Ch. 4 Bertemu Kakek

Kejadian di posko 3 mengundang perhatian kakak - kakak Pembina dan Panitia. Regu lima diinterogasi termasuk regu enamnya Wawan. Akan tetapi semua tidak ada yang mengaku. Yang pada akhirnya kegiatan mencari jejak dihentikan karena banyaknya peserta yang terkena kotoran saat menyeberangi sungai menggunakan jembatan bambu tersebut.

" Akhirnya semua berakhir.. " kata Mas Wahyu

" Edan.... jantungku hampir copot " kata Wawan

" Hampir aja aku ngompol.... saking takutnya... " kata Dwi

" Tapi kalo dibayangkan rasanya ngeri - ngeri sedap akan apa yang sudah kita lakukan " kata Kartika sambil ketawa dan semua tertawa kembali

Waktu sudah menunjukkan pukul 11.30 malam manakala semua peserta kembali ke tenda masing - masing. Keheningan tercipta setelah kesibukan seharian ini. Semua anak sudah mulai memasuki alam mimpi termasuk Wawan yang sudah terlelap dalam tidurnya. Cahaya terang menerobos masuk ke dalam tenda membuat beberapa anak termasuk Wawan kembali terjaga.

" Kalian juga terbangun " sapa Kartika saat melihat Wawan, Dwi dan Mas Wahyu membuka matanya

" Siapa yang nyalain lampu di depan " kata Dwi

" Aku juga ngga ngerti... " ujar Wawan

" Yuk kita lihat... " ajak Wawan kepada ketiga temannya dan beranjak keluar tenda

" Assalamu'alaikum wrwb.... Malam Wawan... " sapa Dewi Rengganis

" Wa alaikum salam.... Maaf Dewi ada apa malam - malam ganggu orang tidur "

Saat teman - teman Wawan melihat Dewi Rengganis mata mereka melotot seakan ingin keluar

" Heh lihatnya biasa aja kenapa.... " Wawan memukul punggung Dwi dan Kartika.

" Gila.... punya kakakku kalah gedhe.... " Kartika menimpali

" Wan, sebentar lagi aku mau mengajak kamu menemui seseorang. Apa kamu sudah siap ? "

" Dewi kami boleh ikut " Kata Kartika

" Bahaya ngga ? " Tanya Wawan

" Untuk kamu tidak tapi kalo teman - teman kamu saya tidak jamin "

" Resikonya apa Dewi.... " Kartika penasaran

" Rahasia.... " Dewi Rengganis tersenyum nakal justru hal itu malah membuat teman - teman Wawan penasaran.

" Tapi saya yakin Dewi pasti akan melindungi kita... " kata Mas Wahyu percaya diri.

Seketika muncul sebuah portal yang terbuat dari batu dihadapan semuanya

" Sekarang waktunya... saya harap kalian tidak bertingkah macam macam ya. " kata Dewi Rengganis

Mereka berlima kemudian melangkah masuk ke dalam portal berbentuk gapura Pura di Bali dengan dipandu Dewi Rengganis. Hal yang pertama kali mereka lihat adalah sebuah pemandian air panas yang sangat luas dengan aroma cendana yang menenangkan hati dan pikiran. Semuanya nampak indah seperti surga.

Berjalan menyusuri pinggiran kolam pemandian yang awalnya nampak takut dan penasaran lama - lama terbiasa.

" Dewi boleh ngga kita bermain main sebentar disini. " tanya Dwi

Belum juga dijawab namanya anak anak tanpa dikomando semua langsung terjun ke dalam kolam tersebut tanpa melepas baju. Mereka bermain sesuka hati. Dewi Rengganis hanya tersenyum.....

"Mau gimana lagi sudah terjadi " akhirnya Dewi Rengganis melanjutkan menyusuri kolam. Begitu melihat Dewi Rengganis melanjutkan jalannya. Salah satu dari mereka berkata

" Siapa yang bisa sampai ujung kolam itu dialah pemenangnya. " Mereka lalu berlomba lomba menjadi pemenang nya

Belum sampai ujung mereka disuguhi dengan pemandangan yang membangkitkan syahwat.

Nampak beberapa wanita dewasa tanpa menggunakan busana sedang mandi. Ada yang saling membasuh pungung, ada juga yang berpelukan dan saling meraba. Semuanya berkulit putih dan berambut hitam, dengan hiasan membulat dibagian dadanya. Begitu melihat anak anak tersebut dua orang wanita tersebut segera menghampiri.

Anak-anak itu jantungnya berdebar sangat keras, mata melotot sampai lupa berkedip. Beberapa bagian sudah menegang keras, dan berkali-kali menelan ludah. Sesaat sebelum salah satunya hendak menyentuh salah satu dari anak itu Dewi Rengganis langsung menegur

" Jangan kamu sentuh anak-anak itu. Mereka semua tamuku... " Seketika mereka langsung ketakutan dan berubah wujud menjadi manusia berkepala ikan dan berwarna putih dan berenang menjauh.

" Cepat kalian keluar dari situ.... Jangan kelamaan. Waktu kita sangat sempit. " terlihat Dewi Rengganis seperti gugup. Segera anak-anak itu bergegas keluar dari kolam.

" Assalamu'alaikum wrwb Den... " sapa seorang bapak tua dengan tubuh tinggi, penuh karismatik menggunakan baju Jawa kuno.

" WA ALAIKUM SALAM WRWB... " jawab anak-anak berbarengan

" Kakek siapa..? " tanya Wawan

" Nama saya Kencana "

" Senang bisa berjumpa dengan Aden kembali setelah penantian yang sangat panjang. " Kakek tersebut memeluk Wawan dengan sangat erat dan penuh cinta kasih.

" Sebaiknya Aden dan teman-temannya segera pulang. Nanti orang tua Aden pasti khawatir. "

" Kek, kita Khan baru sebentar disini. Masih banyak yang ingin Wawan tanyakan. "

" Kita ada perbedaan waktu Den.... Ditambah lagi tadi Aden dan teman-temannya mandi di kolam ini. "

Ucap Kencana sambil tangannya menunjuk ke arah kolam

" Sebelumnya saya minta ijin untuk bisa menemani Aden kembali. "

" Boleh Kek.... " jawab Wawan dengan penuh hormat

" Ijinkan kami undur diri dulu.... "

" Ya.... masih banyak waktu.... "

" Rengganis, anter mereka pulang.. "

" Nggih Guru... "

" Tolong kamu hilangkan ingatan mereka tentang tempat ini kecuali Raden Setyawan "

" Nggih Guru..... Murid pamit dulu... "

Setelah itu terbentuk portal yang sama seperti sebelumnya.

*****

Lokasi bumi perkemahan

" Pak Kyai bagaimana perkembangan anak saya....? " Ayah Wisnu

"Sudah satu minggu mereka hilang tanpa ada khabar... Berbagai cara sudah kita gunakan untuk menemukan mereka. " Ayah Dwi

Nampak dari jauh tiga orang dewasa berjalan menghampiri mereka

" Siapa diantara bapak - bapak disini yang orang tuanya Wawan, Dwi, Wahyu dan Kartika" tanya Pak Polisi yang ternyata didampingi oleh Pak Lurah dan pamongnya

" Saya orang tuanya Dwi, yang ini orang tuanya Wahyu, Kartika dan Wawan Pak. "

" Baguslah kalo begitu.... Mari bapak - bapak ikut kami ke Polsek Bandungan. Kami menemukan putra bapak sekalian berada di komplek sekitar Candi Gedong Songo. "

Semua nampak kebingungan dengan penjelasan dari Pak Polisi tersebut.

" Biasanya seseorang yang disembunyikan di daerah ini pasti akan ditemukan di sekitar lokasi juga. "

" Bagaimana bisa anak-anak itu ditemukan jauh dari lokasi ini. " ujar Pak Kyai

" Kalo itu saya kurang paham Pak... Soalnya anak-anak itu sewaktu kami ajukan pertanyaan mereka seperti kebingungan untuk menjawab. "

*****

" Wan, kamu ngga papa Khan.... " tanya mamah Wawan saat melihat putranya. Diikuti dengan orang tua yang lain.

Betapa terkejutnya mereka saat mendapatkan khabar bahwa anak-anak mereka tidak ditemukan di dalam tenda. Bunyi-bunyian dikumandangkan dari alat yang di pukul mengelilingi lokasi. Waktu, tenaga, pikiran tercurah dalam pencarian mereka selama satu minggu. Rasa bersalah dari pihak penyelenggara, guru begitu membebani mereka atas keteledoran yang terjadi

Perasaan kehilangan, putus asa karena tidak ada khabar tentang anak mereka telah tergantikan.

Tangisan yang awalnya penuh dengan kesedihan sudah berganti dengan tangisan kebahagiaan.

" Bapak ibu sekalian..... sebaiknya putra nya diajak pulang..... Kasian... Mereka seperti nya butuh istirahat. " kata Pak Polisi. Setelah itu semuanya segera pamit dan kembali ke rumah masing-masing.

Terpopuler

Comments

ayam receh

ayam receh

wahh

2021-11-29

0

NEZUKO

NEZUKO

👣👣

2021-11-23

1

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 Pertemuan
2 Ch. 2 Buluh Perindu
3 Ch. 3 Tragedi jembatan Bambu
4 Ch. 4 Bertemu Kakek
5 Ch. 5 Mediatoran
6 Ch. 6 Pingsan
7 Cy. 7 Obat Nyamuk
8 Ch. 8 Kecelakaan
9 CH 9 Nasehat
10 Ch. 10 Terima Tantangan
11 Ch. 11 Pemimpin baru
12 Ch. 12 Jadian
13 Ch. 13 Pasukan baru
14 Ch. 14 Takdir
15 Ch. 15 Aku mencintaimu
16 Ch. 16 Bertemu Kembali
17 Ch. 17 Pengisian
18 Ch. 18 Penyergapan
19 Ch. 19 Hibernasi
20 Ch. 20 Minta Tolong
21 Ch. 21 Kilas Balik
22 Ch. 22 Kerinduan
23 Ch.23 Cerita Nenek
24 Ch. 24 Pelindung Keluarga
25 Ch. 25 Mencari Bukti 1
26 Ch. 26 Mencari Bukti 2
27 Ch. 27 Mencari Bukti 3
28 Ch. 28 Beraksi
29 Ch. 29 Penyerangan
30 Ch. 30 Tegar
31 Ch. 31 Ditembak cewek
32 Ch. 32 Pemegang Saham Baru
33 Ch. 33 Bertemu Penjaga Cincin
34 Ch. 34 Sabotase
35 Ch. 35 Lidya
36 Ch. 36 Sebuah Rindu
37 Ch. 37 Gunung Berapi
38 Ch. 38 Pengakuan Wawan
39 Ch. 39 Undangan Mamah
40 Ch. 40 Seperti Induk Ayam
41 Ch. 41 Kurang Waspada
42 Ch. 42 Minta Ijin
43 Ch. 43 Di madu
44 Ch. 44 Kedatangan Pemiliknya
45 Ch. 45 Koleksi Hati
46 Ch. 46 Pengkhianatan
47 Ch 47. Pusaka Negara
48 Ch. 48 Penjaga Pusaka
49 Ch. 49 Penunggu Rumah
50 Ch. 50 Balas dendam
51 Ch. 51 Paramitha
52 Ch. 52 Mustika pedang
53 Ch. 53 Kesempatan Kedua
54 Ch. 54 Anjani dan Hapsari
55 Ch. 55 Cerita Anjani
56 Ch. 56 Keterlaluan
57 Ch. 57 Perburuan Mustika 1
58 Ch. 58 Perburuan Mustika 2
59 Ch. 59 Perburuan Mustika 3
60 Ch. 60 Pembantaian
61 Ch. 61 Jati Diri Sengkulu
62 Ch. 62 Hutang Penjelasan
63 Ch. 63 Tanpa Jejak
64 Ch. 64 Bertemu Dimitri
65 Ch. 65 Ruqyah
66 Ch. 66 Mualaf
67 Ch. 67 Penyelamatan 1
68 Ch. 68 Penyelamatan 2
69 Ch. 69 Penyelamatan 3
70 Ch. 70 Perubahan Bianca
71 Ch. 71 Siuman
72 Ch. 72 Klasifikasi Aura
73 Ch. 73 Flamingo 1
74 Ch. 74 Flamingo 2
75 Ch. 75 Flamingo 3
76 Ch. 76 Flamingo 4
77 Ch. 77 Bergerak
78 Ch. 78 Kebal Peluru
79 Ch. 79 Masa lalu
80 Ch. 80 Penemuan jenazah
81 Ch. 81 Kekecewaan
82 Ch. 82 Liontin
83 Ch. 83 Masa lalu Kakek Kencana
84 Ch. 84 Imelda
85 Ch. 85 Dia memanggil
86 Ch. 86 Aku datang
87 Ch.87 Penyelamatan Sari
88 Ch.88 Hamil
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Ch. 1 Pertemuan
2
Ch. 2 Buluh Perindu
3
Ch. 3 Tragedi jembatan Bambu
4
Ch. 4 Bertemu Kakek
5
Ch. 5 Mediatoran
6
Ch. 6 Pingsan
7
Cy. 7 Obat Nyamuk
8
Ch. 8 Kecelakaan
9
CH 9 Nasehat
10
Ch. 10 Terima Tantangan
11
Ch. 11 Pemimpin baru
12
Ch. 12 Jadian
13
Ch. 13 Pasukan baru
14
Ch. 14 Takdir
15
Ch. 15 Aku mencintaimu
16
Ch. 16 Bertemu Kembali
17
Ch. 17 Pengisian
18
Ch. 18 Penyergapan
19
Ch. 19 Hibernasi
20
Ch. 20 Minta Tolong
21
Ch. 21 Kilas Balik
22
Ch. 22 Kerinduan
23
Ch.23 Cerita Nenek
24
Ch. 24 Pelindung Keluarga
25
Ch. 25 Mencari Bukti 1
26
Ch. 26 Mencari Bukti 2
27
Ch. 27 Mencari Bukti 3
28
Ch. 28 Beraksi
29
Ch. 29 Penyerangan
30
Ch. 30 Tegar
31
Ch. 31 Ditembak cewek
32
Ch. 32 Pemegang Saham Baru
33
Ch. 33 Bertemu Penjaga Cincin
34
Ch. 34 Sabotase
35
Ch. 35 Lidya
36
Ch. 36 Sebuah Rindu
37
Ch. 37 Gunung Berapi
38
Ch. 38 Pengakuan Wawan
39
Ch. 39 Undangan Mamah
40
Ch. 40 Seperti Induk Ayam
41
Ch. 41 Kurang Waspada
42
Ch. 42 Minta Ijin
43
Ch. 43 Di madu
44
Ch. 44 Kedatangan Pemiliknya
45
Ch. 45 Koleksi Hati
46
Ch. 46 Pengkhianatan
47
Ch 47. Pusaka Negara
48
Ch. 48 Penjaga Pusaka
49
Ch. 49 Penunggu Rumah
50
Ch. 50 Balas dendam
51
Ch. 51 Paramitha
52
Ch. 52 Mustika pedang
53
Ch. 53 Kesempatan Kedua
54
Ch. 54 Anjani dan Hapsari
55
Ch. 55 Cerita Anjani
56
Ch. 56 Keterlaluan
57
Ch. 57 Perburuan Mustika 1
58
Ch. 58 Perburuan Mustika 2
59
Ch. 59 Perburuan Mustika 3
60
Ch. 60 Pembantaian
61
Ch. 61 Jati Diri Sengkulu
62
Ch. 62 Hutang Penjelasan
63
Ch. 63 Tanpa Jejak
64
Ch. 64 Bertemu Dimitri
65
Ch. 65 Ruqyah
66
Ch. 66 Mualaf
67
Ch. 67 Penyelamatan 1
68
Ch. 68 Penyelamatan 2
69
Ch. 69 Penyelamatan 3
70
Ch. 70 Perubahan Bianca
71
Ch. 71 Siuman
72
Ch. 72 Klasifikasi Aura
73
Ch. 73 Flamingo 1
74
Ch. 74 Flamingo 2
75
Ch. 75 Flamingo 3
76
Ch. 76 Flamingo 4
77
Ch. 77 Bergerak
78
Ch. 78 Kebal Peluru
79
Ch. 79 Masa lalu
80
Ch. 80 Penemuan jenazah
81
Ch. 81 Kekecewaan
82
Ch. 82 Liontin
83
Ch. 83 Masa lalu Kakek Kencana
84
Ch. 84 Imelda
85
Ch. 85 Dia memanggil
86
Ch. 86 Aku datang
87
Ch.87 Penyelamatan Sari
88
Ch.88 Hamil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!