Selepas salat Maghrib semua peserta berbaris sesuai regu mengelilingi kayu bakar yang sudah disusun dengan rapih. Protokoler membacakan susunan acara. Sambutan dari Pembina Cabang dan lain sebagai nya berjalan dengan baik hingga tiba waktu nya penyalaan api unggun yang dilakukan Panitia dengan memanah dari puncak menara.
Semua takjub memandang api unggun yang menyala dan menari - nari bagaikan seekor naga api di kegelapan malam. Kembali perasaan mencekam menyelimuti hati dan pikiran Wawan. Dia terkesiap manakala melihat berbagai macam bentuk makhluk tak kasat mata berdiri mengelilingi api unggun. Tinggi besar dengan rambut seperti rotan menjuntai dari atas kepalanya berjumlah belasan belum lagi yang berbentuk perempuan dengan t*t*k menggantung sampai bawah. Ekspresi wajah mereka seperti marah. Akan tetapi mereka hanya berdiri diam. Tanpa sengaja Wawan melihat dikejauhan seorang bapak tua sibuk melakukan sesuatu yang setelah sekian tahun baru Wawan paham apa yang dilakukan bapak tua itu.( Ternyata Beliau berusaha menenangkan penunggu tempat tersebut).
Setelah api unggun mulai mengecil protokoler menutup acara tersebut dan memberikan arahan terkait acara berikutnya yaitu mencari jejak. Kembali bapak tua itu muncul dan membisikkan sesuatu dan kemudian disampaikan protokoler mengingatkan supaya peserta tidak boleh sembarangan di tempat ini, tidak boleh ngomong kotor, pipis sembarangan dan lain sebagainya.
Wawan mengambil nomer undian dan peta selaku wakil pinru untuk melaksanakan pencarian jejak.Kebetulan regu Wawan mendapatkan giliran nomer enam dari tiga puluh regu.
Berdasarkan peta ada empat posko,dimana jarak masing masing adalah 1 km dengan interval waktu tiap regu 15 menit. Tiap posko akan memberikan ujian terkait kepramukaan. Mulai tali temali, semapor, P3K serta kepanduan.
Sepanjang perjalanan dari posko satu ke posko dua Wawan melihat penampakan... ada mba kunyit, ada mas Poci akan tetapi saat Wawan melintas mereka menjauh. Menuju posko ketiga regu Wawan melihat jembatan kayu dari bambu yang dirakit melintasi Sungai yang tidak begitu lebar. Mendadak Kartika merasakan sakit perut dan ingin buang air besar. Karena bingung tidak berani sembarangan dia akhirnya BAB di kresek hitam dibalik rerumputan yang agak tinggi.
" Kartika sudah belum.... " tanya Anton
" Sudah.... " jawab Kartika
" Hey aku punya ide bagus.... Kartika apa kamu tadi BAB di plastik. "Kata Dwi
" Hmm.. " jawabnya malu
" Sekarang kamu ambil lagi... Nanti saat melintas jembatan itu kamu olesi pegangan nya dengan t*i kamu ya..... "
" Najis.... jorok kamu Dwi." Kartika sedikit emosi.
" Nanti kamu cuci tangan pake air yang aku bawa... okay... " Dwi mengedip - kedipkan matanya dan wajah memelas.
" Nanti kalo dimarahi gimana. " jawaban Kartika seakan menyetujui ide cemerlang Dwi.
" Mas Wahyu yang akan bertanggungjawab "
" Lho kok aku " Mas Wahyu
" Khan selaku Pinru " dijawab dengan ketawa semua
" Seru juga... Okay biar mereka punya kesan untuk acara ini " jawab Mas Wahyu mantap. Setelah semua sepakat Kartika menjalankan ide tersebut.
****
Posko tiga
Atas saran semua Kartika tidak diijinkan mencuci tangannya.
" Kok bau nya t*i ya.... " kata panitia posko tiga
" Anu Kak tadi ada yang jahil ngoles t*i di pegangan jembatan "
" Lho kok kamu tahu kalo itu t*i ?" tanya panitia
" Ya tahu lah.... tadi setelah megang trus tak cium "
" Wkwkwkwkwkwk... "
" Jelas - jelas kamu tahu dari bau nya kalo itu t*i kenapa masih juga dicium "
" Ini yang namanya tragedi jembatan bambu. " Kata Panitia yang lain.
" Wkwkwkwkwk.... "
Semua tertawa makin pecah sampai perut terasa kram.
Belum usai mereka tertawa kembali datang regu berikutnya
" *SU..... b*ngs*t siapa yang bertingkah kurang ajar ... "
Umpat peserta dari regu lain ditambah lagi beberapa Panitia juga mengalami hal yang sama.
Tawa makin meledak hingga air mata mengalir tiada henti. Saat melihat amarah dari Panitia nyali regu kita langsung menciut.
" Mas Wahyu gimana ini kalo kita ketahuan... " tanya Dwi
" Jangan khawatir..... untung tadi Wawan mengingatkan supaya Kartika mengoleskan t*i yang masih tersisa di kresek... " Sambil tubuhnya begidik antara mual dan jijik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
ayam receh
ihhh
2021-11-29
0
MALIN KUNDANG [KEDURHAKAAN]�
mainan nya jorok bgt
2021-11-29
1
NEZUKO
👣
2021-11-23
0