 Minta Tolong
21
Ch. 21 Kilas Balik
22
Ch. 22 Kerinduan
23
Ch.23 Cerita Nenek
24
Ch. 24 Pelindung Keluarga
25
Ch. 25 Mencari Bukti 1
26
Ch. 26 Mencari Bukti 2
27
Ch. 27 Mencari Bukti 3
28
Ch. 28 Beraksi
29
Ch. 29 Penyerangan
30
Ch. 30 Tegar
31
Ch. 31 Ditembak cewek
32
Ch. 32 Pemegang Saham Baru
33
Ch. 33 Bertemu Penjaga Cincin
34
Ch. 34 Sabotase
35
Ch. 35 Lidya
36
Ch. 36 Sebuah Rindu
37
Ch. 37 Gunung Berapi
38
Ch. 38 Pengakuan Wawan
39
Ch. 39 Undangan Mamah
40
Ch. 40 Seperti Induk Ayam
41
Ch. 41 Kurang Waspada
42
Ch. 42 Minta Ijin
43
Ch. 43 Di madu
44
Ch. 44 Kedatangan Pemiliknya
45
Ch. 45 Koleksi Hati
46
Ch. 46 Pengkhianatan
47
Ch 47. Pusaka Negara
48
Ch. 48 Penjaga Pusaka
49
Ch. 49 Penunggu Rumah
50
Ch. 50 Balas dendam
51
Ch. 51 Paramitha
52
Ch. 52 Mustika pedang
53
Ch. 53 Kesempatan Kedua
54
Ch. 54 Anjani dan Hapsari
55
Ch. 55 Cerita Anjani
56
Ch. 56 Keterlaluan
57
Ch. 57 Perburuan Mustika 1
58
Ch. 58 Perburuan Mustika 2
59
Ch. 59 Perburuan Mustika 3
60
Ch. 60 Pembantaian
61
Ch. 61 Jati Diri Sengkulu
62
Ch. 62 Hutang Penjelasan
63
Ch. 63 Tanpa Jejak
64
Ch. 64 Bertemu Dimitri
65
Ch. 65 Ruqyah
66
Ch. 66 Mualaf
67
Ch. 67 Penyelamatan 1
68
Ch. 68 Penyelamatan 2
69
Ch. 69 Penyelamatan 3
70
Ch. 70 Perubahan Bianca
71
Ch. 71 Siuman
72
Ch. 72 Klasifikasi Aura
73
Ch. 73 Flamingo 1
74
Ch. 74 Flamingo 2
75
Ch. 75 Flamingo 3
76
Ch. 76 Flamingo 4
77
Ch. 77 Bergerak
78
Ch. 78 Kebal Peluru
79
Ch. 79 Masa lalu
80
Ch. 80 Penemuan jenazah
81
Ch. 81 Kekecewaan
82
Ch. 82 Liontin
83
Ch. 83 Masa lalu Kakek Kencana
84
Ch. 84 Imelda
85
Ch. 85 Dia memanggil
86
Ch. 86 Aku datang
87
Ch.87 Penyelamatan Sari
88
Ch.88 Hamil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!