CH 9 Nasehat

Muncul satu titik cahaya menjadi sebuah penerang dalam ruang berbentuk persegi saat tetesan air mata Citra membasahi pipi Wawan.

" Nak, bangun. Sudah cukup meditasimu."

Wawan membuka matanya. Nampak di depan matanya duduk Kakek Kencana.

" Sudah berapa lama Kakek duduk disitu...? "

Kakek Kencana tersenyum dan menjawab

" Sudah hampir satu tahun Nak. Tepatnya 360 hari disini. "

" Apa...????????? "

Tangan Wawan menghitung dengan jarinya sambil menggumam

" Satu jam disini sama dengan 1 hari disana. Kalo 360 hari dikali 24 hari sama dengan 8640 hari atau 720 tahun."

" Kakek apakah Wawan sudah mati....? "

" Hehehehe.... "

" Hitungan matematikamu hebat juga ya. Betul sekali. "

" Itu sebelum Nak Wawan belajar ilmu ruang dan waktu. Kalo sekarang berarti cuma 15 hari disana. "

" Alhamdulillah. "

" Kakek kenapa tiba-tiba Wawan ada disini.

Bukannya Wawan hanya donor darah...? "

" Darahmu sangat istimewa Nak. Jangan sampai orang tahu kamu memilikinya. "

" Beri Wawan penjelasan yang mudah Kek...!!! "

" Darahmu bisa menyembuhkan orang seberapapun tingkat keparahannya. Meskipun setetes. "

" Perbandingannya begini satu mili liter sama dengan satu hari. "

" Jika kamu mendonorkan darah sebanyak dua ratus lima puluh mili liter maka kamu akan tertidur selama Dua ratus lima puluh hari. "

" Paham. " Wawan mengangguk

" Berarti Wawan kelamaan disini ya Kek. Lebih seratus sepuluh hari. "

" Justru keuntungan buat kamu. Atas izin Allah beliau datang kesini dan langsung menempa tubuhmu langsung saat dirimu sedang meditasi. "

" Jadi meskipun ragamu terluka parah dengan tingkatan latihanmu hanya membutuhkan waktu hanya dua jam. "

" Sering berlatihlah ilmu yang sudah diberikan padamu. Supaya regenerasi mu makin cepat. "

" *Sekarang kembalilah. "

" Tempa dirimu dengan serius. "

" Sudah menanti tugas-tugas yang harus diselesaikan*. "

Cahaya tersebut mulai redup dan menyisakan sedikit cahaya di ujung sana. Wawan berjalan dan menghampiri cahaya tersebut.

Wajah yang terlihat pertama kali saat mata Wawan terbuka adalah Mamah.

" Kamu sudah bangun Mas. " sambil menangis mengusap rambut diatas kepala Wawan.

" Mas Wawan haus. " menyodorkan segelas teh yang diberi sedotan kecil.

" Wawan dimana Mah...? "

" Di rumah sakit sayang. "

" Apa yang terjadi...? "

" Kamu pingsan saat mendonorkan darah. "

" Mba Citra gimana mah khabarnya....? "

" Hei anak mamah khawatir sama seseorang. Cemburu aku....? "Mamah pasang muka cemberut

" Lho kok cemburu sich Mah. Mba Citra ngga akan pernah menggantikan posisi Mamah dihati Wawan. "

" Makin hebat aja anak Mamah dalam merayu. "

" Hahahaha.... " Mamah tertawa lepas

" Like son like father. "

" Oh ya...tadi Mba Citra kesini. Dia sudah baikan. "

"🤔🤔🤔"

" Gimana caranya mah...? "

" Bukannya Mba Citra kaki, tangan dan kepalanya waktu itu terluka..." Wawan heran

" Sudah ach jangan bahas Citra mulu...Mulai sekarang belajar ya....Manakala ada orang didekat Wawan yang setia menemani jangan sekali sekali malah mikir orang lain. "

Mamah memberi pengertian ke anak nya bagaimana cara menghormati orang terutama kaum hawa.

" Iya... iya Mah. Gitu aja ngambek. " gaya ngomong Wawan seperti orang dewasa.

Kedekatan ibu dan anak tersebut terjalin dengan sangat erat. Hubungan tersebut sengaja diciptakan oleh Mamah Wawan supaya anak-anak nya lebih mempercayai orang tuanya daripada ke orang lain.

Kenakalan remaja tercipta akibat ada keinginan anak yang tidak tersalurkan gara-gara tidak adanya komunikasi yang baik antara mereka.

Mereka saling bertukar kata dan informasi selama Wawan tidak sadarkan diri. Hingga pertanyaan kecil yang membuat Mamah Wawan harus berfikir ribuan kali.

" Mah, Wawan mau tanya... Kenapa kalo Wawan dipeluk sama Mba Citra dan Mba Indah dari belakang burung Wawan berdiri ya Mah. Padahal khan Wawan sering dipeluk sama Mamah, Tante biasa aja. "

" 😱😱😱😱😱.....Harus jawab apa ya...?????? "

" Sudah waktunya pendidikan s*xual mulai sekarang diajarkan ke Wawan bagaimana cara mengontrol hasrat nya." ujar Mamah dalam hati.

" Itu artinya Wawan sudah besar. "

" Harus hati-hati dalam pergaulan. "

" Mulai sekarang harus mulai menjaga jarak dengan perempuan. Karena kalo Wawan bersentuhan dengan sesuatu milik perempuan maka Wawan akan merasakan kenikmatan yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata."

" Jika sering bersentuhan atau menyentuh milik perempuan maka Wawan akan ketagihan yang pada akhirnya merugikan Wawan sendiri."

" Ditambah lagi Wawan akan kehilangan konsentrasi dan fokus belajar. "

" Hal-hal yang bersifat candu itu ada beberapa macam Mas dan semuanya dilarang sama Allah... " Kata Mamah

" Pertama minuman keras, Obat-obatan terlarang, judi, rokok dan perempuan. "

Wawan mendengarkan dengan seksama dan berusaha mencerna setiap perkataan dari Mamahnya.

" Happy birthday..... selamat ulang tahun Mas. " Nanda tiba-tiba masuk ke dalam ruangan dengan berlari.

" Lho Mah, sekarang tanggal berapa....? "

" 24 Juli. "

" Berarti Wawan lama ya ngga sadarkan diri... "

" Yang penting sekarang Wawan sudah siuman. " Selamat ulang tahun sayang. " sambil m ngecup kening anaknya

" Makasih Mas. "

" Selamat ulang tahun Mas. " sambil memeluk kakaknya setelah Nanda duduk diatas tempat tidur bangsal.

Papah datang dengan membawa satu kotak besar kue dengan lilin angka 10 diatasnya.

" Tiup lilinnya... tiup lilinnya.... " Mamah Papah dan Nanda bernyanyi

Sebelum meniup lilin Wawan mengucapkan doa.

" Terima kasih Ya Allah atas segala nikmat MU "

Terpopuler

Comments

ayam receh

ayam receh

oye mantap

2021-11-29

1

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 Pertemuan
2 Ch. 2 Buluh Perindu
3 Ch. 3 Tragedi jembatan Bambu
4 Ch. 4 Bertemu Kakek
5 Ch. 5 Mediatoran
6 Ch. 6 Pingsan
7 Cy. 7 Obat Nyamuk
8 Ch. 8 Kecelakaan
9 CH 9 Nasehat
10 Ch. 10 Terima Tantangan
11 Ch. 11 Pemimpin baru
12 Ch. 12 Jadian
13 Ch. 13 Pasukan baru
14 Ch. 14 Takdir
15 Ch. 15 Aku mencintaimu
16 Ch. 16 Bertemu Kembali
17 Ch. 17 Pengisian
18 Ch. 18 Penyergapan
19 Ch. 19 Hibernasi
20 Ch. 20 Minta Tolong
21 Ch. 21 Kilas Balik
22 Ch. 22 Kerinduan
23 Ch.23 Cerita Nenek
24 Ch. 24 Pelindung Keluarga
25 Ch. 25 Mencari Bukti 1
26 Ch. 26 Mencari Bukti 2
27 Ch. 27 Mencari Bukti 3
28 Ch. 28 Beraksi
29 Ch. 29 Penyerangan
30 Ch. 30 Tegar
31 Ch. 31 Ditembak cewek
32 Ch. 32 Pemegang Saham Baru
33 Ch. 33 Bertemu Penjaga Cincin
34 Ch. 34 Sabotase
35 Ch. 35 Lidya
36 Ch. 36 Sebuah Rindu
37 Ch. 37 Gunung Berapi
38 Ch. 38 Pengakuan Wawan
39 Ch. 39 Undangan Mamah
40 Ch. 40 Seperti Induk Ayam
41 Ch. 41 Kurang Waspada
42 Ch. 42 Minta Ijin
43 Ch. 43 Di madu
44 Ch. 44 Kedatangan Pemiliknya
45 Ch. 45 Koleksi Hati
46 Ch. 46 Pengkhianatan
47 Ch 47. Pusaka Negara
48 Ch. 48 Penjaga Pusaka
49 Ch. 49 Penunggu Rumah
50 Ch. 50 Balas dendam
51 Ch. 51 Paramitha
52 Ch. 52 Mustika pedang
53 Ch. 53 Kesempatan Kedua
54 Ch. 54 Anjani dan Hapsari
55 Ch. 55 Cerita Anjani
56 Ch. 56 Keterlaluan
57 Ch. 57 Perburuan Mustika 1
58 Ch. 58 Perburuan Mustika 2
59 Ch. 59 Perburuan Mustika 3
60 Ch. 60 Pembantaian
61 Ch. 61 Jati Diri Sengkulu
62 Ch. 62 Hutang Penjelasan
63 Ch. 63 Tanpa Jejak
64 Ch. 64 Bertemu Dimitri
65 Ch. 65 Ruqyah
66 Ch. 66 Mualaf
67 Ch. 67 Penyelamatan 1
68 Ch. 68 Penyelamatan 2
69 Ch. 69 Penyelamatan 3
70 Ch. 70 Perubahan Bianca
71 Ch. 71 Siuman
72 Ch. 72 Klasifikasi Aura
73 Ch. 73 Flamingo 1
74 Ch. 74 Flamingo 2
75 Ch. 75 Flamingo 3
76 Ch. 76 Flamingo 4
77 Ch. 77 Bergerak
78 Ch. 78 Kebal Peluru
79 Ch. 79 Masa lalu
80 Ch. 80 Penemuan jenazah
81 Ch. 81 Kekecewaan
82 Ch. 82 Liontin
83 Ch. 83 Masa lalu Kakek Kencana
84 Ch. 84 Imelda
85 Ch. 85 Dia memanggil
86 Ch. 86 Aku datang
87 Ch.87 Penyelamatan Sari
88 Ch.88 Hamil
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Ch. 1 Pertemuan
2
Ch. 2 Buluh Perindu
3
Ch. 3 Tragedi jembatan Bambu
4
Ch. 4 Bertemu Kakek
5
Ch. 5 Mediatoran
6
Ch. 6 Pingsan
7
Cy. 7 Obat Nyamuk
8
Ch. 8 Kecelakaan
9
CH 9 Nasehat
10
Ch. 10 Terima Tantangan
11
Ch. 11 Pemimpin baru
12
Ch. 12 Jadian
13
Ch. 13 Pasukan baru
14
Ch. 14 Takdir
15
Ch. 15 Aku mencintaimu
16
Ch. 16 Bertemu Kembali
17
Ch. 17 Pengisian
18
Ch. 18 Penyergapan
19
Ch. 19 Hibernasi
20
Ch. 20 Minta Tolong
21
Ch. 21 Kilas Balik
22
Ch. 22 Kerinduan
23
Ch.23 Cerita Nenek
24
Ch. 24 Pelindung Keluarga
25
Ch. 25 Mencari Bukti 1
26
Ch. 26 Mencari Bukti 2
27
Ch. 27 Mencari Bukti 3
28
Ch. 28 Beraksi
29
Ch. 29 Penyerangan
30
Ch. 30 Tegar
31
Ch. 31 Ditembak cewek
32
Ch. 32 Pemegang Saham Baru
33
Ch. 33 Bertemu Penjaga Cincin
34
Ch. 34 Sabotase
35
Ch. 35 Lidya
36
Ch. 36 Sebuah Rindu
37
Ch. 37 Gunung Berapi
38
Ch. 38 Pengakuan Wawan
39
Ch. 39 Undangan Mamah
40
Ch. 40 Seperti Induk Ayam
41
Ch. 41 Kurang Waspada
42
Ch. 42 Minta Ijin
43
Ch. 43 Di madu
44
Ch. 44 Kedatangan Pemiliknya
45
Ch. 45 Koleksi Hati
46
Ch. 46 Pengkhianatan
47
Ch 47. Pusaka Negara
48
Ch. 48 Penjaga Pusaka
49
Ch. 49 Penunggu Rumah
50
Ch. 50 Balas dendam
51
Ch. 51 Paramitha
52
Ch. 52 Mustika pedang
53
Ch. 53 Kesempatan Kedua
54
Ch. 54 Anjani dan Hapsari
55
Ch. 55 Cerita Anjani
56
Ch. 56 Keterlaluan
57
Ch. 57 Perburuan Mustika 1
58
Ch. 58 Perburuan Mustika 2
59
Ch. 59 Perburuan Mustika 3
60
Ch. 60 Pembantaian
61
Ch. 61 Jati Diri Sengkulu
62
Ch. 62 Hutang Penjelasan
63
Ch. 63 Tanpa Jejak
64
Ch. 64 Bertemu Dimitri
65
Ch. 65 Ruqyah
66
Ch. 66 Mualaf
67
Ch. 67 Penyelamatan 1
68
Ch. 68 Penyelamatan 2
69
Ch. 69 Penyelamatan 3
70
Ch. 70 Perubahan Bianca
71
Ch. 71 Siuman
72
Ch. 72 Klasifikasi Aura
73
Ch. 73 Flamingo 1
74
Ch. 74 Flamingo 2
75
Ch. 75 Flamingo 3
76
Ch. 76 Flamingo 4
77
Ch. 77 Bergerak
78
Ch. 78 Kebal Peluru
79
Ch. 79 Masa lalu
80
Ch. 80 Penemuan jenazah
81
Ch. 81 Kekecewaan
82
Ch. 82 Liontin
83
Ch. 83 Masa lalu Kakek Kencana
84
Ch. 84 Imelda
85
Ch. 85 Dia memanggil
86
Ch. 86 Aku datang
87
Ch.87 Penyelamatan Sari
88
Ch.88 Hamil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!