Hari - hari berjalan dengan damai,pandangan mata Wawan sudah normal kembali bahkan dia sudah tidak melihat ular yang mengikuti Bu Agnes lagi. Hingga di penghujung waktu kenaikan kelas Bu Agnes memberikan informasi di depan kelas:
" Anak-anak Ibu mau memberikan pengumuman. Setelah penerimaan raport kenaikan kelas besok sabtu, sekolah akan mengadakan persami. Siapa yang tahu kepanjangan persami. "
Serempak teman - teman menjawab
" PERKEMAHAN SABTU - MINGGU Bu Guru. "
"Bagus.... Sekarang tolong dicatat ya perlengkapan apa saja yang harus dibawa besok sabtu. "
*****
Dengan menggunakan truk bak terbuka pukul 2 siang kita bersama - sama menuju lokasi perkemahan Tinjomoyo. Dengan duduk saling berdesakan - desakan kita semua bernyanyi penuh semangat. Tanpa terasa kita sudah sampai tujuan yang mana di lokasi tersebut sudah banyak berdiri tenda-tenda dari beberapa sekolah yang ada di Semarang.
Satu regu terbagi atas 10 orang, tiga diantaranya adalah sahabat Wawan sendiri Dwi, Anton dan Kartika.
" Wan... setelah merakit tenda jadwal kegiatan kita nanti apa saja....? "
Tanya Dwi
" Kalo ngga salah tadi Kakak Pembina memberitahu selepas salat Maghrib diadakan upacara pembukaan dilanjutkan dengan api unggun kemudian kegiatan mencari jejak. "
" Wah kayaknya bakal seru ya.... " celoteh Anton
" Wan, cewek-cewek dari SD itu cantik - cantik ya. " kata Anton sambil menunjuk tenda yang berada beberapa meter diatas lokasi tenda regu putra.
" Nanti kalo ada waktu kita berkenalan dengan mereka ya." kata Dwi dan semua mengangguk,selanjutnya mereka banyak becanda tentang hal - hal yang tidak penting
Bumi perkemahan berada di perbukitan. Yang mana lokasinya bersusun. Tenda untuk regu putri ada diatas berdekatan dengan tenda Pembina sedangkan tenda regu putra berada di bawahnya.
Setelah tenda berdiri Wawan beserta temannya beramai-ramai menuju ke sungai yang lokasinya berada dibawah tenda regu putra. Meski agak curam dan jauh mereka bersyukur karena tidak turun hujan dengan pengawasan dari Kakak Pembina.
Solusi tersebut diberikan panitia karena keterbatasan jumlah kamar mandi. Ada juga diantara peserta persami yang menumpang mandi di rumah warga.
***
" Adik - adik tolong jangan bercanda ya.... Kita tetap menjaga kesopanan di tempat ini. " Pesan pengawas setelah sampai di pinggir sungai yang sangat jernih airnya dengan batu batuan yang sangat besar menghiasi pemandangan di depan peserta.
Saat semua sedang mandi tiba-tiba mata Wawan melihat sesuatu yang menyala redup berwarna hijau di bawah batu besar. Meski pencahayaan di sekitar sungai masih terang.
" Kartika sini.... " panggil Wawan pelan
" Ada apa serius amat... " kata Kartika mendekat diikuti Dwi dan Anton.
" Kalian melihat sesuatu yang menyala disana ngga.. ?" dijawab dengan gelengan kepala yang kompak dari mereka semua.
" Aneh... kenapa hanya aku yang melihatnya ya " kemudian Wawan berjalan dengan hati - hati menuju sesuatu yang menyala tersebut.
Nampak di depan matanya seperti sekumpulan akar yang menyerupai rambut akan tetapi lebih besar berwarna coklat gelap saling bertautan berpasangan. Tanpa berpikir lama diambilnya 6 pasang akar tersebut dan dibawa ke hadapan teman-teman nya.
Wawan segera membaginya masing - masing sepasang. Karena penasaran lalu Wawan menanyakan ke pengawas yang berdiri di pinggir Sungai diikuti teman-teman peserta semuanya.
" Kak, kita boleh tanya ngga ini apa..." sambil menunjukkan sesuatu yang berada ditangan masing-masing.
" Darimana kalian mendapatkan nya.... "
" DI SUNGAI Kak " jawab mereka serempak
" Ini namanya buluh perindu.Sebaiknya dikembalikan ketempatnya lagi. Ngga baik anak anak memiliki barang seperti ini. "
" Apakah berbahaya? " tanya Dwi
" Kakak belum tahu... akan tetapi sebaiknya kalian jangan menyimpannya. "
Karena ketakutan Anton, Dwi dan Kartika dan Wawan segera menyerahkan barang tersebut ke tangan Kakak Pembina. Anehnya yang awalnya mereka bergerak- gerak seperti cacing tiba - tiba diam dan kaku setelah diletakkan ditelapak tangan Pembina tersebut.
Dan mereka beranjak meninggalkan sungai karena sudah menjelang maghrib.
" Wan, bukannya tadi jumlahnya 6 pasang kenapa tadi cuma ada 4 pasang. " tanya Anton
" Yang 2 pasang aku simpan. Bukankah kalian tadi melihatnya, saat barang itu berpindah tangan langsung diam seakan mati. "
"Sudah ngga usah dipikir.... Yuh keatas jangan sampai ketinggalan acara api unggun" Seru Wawan berlari meninggalkan teman-teman nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
ayam receh
bulu perindu itu semacam pemikat banyak dipakai du wilayahku
2021-11-29
1
NEZUKO
zmngt 💪
2021-11-23
0